Halo Minna ! Kali ini saya membawakan cerita baru ! kebetulan cerita ini selesai begitu cerita KnB lainnya Update. cerita ini hanyalah sebagai penyemangat agar semangat kalian tidak Down.

Enjoy Reading ! I Hope You Like it.


Chapter 1 : The One Who Undo The Time

.

.

Kuroko No Basuke ( The Basketball Which kuroko's Play)

Disclaimer : Fujimaki Tadatoshi

Story Writer : Me ( Jessy Jasmine 7 )

Genre : Friendship, Tragedy, Angst, Drama, Hurt/Comfort

WARN : DON'T LIKE, DON'T READ!

.

.

Rintik hujan mulai terlihat. Langit biru yang biasanya menghiasi langit jepang kini berubah menjadi merah darah. Awan yang putih kini berubah menjadi hitam. Dataran jepang yan tentram telah luluh menjadi tanah. Hanya barang-barang yang sudah rusak yang masih berdiri tegak. Batu-batu besar berserakan kemana-mana, dan beberapa tanah terlihat hancur.

"Hiks…" seorang laki-laki bersurai baby blue dengan luka di sekujur tubuh menangis. Ia terduduk dan menunduk di hadapan seseorang yang terkapar dihadapannya dengan luka yang lebih parah dibandingkan dengan dirinya.

Sang surai merah kemudian membuka matanya perlahan. Ia menatap sang bluenette yang menangis menatapnya. Wajahnya sudah sangat pucat seputih susu. Darah mengalir di sekujur tubuhnya. Lengan kanannya telah berpisah dari tubuhnya.

"Kenapa kau… menangis, bodoh ?" ucap sang surai merah dengan sisa tenaganya.

"A-Akashi-kun…" ucap sang bluenette memanggil nama sang surai merah.

"jangan menangis, Tetsuya… kau juga akan membuat kami sedih." Ucap sang surai merah yang bernama lengkap Akashi Seijuurou.

"T-Tapi… Minna wa(Semuanya sudah)…" sang surai bluenette yang bernama Kuroko Tetsuya.

Bisa terlihat dengan jelas. Seorang laki-laki bersurai kuning, Kise Ryouta, terkapar dengan darah yang mengalir di sekitarnya. Seorang laki-laki bersurai biru malam, Aomine Daiki, tengah bersender di dinding yang sudah menjadi bagian dari gedung yang hancur. Kaki kirinya sudah terpisah dari tubuhnya. Seorang bersurai merah gelap, Kagami Taiga, juga terkapar. Sebuah pisau tertancap di dada kirinya. Seorang laki-laki bersurai Violet, Murasakibara Atsushi, tergantung dengan tali yang melilit di leher dan badannya, serta beberapa pisau yang menancap di tubuhnya.

Lalu, kini dihadapan Kuroko, Akashi yang tengah terkapar tak berdaya di hadapannya. Sebagian tubuhnya sudah di timpa oleh sebuah batu besar.

"yokatta na(untunglah), Tetsuya… ureshii yo(aku sangat senang)… kau tidak mati…" ucap Akashi sebelum kedua kelopak matanya berhasil menyembunyikan manik heterochromatic miliknya.

Kuroko terdiam, ia membelalak. Ia menganga menatap seorang lagi temannya telah pergi. Air mata yang sebelumnya mengalir seketika berhenti, ia sangat terkejut. Ia tidak bergeming selama beberapa waktu. Seketika hujan deras membasahi tempat itu, lalu beberapa sosok muncul dengan seringai di wajah mereka.

"Wah, Wah… kupikir kau telah mati…" ucap seorang laki-laki berambut blonde dengan poni kirinya yang di jepit. Ia bernama Fukurada Seito.

"Hentikan Seito." Ucap seorang laki-laki yang lebih tinggi darinya. Ia terlihat dewasa dan sangar. Ia bernama Hasegawa Saotomi. Sementara itu ketiga orang lainnya hanya berseringai tanpa berkomentar.

Kuroko tidak bergeming. Kepalanya menunduk menghadap tanah. Tangannya yang menyentuh tanah ia kepalkan dengan paksa, membuat tanah ikut terbawa oleh jari-jarinya. Ia menggeram kesal.

"Aku… tidak dapat dimaafkan…" ucap Kuroko yang setengah berbisik. Kelima orang itu menatap Kuroko.

"Hah ?" Seito menatap dengan bingung.

"AKU TIDAK DAPAT MEMAAFKAN KALIAN !" Seru Kuroko yang menatap kelima pasang manik dihadapannya. Manik biru indahnya kemudian berubah warna menjadi merah terang. Kelima orang itu terperangah.

Cahaya dan kekuatan yang sangat hebat kemudian muncul dari sekitar tubuh Kuroko. Angin yang yang berhembus sangat kencang mengangkat kepingan-kepingan batu serta benda-benda di sekelilingnya.

"T-Tidak mungkin ! I-Itu…" ucap Seorang dari mereka.

"ATAS NAMA DEWA WAKTU, AKU MEMINJAM KEKUATANMU UNTUK KEMBALI KE MASA LALU !" seru Kuroko.

Seketika cahaya biru yang melapisi tubuh kuroko mulai membentuk sayap yang sungguh besar. Sayap biru besar yang indah. Kemudian muncul bentuk elang dari cahay biru itu. sayap biru yang besar itu kemudian menutup, melapisi Kuroko sebelum pada akhirnya mengecil dengan cepat dan menghilang. Benda-benda yang sebelumnya berterbangan, terjatuh ke tanah seketika.

Kelima orang itu sudah berpindah tempat ke benda-benda yang menumpuk. Dan menatap tempat terakhir Kuroko memijak tanah. Tempatnya sudah hancur dan membentuk lubang yang tak dalam tetapi cukup besar.

"Jadi begitu… pengguna keenam itu… sudah bukan lagi seorang pengguna." Ucap seorang dari mereka yang berperan sebagai ketua kelima orang itu.


KECIPAK!

Seorang berlari dengan tergesah-gesah di tengah hujan yang cukup deras. Melewati gang-gang sempit, ia mencari tempat perjanjian yang telah di tentukan. Seorang laki-laki bersurai merah gelap itu berlari di badai karena sebuah perjanjian yang bahkan tidak ia setujui.


Flashback

BRAAK

"Apa Katamu ?!" Seru Kagami seraya menggebrak meja makan. Seorang paruh baya yang tengah makan tetap terlihat tenang. "Ayah, kau pasti bercanda bukan ? ya, kan ?" tanya Kagami.

"Tidak, Taiga. Aku tidak sedang bercanda. Kau tahu bahwa kekuatan kita sebagai seorang pengguna adalah hal yang sangat langka. Ini sudah saatnya kau ikut dalam kelompok para pemimpin "Generation Of Miracle". Kau tahu bahwa aku yang sudah tua ini harus segera di gantikan." Ujar ayah Kagami.

"Tapi, Ayah aku—"

BRAAK!

Kagami terkejut. Ayahnya baru saja membanting mangkuk berisi nasi itu ke meja dan membuat retakan kecil di mangkuk putih itu.

"Tidak ada tapi, Taiga. Ini adalah kewajiban kita sebagai pemimpin !" jelas Ayahnya.

Kagami tidak bergeming. Ia segera beranjak dari tempatnya dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

"Ingat Taiga, besok jam 12 di Blok 7." Seru Ayahnya dari ruang makan. Kagami tidak menghiraukannya. Ia tidak percaya bahwa sesuatu yang ia khawatirkan akan segera terjadi. Ia belum siap.

Flashback End


"Haah..Hah…" langkah Kagami berhenti begitu menatap satu gang buntu dengan pintu yang memiliki lampu di atasnya.

Tanpa berpikir Kagami langsung berjalan memsuki gang itu. banyak genangan air disana. Ia berjalan santai menuju pintu biru itu. saat ia sampai, ia lekas mengetuknya.

"A-Aku Kagami Taiga, hari ini aku akan menjadi salah satu dari enam pemimpin." Ucap Kagami.

Kemudian pintu itu terbuka. Dibalik pintu itu, terdapat beberapa orang. Dan ia dapat melihat siapa yang membukakan pintu untuknya.

"Jadi, kau Kagami Taiga. Selamat datang-ssu !" Seru sang blonde.

Kagami masih terdiam disana. Ia masih terperangah menatap beberapa orang yang tampak asing di matanya.

"Jangan diam disana, Kagami Taiga. Masuklah." Ucap sang surai merah yang terlihat sedang duduk dengan rapih.

"h-hai(baik)…" ucap Kagami yang kemudian memasuki ruangan itu. sang blonde lekas menutup pintu.

Kagami dapat melihat adanya lima orang pemimpin. Mereka semua adalah pengguna kekuatan.

"Jadi, Kagami Taiga… biar kami perkenalkan diri kami. Aku adalah Akashi Seijuurou, ketua disini. sepertinya kau sudah dengar clan Kumo(lama-laba) yang dapat mengumpulkan informasi dengan mudah, bukan ?" tanya sang surai merah. Kagami mengangguk.

"Nah, aku Aomine Daiki. Dari Clan Sasori(kalajengking), pertahanan." Ujar sang surai biru malam yang terduduk dengan malas.

"Aku Kise Ryouta-ssu. Dari Clan Hebi(ular) yang memiliki kekuatan mata-mata. Salam kenal, Kagamicchi." Seru sang blonde.

"hmph, aku Midorima Shintarou dari Clan Karasu(gagak), sebagai pelacak." Ucap sang surai hijau.

"Aku Murasakibara Atsushi dari Clan Batafurai(kupu-kupu) ~" ucap sang surai ungu.

"jangan lupa, Atsushi memiliki keahlian dalam racun. Ia dapat membuat racun dimana saja." Jelas Akashi.

"Ah, ya.. ung ?" kemudian dari jaket hijau kagami, muncul musang yang berwarna cokelat. "Waa.. Chairu(Cokelat-warna-), jangan muncul !" ucap Kagami yang memasukkan kembali musang itu kedalam jaketnya.

"haha, kau tidak perlu seperti itu. lihat… aku juga membawa Kuromo setiap saat." Ucap Akashi yang menunjukkan laba-laba di tangannya.

"eh, um… baiklah." Ucap Kagami kemudian.

"jangan seperti itu, nanodayo. Kau adalah pemimpin dari Clan Itachi(musang) jadi harus tegas. Karasumaru juga selalu berada di sampingku. Lalu Kise, Hebiki selalu bersamanya. Lalu Aomine, Sora tidak pernah pergi jauh kecuali di suruh. Dan juga Murasakibara, Furai(kupu-kupu) selalu di dekatnya. Kita adalah seorang pengguna, tentu saja tidak ada yang perlu di risaukan." Jelas Murasakibara.

"Oh, baiklah." Ucap Kagami yang tersenyum.

"Ano…" Kagami kemudian menoleh kesamping kirinya. Disana ada laki-laki yang lebih pendek darinya dan bersurai baby blue tengah berdiri menatapnya.

"UWAAH !" Kagami langsung mundur beberapa langkah akibat terkejut. Aomine melirik kearah kagami dan seketika bangkit dengan senyum merekah diwajahnya.

"Waa, Tetsu ! Ternyata kau sudah sadar rupanya !" seru Aomine yang segera menuju Kuroko.

"Kurokocchi ! Kupikir kau sudah mati-ssu !" Seru Kise yang segera memeluk sang bluenette.

Kagami mengerjap. Ia menatap aneh seorang laki-laki bersurai biru langit itu. ia sedari tadi tidak menyadari keberadaannya. Padahal ia seharusnya sangat mengetahui keberadaan orang di sekitarnya dengan mudah.

"Dia adalah Kuroko Tetsuya." Ujar Akashi yang masih menatap Kuroko yang bersama Aomine dan kise.

"Kuroko Tetsuya ? aku tidak pernah mendengar namanya ?" tanya Kagami.

"Aku juga. Kami menemukannya di depan markas. Ia tergeletak kebasahan dengan penuh luka. Kupikir ia sudah mati karena badannya sangatlah dingin. Tetapi Shintarou memeriksanya, dan ternyata ia masih hidup. Kami menjadikannya sebagai anggota keenam." Ucap Akashi.

"Anggota ?! bukankah para pengguna hanyalah enam !?" tanya Kagami.

"tidak, sebenarnya Para pengguna yang sebenarnya ada tujuh. Tetapi semenjak satu Clan musnah dengan cara yang tidak di ketahui, kami menghapus Clan itu dari nama para pengguna." Jelas Akashi.

"Tunggu ! Maksudmu, dia juga…" Kagami lekas menatap sang bluenette dengan tidak percaya.

"Tetsuya, perkenalkanlah dirimu kepada Kagami Taiga." Ujar Akashi. Kuroko menatap Kagami dengan datar.

"Namaku Kuroko Tetsuya. Aku berasal dari Clan Taka(Elang), pengendali waktu." Ujar Kuroko.

"A-Akashi, apakah kau sudah benar-benar meyakinkan bahwa ia berasal dari Clan Elang ?" tanya Kagami masih belum percaya.

"Justru itulah yang kurencanakan." Ucap Akashi yang berseringai. Kagami merasakan hal yang buruk akan segera terjadi.

"Eh ?" Kagami terlihat bingung.

"Tetsuya. Mulai besok, kau akan memasuki Teikou. Seluruh surat yang diperlukan akan segera diurus." Seketika semua orang menatap Akashi.

"A-Apa ?! kau tidak bisa membiarkan dia memasuki Teikou ! Para Dewan Tinggi pasti akan menelitinya !" Seru Midorima.

"Akashi, apakah kau tidak salah bertindak ? Tetsu bisa saja di tanyakan macam-macam." Seru Aomine.

"Tidak. Pilihanku ini Absolute. Tetsuya akan memasuki Seirin yang menjadi penampung Clan Musang." Kagami tercengang.

"T-Tunggu ! Apa maksudmu ?! Kita itu masih Calon pemimpin ! kita tidak bisa seenaknya seperti itu !" Seru kagami yang khawatir.

"sudah kubilang itu akan baik-baik saja, Taiga." Ucap Akashi yang menatap tajam Kagami. Kagami bungkam seketika.

"Kapan Aka-chin akan memasukkan Kuro-chin ke Seirin ?" tanya Murasakibara.

"Besok. Lagi pula besok kita juga akan masuk untuk memulai pelajaran. Atsushi, kuharap kau tidak membolos lagi, begitu juga denganmu Daiki." Ucap Akashi.

"B-Baik/Baik~" Jawab Aomine dan Murasakibara bersamaan.

"Oh, lalu dimana Kuroko akan tinggal ?" tanya Kagami.

"jika boleh, Aku akan tinggal disini saja." Ucap Kuroko. Semua memandang Kuroko.

"Apa maksudmu ? kau akan tinggal dimarkas ?" tanya Midorima.

"aku hanya tidak ingin merepotkan kalian." Ucap Kuroko. Akashi mengerti dari maksud kata-kata Kuroko. Jika salah satu diantara mereka mengizinkan Kuroko tinggal dengan mereka, Kuroko akan segera ketahuan Indetitasnya. Terutama, mereka tinggal denga para pemimpin yang masih ada.

"Baiklah. Kau akan tinggal disini." ucap Akashi. Kise terlihat kecewa mendengar kata-kata Akashi.

"Akashicchi, padahal aku ingin Kurokocchi tinggal bersamaku ! Kumohon !" rengek Kise.

"Dengar Ryouta, keadaan saat ini kita hanya memiliki dua pilihan. Tinggal dengan Kita, makan kita tidak akan pernah melihat Tetsuya atau Ia Tinggal dimarkas, maka ia aman. Mana yang akan kau pilih, Ryouta ?" Semua kembali terdiam. Kata-kata Akashi sangatlah benar adanya. Mau tidak mau mereka harus menerima hal itu.

Akashi kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke pintu markas.

"Kau mau kemana, Akashi ?" tanya Midorima.

"Aku membuat surat-surat kepindahan Tetsuya ke Teikou." Dan Akashi pun menghilang dibalik pintu itu.

Tampaknya hujan deras sudah mereda. Tidak ada air yang terjatuh dan membasahi serta angina yang bertiup dengan kencang. Dengan langkah santai, Akashi kembali menuju ke kediamannya. Sementara itu kelima orang yang tertinggal di markas masih terdiam.

"Aku juga akan kembali duluan~ persediaan Snack-ku habis, aku harus segera membelinya." Ucap Murasakibara yang kemudian pergi dari Markas. Kise kemudian tersadar akan sesuatu.

"Ah ! Aku melupakan tugasku yang akan di praktekkan besok ! Aominecchi, ayo bantu aku !" Seru Kise yang menarik lengan Aomine.

"Baik, Baik, dasar cerewet !" Seru Aomine. Kini kedua orang itu juga menghilang. Midorima hanya menghela napas dan ikut berjalan menuju pintu.

"Aku juga akan pergi duluan. Kagami, pastikan kau tidak telat menuju Teikou besok." Peringat Midorima yang juga pergi dari markas.

Kini hanya tertinggal Kuroko dan Kagami saja. Mereka masih menatap pintu markas, tetapi tak lama kemudian Kuroko memilih menuju dapur. Kagami menyadari langkah Kuroko dan ia segera angkat bicara.

"Hei, apa yang akan kau lakukan selanjutnya ?" tanya Kagami. Kuroko menoleh kearah Kagami.

"Entahlah… Apakah kau lapar, Kagami-kun ?" tanya Kuroko. Kagami mengerjap dan ia menggaruk sisi wajahnya.

"um.. lumayan, memangnya apa yang akan kau masak ? Kau baru, bukan ? memangnya kau tahu dimana letak bahan makanan dan dapur ?" tanya Kagami. Kuroko mesih terus berjalan dan menjawab dari ruangan lain.

"Aku sudah berada disini lebih lama darimu, Kagami-kun. Dan Aomine-kun sudah memberitahukan tentang markas ini." Jawab Kuroko. Kagami menghela napas. Entah kenapa ia berpikir bahwa dirinya sangatlah paranoid.

Kagami menatap seluruh markas. Entah kenapa Kagami merasakan sesuatu yang familiar, tetapi ia tidak mengetahuinya. Ia menghalau semua perasaan itu dan terus menunggu Kuroko. Tak lama kemudian Kuroko yang menggunakan celemek biru muda dengan motif bunga biru muncul. Ia menggunakan sarung tangan seraya membawa panci panas. Uapnya mengepul keluar begitu penutupnya dibuka dan aroma harum muncul dari sana.

Kari. Tampak enak dan lezat. Tanpa disadari, Kagami memegang perutnya dan saliva muncul dari sisi bibirnya. Ia kagum dan bertatapan lapar.

"Ah, aku akan segera mengambil nasinya." Ucap Kuroko yang kemudian bangkit dan berjalan menuju dapur. Kagami tersadar dan menatap Kuroko dengan perasaan canggung.

"Ah—iya !" ucap Kagami.

Kagami kemudian menyadari bahwa sikapnya sangatlah blak-blakkan. Sekali dirinya menatap makanan, ia merasa sangat lapar. Tak lama kemudian Kuroko kembali dengan semangkuk besar nasi. Kagami mengerjap bingung.

"Kuroko, ini—" Kagami menatap Kuroko dengan bingung.

"Kau pasti sangatlah lapar. Raut wajahmu sudah menjelaskan semuanya." Ujar Kuroko yang kemudian duduk manis di meja.

Kuroko dan Kagami duduk berseberangan. Mereka makan dengan tenang. Entah kenapa keadaan disana sangalah canggung sehingga Kagami tidak dapat berbuat banyak. Terlihat mangkuknya telah habis da ia masih kelaparan. Ia merasa tidak enak jika harus meminta tambah.

"Tidak usah sungkan. Makanlah sepuasmu." Ucap Kuroko yang masih dengan tenang memakan makanannya. Kagami menatap Kuroko.

"Ba-Baik… lah…" Kagami membelalak. Seketika perasaan tidak enak menyelimuti benaknya. Ia merasa familiar dengan kata-kata yang diucapkan oleh Kuroko.


"Tidak Usah Sungkan. Makanlah Sepuasmu." Ucap seseorang bersurai merah gelap. Ia tersenyum dengan senyum yang sangat cerah dan bersemangat. Ia menggunakan celemek biru muda dengan motif biru disana. Wajahnya tidak dapat terlihat dengan jelas.


"ada apa, Kagami-kun ?" tanya Kuroko.

Seketika Kagami tersadar dan segera menjawab dengan tergagap.

"T-Tidak ada apa-apa." Ucap Kagami yang kemudian mengambil semangkuk penuh nasi dan melanjutkan makannya.

Kali ini Kagami makan dengan tidak sedikit semangat. Ia merasakan sesuatu yang membuatnya ingin pergi dari keadaan itu. ia melirik kearah Kuroko di tengah acara makannya. Sang bluenette masih tenang dengan makannya. Kagami kembali menatap makanannya. Entah kenapa, ia merasakan… Déjà vu ?


Esok harinya. Terlihat beberapa orang telah mengerumuni sebuah gedung yang sangatlah besar. Beberapa murid mulai memasuki gedung itu. dengan pakaian bebas, mereka mulai melangkah dengan tegas memasuki wilayah tempat itu. Tempat itu adalah Teikou.

Teikou adalah sebuah tempat pembelajaran bagi para pengguna. Wilayah Teikou berbentuk persegi delapan. Masing-masing memiliki wilayah bagi Clan masing-masing. 6 gedung terlihat sangatlah rapih dan indah, sementara setu gedung yang bertempat di tengah-tengah keenam gedung itu terlihat terbengkalai dan tidak berpenghuni. Gedung itu adalah milik Clan Elang sebelumnya.

Sepuluh tahun yang lalu, Clan Elang dibantai secara misterius. Tidak yang tersisa dari Clan tersebut. Tetapi seorang penerus dinyatakan menghilang di pembantaian itu. dia adalah sang penerus pimpinan Clan Elang nantinya. Karena pencarian salama empat tahun tidak membuahkan hasil, Clan Elang dihapus dari nama para pengguna dan sang pewaris dianggap sudah meninggal.

Kemudian sebuah suara keributan mulai terdengar. Bisikan-bisikan mulai merambat hingga kepenjuru wilayah. Orang-orang yang berperan penting telah muncul dihadapan mereka. Seluruh siswa memberikan jalan bagi mereka. Mereka adalah Generation Of Miracles. Para anggotanya adalah para penerus pimpinan selanjutnya. Tetapi ada satu orang yang sedang berada di sekitar mereka. Karena hawa keberadaannya yang sangat tipis, tidak ada satu pun orang yang menyadari keberadannya kecuali anggota GoM.

"Tetsuya, Mulai hari ini kau akan berlajar di Seirin. Di gedung berwarna oranye itu." ujar Akashi yang menunjuk sebuah gedung di dekat gedung yang terbengkalai. Kuroko kemudian mengangguk.

"Kuro-chin~ gedungku berada di dekat gerbang~ yang berwarna ungu~" ujar Murasakibara.

"Kurokocchi, kalau kau ingin bertemu denganku, Gedungku yang berwarna kuning ok !" Seru Kise.

"Gedungku berwarna biru di samping Kise." Ujar Aomine.

"Gedungku di dekat gerbang di samping gedung Akashi juga, yang berwarna hijau." ucap Midorima.

"Gedungku yang berwarna merah, di sebelah gedung Taiga. Baiklah, kalau begitu kita akan berpisah disini." ucap Akashi yang berjalan meninggalkan GoM.

"Dadah Kurokocchi !" Seru Kise yang berjalan bersama Aomine.

"Kuro-chin, sampai ketemu saat jam makan siang~" ucap Murasakibara.

"Hmph…" Midorima tanpa berkata apa-apa hanya pergi meninggalkan Kuroko dan Kagami.

Kagami dan Kuroko menatap kepergian GoM yang sudah menuju Gedung mereka. Kagami kemudian menatap gedung biru langit disebelah gedungnya dan kemudian menatap Kuroko.

"bagaimana kalau kita segera menuju Seirin ? semua pasti sudah menunggu kita." Ucap Kagami. Kuroko kemudian menatap Kagami dan mengangguk.

Mereka pun berjalan menuju gedung Oranye di sebelah kanan gedung merah milik Clan Ular, Rakuzan. Sementara itu diantara gedung Oranye, Seirin, dan Gedung Biru tua, Touou, terdapat satu gedung yang menjadi tatapan bagi Kuroko. Tatapan yang bukanlah tatapan sedih… tetapi tatapan biasa yang seolah ia sudah melihatnya berkali-kali.

To Be Continued…


Baiklah, saya akan menjelaskan secara rinci mengenai cerita ini. berhubung judul dari cerita ini saya ambil dari Opening Amnesia (Anime) yang muncul 2012 lalu yaitu Zoetrope. kalian pasti bertanya-tanya apa itu Zoetrope, bukan ?

Zoetrope adalah sebuah guci dari China yang katanya membawa kehidupan. kata Zoetrope diambil dari ζωή zoe, "life/kehidupan" dan τρόπος tropos, "turn/kembali". atau bisa diartikan sebagai "wheel of life/roda kehidupan".

karena cerita ini juga mengandung artian yang sama dengan Zoetrope, maka saya memberi judul seperti itu. dan lagi, cerita ini juga sepertinya mengingatkan kita pada Anime Mahou Shoujo Madoka Magica karena saya membuat Kuroko Tetsuya kali ini memiliki peran yang sama seperti Akemi Homura yang dapat pergi ke masa lalu dan tetap mengingat masa depan. ( Warn : cerita ini tidak menjiplak, ini murni berasal dari imajinasi Author )

cerita ini muncul begitu saya selesai menonton Mahou Shoujo Madoka Magica ( Puella Magi Madoka Magica ) yang Season 2. kalian bisa melihatnya di GogoAnime

Saya harap informasi kali ini bermanfaat untuk di Chapter yang akan datang nanti. See you !

Keep Reading-Keep Waiting for the next Chapter !

NEXT CHAPTER :: Chapter 2 : Survivor

Mind To RxR ? X3