Main Characters : Kagamine Rin, Kamui Gakuko, GUMIYA, Hatsune Mikuo, Hiyama Kiyoteru, Furukawa Miki, Kagamine Len, Kamui Gakupo, etc.
Pairing : It's your job to guess it, readers uwu
1 : Takdir Pasti Bercanda
Rin kembali menggulung dirinya dengan selimut setelah mematikan alarm di sebelah tempat tidurnya. Matanya masih terasa sangat berat, dan suara rintik hujan di luar membuat suasana semakin sempurna untuk kembali tidur. Masih ada sekitar dua jam lagi sebelum bel masuk sekolah berbunyi, jadi Rin masih punya kira-kira satu jam untuk melanjutkan tidurnya.
Lagipula itu hari Jum'at, sekali pun dia ketiduran dan tidak sekolah maka tidak akan jadi masalah. Jadwal pelajaran di hari Jum'at tidak begitu berat; PKK, sastra, seni, dan sejarah. Tidak akan sulit bagi Rin untuk mengejar ketinggalannya kalau dia tidak masuk.
Tapi kalau harus praktek PKK sendirian akan sangat membosankan. Rin mengerang pelan sambil menyibak selimutnya. Ditatapnya langit-langit kamarnya dengan tatapan mengantuk. Tahun itu dia sudah memasuki tahun keduanya di SMA 1st Place, seharusnya dia sudah tidak boleh bermalas-malasan. Tapi bukan Kagamine Rin namanya kalau tidak malas. Karena diberkahi dengan otak encer yang sangat cerdas, tanpa usaha pun Rin bisa mendapat peringkat 2 di sekolahnya. Dan itu membuatnya semakin malas.
"Rin, kau sudah bangun?" tanya sebuah suara tiba-tiba.
Rin menaikan sebelah alisnya. Suara itu cukup familier baginya, tapi juga asing. Biasanya Len yang membangunkannya, atau ibunya. Siapa yang berkunjung pagi-pagi begini dan rela membangunkan tuan rumah untuk ke sekolah?
"Sudah," jawab Rin, masih dengan tanda tanya besar membayang di kepalanya.
"Kalau begitu cepatlah turun ke bawah lalu sarapan bersama," ujar suara itu lagi.
Rin masih memutar otaknya, mengingat-ingat suara siapa itu. Suara laki-laki yang ngebass, tetapi juga halus. Oh, ingat. Rin mengerutkan keningnya sedikit. Masa, sih?
Dengan segera Rin mencuci mukanya, gosok gigi, lalu ganti baju dan siap untuk pergi sekolah. Dia langsung turun ke bawah dengan tergesa-gesa, jantungnya berdebar-debar kalau mengingat dugaannya tentang siapa yang berkunjung ke rumahnya. Orang itu sangat populer di sekolahnya, dan bisa dibilang salah satu idola sekolah.
"Selamat pagi!"
Rin sudah menyiapkan senyum terbaiknya untuk menyambut tamu di pagi harinya itu. Tapi apa yang dia lihat di ruang makan langsung meruntuhkan senyumnya- yang ia rasa sudah seperti matahari pagi yang hangat dan menyenangkan.
"Pagi, Gakupo-senpai...," Rin melanjutkan sapaannya. Senyumnya berubah menjadi senyum kebingungan.
Di sana, seorang pemuda berambut violet panjang yang diikat ala samurai tengah duduk di meja makan, bersama dengan dua orang dewasa yang memiliki warna rambut senada- kecuali yang wanita, rambutnya berwarna agak merah. Rin masih berdiri mematung di depan ruang makan.
"Ayo duduk, Rin, kau tidak mau sarapan?" tanya sang pria dewasa itu. Dia menatap Rin dengan tatapan kebingungan.
Dan Rin menatapnya dengan tatapan orang yang sudah mau menangis saking bingungnya. Kenapa Gakupo dan orang-orang asing itu duduk di meja makannya dan seolah sedang menikmati sarapan di rumah sendiri?
"Ayah dan ibu ke mana?" tanya Rin akhirnya. Dia masih belum beranjak dari tempatnya berdiri.
Kedua orang dewasa itu tampak terkejut dengan perkataan Rin. Mereka saling berpandangan, melihat ke Rin, kembali saling berpandangan, lalu melihat ke Rin lagi. Gakupo juga menatap Rin dengan keheranan sambil menghabiskan roti selainya.
"Kau baik-baik saja, Rin? Kami kan ayah ibumu," wanita itu berkata dengan suaranya yang berwibawa, namun terdengar khawatir. "Apa kepalamu terbentur tadi?"
Rin bisa merasakan kalau jantungnya jatuh ke perutnya saat itu juga. Mulutnya langsung terasa asam. "Maksudnya?"
"Kamui Rin, kau kenapa? Kau merasa pusing?" tanya Gakupo yang terlihat ikut khawatir.
Rin menahan nafasnya. Barusan mereka memanggilnya siapa? Kamui Rin? Demi Tuhan, dia benar-benar tidak tahu apa yang sedang terjadi. Tapi Rin tahu dia bisa melakukan apa. Dia langsung berlari keluar, melihat papan nama di depan rumahnya, dan mencubit tangannya sekuat mungkin setelahnya.
Terus, sampai lengannya membiru. Meski begitu, nama di papan nama rumahnya tetap 'Kamui', bukan lagi 'Kagamine'.
"Ya Tuhan, ada yang sedang bercanda di sini," gumam Rin dengan tatapan horror.
Entah bagaimana dan mengapa, sepertinya dia berada di keluarga Kamui sekarang. Meski rumahnya tetap sama. Berusaha menenangkan diri, Rin berjalan menuju rumah Kamui yang sebenarnya dan mengharapkan suatu petunjuk atau kejadian yang serupa. Kalau keluarganya tergantikan dengan keluarga Kamui, seharusnya keluarganya juga menggantikan keluarga yang lain. Dan dugaan yang terdekat adalah, keluarganya menggantikan keluarga Kamui.
Jadi, Rin sangat berharap setelah dia sampai di kediaman Kamui, dia akan melihat ayah, ibu, Len, dan seorang Kamui Gakuko yang kebingungan.
.
.
.
A Vocaloid Fanfiction
Lolipopsicle
.
.
.
Vocaloid (c) Crypton Future Media, , AH-Software, 1st Place, etc.
Lolipopsicle (c) Kamikura39
.
.
.
A/N : Yak, Kamikura kembali hadir dengan FF baru~! XD Tenang, yang Castles in The Air sama Our Symphony kan kumpulan one-shot, jadi nggak ada discontinued"an, dan bakal tetep lanjut uwu #nak. Yak, kali ini FF tentang... GakukoxRin /DihajarMassal/ Nggak kok nggak, tenang aja. Cuma ya, main characternya Gakuko sama Rin. INI OTP STRAIGHT YA JADI MAAF, BAGI PARA PENYUKA HUMU"AN SEPERTI SAYA/eh KALI INI HARUS SEDIKIT MUNDUR, KALAU GA MAU LIAT YANG STRAIGHT /nak. Yak, itu saja sepertinya. Ini sebenarnya sudah pernah dipublish, di suatu tempat (?) dan saya hanya mempublish ulang. Saya marathon publish 8 chapter sekaligus. Hm. Legit kan /NAK. XD YAk, silahkan review, favorite, ngeflame-pun boleh! Saya butuh kritik XD dan saran (?)
