.
I Like It aka Pretty Woman
Dari Judulnya sudah jelas ini lagu garapan uri suga, dan saya terinspirasi untuk menulis i like it dalam versi YoonMin.
.
.
"Hyung!" Panggil seorang pria dengan buku tebal mendekati Yoongi. Dia adalah Jung Hoseok, sahabat dekat Min Yoongi.
"Weo?!" jawab Yoongi aka suga dengan nada dingin seperti biasa.
Hoseok menunjukan buku berisi Full Score milik Yoongi. "ini terlalu berharga untuk kau buang hyung!"
"Aku tak membuangnya tapi si botak itu yang melemparnya ke tong sampah."
"Kau berdebat dengan Profesor Do?! Yah! Kau mahasiswa akhir, bagaimana bisa kau berdebat dengan dosen pembimbingmu?!"
"Dia hanya sedang bad mood! Nanti juga dia akan menerima komposisiku kalau sudah lelah. Dia selalu seperti ini." Yoongi berkata sangat santai seolah tak terjadi masalah apapun barusan.
Mengangkat nama baik jurusan dengan meraih berbagai penghargaan dan mengkomposisi musik berbagai penyanyi terkenal seperti Kim Bo Kyung, Jung Yeop, dan penyanyi terkenal lainnya, Min Yoongi menjadi mahasiswa paling disegani oleh mahasiswa di jurusan musik. Mahasiswa tingkat akhir memiliki nama panggung Suga, karena memiliki senyum manis seperti gula. Meskipun, Min Yoongi termasuk senior yang jarang sekali tersenyum. Karena sifatnya, Yoongi terkesan sombong dimata laki-laki, tapi dimata para wanita Min Yoongi adalah pria super cool. Status Yoongi yang selalu single membuat Fansnya bertambah setiap tahun.
Malam setelah latihan piano ia mengistirahatkan tubuhnya untuk sekedar melihat-lihat akunnya yang sudah lama tak ia buka. Sebuah foto wanita cantik muncul diberanda akunnya. Membuat suga penasaran, ia mengerutkan kening melihat nama akun gadis itu, membuatnya sedikit bingung. Yoongi membuka profil gadis itu untuk memastikan bahwa itu gadis yang pernah ia kenal.
"Sh*t!" Maki suga menemukan fakta bahwa gadis super cantik itu memang Park Jimin, Mantan kekasihnya saat Senior High School dulu, dan Dia sudah kulaih satu semester di institut bahkan di dalam Jurusan yang sama dengannya.
Yoongi tak memberi tak menanggapi apapun. Ia kesal menatap fakta betapa cantiknya Jimin sekarang. Jika tombol Unlike itu ada, mungkin Yoongi sudah menekannya detik itu juga. Ia geram melihat banyaknya komentar, suga mencoba melihat dan rata-rata adalah pria yang mencoba mencari muka pada Jimin.
'Jimin-ah! Ayo kita reuni dan hang-out bersama'/'bagaiman a bisa kau sangat cantik?'/'Kau terlihat cantik seperti biasa'
Yoongi mengumpati para lelaki yang memberi komentar pada foto mantan kekasihnya. Bagaiman bisa Jimin menjadi sangat cantik seperti itu? Jimin terlihat lebih baik setelah mereka putus dan itu membuatnya gusar. Yoongi mendengus, ia tau dirinya cemburu, tapi ia tak punya hak untuk cemburu lagi, karena Jimin bukan lagi kekasihnya. Moodnya benar-benar rusak hari ini.
...
Proposal milik Yoongi akhirnya ditanda tangani dosennya setelah sekian lama berdebat. Berikutnya ia latihan sembari memikirkan untuk menyusun laporan. Setelah selesai latihan ia mengecek ponselnya. ada beberapa panggilan tak terjawab dan sebuah pesan teks dari Namjoon yang mengajak makan bersama untuk merayakan kelulusannya. Namjoon memang setahun lebih muda dari dia, tetapi karena otak jeniusnya, Namjoon dapat lulus bahkan dalam waktu dua setengah tahun. Suga masih berfikir apakah ia bisa pergi pesta dalam keadaan sibuk tugas akhir seperti ini. Tapi ia harus menghargai sahabatnya bukan ?! Yoongi membalas pesan Namjoon bahwa ia akan datang. Yoongi mengecek invitation di akun media sosialnya dan benar, undangan pesta kelulusan namjoon ada disitu.
Yoongi masih latihan hingga ia menyadari waktu sudah larut, ia meregangkan otot-ototnya dan pergi ke dapur untuk mencari makanan. Ia latihan dari siang tadi hingga lupa makan, jadi sekarang ia lapar. Tapi naas, isi lemari pendinginnya habis.
"Yack! Jung Hoseok! Ini bagianmu untuk belanja bulanan bukan?!" Yoongi menegurnya sembari masuk ke dalam kamar Hoseok. bukannya mendengar, pemilik kamar itu terlihat sedang asyik melihat akaun sosial medianya dengan sebuah handsfree ditelinganya. Yoongi mencabut handsfree tersebut dan membuat Hoseok menoleh.
"Weo hyung!?"
"Waktunya kau belanja bulanan!"
Mata Yoongi menangkap sesuatu yang membuatnya tertarik. Foto Park Jimin yang berpose imut terlihat diberanda Hoseok. Ia tak tau kalau Hoseok berteman dengan Jimin. Lagi-lagi puluhan like dan komentar terlihat membanjiri foto tersebut. Jimin sekarang terlihat benar-benar lebih baik dibanding Jiminnya yang dulu. Dia terlihat sangat cantik dan populer.
"Hyung ini sudah malam! besok saja ya!" Pinta Hoseok memohon.
"Pesankan aku makanan kalau begitu." Yoongi duduk di kasur Hoseok dengan sesekali melirik layar komputer Hoseok.
Hoseok menelfon seseorang sambil terus bermain dengan laptopnya, Yoongi bisa melihat Hoseok menekan like pada foto Jimin. Hoseok membuka akun milik Jimin yang membuat Yoongi menatap layar tak suka.
"Mwoya?! mereka jadian?"
Tanya Hoseok pada laptopnya. Sama halnya Yoongi yang juga penasaran, Yoongi pergi ke kamarnya dan membuka akaun sosialnya untuk melihat foto-foto Park Jimin, ada banyak foto-foto updatenya dengan seorang pria yang cukup tampan, ia selalu mentagnya, begitupun sebaliknya. Yoongi membaca komentar dan Jimin berkata kalau itu kekasihnya. Seketika dunia Yoongi berhenti. Yoongi memikirkan masalalunya bersama Jimin, bahkan ia belum pacaran lagi seputus dari Jimin. Yoongi merasa seseorang yang kalah, merasa tersingkir begitu saja. ia memikirkan seorang gadis yang terlihat lebih baik sekarang, dan Yoongi tak tau kalau gadis itu masih mengingatnya atau tidak. Tapi, Yoongi penasaran dengan Jimin sekarang.
...
Hari ini adalah hari yang tak biasa bagi Yoongi, Hari dimana ia selalu menghabiskan waktu latihan di tempat tinggalnya kini Yoongi ke studio kampus. Alasannya jelas, ia ingin melihat seseorang yang menghebohkan akun sosial medianya. Mata yoongi diam-diam lirik kiri kanan berharap menemukan seseorang yang ingin ia lihat. beberapa mahasiswa yang mengenalnya menundukan kepalanya dengan hormat. Yoongi orang yang disegani karena bakatnya, ingat?.
Yoongi tak melihat Jimin, ia kemudian membuka akun media sosialnya lagi dan melakukan pencarian terhadap akun Jimin. Ada foto Jimin terbaru yang di tag seseorang pria yang sama, melihat latar belakangnya, Yoongi yakin itu studio tari. Yoongi ingat betul kalau Jimin dulu adalah gadis tomboy yang ikut dalam klub dance di sekolah. Yoongi melihat short video dimana Jimin tersenyum menatap ke arah kamera begitu mendengar suara seorang pria memintanya menari. Jimin mundur menjauh dari kamera dan mulai bergerak mengikuti musik kencang yang dari dulu Yoongi tak pernah suka. Yoongi tanpa sadar tersenyum melihat Jimin kesulitan menari karena rok pendeknya, ia terlihat menari sambil sesekali tertawa. Senyum Yoongi memudar begitu video itu berakhir, Yoongi kembali memikirkan masa lalunya.
Yoongi menyadari sesuatu, ini pertama kalinya ia melihat Jimin tertawa seperti itu di lantai dansa. Suatu hal yang tak bisa yoongi lakukan dahulu saat masih Senior High School adalah menemani Jimin seperti apa yang dilakukan kekasih barunya sekarang. Yoongi dulu tak pernah mau datang ke ruang tari club dance Jimin. ia tak suka dengan komposisi musik yang Jimin mainkan dengan begitu keras. Melihat short video tersebut, Yoongi merasa jadi orang terbuang. Jimin terlihat memiliki kehidupan yang jauh lebih baik darinya. Yoongi menatap layar ponselnya, ia terpakiu melihat tombol like disana, ia ragu untuk menekannya atau tidak. Yoongi hanya penasaran apakah Jimin masih mengingatnya atau tidak, akhirnya Yoongi memilih untuk mengabaikannya lalu melempar ponselnya ke dalam tas dan kembali latihan.
...
Sudah dua jam Yoongi menunggu dosennya untuk konsultasi, sepertinya Profesor Do memang sedang bermain-main dengan kesanbaran Yoongi. Yoongi mencoba menghubunginya namun naas profesornya menjawab kalau dia lupa memberitahu Yoongi kalau ia pergi ke luar kota. Yoongi memejamkan mataya menahan rasa kesal dalam hatinya, ia mencoba mengontrol diri agar kepalanya tak meledak saat itu juga.
Yoongi akhirnya memutuskan untuk menenangkan diri sejenak di caffe dekat kampusnya, sebuah Coffe shop yang memiliki suasana cozy dan tenang. Ia suka aroma spa disana, sangat rileks. Ia memejamkan mata dengan tangan terlipat di dadanya, menunggu pesanannya datang sekaligus mencoba melupakan apa yang terjadi hari ini. Yoongi tak ingin memikirkan apapun selain latihan sekarang. ia harus menyelesaikan tugasnya sebelum konser Tugas akhir nanti. Satu tarikan nafas dan Yoongi melepaskannya bersama fikiran penatnyanya mengenai kelakuan dosennya. Yoongi membuka mata, dan melihat segerombol perempuan sedang duduk sembari tertawa disebrang caffe.
Coffe hitam pesanan Yoonggi datang, ia mengabaikannya karena masih panas fikirnya. Matanya masih menatap keluar. Caffe tempat Yoongi meminum kopi sekarang terletak tepat bersebrangan dengan Cake shop tempat Jimin dan teman-temannya makan. Cake Shop itu telihat ramai karena memang waktunya makan siang, berbeda dengan tempat pilihannya yang tenang. Jimin dan kawan-kawannya duduk di meja luar Cake Shope tersebut, membuat Yoongi leluasa melihatnya. Jimin sangat cantik hari ini, ia mengenakan vintage dress berwarna Peach, yang sangat cocok dengan warna kulinya. Yoongi terus menatap Jimin yang tersenyum menjawab sapaan orang-orang yang menyapanya, Jimin terlihat sangat bersinar, terlihat hidup dengan baik tanpa dirinya. Yoongi mendapati dirinya merasa bahwa sayang sekali ia dulu pernah putus dengan Jimin. Detik berikutnya, Yoongi merasa aneh mengapa ia memikirkan Jimin sampai seperti itu.
Yoongi menbuang muka, merasa ia harus berhenti berfikir demikian, karena Jimin jelas bukan miliknya lagi. Yoongi meminum kopinya sampai habis kemudian pergi meninggalkan Caffe. Untuk yang kedua kalinya setelah dulu putus, Yoongi merasa ia kesepian tanpa Jimin.
...
Hoseok sedang mengacak-acak isi lemarinya, ia terlihat bolak-balik bercermin dengan berbagai macam pakaian di lemarinya, ia tersenyum begitu menemukan setelan yang pas, sepatu hitam, Jeans yang pas dikakinya, kaos hitam, dan blazer hitam dengan corak putih di kerah dan lengannya, rambutnya disisir rapi, dan setelah merasa siap ia meninggalkan cerminnya. Akan tetapi ada sesuatu yang membuat Hoseok merasa kurang, ia kembali melihat pantulan dirinya di cermin. Sebuah kalung, ia butuh sebuah kalung. Hoseok mengacak-acak isi kotak berisi aksesorisnya namun tak ada yang cocok kemudian ia ingat bahwa sahabatnya punya kalung salib yang akan cocok dengan setelannya sekarang.
"Hyung!" Hoseok mengetuk pintu.
"Masuk!"
Terdengar suara Yoongi memberi izin, Hoseok langsung masuk dan menatap Yoongi heran. Sejenak ia lupa tentang kalungnya dan malah terfokus menatap sahabatnya itu masih berkutat dengan laptopnya.
"Hyung kau tak pergi ke RapMon Party?!" tanya Hoseok tak percaya.
Yoongi melirik Jam di kanan bawah monitor laptopnya dan terkejut. "Damn!"
Detik berikutnya Hoseok melihat Yoongi yang sibuk bolak-balik ke lemari dan cerminnya. Hoseok hanya menggeleng-geleng kepala dan mencari kalung Yoongi yang ia maksud. Hoseok dan Yoongi sudah tau barang masing-masing dan mereka tak perlu izin satu sama lain untuk meminjam barang.
...
Hoseok dan Suga segera masuk ke dalam restoran dan minta maaf atas keterlambatan mereka. Hoseok terus mengeluh dengan sifat Yoongi yang pelupa dan cuek, Hoseok memberinya bunga lalu duduk bersebelahan dengan Yoongi. Satu lantai restoran terlihat sangat penuh dengan teman-teman kenalan Namjoon. Mata suga berkeliling hingga matanya menangkap seorang gadis yang duduk di dekat jendela bersama pria yang terlihat jelas memegang pinggangnya. Sekilas mata mereka bertemu sebelum gadis itu menunduk tersenyum mendengar bisikan dari pria disampingnya.
Dia tak melihatku!Yoongi meminum beernya dan tersenyum getir.
.
.
.
Tbc
...
