Kalian pasti sering mendengar kata sihir dan penyihir. Sihir dan Penyihir "Sihir itu apa?/ Penyihir itu apa?" yah ini pertanyaan yang sering dilontarkan orang awam. Tapi bagi kalian yang pernah mendengar kata sihir dan penyihir entah itu dari dongeng, legenda, buku sejarah, video, film, anime, komik, manga, fanfiction, novel, light novel, dan masih banyak lagi, kalian pasti akan berpikir "Penyihir itu mengerikan." "Penyihir itu kuat." "Sihir itu hal yang luar biasa." "Aku ingin bisa sihir." "Aku ingin jadi penyihir." dan berbagai kalimat positif dan negatif lainnya.

Tapi apakah kalian pernah berpikir "Sebenarnya penyihir dan sihir itu ada di dunia ini tidak?" dan banyak dari kita akan menjawab "Tentu saja tidak." dengan alasan yang berbagai macam. Tapi apakah kalian akan percaya bahwa sihir itu dari dulu sampai jaman modern itu ada. "Ah mana mungkin." mungkin ini jawaban kalian, tapi dari kalian semua pasti ada yang menjawab "Mungkin ada karena di dunia ini apa saja bisa terjadi."

Yah sebenarnya bisa saja tidak ada yang berpikiran seperti itu, tapi kalian akan terkejut bahwa sihir itu memang ada. Dari 5 benua yang ada sekarang dan dari seluruh populasi manusia di muka bumi ini terdapat perbandingan 1/1000 dari populasi manusia di bumi ini yang dapat menggunakan sihir atau bisa disebut penyihir.

Penyihir adalah manusia yang dapat menggunakan sihir, persepsi ini sebenarnya tidak salah tapi dalam dunia ini penyihir atau yang kami sebut Guardian adalah manusia- manusia yang terpilih yang mempunyai tugas melindungi umat manusia dari makhluk- makhluk supranatural dengan menggunakan energi alam yang dissebut sihir.

Guardian sebutan penyihir di dunia kami, menggunakan energi alam atau lebih tepatnya mengolah energi alam dengan mengucapkan kata- kata ataupun gerakan hingga dapat menciptakan berbagai sihir mematikan. Api, Air, Tanah, Angin, Petir, Besi, Es, Magma, dan berbagai unsur alam dapat diciptakan oleh sihir.

Menghentikan waktu, berpindah tempat, menghilangkan suatu benda, terbang dilangit, melompat tinggi itu semua juga merupakan hasil olah dari sihir. Sihir atau di dunia kami disebut Art, kenapa kami menyebut sihir menjadi Art karena menurut salah satu guruku sihir adalah seni yang dikaruniakan Kami-sama bagi manusia.

Yah aku sendiri juga tak paham tapi aku iyakan aja. Berbicara tentang penyihir di jaman modern ini dan dimana mereka berada "Apakah mereka bersembunyi?" atau "Mereka berbaur dengan manusia." tentu saja jawabannya kami berbaur dengan manusia biasa.

Ya kami berbaur, lebih tepatnya melindungi umat manusia dari dalam dengan cara berbaur diantara manusia biasa. "Kenapa dari dalam?" karena dalam sistem Gurdian kami memiliki 3 cara untuk melindungi umat manusia yah walaupun jumlah kami hanya sedikit.

Cara pertama yaitu melindungi dari dalam dengan berbaur diantara manusia biasa. Cara kedua yaitu melindungi dari luar dengan berada dicelah dimensi atau bisa dikatakan di pintu celah dimensi karena mana ada makhluk yang dapat bertahan di celah dimensi. Yang terakhir atau ketiga yaitu melindungi dari kabut yaitu melindungi umat manusia dengan memata- matai para makhhuk supranatural atau bisa dikatakan berbaur dengan mereka.

Berbicara tentang tugas kami para Guardian yaitu melindungi dari makhluk supranatural. "Apa itu makhluk supranatural?" pasti inilah yang kalian pikirkan dan aku hanya bisa menjawab makhluk supranatural itu di antaranya adalah Akuma, Tenshi, dan Da-Tenshi selebihnya aku belum bisa jelaskan karena keterbatasan dialogku.

Yah kembali kepermasalahan dimana kami para penyihir modern berada diantara manusia biasa. Walaupun jumlah kami yang hanya terbatas tapi tempat kami bernaung di bumi ini cukup banyak salah satunya yaitu di Kyoto, Jepang yah tempat ini adalah tempatku berada.

Kyoto adalah salah satu kota di Jepang dan hanya satu- satunya tempat bernaung kami para Guardian di Jepang. Bisa dikatakan setiap satu Negara hanya memiliki satu tempat untuk dinaungi kami para Guardian kenapa? karena jumlah kami yang terbatas hehe.

"Apa hanya para Guardian yang dapat menggunakan sihir?" tentu saja aku akan menjawab tidak karena para makhluk supranatural juga menggunakan sihir. Sepertinya aku sudah mendapatkan dialog yang lebih banyak untuk menjelaskan makhluk- makhluk supranatural dan berhubungan dengan hal yang berbau supranatural.

Pertama Guardian, yah tadi sudah aku jelaskan tapi akan aku tambahi para Guardian murni dari golongan Manusia. Kedua Pemegang Sacred Gear, nah mereka ini sebenarnya calon anggota Guardian tapi karena alasan tertentu mereka malah menjadi Akuma, Da-tenshi, Tenshi dan makhluk supranatural lainnya.

Bisa dikatakan sebenarnya mereka merupakan manusia murni yang diberkahi oleh kami-sama dengan alat/ senjata yang berhubungan dengan dunia supranatural dan bahkan 13 Sacred Gear atau sering disebut 13 Longinus yang bahkan dikatakan dapat membunuh Kami-sama itu sendiri.

Pemegang Sacred Gear dan Guardian memiliki kesamaan yaitu kekuatan mereka ddiberkahi sejak lahir tapi manusia yang memiliki kekuatan sihir secara resmi langsung menjadi Guardian berbeda dengan pemegang Sacred Gear. Mereka para pemegang Sacred Gear baru bisa memasuki Guardian apabila sudah mengetahui Sacred Gear mereka.

Yang Ketiga Pihak Gereja, Gereja Vatikan merupakan manusia pilihan yang berada di bawah naungan para Tenshi. Mereka merupakan manusia yang patuh atau bisa disebut rohanis dalam kepercayaan kristiani.

Yang keempat Akuma, Da-Tenshi dan Tenshi mereka merupakan makhluk ciptaan Kami-sama yang pada 1000 tahun memulai perang di Underworld atau manusia biasa sebut dunia bawah. Akuma yang merupakan iblis, Da-Tenshi merupakan malaikat yang jatuh karena melanggar perintah Kami-sama, dan Tenshi malaikat yang setia pada Kami-sama.

Akibat perang dari 3 makhluk supranatural tersebut dikatakan sebagai Great War karena dampak yang dibawa dari akhir perang yang sangat mengejutkan. Pihak Akuma yang kehilangan pemimpinnya Maou Satan Lucifer dan sebagian dari 72 pilar keluarga musnah.

Dipihak Da-Tenshi yang kehilangan Gubernur Da-Tenshi pertama mereka dan ¾ populasinya hingga menyisakan ¼ Da-Tenshi yang tersisa. Lain lagi di sisi Tenshi yang dikatan pihak yang paling rugi dalam perang besar ini, mereka kehilangan sang pemimpin sekaligus Eksistensi yang jadi arah hidup mereka yaitu Kami-sama dan juga sebagian dari seluruh Tenshi gugur dalam peperangan.

Yang kelima yaitu Yokai, mereka merupakan apa ya aku juga lupa hehe, tapi kehadiran mereka cukup besar dalam dunia supranatural. Pihak Yokai merupakan satu- satunya pihak yang spesial karena mereka dapat menggunakan Senjutsu dan Sihir.

Senjutsu adalah kemampuan untuk menyerap energi alam. Yah bisa kalian bayangkan berapa besar kekuatan mereka jika menggunakan Senjutsu dan Sihir bersamaan, tapi sayangnya hanya sedikit Yokai yang dapat menguasai Sihir.

Akhirnya penjelasan makhluk supranatural sampai ke akhir yaitu Dewa Mitologi dan Nordik. Kemampuan mereka bisa dikatakan setingkat dengan Kami-sama karena mereka sama- sama dewa. Tapi yang paling bagus dari mereka adalah mereka jarang ikut campur dalam masalah di dunia manusia.

Dari penjelasanku pasti ada satu pertanyaan kan seperti "Dimana para mahkluk supranatural itu tinggal?" yah walaupun aku sudah bosan karena terlalu banyak bicara tapi apa boleh buat akan aku jawab dengan senang hati.

Akan aku jelaskan dalam beberapa kata yang lumayan singkat jadi siapkan mata kalian jangan sampai kelewatan ya. Pertama Guardian in Earth, Pemegang Sacred Gear same in Earth, Pihak Gereja same in Earth but most exorcist in Vatican, Akuma in Underworld, Da-Tenshi in Grigori; Grigori located in Underworld, Tenshi in Heaven, Yokai in Earth but most in Kyoto, Dewa Mitologi in Heaven/ Nirwana/ Valhalla.

Yah pasti ada satu pertanyaan lagi kan "Apakah Guardian dan Yokai yang berada di Kyoto selalu ribut?" bisa dikatakan tidak karena pihak Yokai dan Guardian menjalin hubungan Aliansi. Yang namanya Aliansi jelas kami hidup rukun dan itu juga yang menjadi alasan kenapa markas Guardian di Jepang berada di Kyoto.

Oh aku hampir lupa, sudah banyak bicara tapi sama sekali belum mengenalkan diri. Perkenalkan namaku Kanbara Akihito umurku 17 tahun, sekarang aku duduk di bangku kelas 2 SMA. Keluarga? Ayah dan Ibuku meninggal saat aku berusia 5 tahun, setelah kedua orang tuaku meninggal aku di asuh oleh keluarga Namikaze.

Selama 10 tahun atau tepatnya sampai usia ku yang ke 15 tahun aku diasuh sebagai anak angkat. Naas tepat di umurku yang ke 15 tahun terjadi pembantaian di keluarga Namikaze yang aku saksikan dengan mataku sendiri. Sosok pelaku yang merupakan teman dan juga sudah aku anggap saudara tanpa belas kasih membunuh keluarganya.

Dia adalah Namikaze Naruto seorang Guardian berbakat yang dengan rasa ampun menghabisi keluarganya sendiri. Entah apa yang terjadi saat kejadian itu tapi yang pasti dalam dua tahun terakhir aku mulai menaruh rasa dendam kepada saudara angkatku yang seorang Guardian.

Oh ya aku juga merupakan seorang Guardian yah walaupun tak sekuat dia tapi aku akan pastikan bahwa aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri. Berbicara tentang sekolah, aku bersekolah di Kuoh Akademi, pasti kalian bertanya kenapa aku bersekolah disana, bukan di Kyoto? Karena apa? Ya tentu karena ambisiku untuk membalaskan dendamku kepada Namikaze Naruto.


[ W . I . S . H ]

Naruto Crossover HighScool DxD

By : Sakakibara Asano

Disclaimer :

Naruto Belongs To Masashi Kishimoto

and

HighSchool DxD Belongs To Ichie Ishibumi

Warning : OC, OOC, Typo, Miss Typo, Gaje

Smart!Naru, Godlike!Naru, Dark!Naru, Smart!OC, FullPower!OC.

[ Summary : Mengambil waktu setelah Qlippoth dan Khaos Brikade telah dikalahkan, kini tim DxD menghadapi sesuatu yang lebih berbahaya bahkan melebihi sang binatang malapetaka 666 Trihexa yaitu sang Alpha. Bagaimana kisah keterkaitan Namikaze Naruto seorang manusia pengemban mata dewa dengan tim DxD dan juga sang Alpha yang mengancam perdamaian Dunia. ]


Chapter 1 : Prolog ; Hajimemashite

[ ~Mou anata kara aisareru koto mo~

~Hitsuyou to sareru koto mo nai~

~Soshite watashi wa koushite hitoribocchi de~

~Ano toki anata wa nante itta no?~

~Todokanai kotoba wa chuu wo mau~

~Wakatteru no ni kyou mo shite shimau~

~Kanawanu negaigoto wo~ ]

Di pagi hari yang cerah ini tepatnya di atap gedung Kuoh Akademi terdengar lantunan lagu nan merdu yang sepertinya didendangkan oleh seorang anak laki- laki. Entah apa yang ada di pikiran anak itu padahal ini masih terlalu pagi untuk seorang siswa Kuoh Akademi berada di area sekolah.

Dapat kalian tebak jam berapa saat ini mulai dari tanda- tanda matahari yang belum terlihat, bintang- bintang yang bersinar tinggal sedikit dan langit yang semula berwarna hitam mulai berwarna biru sedikit demi sedikit.

Tit... Tit... Tit...

Suara mekanik dari jam tangan pemuda bersurai blonde yang tengah tidur- tiduran di atap gedung Kuoh Akademi, membangunkan sang pemilik dari dendangannya. Pemuda itu menghentikan aktifitas bernyanyinya kemudian menatap pergelangan tangan kirinya.

" Sudah jam 05.00 yah sekolah dimulai 2 jam 30 menit lagi." pemuda itu berguman kemudian menutup matanya dan memasang earphone yang tadi dilepasnya. Beberapa detik kemudian kembali terdengar dendangan nan indah dari atap gedung Kuoh Akademi.

Tanpa disadari oleh pemuda yang masih tidur- tiduran di atap sekolah itu waktu telah berjalan hingga jam 08.30 atau saat bel pelajaran pertama berbunyi.

Kring... Kring... Kring...

Walaupun bel pelajaran pertama telah berbunyi pemuda bersurai blonde itu masih setia tidur- tiduran di atap gedung sekolah dengan kedua matanya yang tertutup, mungkin lebih tepatnya tertidur.

Brak...

Pintu atap gedung Kuoh Akademi itu terbuka dengan kasarnya dan menampakkan sosok yang paling disegani plus ditakuti oleh para murid Kuoh Akademi atau yang lebih dikenal dengan nama Shitori Souna sang Seito Kaicho di SMA ini.

Shitori Souna yang memiliki rambut berwarna hitam dengan panjang yang hanya seleher membuat pesona sang kaichou tampak berwibawa ditambah lagi mata violet nan indah dibalut kacamata yang menunjukan tatapan dingin sedingin es menegaskan bahwa dia adalah sosok yang tegas.

Souna berjalan kearah pemuda bersurai blonde yang masih nyaman dengan posisi telentang dilantani. Tanpa berpikir panjang Souna yang merupakan Seito Kaichou langsung menendang- nendang kepala pemuda di depannya. Tendangan pertama yang pelan masih belum membangunkan pemuda itu.

Souna masih berusaha menendang kepala pemuda itu satu, dua, tiga, tendangan dilayangkan semakin lama Souna semakin menguatkan tendangannya hingga ke tendangan ke-empat ia berniat menendang kepala pemuda itu seperti menendang bola sepak alangkah beruntungnya pemuda itu saat Souna hendak menendangnya jam tangannya berbunyi.

Tit... Tit... Tit...

Pemuda bersurai blonde itu membuka matanya dan mendapati disebelah pipi kirinya sebuah sepatu yang siap menendangnya hingga ke bulan. Ia mengambil posisi duduk dan sering kali mengusap matanya yang masih berat.

" Hm, akhirnya kau bangun juga Namikaze-san." ucap Souna sambil menarik telinga kiri pemuda itu.

" Ittai, Ittai Kaichou i-ini bener-bener sakit, Ittai." Rengek pemuda itu saat mendapati telinga kirinya sedang dibelai oleh cewek paling perhatian di Kuoh Akademi.

" Hm, siapa peduli. Kali ini kau membolos pelajaran pertama lagi, aku akan melepaskan jeweranku asalkan kau mau kembali ke kelasmu dan meminta maaf lah kepada guru yang mengajar."

" Ha'i, tapi cepat lepaskan telingaku berasa mau copot."

Souna pun melepaskan pegangan kasih sayangnya dari pemuda bersurai blonde di depannya itu. Pemuda itu langsung mengelus- elus telinga kanannya yang masih ingin dipegang oleh Seito Kaichou.

" Yah apa boleh buat aku akan menuruti perintahmu, Kaichou." pemuda bersurai blonde itu berdiri dan berjalan ke arah pintu.

" Apa tugas dari Seito hanya mengurusi seorang pembolos sepertiku." pemuda itu berhenti di depan pintu dan bertanya tanpa melihat ke arah Souna.

" Tentu saja Namikaze Naruto-san, satu- satunya murid di sini yang bermasalah hanya dirimu." balas sang Kaichou sambil menatap punggung pemuda bersurai blonde yang ia panggil Namikaze Naruto.

" Oh benarkah, kalau begitu aku minta maaf. Jaa Nee Seito Kaichou." Naruto melangkah turun dari atap gedung dan menuju ke arah kelasnya yaitu kelas 2;A.

" Namikaze Naruto; Siswa kelas 2;A dengan peringkat akademis no 1, keahlian non akademis juara satu kendo tingkat nasional. Sayang sekali mempunyai hobi tidur dan berangkat terlambat." Guman Souna yang mengiringi langkahnya menuju kelasnya yaitu kelas 3;A.

.

Namikaze Naruto yang saat ini berada di kelasnya sedang melakukan aktifitasnya sehari- hari yaitu tidur di saat jam pelajaran sedang berlangsung. Hal ini sebenarnya sangat mengganggu bagi guru yang sedang mengajar karena sesuatu yang mereka ajarkan dengan setulus hati sama sekali tidak dihargai oleh muridnya.

Sudah sejak kelas di tahun pertama para guru telah mencoba memberikan Naruto Khutbah untuk tidak tertidur saat pelajaran sedang berlangsung akan tetapi semua itu hanya sia- sia dan pada akhirnya semua guru menyerah, asalkan Naruto mendapatkan nilai bagus disetiap mata pelajaran itu sudah tidak masalah dan pemikiran atau hasil musyawarah para guru ini menyebabkan tingkat nilai Naruto selalu di atas kenapa bisa itu masih menjadi misteri.

Satu jam, Dua jam mata pelajaran telah terlewatkan Naruto yang duduk di bangku paling belakang dan berada di penjuru kelas masih setia dengan kegiatan tidurnya. Tanpa Naruto sadari kegiatan belajar mengajar pada hari ini telah berakhir.

Hampir semua siswa dan siswi telah meninggalkan Kuoh Akademi begitu juga dengan para guru. Kini langit di atas Kuoh Akademi telah berubah menjadi hitam polos tanpa satupun cahaya bintang yang seharusnya bisa dilihat di kota Kuoh.

Namun di tengah langit yang berwarna hitam kelam itu sesaat terlihat seringaian dari sosok makhluk entah itu apa. Salah satu siswi yang belum beranjak pergi dari Kuoh Akademi yaitu Shitori Souna sedang berjalan di koridor sekolah menuju ke suatu tempat atau lebih tepatnya ke sebuah kelas.

Setibanya di depan kelas dengan tanda 2;A Souna menghentikan langkahnya dan diam di depan pintu sesaat. Ia membetulkan posisi kacamatanya dan mulai menggeser pintu kelas di depannya. Saat melihat pemandangan di dalam kelas Souna hanya bisa menghela nafas.

" Kejadian ini sudah berlangsung selama 1 tahun ditambah awal tahun ke dua, Huft." guman Souna saat mendapati pemuda bersurai blonde masih asik dengan tidurnya yang duduk di penjuru kelas.

" Apa boleh buat aku juga seorang Seito Kaichou mungkin ini salah satu konsekuensi dari jabatan ini." Souna kemudian berjalan ke arah pemuda itu, sesampainya di depan bangku pemuda bersurai blonde itu Souna menyiapkan tangannya.

" Iiitttaaaiii ! ... "

Teriakan dengan frekuensi yang dapat menggetarkan bahkan bisa membuat kaca pecah itu berkumandang dengan sengitnya.

" Hei Hei Hei, Kaichou tolong lepaskan tanganmu dari telingaku bisa- bisa telingaku copot."

Souna yang sudah puas dengan telinga kiri pemuda di depannya langsung menarik mundur tangannya. Ia kemudian berjalan ke arah jendela di samping kiri bangku tersebut, dan memandang langit di luar sana.

" Ittai Ittai, tidak bisakah kau bangunkan aku dengan cara lain? Kalau begini terus telingaku bisa copot, Ittai." ucap pemuda blonde itu a.k.a Namikaze Naruto yang sedang memegang atau lebih tepatnya mengelus- elus telinganya yang terasa sakit.

" Nee Naruto-kun?" Souna bertanya kepada Naruto masih dalam kondisi menatap langit di luar jendela.

" Hm ada apa Kaichou, dan sejak kapan kau akrab denganku sampai- sampai memanggil nama depanku?" Naruto membalas ucapan Souna diiringi dengan sebuah pertanyaan.

Terlihat sepintas urat- urat kekesalan bersemayam di dahi Seito Kaichou Kuoh Akademi itu. Souna menghela nafasnya sekali dan kemudian membenahkan letak kacamatanya sambil berbalik ke arah Naruto yang saat ini sedang membenahi tas Sekolahnya.

" Naruto-kun apa kau tidak lelah dengan semua ini?" Souna bertanya dengan nada pelan yang masih dapat di dengar Naruto.

Naruto melirik sebentar ke arah Souna yang bertengger di jendela dengan kepala yang menghadap ke bawah. " Lelah tentang apa?" Salah satu yang membuat percakapan antara orang pintar terasa sangat menyebalkan adalah karena kebanyakan dari mereka akan menjawab pertanyaan dengan sebuah pertanyaan seperti interaksi Souna dan Naruto.

" Kau adalah seorang Guardiankan? Apa kau tidak lelah mengawasi pergerakan kami bahkan kau sampai menjadi buronan dari Underworld." Kini Souna menatap ke arah mata berwarna blue saphire di depannya.

Sang pemilik mata berwarna Blue Saphire itu menghela nafas dan menahan jawabannya sesaat. " Sona Sitri ku kira kau akan bertanya tentang hal lain." kini dua sosok yang berada dalam ruang kelas yang sepi itu saling menatap dengan tajam.

" Aku katakan sekali lagi ketiga Fraksi telah sepakat dalam perjanjian perdamaiaan dan dibentuknya DxD yang sudah menghancurkan Khaos Brigade sampai ke akar-akarnya, kami tidak akan mengancam umat manusia jadi berhentilah menyusahkan dirimu." Souna yang merasa agak canggung karena tatapan Naruto kembali membuka suara.

" Terkadang aku bingung kenapa kau begitu perhatian kepada ku." Naruto berdiri dari duduknya, menggendong tasnya di bahu kiri lalu berjalan ke arah pintu.

Naruto berhenti di depan pintu dan membalikkan tubuhnya, kini ia menatap Sona sambil berkata" Aku memang seorang Guardian tapi aku tidak terikat oleh organisasi dan semua yang kulakukan adalah kehendakku sendiri, dan karena itulah kau masih terus mencoba agar aku berhenti mengawasi kalian para makhluk supranatural?"

" Naruto-kun jika kau melanjutkannya aku khawatir kau akan mati, kami telah berbicara dengan organisasi Guardian tentang dirimu yang seorang Missing-Guardian Rank SSS."

Souna berjalan kearah Naruto. Kini Souna berada tepat di hadapan Naruto. Dua pasang mata berbeda warna itu yang saling menatap. Pada Akhirnya Naruto menggerakkan tangan kanannya.

" Akan aku pertimbangkan lagi peringatanmu. Terima kasih untuk khawatir tentangku dan juga maaf atas satu tahun ini. Aku berjanji tidak akan membuatmu repot. Tapi satu hal yang harus kau tahu aku tak seperti yang ada dalam benakmu. Jaa Nee Sona Sitri."

Selesai mengucapkan salam perpisahan, muncul lingkaran sihir di bawah tubuh Naruto. Lingkaran sihir itu dengan cepat melahap Naruto hingga dirinya menghilang.

" Apa itu artinya kau tetap akan memusuhi makhluk supranatural."


[ W . I . S . H ]


Langit di atas kota Kuoh telah berubah yang semula biru cerah digantikan dengan warna hitam tanpa ada sinar di sana. Masih berada di Kuoh Akademi yang nuansanya sekarang berasa sangat berat.

Tepatnya di lapangan Kuoh Akademi sedang berlangsung pertarungan atau lebih tepatnya latihan bertarung. Banyak debu yang bertebangan tapi itu tidak mengganggu penglihatan mereka semua yang tengah berllatih tanding.

Sosok pemuda berambut hitam kemerah- merahan dengan cepat membuat sihir. Dari lingkaran sihir itu keluar petir yang langsung bergerak cepat ke arah pemuda berarmor merah.

[ Dragon Shot ]

Guncangan dari kedua energi itu tak dapat di elakkan lagi dan malah menambah banyak debu yang berterbangan.

" Aku menyerah. Hosh Hosh kalian para Akuma memang kuat apalagi kau bayi naga."

Setelah debu yang berterbangan menghilang terlihat 10 orang dengan gender yang berbeda tampak terluka di beberapa bagian.

" Hosh Hosh seorang Guardian memang menakutkan." kini pemuda berambut coklat dengan iris mata yang sama yaitu coklat membuka suara.

" Benar, padahal kau melawan 1 set full peerage Gremory tapi kau bisa mengimbanginya." pemuda berambut blonde kini membenarkan perkataan pemuda berambut coklat yang kini terduduk di atas tanah.

" Ah kalian terlalu memujiku berlebihan. Ngomong- ngomong bagaimana kalau kita kembali ke topik pembicaraan yang sebenarnya Rias Gremory-san." pemuda berambut hitam kemerah- merahan itu kembali membuka suaranya.

Di hadapan pemuda berambut hitam kemerah- merahan itu berdiri sang Heiress Gremory dengan kondisi pakaian yang buruk karena dampak latihan tanding tadi. " Baiklah, tapi kita bicarakan di tempat kami Kanbara-san."

Kedelapan remaja itu kemudian berjalan kearah gedung lama Kuoh Akademi yang merupakan markas dari Rias Gremory selaku Akuma yang menguasai Kota Kuoh. Setibanya di dalam gedung lama itu bagi mata orang awam akan menunjukan reaksi berbinar- binar.

Kenapa berbinar- binar karena dari luar gedung itu seperti tidak terawat namun seperti halnya peribahasa 'Jangan Menilai Buku Dari Sampulnya" berlaku juga untuk gedung ini. Saat pertama kali kalian membuka pintu gedung kalian akan terkagum- kagum tentang isi gedung itu.

Di dalam kalian akan langsung dapat melihat dekorasi yang mahal nan indah yang memiliki nilai seni begitu tinggi. Gedung itu memiliki banyak ruangan yang terlihat endah di mata para pecinta seni seperti ruang tamunya yang ditata dengan epic.

Kembali kecerita, bersamaan dengan narasi di atas kini kesepuluh remaja itu telah membersihkan diri dari bekas pertarungan dan telah menduduki sofa yang berada di ruang tamu di temani dengan secangkir teh untuk per orangnya.

Bisa author katakan posisi duduk yang di ambil dari mereka bersepuluh adalah Rias Gremory sang Heiress Gremory yang duduk di bangku khususnya yang berada di tengah dan disampingnya berdiri Queennya yaitu Akeno Himejima.

Di Sofa panjang sebelah kanan diduduki oleh pemuda berambut hitam kemerah- merahan dan di sampingnya ada sang Sekiryuutei Hyoudo Issei, dan di ikuti Kiba Yuuto dan Gesper Vladi.

Di sisi sofa lain di duduki oleh Rosweisse yang merupakan bidak Rook baru dari Rias Gremory diikuti Tojou Koneko yang juga merupakan bidak Rook, dan disampingya salah satu pemegang pedang Ex-Durandal yaitu Xenovia Quarta dan sang pemilik Sacred Gear Healing Twilight Ashia Argento.

" Jadi apa yang kau ingin bicarakan Kanbara-san?" Rias Gremory membuka suara sambil menatap pemuda berambut hitam kemerah- merahan.

Merasakan bahwa ini adalah waktu yang tepat pemuda berambut hitam kemerah- merahan yang memiliki nama asli Kanbara Akihito itu bersiap untuk mengeluarkan suaranya, tapi saat Akihito hendak membuka suaranya pintu ruangan penelitian ilmu ghaib itu terbuka dan menampilkan sosok Shitori Souna yang memiliki nama asli Sona Sitri.

" Rias, kita harus menghadap para petinggi DxD sekarang juga ini hal yang gawat." Souna berjalan ke arah Rias tanpa memikirkan raut muka Akihito yang kesal.

" Tenangkan dirimu dulu Sona, ceritakan sebenarnya apa yang terjadi."

" Kita tidak ada waktu lagi." terlihat muncul lingkaran sihir di bawah kaki Souna dan Rias, seketika mereka berpindah tempat dengan lingkaran sihir yang diciptakan Souna.

" Eh tunggu, Kuso aku belum selesai bicara." Akihito mengeluarkan katanya yang sempat terhenti. Issei yang berada di sampingnya langsung merangkul bahu pemuda berambut hitam kemerah- merahan tersebut.

" Tenanglah kawan kau bisa katakan kepada kami dulu." ucap Issei menghibur Akihito yang saat ini sedang menangis ala Anime. Kiba yang duduk di samping Issei mendapatkan sebuah sihir komunikasi di telinganya.

Melupakan sejenak tentang percakapan Issei dan Akihito kini raut muka Kiba yang semula tenang menjadi gelisah. Entah informasi apa yang telah ia dapatkan dari lawan bicaranya. Anggota Peerage Rias yang lain terlihat bercanda gurau dengan Issei dan Akihito kecuali Queen dari Rias, Akeno Himejima.

Akeno yang sedari tadi memperhatikan Kiba yang sedang berbicara melalui sihir komunikasi itu mendekati Kiba saat melihat perubahan raut muka dari Kiba Yuuto. " Ada apa Kiba-kun?"

" Ah ini sesuatu yang buruk, sebaiknya kita bicarakan berdua mereka tidak perlu mengetehuinya." Kiba menjawab pertanyaan Akeno dengan nada serius, dari raut muka dan tatapan yang dipancarkan Kiba terlihat dengan jelas sesuatu hal yang besar telah terjadi.

" Hm baiklah." Akeno menatap ke arah peerage Rias yang lain dan membuka suara. " Semuanya aku dan Kiba akan pergi keluar sebentar jadi bersenang- senanglah." tanpa menunggu jawaban dari Peerage Rias yang lain Kiba dan Akeno berjalan ke arah pintu keluar.

" Akeno aku titip belikan satu buah minuman kaleng." teriak Akihito tanpa memperdulikan Issei yang sedang Ia siksa. " Woy lepasin gw, gw bukan mainanmu teme." sedangkan anggota peerage Rias yang lain ada juga yaang ikut menyiksa Issei dan ada juga yang hanya menonton seperti Asia.

Kita kembali ke Akeno dan Kiba yang saat ini berada di atap gedung Kuoh Akademi. " Jadi apa yang terjadi Kiba-kun."

Kiba mencoba menyusun beberapa kata yang tepat agar gadis yang bertanya kepadanya tidak akan begitu khawatir. Setelah beberapa menit berlalu Kiba menghela nafas sejenak dan membuka suaranya.

" Underworld diserang oleh kelompok tidak dikenal dan juga kediaman Yondai Maou diserang." Kiba menghentikan kalimatnya sejenak, menunggu reaksi dari gadis di depannya. " Apa bagaimana mungkin?" nah ini pertanyaan yang ditunggu- tunggu Kiba.

Tapi sebelum menjawab pertanyaan Akeno Kiba melanjutkan kalimatnya. " Tidak hanya di situ tapi ke empat Maou mengalami luka yang cukup serius, pelaku dalam penyerangan ini teridentifikasi sebagai manusia tapi belum diketahui identitasnya."

" Ini sungguh mengejutkan, apa Buchou dan Sona mengetahui ini?" kini raut muka Akeno yang semula terkejut berganti menjadi serius. " Benar, Buchou dan Sona-san menghadiri rapat DxD untuk membahas penyerangan Underworld yang bahkan melukai para Maou, Azazel-sensei juga bilang untuk jangan dikatan kepada yang lain sebelum Buchou kembali."

" Hm, kalau begitu kita rahasiakan dulu dari yang lain seperti yang dikatakan Azazel-sensei, sebaiknya kita kembali sekarang." Akeno dan Kiba segera beranjak dari tempat itu, tanpa mereka sadari sedari tadi mereka di awasi oleh sesosok pemuda dengan sayap yang jika diperhatikan dengan jelas sepasang sayap itu terbuat dari darah.

Saat bayangan Akeno dan Kiba yang telah memasuki gedung sekolah lama, sosok bersayap tadi turun ke atap yang di pijak Kiba dan Akeno dalam perbincangan di atas. Sayap berwarna merah darah itu menghilang saat kaki tuannya menyentuh lantai.

" Kuoh Akademi, tempat berkumpulnya berbagai fraksi yang dulu saling berselisih." guman pelan pemuda itu yang memiliki surai rambut berwarna hitam. Di belakang pemuda itu ternyata ada sosok pemuda berambut blonde yang berdiri di sana bahkan sang Author sempat tidak menyadarinya.

" Tempat ini adalah target terakhir kita, jadi jangan sentuh sebelum kita menghabisi dewa- dewa mitologi." pemuda berambut blonde itu menghilang bagaikan di telan bumi setelah mengatakan beberapa kata.

Pemuda berambut hitam itu mengangguk walaupun Ia tahu bahwa pemuda berambut blonde tadi sudah pergi tapi Ia tetap melakukannya. Sepasang sayap yang terbuat dari darah kembali tercipta di punggung pemuda itu, dengan sekali hempasan sayap pemuda itu langsung terbang pergi.

Tanpa ada satu orangpun maupun eksistensi di dunia kini langit di Kota Kuoh berubah menjadi merah dalam beberapa detik.

Bersambung . . .


Yosh ini dia Fic keduaku.

Di fic ku kali ini aku membuat setting alur waktunya lebih cepat yaitu Issei yang menjadi Akuma di tahun pertamanya di Kuoh Akademi dan keberhasilan tim DxD menuntas bersih Qlippoth dan Khaos Brigade di awal tahun ajaran kedua.

Baiklah hanya itu saja yang mau saya katakan. Saya meminta saran, kritikan, pendapat, dan flame dari para readers yang dapat membangun juga membuat saya lebih baik lagi dalam menulis fic ini.

RnR Minna!

VVVVVVVVV

VVVVVVVVV

VVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVVVVVVV

VVVVVVVVV

VVVV

v