Annasthacy Chashyme (c) 2012
Liar Game (c) Kaitani Shinobu
A Liar Game Fanfiction
Romance/General, T
Warning: OOC, abal attack, heavily inspired by the TV series/movie (not manga)
Entry for [FFC] 50 Sentences II on Infantrum
SERENE SERENITY
01. Warm/Hangat
Seorang yang penuh senyum, tulus tanpa kecuali, bagai mentari yang begitu rajinnya menghangatkan hari-hari—itulah Kanzaki Nao.
02. Soft/Halus
Gadis itu perasaannya begitu halus—dia ikut khawatir bila orang lain kesusahan, dia ikut sedih bila ada yang menangis, dan tertawa bila sedang senang—satu hal yang pasti, yang paling penting bagi Akiyama, adalah bahwa semua itu murni, bukan sandiwara.
03. Palm/Telapak tangan
Jujur saja tidak cukup untuk mendeskripsikan gadis itu; ia pun suka menolong, seakan-akan telapak tangannya selalu terbuka bagi mereka yang membutuhkan.
04. Sing/Menyanyi
Namun ada satu hal yang disayangkan Akiyama: Nao tidak cocok untuk menyanyi—suaranya terlampau lemah dan... tidak bernada.
05. Secret/Rahasia
Satu hal yang selalu disimpan Akiyama jauh dalam hatinya seorang adalah, dia suka menyaksikan gadis itu kebingungan—matanya yang lebar itu jadi terlihat makin imut ketika benang-benang kusut berseliweran di dalamnya, apalagi bila ditambah dengan kepala yang dimiringkan sedikit.
06. Melody/Melodi
Kebohongan dan tipuan adalah lagu lama, melodi yang tiap detik berdengung dalam pelaksanaan Liar Game; karena itulah Akiyama selalu menyukai masa-masa kosong di antara tiap babak Liar Game, di mana telinga juga hatinya bisa beristirahat dari melodi menyesakkan itu.
07. Aimless/Tanpa tujuan
Gadis seperti Kanzaki Nao memang tidak seharusnya berada di balik jeruji bernama Liar Game—di sana dia seperti anak kecil yang tersesat, tak tahu tujuan.
08. Side/Sisi
Entah bagaimana awalnya, tapi hal yang paling wajar selama pelaksanaan Liar Game, babak demi babak, adalah Nao yang berada di sisi Akiyama, memberinya dukungan moral lebih dari yang orang lain pikirkan.
09. Cross/Salib
Akiyama diam-diam mengamati gadis polos yang tengah mencoba berdiskusi dengan pemain lain—mungkin, inilah salibnya, penebusan dosanya di masa lalu.
10. Two/Dua
Liar Game Tournament sudah berlangsung selama bertahun-tahun; kini dua orang datang untuk mengakhirinya.
11. Over/Selesai
Gadis itu tersenyum, tidak secerah biasanya, penuh dengan pikiran-pikiran serta memori yang tidak seluruhnya indah untuk dikenang—namun semuanya lenyap ketika Akiyama mendekat dan berbisik, "Sudah selesai."
12 Small/Kecil
Mungkin hanya hal sepele, namun perhatian kecil seperti itulah yang mampu membuat otot-ototnya rileks, dan Nao menarik napas panjang—dia tidak tahu, bahwa perhatian kecil serupa darinya juga sudah membuat lelaki itu lebih tenang selama permainan.
13. Wish/Keinginan
"Liar Game sudah usai—apa yang ingin kau lakukan sekarang, Akiyama-san?"
14. Truth/Kebenaran
Untuk sesaat, Akiyama Shinichi bertanya-tanya, haruskah ia beritahukan yang sebenarnya?
15. Scene/Adegan
Mereka berdiri, satu sama lain saling menatap—Nao dengan ekspresi menanti, Akiyama dengan ekspresi penuh perhitungan; satu adegan yang jarang terjadi di tebing hijau yang sepi itu.
16. Reflect/Menggambarkan
Tidak tergambarkan, sungguh, tidak ada yang pantas menggambarkan betapa membuncahnya hati Kanzaki Nao ketika Akiyama berkata, "aku tidak akan pergi."
17. Seasons/Musim
Sesuai janjinya, lelaki itu tidak pergi—tidak pernah terlalu jauh, tidak pernah terlalu lama—dan tanpa mereka sadari, musim telah berganti.
18. Sky/Langit
Cakrawala tidak lagi terasa luas yang sepi dan mencekam bagi Akiyama—karena sekarang, tiap kali ia mengunjungi makam ibunya, akan ada Nao di sisinya, ikut menyapa wanita luhur yang bahkan belum pernah ia temui itu.
19. Heart/Hati
Hanya sedikit orang yang pernah melihat ketulusan di mata Akiyama; gadis itu adalah satu yang beruntung karena mendapatkan dedikasi serta hati lelaki luar biasa tersebut.
20. Smile/Senyum
Lelaki itu merasa bangga—benar-benar bangga—karena tak peduli apa kata orang, baginya ia sudah memilih jalan yang tepat, ketika menyaksikan senyum terindah dari gadis yang kejujurannya telah membuatnya merasakan cinta; juga saat gadis yang sama berkata, "aku bersedia."
21. Huge/Besar
Kanzaki Nao adalah gadis berperawakan mungil dengan hati nurani yang besar—cukup besar untuk membuat seorang penipu ulung tak berdaya di hadapan kepercayaannya yang polos.
22. Wound/Luka
Akiyama pernah bersumpah dia tidak akan mengampuni siapapun yang melukai Nao, baik secara fisik maupun psikis—dan dia amat, sangat serius waktu mengatakannya, bahkan membuat Fukunaga bergidik ngeri saat itu.
23. Run/Lari
Dan dia membuktikan ucapannya ketika Fukunaga (lagi-lagi) menjelek-jelekkan Nao sedemikian rupa hingga gadis itu pucat pasi, hampir menangis tapi tidak sanggup—sungguh, Akiyama tidak pernah bohong dalam hal semacam ini, batin Fukunaga sementara dia lari terbirit-birit.
24. Close/Dekat
Semua mantan pemain Liar Game yang hingga saat ini masih berinteraksi dengan Nao dan Akiyama mengakui, makin hari mereka berdua semakin dekat saja—makanya mereka sama sekali tidak terkejut mendapati kabar bahwa Kanzaki Nao sudah menjadi Akiyama Nao.
25. Fade/Pudar
Hanya dalam hitungan hari dari hari bahagia mereka, seseorang memudar—ayah dari Nao, yang juga sudah menjadi sosok orangtua bagi Akiyama, akhirnya mengakhiri perjuangannya mempertahankan hidup—membiarkan kedua insan tersebut menjalani ikatan pernikahan sesuai yang mereka inginkan.
Fin
Uhuk. Fanfiksi pendek untuk menyegarkan mood menulis. Pengen merambah ke fandom lain, dan yang kena sial adalah fandom Liar Game ini. Maaf ya, menodai fandom ini dengan fanfiksi abal yang dibikin dengan agak tidak serius (?). u_u
Review?
