Hai kawan kawan! Aku kembali! Insyaaalah ini akan menjadi multichap! Dukung aku yah!

Disclaimer : Hiks... Bleach bukan punya ku. Aku cuma pinjem tokohnya sama Tite Kubo sensei! Hehehehe...

Happy reading!

Hari ini Saudara kembar sudah tiba di tempat kost baru mereka. Mereka sama sekali tidak menyesal harus pindah dari rumah megah mereka. Mereka hanya ingin hidup mandiri. Kini mereka berdua sedang menyantap makan siang di sebuah kafe tidak jauh dari kost mereka.

XXxxXX

"Hei, Rukia! Kau dengar apa kata ku tidak sih!" bentak seorang laki laki berambut putih yang mengomel pada adik semata wayangnya.

"Aku dengar koq!" jawab sang adik yang di ketahui bernama Rukia Kuchiki yang tengah melamun sambil meresapi lagu dari I podnya.

"Tapi kamu masih pake headset! Pasti kamu gak dengar!" bentak kakaknya, Toushiro Kuchiki.

"Ih! Dibilangin aku denger!" bantah sang adik.

"Jadi mulai besok kita harus cari sekolah yang bagus. Terus cari kerja part time." Ucap Toushiro.

"Iya iya. Aku ngerti. Aku pergi dulu ya! Tolong bayarin makanannya." Jawab Rukia nyelonong ke luar kafe.

"Heh! Mau kemana kau!" seru Toushiro.

"Katanya suruh cari sekolah? Gimana sih! Aku cari kerja. Kau cari kerja. Okey! Bye!" jawab Rukia.

"Dasar anak ini!" seru Toushiro dalam hati.

XXxxXX

Rukia's POV

Hah…. Menyebalkan! Kakak koq jadi cerewet gini sih. Hai, kawan kawan! Perkenalkan Aku Rukia Kuchiki. Umur 14 tahun yang baru lulus SMP. Aku dan kakakku ,Toushiro Kuchiki pindah dari Jepang tempat kediaman kami. Ayah dan Ibu mulanya tidak mengijinkan. Tapi setelah kami berdua memohon, akhirnya kami boleh pindah ke New York ini. Sebenarnya kami memutuskan kesini karena malas melihat ayah dan ibu kami yang selalu bertengkar. Yah… Kami juga sebal melihat sikap semua orang yang selalu hormat pada kami karena kami keturunan bangsawan. Aku ingin mencari teman sejati tanpa mengenal status derajat. Dan itu menjadi salah satu tujuanku.

Kakiku membawaku ke perpustakaan kota. Yah.. Daripada repot repot cari sekolah dengan berkeliling, mending cari di internet kan? Setuju gak? Hehehe… Perpustakaan kota ini dilengkapi Wifi. Jadi aku bias internetan deh!

Aku dengan sabar menekuni daftar sekolah yang terdekat, biar gak kejauhan. Dengan cepat aku menggeraka kursor. Dan aku memilah milih nama SMA yang cocok dengan bakat kami berdua. Toushiro pandai memainkan basket. Dia pernah menjuarai beberap[a pertandingan bergengsi. Saat dia main basket, aku selalu memperhatikannya. Kadang ikut main. Lalu, aku sendiri mungkin bidang bisnis ya? Sejak kecil aku memang selalu dididik agar menjadi wanita karir yang sukses supaya bisa meneruskan perusahaan milik keluargaku. Ibuku, punya sebuah perusahaan prodak kecantikan. Sedangkan, ayahku punya perusahaan otomotif. Rasanya berat sekali. Aku malas menuruti keinginan mereka yang kini semakin sering bertengkar.

Yah, tinggal beberapa SMA. SMA Sanit Angel, SMA Cordalia, dan SMA Crisht gikl. Aku semakin malas memandang laptop. Tak terasa hari sudah mulai sore, aku segera menutup laptop ku. Saat aku akan melangkahkan kakiku, tiba tiba ada yang memegang pundak ku. Aku merinding. Di perpustakaan ini memang hanya ada aku, karena matahari telah berada di ujung barat. Aku penasaran, tapi aku juga takut melihat ke belakang. Kejadian kejadian yang sering ku toton di film horror terus berkelebat di kepalaku.

"Rukia, kenapa masih disini?" Tanya seseorang yang memegang pundak ku.

Aku langsung berbalik dan memukul kepalanya. Aku sebal sekali. Dia sudah membuatku hampir mati berdiri. Aku tahu sekali suara ini. Suara kakak kembarku, Toushiro.

"Hei! Kau ini! Kenapa tiba tiba memukulku!" serunya.

"Kau bodoh! Mengagetkan aku saja!" Aku menjawabnya sambil berjalan ke pintu keluar.

"Awas kau ya!" Seru Toushiro sambil mengejarku.

Sorry singakat banget. Tapi... Review yah...! Hehehehe.. (Devil's smile)