Triangle Loves

Chapter 1: Dia Kembali?

Disclaimer: Bandai

.

.

.

Happy Reading! ^_^

.

.

.


"Akari, kamu sudah punya premium card Dreamy Crown?" tanya Madoka, sahabat Akari.

"Ah, iya. Aduh, bagaimana ini Madoka? Padahal kan besok kontesnya!" seru Akari panik.

"Ya sudah, kamu jangan panik. Nanti coba kamu bicara pada Bu Kepsek Orihime," saran Madoka tenang.

"Benar juga. Kalau begitu, aku akan ke ruang Kepsek. Bye, Madoka!" ucap Akari ceria. Seraya pergi meninggalkan Madoka.

Madoka hanya geleng-geleng kepala melihat Akari.

'Tadi panik, barusan ceria. Akari ada-ada saja.' batin Madoka sambil tersenyum geli teringat tingkah Akari.


*Ruang Kepsek*

"Oh, begitu. Baik. Ibu akan menghubungimu jika sudah ada kabar dari pihak Dreamy Crown. Bagaimana?" tanya Orihime setelah Akari menceritakan permasalahannya.

"Baik, bu. Kalau begitu saya permisi," ucap Akari lalu pergi keluar dari ruang Kepsek.

Sementara Orihime mengambil telepon dan berusaha menghubungi pihak Dreamy Crown.


*Esok*

"Aah... Selamat pagi semua!" sapa Madoka dan Akari kompak dengan ceria.

"Semua sedang bersiap untuk kontes hari ini ya?" tebak Madoka.

"Tentu," jawab Rin.

"Kalian sudah dapat premium card dari designer masing-masing? Kalau aku tadi pagi, baru saja," tanya Sumire.

"Aku sudah sejak dua hari yang lalu," jawab Madoka.

"Aku kemarin," jawab Rin.

"Aku sama seperti Rin," jawab Hinaki.

"Aku belum," jawab Akari sambil memasang wajah polos.

"APA?!" teriak semua kecuali Madoka.

"Lalu kenapa kau tak meminta sekarang?" Hinaki, greget.

"Kerjamu apa kemarin?" Rin, kesal.

"Ku lihat sejak kemarin kau tidak ngapa-ngapain,"Sumire, tatapan horror.

Akari menghela napas.

"Teman-teman, kalau mau tanya satu-satu. Aku sedang menunggu kabar dari Bu Kepsek saat ini. Kemarin aku latihan, walaupun tidak padat. Aku lupa kalau harus meminta premium," jawab Akari dengan muka polos lagi (?).

"Ya sudah. Akari, sekarang kau tanyakan pada Bu Kepsek perihal masalah ini. Karena kontes di mulai 5 jam dari sekarang. Dan kurasa waktunya cukup,"ucap Madoka.

"Baik,"


Akari sudah berdiri di depan gedung Dreamy Crown.

Dengan mempersiapkan mental, dia pun berjalan masuk ke dalamnya.


"Permisi, nama saya Akari Ozora. Saya ingin meminta premium card dari designer Dreamy Crown," ucap Akari pada seorang Resepsionis di sana.

Resepsionis itu mengangguk pelan. Lalu menelpon.

"Maaf, designer Dreamy Crown sedang berhalangan. Jadi anda bisa mengambil nya dari saya," ucap Resepsionis itu seraya memberikan 4 buah card aikatsu premium.

"Ah, terima kasih banyak!" jawab Akari sambil tersenyum dan menerima 4 card itu.

Dia pun pergi dari sana.

Di tengah perjalanan...

Akari berjalan cepat melewati kerumunan orang. 2 jam lagi! Bagaimana ini?

BRUK!

Dia terjatuh. Entah dia menabrak atau orang yang menabraknya. Tapi...

"Hei, kau itu hati-hati dong! Jalan itu pakai mata! Kau tidak melihat aku ada di sini?" tanya Akari kesal. Dia menatap wajah orang yang menabraknya.

DEG!

"Kenapa kau malah menyalahkanku? Jelas-jelas kau sudah menabrakku. Lagipula kau salah, jalan pakai kaki. Sedangkan mata untuk melihat," ucap pemuda di hadapannya.

Tampan? Ya, mungkin yang di lihat Akari seperti itu. Tapi dia berusaha menyembunyikannya.

"Baik. Oke, aku tidak ingin berdebat. Karena aku sedang buru-buru. Tetapi yang pasti kau yang menabrakku dan kau yang salah," kata Akari sambil bangkit dan bergegas pergi.

"Tunggu! Apa di tanganmu itu?"

"Ini? Kartu premium ku. Aku duluan ya!"

Si pemuda merebut premium card dari tangan Akari.

"Dreamy Crown?" tanya pemuda itu.

"Cepat kembalikan kartuku. Waktuku tinggal 1 jam lagi," pinta Akari.

Pemuda itu melirik jam di pergelangan tangannya.

"Mmm... Ku rasa waktunya sudah tidak cukup. Bagaimana kalau ku antar? Ke Starlight Academy kan?"

"Ikut? Denganmu?" tanya Akari bingung. Dia tahu waktunya tinggal sedikit.

"Bagaimana?"

"Ah, baiklah,"

Dia pun masuk ke mobil pemuda itu yang ternyata tak jauh dari sana.


*Di Mobil*

"Namamu siapa?" tanya pemuda itu.

"Akari Ozora. Kau?" jawab Akari.

"Aku Tsubasa Sena," jawab pemuda itu -Sena-

"Akari! Cepatlah. Kau harus melawan ku," seru Hinaki begitu melihat Akari datang.

"Baiklah,"

Akari memasuki Aikatsu lama, dia keluar di stage.

Akari dan Hinaki menyanyikan lagu 'Signalize'.

Mereka berusaha menampilkan yang terbaik.


"Tadi menyenangkan!" ungkap Akari.

"Iya, katanya pengumumannya besok," sahut Hinaki sambil mengotak-atik Aikatsu Phone.

"Ngomong-ngomong Akari, kamu hampir telat tadi. Tapi ku lihat kau keluar dari mobil seseorang?" tanya Madoka lembut.

"Iya, aku di antar seseorang,"

"Siapa?" tanya Madoka lagi.

"Entahlah. Aku lupa namanya," jawab Akari sambil menaikkan bahu.

Madoka tersenyum getir (?)

"Ya sudah, sekarang lebih baik kamu istirahat," saran Madoka.

"Okay. Good bye, Madoka! And see you later!" seru Akari dan Hinaki.

Madoka tersenyum dan melambaikan tangannya.

Sebenarnya Madoka tahu orang yang mengantar Akari. Tapi dia bungkam. Dia tak ingin mengulang masa lalu dan tidak ingin membuatnya berharap.

Madoka menghela napas.

"Madoka..." panggil seseorang.

Madoka menoleh.

DEG!

"Senang bertemu dirimu lagi,"

"Se-sena?"

To Be Continued


Halo! Mungkin udah ada yang pernah baca cerita ini. Ini emang pernah aku publish di sebuah grup Aikatsu! Tapi aku tulis kembali disini... Maklum ya! :)

RnR please? :)