Sejak dulu kami sering bersama, tetapi seiringnya waktu berjalan, semua tidak seperti yang dulu. Itu dikarenakan semua kebohongan di bulan September di mana aku bertemu dengannya. Sejujurnya, aku tidak tahu apa-apa. Tetapi, sejak aku mendengar bukti kuat dari orang lain. Aku tahu selama ini dia berbohong.

Benar apa kata orang, peluru dibalas peluru. Kebaikan dibalas kebaikan. Dan kebohongan dibalas kebohongan.

Inilah dirasakan oleh Sana Kurata setelah mendapatkan kabar dirinya dijauhi, pertemanan itu putus di bulan ini.

..oOo..

September (Lie And Truth)

.

.

DISCLAIMER: KODOCHA CHILD PLAY'S © MIHO OBANA

WARNING: OOC danbeberapa kategori yang sering saya jadikan baring. Drabble story 300 words.

..oOo..

"Sana!" panggil orang di belakangnya. Tanpa membalik badan, Sana hanya melirik lewat bahunya. Senyuman samar dipaparkan olehnya, takut menyinggung teman yang memanggilnya.

"Ada apa, Fuka?"

"Apa kamu dapat kabar dari Tsuyoshi?" tanya Fuka Matsu menghampiri Sana di depannya. "Kenapa wajahmu begitu di bulan penuh kebahagiaan ini?"

"Semuanya berbohong padaku." Sana menghela napas panjang. "Mungkin karena aku terlalu dekat sama mereka. Seharusnya aku menjauh dan tidak berbicara dengan mereka lagi."

"Jika itu memang tepat, lakukan saja." Fuka menyetujui pendapat Sana. "Daripada kamu dan mereka yang sakit hati. Lebih baik menjauh. Soal mereka, aku yakin aku tidak tahu siapa. Yang penting, kamu punya kami. Singkirkan rasa negatif di dalam dirimu dan berganti dengan positif."

Dirangkul pundak Fuka, tersenyum. "Kamu memang sahabatku yang baik, Fuka. Mau masuk kelas?"

"Boleh." Fuka tertawa.

"Kita masuk sebelum Pak Guru memarahi kita." Digamit lengan Fuka dan membawanya masuk ke gedung sekolah. Dua orang cowok memandang dua orang itu, tersenyum dalam hati.

"Mereka selalu seperti itu, ya? Menghibur diri satu sama lain."

"Itulah mereka. Dua sahabat yang tidak terpisahkan." Cowok dipanggil Akito tersenyum sambil membaca buku. Melihat dua pemandangan di depannya, dua orang perempuan tersenyum lebar sambil bergandengan tangan.

Dalam hati Sana, dia tidak marah pada siapa pun. Jika suatu saat nanti bertemu lagi, Sana mungkin tidak sama seperti yang dulu. Tidak mau dekat-dekat lagi sampai kapan pun dengan mereka. Anggap saja Sana Kurata tidak ada.

Ada-ada saja, deh.

.The End.

..oOo..

A/N: Bingung, ya? Saya juga bingung. ._.a
Biarkan saja, deh. Ini buat seseorang yang sengaja melupakan aku demi keegoisannya sendiri. Selalu salah paham. Untung saja hanya teman sekedar teman saja di dunia itu. Aku belum bisa bertemu di dunia sebenarnya. Wkwkwkwk :v
Lupakan saja. -_-;)

Signature,

Zecka S. B. Fujioka

Makassar, 02 November 2013