Title : Hyung?!
Author : yeyepapo
Cast : SuJu member
Pairing : KyuSung
Genre : Horror, drama, angst, mysteri
Rate : T
Warning : Boy Love Boy, gaje, bikin mual. Humor gagal.
Summary : Di salah satu sudutnya muncul sebuah rembesan air di dinding. Perlahan dari rembesan air itu keluar sebuah wajah yang begitu pucat dengan bola mata hitam kelam.
'Kemanapun kau pergi, aku akan selalu mengikutimu… karena kau, adalah miliku…"
Wajah itu kembali menghilang ke dalam dinding.
DON'T LIKE DON'T READ
ENJOY!
Aku terlalu menyayangimu. Kau hanya boleh bersamaku. Maaf jika aku terlalu menginginkanmu, tapi inilah tujuanku.
Terbebas dari dunia fana… bersamamu. Seseorang yang akan mendampingiku menuju ke kedamaian.
~yeyepapoazi~
"lari Yesung ah lariiiii…"
Lari dan lari hanya itu yang bisa dilakukan oleh bocah berusia 7 tahun yang berkaca mata itu. Berlari ditengah hutan di remangnya cahaya. Kaki kecil itu terus berlari sampai langkahnya terhenti di sebuah tebing yang dibawahnya terdapat sungai yang mengalir tenang.
"eomma.. hiks sungie takut…"
Bocah itu terpojok. Tubuhnya bergetar ketakutan. Wajar saja bocah berusia 7 tahun harus mengalami kejadian menyeramkan, melihat ayahnya membunuh ibunya sendiri di tengah hutan dan dikejar ayahnya yang hendak membunuhnya juga.
"Yesung, mau kemana kau?"
Tubuh bocah itu semakin bergetar. Ketakutan melihat ayahnya membawa sebuah pisau penuh darah denga wajah yang sangat menakutkan.
"appa… jangan…"
Bocah itu menggeleng takut. Tapi sepertinya dewi fortuna tidak berpihak padanya, ayahnya kini tengah berjalan kearahnya dan semakin lama semakin mendekatinya. Yesung yang ketakutan terus mencoba mundur tapi dirinya terpojok. Dia tidak bisa kemana-mana.
Seperti gerakan slow motion. Ayahnya berlari kearahnya dan akhirnya menerjangnya. Mereka berdua jatuh dari tebing yang tingginya sekitar 25 meter.
Byurrr
Dua tubuh itu tenggelam jatuh kedalam air sungai yang beriak.
~yeyepapoazi~
"eunghh.."
Seorang bocah melenguh saat sinar matahari menerpa wajahnya. Yesung-bocah itu-ternyata selamat. Kini dia berada di sebuah rumah tua yang tak terurus. Pandangan Yesung tidaklah jelas dikarenakan dia tidak memakai kacamatanya. Yesung bangkit dan merasakan tubuhnya sedikit terasa linu dan sakit. Tangannya meraba-raba sekitarnya. Berharap dia bisa menemukan kacamatanya.
"kaca mata?.."
Tangannya terus meraba-raba. Sampai gerakannya terhenti saat samar-samar dia melihat bayangan seseorang yang berdiri di ambang pintu ruangan itu.
"nuguseyo?"
Yesung kembali ketakutan. Dia takut jika sosok itu adalah ayahnya. Dia takut ayahnya akan membunuhnya. Yesung semakin beringsut kebelakang dan sekali lagi, dia terpojok di tembok. Dia kembali merasa ketakutan. Tubuhnya bergetar. Air mata mulai mengalir kembali.
"jangan bunuh aku appa…"
Yesung memohon dengan bergetar. Tubuhnya tak berhenti bergetar bahkan airmatnya semakin membanjir.
"jangan takut.. aku bukan ayahmu…"
Yesung terkejut. Suara itu bukan milik ayahnya. Suara asing itu terdengar begitu ramah dan lembut membuat Yesung kembali tenang.
"nugu?"
Yesung dengan sedikit keberaniannya bertanya pada sosok yang kini sudah berdiri di sampingnya. Padahal Yesung tidak melihat orang itu berjalan kearahnya. 'Mungkin karena aku tidak memakai kacamata'pikir Yesung.
"aku? Aku Kyuhyun. Aku yang menyelamatkanmu. Kacamatamu hancur…"
Yesung tersenyum senang, dia mendapat teman baru yang sepertinya baik hati.
~yeyepapoazi~
Setelah itu, Yesung tinggal dengan Kyuhyun di rumah itu. Walau Yesung tidak bisa melihat dengan jelas, dia selalu dibimbing oleh Kyuhyun dengan kata-katanya. Tapi Yesung selalu bingung kenapa Kyuhyun tidak mau dia sentuh. Dia selalu beralasan dia sedang menderita sakit kulit.
Tapi setelah bulan-bulan berlalu Yesung menganggap Kyuhyun adalah hyungnya sendiri.
Karena mereka hidup dihutan dan kondisi penglihatan Yesung tidak baik, dia tidak bisa kemana-mana dan terus berada di dalam rumah tua itu. Setiap hari dia hanya memakan buah-buahan yang dibawakan oleh Kyuhyun.
"hyung, bolehkah aku bertanya?"
"tentu boleh. Pertanyaan apa?"
"kenapa hyung tinggal di hutan ini? Kenapa aku tak pernah melihatmu memakan sesuatu?
"aku tinggal disini karena disinilah aku ditakdirkan untuk tinggal selama-lamanya.. untuk makan, aku memakan makananku saat aku mendapatkannya…"
Yesung mengkerutkan keningnya bingung. Dia merasa bingung dengan jawaban yang diberikan oleh Kyuhyun. Tapi apa yang bisa dia perbuat? Tidak ada… karena dia memang hanya bocah 7 tahun yang buta dan ketakutan.
Yesung yang saat itu berumur 7 tahun mulai tumbuh menjadi remaja seiring dengan tahun yang berganti. Dan setelah 5 tahun hidup bersama sosok Kyuhyun di hutan. Yesung sudah sangat akrap dengan segala hal aneh yng Kyuhyun lakukan. Dan selama 5 tahun itu pula Yesung tak pernah bersentuhan dengan Kyuhyun dan hanya duduk bersebelahan atau berjalan beriringan. Dan baju Yesung yang dia pakai sekarang adalah baju yang Kyuhyun berikan padanya. Setiap 1 bulan sekali Kyuhyun selalu memberinya baju setelan baru. Tapi hal itu membuat mata Yesung yang minus ternyata tak jua sembuh dan malah bertambah minus. Membuatnya semakin terpuruk dalam remangnya penglihatannya.
"sungie. Apa yang kau lakukan di luar rumah? Kau bisa tersesat…"
"ah.. hyung… aku hanya ingin mencari udara segar.. hyung sendiri darimana? Tadi aku mencari-carimu kau tak ada…"
"aku mencari buah untuk makan malammu…"
Yesung sedikit memicingkan matanya untuk melihat sesuatu yang ada di tangan Kyuhyun. Terlihat sesuatu berbentuk seperti buah pisang walau samar.
"ah, apa kau membawa pisang hyung?"
"iya…"
Kyuhyun mengangguk lalu berjalan mendahului Yesung untuk kembali kedalam rumah.
Malam itu mereka berdua berbincang-bincang tentang indahnya malam itu. Kyuhyun menjelaskan banyaknya bintang di langit malam pada Yesung. Saat ini mereka sedang berada dibalkon rumah tua itu.
"hyung, kenapa aku tidak boleh menyentuhmu?"
Yesung merasa Kyuhyun memandangnya membuatnya menurunkan pandangannya pada Kyuhyun.
"tidak kenapa-kenapa… tidurlah ini sudah malam.. jal jayo…"
Yesung baru saja akan mengutarakan kekecewaannya tapi dia sudah tidak menemukan sosok Kyuhyun disekitarnya.
"lagi-lagi menghilang seperti itu…"
Yesung berjalan pelan ke kamarnya dan mulai tidur.
~yeyepapoazi~
Matahari bersinar terik membakar kulit. Yesung berjalan pelan keluar dari rumah tua itu. Dia selalu melakukannya saat Kyuhyun menghilang entah kemana. Setiap pagi hari Kyuhyun selalu menghilang dan akan kembali saat menjelang sore hari. Hal itu sudah biasa untuk Yesung yang sudah tinggal bersama Kyuhyun bertahun-tahun.
Tapi mungkin hari itu adalah hari dimana kehidupan Yesung akan berubah. Baru saja kakinya menginjak tepi sungai yang berada 100 meter dari rumah tinggalnya, dia merasa diperhatikan oleh sesuatu. Hal itu membuat Yesung bergidik takut. Akhirnya dia mencoba kembali menuju rumah tinggalnya. Tapi tiba-tiba seseorang menghadangnya, reflek Yesung langsung berjongkok dan menangis ketakutan. Dia takut jika sosok itu adalah orang jahat yang ingin melukainya.
"hiks… jangan sakiti aku.. jangan… hyung.. aku takut…"
Yesung merintih ketakutan sambil memanggil Kyuhyun yang sudah dia anggap hyungnya itu.
Tapi sosok itu seolah mengenal Yesung, dia memandang Yesung dengan pandangan bahagia. Tangannya bergerak menyentuh pundak Yesung tapi Yesung menghindar membuatnya terduduk di tanah.
"jangan… jangan sakiti aku…."
Yesung berusaha menghindar dari tangan orang itu yang terus berusaha menyentuhnya.
"Yesung.. kim Yesung.. ini ahjussi… Hankyung ahjussi…"
Mendengar namanya disebut membuat Yesung berhenti bergerak dan mencoba memandang orang didepannya itu. Walau pandangannya buram karena minus dan airmata yang menggenang di pelupuk matanya. Yesung masih ingat dengan Hankyung yang merupakan suami dari heechul adik dari ibunya -jungsoo.
"h-Hankyung ahjussi?"
Taya yesug ragu. Tubuhnya tak lagi bergetar. Dia merasa sedikit tenang. Hankyung langsung memeluk Yesung dan menangis bahagia.
"ahjussi tahu kau masih hidup Yesung, mereka tidak menemukan jasadmu. Kau masih hidup…"
Hangkyung melepaskan pelukannya dan menangkup pipi yasung.
"Selama ini kau tinggal dimana Yesung? Bagaimana kau bisa bertahan?"
Tanya hangkyung bertubi-tubi.
"a-aku tinggal di sebuah rumah tua bersama Kyuhyun hyung. Kyuhyun hyung yang memberiku makan…"
Hankyung menaikan alisnya bingung. Selama 5 tahun dirinya berkeliling hutan ini dia tidak pernah menemukan sebuah rumah.
"Kyuhyun hyung? Siapa dia?"
"dia yang menyelamatkanku saat appa hendak membunuhku…"
Wajah Yesung berubah sedih. Dia sebenarnya sudah bisa melupakan kejadian 5 tahun lalu sedikit-demi sedikit tapi kini dia harus kembali mengingatnya.
"okay, sekarang kau harus ikut bersama ahjussi ne…"
"tapi Kyuhyun hyung bagaimana?"
Hankyung berfikir sejenak.
"ajak saja 'Kyuhyun hyung'mu itu. Kalian bisa tinggal bersama…"
Yesung mengangguk senang lalu bangkit dibantu oleh Hankyung. Dia menunjukan jalan menuju rumah yang selama ini dia tinggali. Hankyung menatap bingung rumah itu. Rumah yang sepertinya tidak terurus dengan pemandnagan yang suram dan lembab.
Begitu mereka masuk kedalam rumah dua lantai yang suram itu, Yesung meminta Hankyung untuk menunggu Kyuhyun yang mungkin akan kembali saat sore hari.
"Yesungie… jangan lebih dari jam 5 okay karena ahjussi takut kita tersesat nantinya jika kita terlalu malam…"
"tapi bagaimana dengan Kyuhyun hyung?"
Hankyung memandang Yesung dengan pandangan bingung. Tapi sejurus kemudian dia tersenyum penuh arti.
"bagaimana kalau kita meninggalkan surat saja kita tulis alamat paman, dan suruh dia menyusul… bagaimana?"
Yesung berfikir sejenak. Dia sepertinya merasa berat untuk meninggalkan Kyuhyun, tapi dia juga merasa sangat ingin ikut pamannya itu.
Tapi setelah cukup lama berfikir, akhirnya Yesung menyetujui usul Hankyung, Hankyung menyuruh Yesung untuk menulis.
"a-aku tidak bisa menulis ahjussi…"
Hankyung memandang Yesung shock. Tapi dia maklum, 5 tahun tinggal di hutan tanpa sekolah membuatnya tidak bisa baca tulis dan mungkin tidak bisa perhitungan.
Hankyung langsung mengambil kertas dan pena dari ransel yang dia bawa.
~yeyepapoazi~
Mata itu menatap tajam 2 sosok yang terlihat tengah bercengkerama sembari berjalan menyusuri rindangnya pepohonan hutan dan remangnya cahaya sore.
Kilatan kemarahan semakin terlihat saat 2 sosok itu menghilang dari pandangannya.
"Yesung… kau hanya miliku.. tak ada yang boleh mengambilmu dariku…"
Seperti hembusan angin sosok itu langsung menghilang tanpa jejak sekalipun. Menyisakan aura menyeramkan yang mulai menguar di udara sore di hutan itu.
Burung-burung gagak mulai berkoak mendampingi tubuh Yesung dan Hankyung yang mulai menghilang dar remangnya hutan itu.
Mereka berdua berjalan dengan saling menautkan jari mereka Karena memang Yesung tidak bisa melihat dengan jelas. Mereka berdua terus berjalan dengan diiringi aura mencengkam di sekitar mereka yang tentunya tidak mereka sadari asalnya.
~yeyepapoazi~
Sementara itu, dirumah tua yang dulu ditempati oleh Yesung, suasana semakin mencengkam karena rumah itu perlahan berubah menjadi berlumut dan penuh dengan semak belukar. Di salah satu sudutnya muncul sebuah rembesan air di dinding. Perlahan dari rembesan air itu keluar sebuah wajah yang begitu pucat dengan bola mata hitam kelam.
'Kemanapun kau pergi, aku akan selalu mengikutimu… karena kau, adalah miliku…"
Wajah itu kembali menghilang ke dalam dinding.
TBC
