TOGETHER FOREVER
Resume : Harry akhirnya bisa tinggal bersama Walinya: Sirius Black. Menceritakan seputar kehidupan sehari-hari mereka berdua setelah tinggal bersama. Berbagai kejadian seru, menyenangkan, sedih dan lucu mewarnai kehidupan anak dan wali ini.
Walaupun gue sendiri bukan fans berat Harry Potter, tapi perlu gue akuin chemistry antara Harry dan Sirius definetly stole my heart! Sayang banget di buku ke-5 tokoh Sirius Black dimatikan (dan itu salah satu alasan gw enggak mengikuti lagi serial Harry Potter : P ) Padahal gue dan pembaca lainnya pastinya berharap agar Harry dan Sirius diceritakan akhirnya bisa tinggal bersama selamanya. Melalui fanfic ini, gue ceritakan seputar kehidupan dan suka-duka Harry dan Sirius saat mereka tinggal bersama di Grimauld Place. Setting Cerita ini gue ambil setelah buku ke-5, dan sebelum Harry masuk tahun ke-6 nya di Hogwarts. Jadi, Sirius tetap hidup setelah pertempurannya dengan Bellatrix dan pengikut Voldemort. Mohon maaf kalau ceritanya rada monoton, just enjoy the story : ) and Harry Potter characters doesn't belongs to me! Fyi, fanfic ini juga terinspirasi dari doujinshi Harry Potter berjudul: Jupiter.
CHAPTER 1
12, Grimauld Place, Pagi hari pukul 06.00
Harry menggeliat bangun dari tempat tidurnya, ia lalu duduk dan memakai kacamatanya. Hari itu, ia bangun dengan perasaan senang. Seingatnya, belum pernah ia bangun dengan perasaan seperti ini. Dulu saat masih tinggal bersama keluarga Dursley, ia selalu bangun dengan perasaan sedikit takut.
Setelah selesai gosok gigi, mencuci muka dan berganti baju, Harry turun ke lantai bawah menuju dapur. Di dapur, nampak Twinkle, si peri rumah tengah memasak sarapan. Saat mendapati Harry di dapur, Twinkle buru-buru menyapa Harry dengan sopan: "Selama Pagi, Master Harry Potter!"
"Selamat Pagi, Twinkle!" Balas Harry ramah. Harry lalu mengambil penggorengan dan telur dan mulai memasak di kompor disamping Twinkle. Saat Twinkle menyadari Harry mulai memasak, ia buru-buru mencegahnya: "Master Harry Potter, biar saya saja yang memasak! Anda tunggu saja di ruang makan!"
" Sudahlah, aku saja! Aku juga mau memasak untuk Sirius!" Kata Harry tersenyum. Twinkle heran pada Harry. Akhirnya dibiarkannya Harry memasak, walau sekali-sekali dipandanginya Harry dengan khawatir.
Saat itu Sirius baru turun dari kamarnya dan hendak ke ruang makan. Saat ia melewati dapur, ia mendapati Harry tengah memasak bersama Twinkle.
"Harry?" Panggil Sirius saat memasuki dapur. Harry dan Twinkle menoleh kearah Sirius. Twinkle buru-buru menyapa Sirius.
"Oh? Selama Pagi, Sirius! Aku baru saja selesai menyiapkan sarapan!" Kata Harry sambil tersenyum ramah. Saat dilihatnya Harry menaruh telur dan daging panggang ke piring, Sirius sadar kalau Harry ikut menyiapkan sarapan.
"Harry! Kau tak perlu melakukannya!" Kata Sirius merasa tidak enak.
" Tidak apa-apa! Aku biasa melakukannya,kok!" Kata Harry.
" Apa maksudmu 'Biasa melakukannya?'" Tanya Sirius bingung.
" Saat bersama keluarga Dursley dulu, aku biasa mengerjakan pekerjaan rumah tangga: Memasak, mencuci, bersih-bersih!" Jawab Harry tersenyum polos.
Sirius terperangah mendengarnya, tiba-tiba saja raut mukanya menjadi geram, ia lalu mengeluarkan tongkat sihirnya dan pergi ke ruang tamu. Harry heran dan mengikutinya. Di ruang tamu, Sirius mendekati perapian dan menyiapkan bubuk Floo.
"Kau mau kemana?" Tanya Harry penasaran.
" Aku akan memberi pelajaran pada keluarga Muggle yang memperbudakmu itu!" Sahut Sirius sambil melemparkan bubuk Floo ke perapian.
"Waahh! Sirius! Jangan! Aku tidak apa-apa kok! Sudahlah, lupakan saja!" Seru Harry panik sambil menarik kemeja bagian belakang Sirius.
" Tapi mereka…." Kata-kata Sirius terpotong saat Harry menyambung: "Jangan Sirius! Nanti kau bisa dipenjara lagi! Lagipula, kau kan baru saja bebas dari Azkaban! Lupakan saja hal ini dan ayo kita sarapan!" Seru Harry memelas. Harry tidak bisa membayangkan seandainya saja Sirius benar-benar mendatangi keluarga Dursley dan menyihir mereka dan ia harus mendekam kembali di Azkaban karenanya. Sirius terdiam mendengar perkataan Harry, ia menyimpan kembali tongkat sihirnya, ia juga menurut saja saat Harry membimbingnya ke ruang makan.
Pagi itu, mereka berdua sarapan bersama. Sirius memuji masakan Harry. Hari itu adalah hari kedua Harry sarapan di kediaman Sirius di Grimauld Place. Harry teringat kembali masa-masa ia akan tinggal bersama Sirius. Setelah pertempuran dengan para pengikut Voldemort, Sirius akhirnya terbukti tidak bersalah atas tuduhan membunuh orang tua Harry dan sebagai pengikut Voldemort. Tidak lama kemudian, pengadilan sihir menyatakan Sirius bebas dan namanya telah dibersihkan. Berkat bantuan juga, Sirius mendapatkan kembali asset dan rumahnya. Begitu pula dengan hak asuhnya atas Harry. Saat Sirius menulis surat kepada Harry untuk mengajaknya tinggal bersama, tanpa pikir panjang, Harry lalu mengemasi barang-barangnya dan pergi meninggalkan keluarga Dursley. Walau mulanya Harry merasa aneh di rumah yang besar dan suram itu, tapi belum pernah Harry merasa bahagia seperti saat ia tinggal bersama Sirius.
Siang itu, Harry sibuk membantu Twinkle mencuci baju dan seprai. Sirius mengawasi Harry yang tengah menjemur pakaian di halaman rumah.
"Harry, apa kau senang tinggal bersamaku?" Tanya Sirius saat Harry selesai menjemur pakaian.
"Tentu saja! Malah, belum pernah aku merasa bahagia seperti ini!" jawab Harry sambil tersenyum. Melihat senyum Harry, Sirius merasa sangat bersalah.
"Harry, aku benar-benar minta maaf! James sudah mempercayakan dirimu padaku, tapi aku gagal menjadi walimu! Sungguh, aku…" Sirius berujar sedih sambil menaruh tangannya diatas kepala Harry. Harry terdiam mendengar perkataan Sirius yang bernada sedih. Diraihnya tangan Sirius dari kepalanya dan digenggamnya erat.
"Sudahlah,Sirius! Bukan salahmu kau sampai mendekam di Azkaban! Aku sangat senang, akhirnya kita bisa bersama!" Kata Harry dengan tulus.
Sirius lega mendengar perkataan Harry. "Harry, bagaimana kalau mulai sekarang kita melakukan apa saja bersama-sama? Anggap saja sebagai penebus rasa bersalahku meninggalkannmu selama 12 tahun lamanya!"
Harry nampak berpikir sejenak, "Betul juga! Untuk mengakrabkan diri kita, kita bisa mulai terbuka satu sama lain, lalu pergi jalan-jalan bersama dan melakukan apapun bersama-sama!" Sahut Harry dengan riang.
"Ide bagus!" Jawab Sirius tersenyum sambil merangkul Harry masuk ke rumah. Memang sejak kedatangan Harry pertama kali ke rumah Sirius, mereka berdua merasa kikuk. Karena pertama kalinya mereka tinggal serumah. Harry saja mengucapkan selamat malam dengan kaku saat hendak tidur kepada Sirius yang tengah berada di ruang kerjanya. Harry berharap, dengan melakukan apa saja bersama-sama dapat mengurangi rasa kaku diantara mereka.
Sore itu, saat waktunya minum teh, Harry memulai perbincangan santainya bersama Sirius. Harry menceritakan suka-dukanya selama di Hogwarts. Sekali-sekali Sirius tertawa kecil mendengar kejadian-kejadian seru dan lucu Harry saat di Hogwarts. Perlahan, suasana kaku diantara mereka mulai mencair dari perbincangan santai mereka sore itu.
