N.B: kesamaan ide hanyalah sebuah kebetulan belaka
"Akhirnya sudah hari Sabtuuu hahahahaaa!" gadis berambut pirang sebahu itu berteriak senang sambil melemparkan tas nya ke sembarang arah serta melepas kaus kaki bermotif jeruknya, yang mendarat di kepala Nana, kucing kesayangannya. Malangnya, kucing itu pingsan setelah mendapat sambutan dari kaus kaki bau milik gadis itu. Tapi toh, si gadis tidak peduli, ia langsung mengambil Nintendo DS nya dan mulai memainkan game kesayangannya: Harvest Moon: The Tale of Two Towns.
HMO, Harvest Moon Online
a crossover fanfiction by hikari-lenlen
Vocaloid (c)YAMAHA and Crypton Future Media
Harvest Moon (c)Natsume Inc.
Sword Art Online (c)Reki Kawahara
Pair: Rin K. x Len K.
Rin P.O.V
Hai semua! Sedang apa kalian? Kuharap kalian baik-baik saja, aku sendiri sedang main game— oh! Maaf atas ketidak sopananku. Sebelum memulai sebuah cerita, kita harus memperkenalkan diri, bukan? Baiklah, namaku Rin Kagamizu, seorang murid SMP kelas 2 biasa. Umurku 14 tahun, lahir tanggal 27 Desember. Aku suka makan jeruk. Dan yang paling utama adalah... aku suka main game RPG. Oh tidak, maksudku bukan game yang melibatkan pedang atau pertarungan yang suka dimainkan para lelaki, tapi game berladang dan berternak seperti Harvest Moon ini.
Seperti biasa, aku sedang masuk ke ID Harvest Moon: The Tale of Two Towns-ku saat ini. Baru beberapa menit aku bermain, rasanya ada yang aneh. Sepertinya layar DS ku lebih terang hari ini. Ada apa ya? Ah biarkan saja, aku tetap bisa melihat dengan baik kok. Mataku 'kan nggak minus, hehe...
.
.
.
.
SRIIINGGG
Lho? Seluruh kamarku ikut jadi terang! Begitu pun dengan layar DS ku. Saking terangnya, aku tidak bisa melihat apapun di layar selain warna putih. Dan cahaya itu semakin terang... terang... terang... Sampai akhirnya—
"AAAAAHHHHH!"
Cahaya itu membutakanku, membuat mataku sakit karena kesilauannya. Secara refleks, aku pun menutup mataku.
.
.
.
Dan begitu aku membuka mata, bukan kamarku dan unit Nintendo DS lagi yang kulihat, melainkan—
Normal P.O.V
Di depan mata seorang Rin Kagamizu, terhamparlah tempat berumput, dengan jalan setapak di belakang Rin. Tempat itu dipenuhi dengan bunga beraneka warna, mulai dari kuning, putih... dan segala macam tanaman herbal. Tidak jauh dari situ, ada sebuah kolam kecil yang jernih airnya... bahkan sepertinya Rin bisa melihat wajahnya sendiri jika ia berkaca di kolam itu. Tempat ini seperti surga...— tunggu! Rin kenal tempat ini! Ini adalah...
.
.
Puncak gunung yang sering Rin kunjungi dalam game kesukaannya.
.
.
dalam game kesukaannya.
.
.
"APAAAAAAAAAAAAAAAAA?!" teriak Rin dengan suaranya yang melengking itu.
Tanpa Rin sadari, orang-orang disekitarnya juga melakukan hal yang sama. Hah? "Orang-orang"? Ya, sekarang banyak sekali orang yang berkumpul di puncak gunung itu. Hampir semuanya mengenakan pakaian yang sama. Eh, bukan, maksudnya mayoritas orang disana mengenakan pakaian yang hampir sama. Sebagian dari mereka mengenakan pakaian ala Eropa, sebagian lainnya berpakaian ala Asia. Rin sendiri? Ia mengenakan dress ala barat selutut berwarna biru muda beserta sebuah apron putih dengan pita merah berlonceng di tengahnya, lengkap dengan pita putih besar yang selalu dipakainya, tetapi kini pita itu berwarna putih kebiruan. Oh ya, apron Rin dilengkapi dengan kantung kecil berbentuk setengah lingkaran di tengahnya—eh kok jadi mirip Doraemon? Yah, intinya begitulah.
Kembali ke ceritanya. Orang-orang itu semuanya panik, juga kebingungan. Ada yang sibuk berdiskusi, berteriak kebingungan, sampai yang mengagumi pemandangan disana pun ada. Tiba-tiba—
"Perhatian semuanya!"
Seketika, semua orang menengadah ke atas, mendapati seorang pemuda—atau wanita berjubah dengan wajahnya yang ditutupi tudung, sedang melayang di angkasa.
"Selamat datang di Harvest Moon Online!" teriak sosok itu sambil merentangkan tangannya.
"A—apaaaa?!"
Reaksi Rin, ia sama kagetnya dengan orang-orang disana, namun ada sesuatu yang mengganggu pikirannya, Harvest Moon itu 'kan bukan game online, tapi game DS? Apa pemuda—atau wanita berjubah itu mau meniru tokoh Game Master di anime Sword Art Online? Who knows~
"Ini adalah dunia game Harvest Moon: The Tale of Two Towns, dimana kalian tidak bisa keluar!"
"Eeeeehhh?!"
"Tapi tenang saja, kalian tidak akan bisa mati, walaupun kalian tercebur ke sungai atau jatuh dari tebing di game ini, tapi kalian tidak mungkin mati."
"Fiuuh~" orang-orang menghembuskan nafas lega.
"Selama kalian berada di dunia ini, waktu di dunia nyata akan berhenti, dan bagaimana caranya kalian bisa keluar dari sini?" sosok berjubah itu melipat tangannya. "Kalian harus... menemukan..."
Semua orang deg degan.
"Menemukan..."
Deg
"Menemukaaannnn~"
Deg
"CINTA SEJATI~~!"
"EEEEEHHHHHH?!" orang—alias para pemain di dunia game itu terkaget-kaget untuk yang ketiga kalinya.
"Agar permainan semakin seru, data game kalian semua telah ku reset, sekarang kalian hanya punya uang sebanyak 5000 Gold~ Kalau tidak percaya, lihat saja sendiri~"
Seketika itu, muncul layar kecil di depan setiap pemain yang menunjukkan status mereka, inventory yang berisi barang-barang milik mereka (yang saat itu masih kosong), dan tak lupa, terpampang jumlah uang yang mereka miliki, 5000 Gold.
"Jadi... good luck~" kata sosok itu, yang kemudian menghilang.
.
.
.
Semua pemain cuma bisa cengo.
'Orang gaje bertudung tadi itu siapa sih? Gue gak ngerti apa yang dia omongin...' batin para pemain sambil sweatdrop.
Satu jam kemudian...
Setalah berdiskusi selama satu jam, akhirnya mereka mengerti apa yang harus mereka lakukan. Jadi, orang-orang yang terjebak disana adalah pemain game Harvest Moon: The Tale of Two Towns. Mereka semua sedang bermain game, sesaat sebelum masuk ke dunia aneh itu. Dan mereka tidak bisa keluar sampai mereka menemukan—ehm, cinta sejati dalam game itu.
Oh ya, dalam game ini, para pemain bisa memilih desa yang akan menjadi tempat tinggal mereka. Yang pertama adalah desa Bluebell, desa dengan gaya ala Eropa. Mata pencaharian penduduk disini adalah sebagai peternak. Maka, Bluebell adalah tempat yang tepat jika kalian ingin membeli hewan ternak seperti sapi, domba, atau yang lainnya. Rata-rata rumah penduduk pun memiliki kandang ternak yang besar.
Desa Konohana adalah kebalikan dari Bluebell, sebuah desa ala Asia yang bermata pencaharian seperti petani. Jika kalian ingin mendapatkan berbagai macam bibit unggul tanaman, disinilah tempatnya. Tidak seperti Bluebell, desa ini tidak memiliki kandang besar, melainkan ladang yang cukup besar untuk menampung beberapa jenis tanaman dan tiga pohon sekaligus.
Dulu, kedua desa ini berteman baik. Namun, semuanya berubah ketika negara api menyerang—eh bukan, maksudnya sejak festival memasak pertama diadakan. Ketika itu, kedua desa memamerkan masakan daerahnya masing-masing. Setiap desa merasa bahwa masakannya-lah yang terbaik, dan hal itu pertengkaran menyebabkan kedua desa ini mengenai kuliner di desa masing-masing. Lama-kelamaan, sang dewi pun menjadi kesal dan akhirnya, ia meruntuhkan terowongan yang menghubungkan desa itu. Sejak saat itu, kedua desa itu terpisah jauh, satu-satunya cara untuk pergi dari satu desa ke desa lain hanyalah dengan cara mendaki sebuah gunung. Tetapi, empat kali dalam satu musim, kedua desa itu akan bertemu di puncak gunung untuk mengadakan kontes memasak, dimana mereka akan membuktikan masakan desa mana yang lebih enak. Sampai saat ini, hubungan kedua desa itu seperti kucing dan anjing—tidak ada yang mau mengalah dan berdamai.
Bagaimana dengan Rin? Melihat model pakaiannya, ia tahu kalau ia adalah penduduk desa Bluebell, desa peternakan. Nah, bagaimana kehidupan Rin sebagai penduduk desa Bluebell? Bisakah ia mempersatukan kedua desa itu kembali?
.
.
To be continued
Nah, bagaimana fanfic baru Hika? xD mumpung ada ide, jadinya Hika cepet-cepet ngetik deh~ tapi kayaknya Hika bakal mundur untuk beberapa saat dari dunia fanfiction, karena Hika mau fokus belajar, maklum sudah kelas 9, hehe... Satu lagi, sebaiknya fic ini dimasukkan ke kategori crossover atau tidak? Sekian dari Hika, kita ketemu lagi di chapter 2~
Review, please?
