Beautiful Mine
©Blue Exorcist Kazue Kato
Story in fanfic is mine
Warning: typo, Fem!Rin
Summary:
Rin sudah menjadi seorang gadis yang sangat cantik perlahan dirinya mulai popular diantara para pria disekolah banyak yang ingin mengencaninya hingga ada seorang pria yang tampan bisa menarik hati Rin namun dibalik itu Yukio merasa cemburu lalu apa yang akan dilakukan Yukio. Fem!Rin.
Pagi itu Rin berjalan bersama dengan Yukio menuju sekolah namun sampai disekolah baru sampai gerbang banyak pria yang menghampiri Rin dan mereka menyapa Rin hingga Rin merasa risihkarena terhalangi tapi Rin sama sekali tidak marah karena dia sudah berjanji pada dirinya untuk tidak mudah marah.
"Permisi, permisi biarkan aku lewat". Kata Rin.
"Rin selamat pagi apa hari ini kau ada rencana". Pertanyaan salah seorang anak laki-laki.
"Rin nanti istirahan kita bisa makan bersamakan kumohon". Kata seorang anak laki-laki lainnya.
Rin semakin tidak nyaman dan Yukio juga mulai mengerutkan dahinya karena kesal jadi saat itu dia langsung menarik lengan Rin dan menjauhi kerumunan pria itu.
"Gomen nasai, Nee-san harus segera kekelas karena ini hampir terlambat". Kata Yukio tersenyum.
Para pria itu hanya terlihat sedikit kecewa sedangkan Rin harus terpaksa menngikuti Yukio yang melangkah cepat atau lebih tepatnya Rin terseret-seret karena tangannya masih dipegang Yukio.
"Yukio berhenti dulu". Kata Rin menghentak tangan Yukio.
"Ada apa sih Nee-san". Kata Yukio berhenti berjalan.
Rin mengusap-usap tangannya yang memerah karena genggaman Yukio dan menatap Yukio kesal.
"Apa dari tadi kau tidak menyadari menyeretku seperti ini huh". Kata Rin.
"kalau tidak begitu kau pasti masih berada disana Nee-san". Jawab Yukio.
"Aku tahu tapi tanganku sakit karena genggaman tanganmu sangat kuat dan juga tidakkah kau menyadari saat menyeretku kemana, ini kelasmu kelas terlewatku terlewat tadi". Kata Rin kesal.
Yukio yang baru menyadari telah menyeret Nee-sannya kekelasnya dia melupakan kalau dia dan Nee-sannya berbeda kelas dan sekarang mereka menjadi pusat perhatian.
"Puas sekarang aku mau kekelasku Hummf". Kata Rin acuh.
Sedangkan Yukio mematung menatap kepergian Nee-sannya tapi pada saat itu pula seorang anak laki-laki sekelasnya menghampirinya.
"Yukio itu saudarimukan". Kata anak laki-laki itu.
"Euh iya Shu dia Nee-sanku". Kata Yukio.
"Aku tak menyangka kau punya saudari secantik itu padahal setahuku kau hanya punya saudari yang tomboy sekali yaitu Rin". Kata anak itu.
"Ya tepat sekali gadis tadi adalah Nee-sanku Okumura Rin". Kata Yukio menjadi seram.
"Oh gomen kupikir kau punya saudari lainnya". Kata anak itu.
Dan saat itu pula ada teman sekelas Yukio lainnya yang menghampirinya.
"Sugoii Yukio enak sekali punya Nee-san secantik itu bisakah kau kenalkan dia padaku aku yakin kau punya nomer telponnya". Katanya.
Lalu ada perempuan yang bicara juga.
"Ah enak ya Nee-sannya Yukio bisa hidup serumah dengan Yukio makan bersama setiap hari". Kata seorang anak perempuan.
Dalam hati Yukio ingin marah tapi mau bagaimana lagi marah tidak ada gunanya lagi pula apa kata mereka nanti Yukio hanya saudara Rin.
-Time Skip at Cram School-
Setelah pelajaran dikelas regular seperti biasa Yukio pasti akan menjadi guru. Saat dikelas Yukio melihat Rin duduk dengan senang bersama Shiemi tapi entah kenapa hari ini Yukio merasa ingin marah tanpa alas an pada Nee-sannya karena Yukio tahu Nee-sannya tidak akan terlihat sesenang itu kalau bukan karena ada sesuatu dan yakin kalau tidak ada hubungannya dengan Shiemi.
"Hari ini kita buka halaman 45". Kata Yukio tegas pada anak-anak.
Yukio mencoba fokus dengan pelajarannya tanpa mau melihat Nee-sannya dan Rin terlihat tidak menyadarinya dalam hati Yukio ingin saja menghampiri Nee-sannya dan bertanya banyak hal.
-Time Skip asrama laki-laki
Yukio Pov
Aku benar-benar lelah hari ini sekarang pukul 9 malam pasti Nee-sannya sudah tidur biasanya dia akan menyiapkan makanan untukku tapi anehnya aku saat sampai di asrama dia tidak ada bahkan kamarnya kosong, pastinya kalian bertanya kenapa aku mencari kekamarnya tentu saja kami tidur berbeda kamar sebenarnya pada awalnya kami diatur untuk tidur satu kamar tapi satu bulan sesudahnya Rin meninta Mephisto untuk memisahkan kamarnya dengan Yukio tentu saja alasannya karena dia perempuan dan walaupun saudara tetap saja tidak baik bukan.
"Dimana Nee-san dia juga tidak mengabari baiklah ini sudah malam apa dia mulai lupa waktu". Kata Yukio.
Yukio menunggu sambil menatap jendela hingga jam 10 malam akhirnya melihat Nee-sannya pulang dan Yukio sudah siap untuk menegurnya mengkin saja menghukumnya(?). Sementara itu Rin berlari-lari terburu-buru.
"Aduh Yukio sudah pulang belum ya aku takut dia marah". Kata Rin.
"Iya aku sudah pulang Nee-san kau tahu aku mau marah sekarang". Kataku muncul dibelakang Rin dengan nada seram.
Rin agak terlonjak saat mendapati Yukio berdiri menjulang dibelakangnya.
"Gomen Yukio aku baru belajar batere Hanphoneku Low bat jadi tidak memberi tahumu". Kata Rin.
"Oh ya tapi kenapa semalam ini apa kau alasan saja lagi pula aku tahu Izumo, Shima, Shiemi, Ryuji dan Konekomaru mereka tidak bersamamu". Kataku marah.
"I-iya bukan dengan mereka kau tahu sebentar lagi ujian tengah sementer dikelas Reguler ada teman sekelasku yang bernama Ukyo dia mengajakku belajar bersama dia mengajariku pelajaran yang tak kumengerti karena aku tidak mungkin mengganggumu karena kau sibuk jadi aku mau menerima ajakannya". Kata Rin panjang lebar.
Untuk sesaat ekspresiku benar-benar blank dia benar-benar merasa marah seumur hidupnya dia tidak pernah mendengar Nee-sannya ada yang mengajak seperti itu bahkan ini seorang pria.
"Nee-san kau tahu ini jam berapakan bisakah kau lihat waktu kalau mau pergi begitu". Katamenahan ku marah.
"Ya maafkan aku Yukio, Oh ya ini aku bawakan makanan karena aku tidak sempat membuat makan malam untukmu". Kata Rin memberinya kotak makan.
Aku makan didapur asrama dalam diam sambil sesekali melirik Nee-sannya yang duduk sebelahnya tak ada percakapan berlangsung sedangkan Rin diam menunggu apakah aku akan marah padanya.
"Baiklah Nee-san aku mau Tanya kau beli dari mana makanan ini kau tidak sempat masak". Kataku
"Oh itu kami kebetulan belajar dirumah Ukyo disana dia bilang kebetulan orang tuanya sedang keluar kota jadi karena tidak ada makanan kami membeli bahan masakan dan memasak disana ". Kata Rin ceria.
Aku yang baru saja selesai makan mendadak menyesal menanyakan asal makanan itu terutama ketika dia mendengar bahwa itu dimasak dirumah Ukyo dan dirumahnya tidak ada orang tuanya, seketika aku berpikir apa saja yang Nee-sannya lakukan bersama Ukyo hingga selarut ini.
"Nee-san kau tahukan kau itu perempuan bisakah Nee-san mengerti berduaan bersama pria dirumah tanpa pengawasan orang tua itu tidak baik apa kata orang". Kata Yukio tanpa sadar mencengkram bahu Rind an mengguncangnya.
"Lepaskan aku Yukio aku tahu soal itu lagipula aku hanya belajar bersamanya". Kata Rin.
"Lalu kenapa harus pulang semalam ini huh". Kataku over protective.
Rin yang menjadi kesal memutuskan berlari kekamarnya meninggalkanku mungkin ini memang saat dimana Nee-sannya menjadi lebih dewasa menentukan apa yang dia suka bila Nee-sannya memiliki pacar sekalipun aku tidak bisa melarangnya.
Flash Back
Dua tahun lalu
Rin dan Yukio 13 tahun
Aku menarik kursi dan duduk didepan ranjang Nee-sanku tanpa menimbulkan suara sedikitpun, kamarnya gelap kerena dia mematikan lampu kamarnya, aku melihatnya tertidur dengan damai wajahnya yang putih seperti pucat itu terlihat indah diterangi sinar bulan yang menembus jendela kamar dia memang punya kebiasaan tidak menutup gorden jendelanya meski terkadang membuatku khawatir bila ada seseorang yang melihatnya tertidur seperti ini, sungguh Nee-sanku sangatlah indah posisi tidurnya menyamping membuat relief garis tubuhnya memperlihatkan tubuhnya yang ramping dialik selimutmya, rambutnya yang panjang tersebar dibantal menambah indah dirinya, matanya terpejam damai terkamemperlihatkan tubuhnya yang ramping dibalik selimutmya, rambutnya yang panjang tersebar dibantal menambah indah dirinya, matanya terpejam damai terkamemperlihatkan tubuhnya yang ramping dialik selimutmya, rambutnya yang panjang tersebar dibantal menambah indah dirinya, matanya terpejam damai terkadang aku sangat ingin mencium wajahnya mengusap rambut serta kulitnya atau sekedar menghirup aromanyajadi aku tetap menahan diri. Aku hamper melakukan ini setiap malam bila ada kesempatan ayah bahkan tidak tahu menahu soal aktivitas terlarangku ini yang dia tahu aku hanya menyangi kakakku sebagai seorang adik yang ingin melindungi kakaknya.
Suatu hari Neesanku mendadak demam sebenarnya hal itu jarang terjadi bahkan sejak kecil saja hanya aku yang lebih sering sakit malam itu ayahku dan pendeta lainnya sedang tidak ada dipantiasuhan jadi hanya aku Nee-san disana aku hendak menelphon ayah namun sebelum itu Nee-san menarik tanganku dan mengigau.
"Yukio jangan pergi" dia berguman.
jadi saat itu aku hanya duduk menemani Nee-san, dia terlihat lebih pucat, dahinya berkeringat, dan dia menggigil saat itu aku mengusap dihinya jujur saja aku mulai sulit mengendalikan diri lalu tiba-tiba dia memelukku hingga tubuhku terjatuh hampir menindihnya, wajah kami jadi sangat dekat sekali hingga hidungku hanya satu senti meter dari hidungnya saat itu aku tak bisa menahan diri lagi aku langsung menciumnya tepat dibibirnya sesaat kulihat matanya setengah terbuka namun dia menutup matanya dahinya berkerut-kerut tapi aku tetap meneruskan ciumanku sambil mengusap rambutnya dan meraba punggungnya ini adalah pertama kalinya aku bisa menyentuh Nee-san, tak lama aku mengakhiri ciumanku dan mencium dahinya lalu berbisik ditelinganya.
"Aishiteru Nee-san". Kataku.
Sebenarnya aku tidak mau ini berakhir tapi aku harus menahan diri agar tidak melebihi batas agar Nee-sannya tetap tidak tahu dia pasti membenciku bila dia menyadari apa yang kulakukan padanya selama ini dia tidak akan mau dekat denganku lagi dan keesokan harinya dia melihatku tertidur dikursi dengan kepalaku terkulai diranjangnya dapat kurasakan dia mengusap kepalaku tapi dia tidak ingat kejadian semalam dan bertindak seperti biasanya.
Sorenya setelah aku selesai bersekolah di Cram aku melihat Nee-san sedang memasak didapur tapi sekarang rambutnya sangat pendek seperti rambut pria dia menyapaku dengan ceria.
"Apa kau harus les setiap hari Yukio kau selalu pulang sore bahkan malam kau itu masih kecil Lho". Katanya.
Nee-san tidak tahu kalau aku adalah Exorcist aku, ayah serta lainnya merahasiakan ini darinya.
"Itu hal biasa Nee-san dan kenapa rambutmu Nee-san kau memotongnya padahal rambutmu bagus saat panjang". Kataku.
"Iya kau benar sih tapi mau bagaimana lagi lebih mudah merawatnya seperti inikan tadi juga Izumu-san, Maruta-san, Kakek Kyodo dan Bapak Nagatomo mengeluhkannya dan ayah juga siih". Katanya.
Walaupun aku sangat menyukai saat rambut Nee-san panjang tapi aku tetap suka padanya walaupun penampilannya seperti laki-laki tapi aku malah menganggap ini adalah bagian terunik darinya
Satu tahun sebelum kejadian diatas
Yukio dan Rin 11 tahun
Hari ini Nee-san bersikap aneh dia terlihat kebingungan dia terlihat malu, dia terus saja menarik-narik tangan ayah sepertinya dia mau berbisik pada ayah saat dia berbisik wajah ayah mendadak memerah dan Nee-san terlihat menundukan wajahnya.
"Hahaha ya ampun putri ayah sudah dewasa". Kata Ayah mengusap kepala Nee-san.
"Apa yang dibisikan Rin". Kata Bapa Nagatomo.
Ayah saat itu hanya mengedipkan matanya kepada semuanya untuk sesaat semuanya diam tidak mengerti tapi tak lama kami mengerti maksudnya itulah sebabnya kenapa Nee-san terlihat kebingungan, tentu saja seharusnya dia bicara pada sesama perempuan tapi disini semuanya hanya laki-laki kecuali dirinya sendiri.
"Baiklah Rin ayah akan mengatur kamar khusus untukmu kau dan Yukio mulai sekarang akan tidur dikamar terpisah". Kata Ayah.
"Baiklah ayo kami akan membantu ayahmu untuk merapikan kamar barumu kau boleh istrahat". Kata Izumi-san.
Nee-san terlihat mengagguk sambil memegangi perutnya, itulah hari pertama kami dipasahkan karena Nee-san sudah mulai pubertas.
Aku selalu tahu apapun tentang Nee-san dari kecil Nee-san selalu melindungiku dari para pembully walaupuan seorang perempuan dia terlalu kuat bahkan melebihi laki-laki dan kerena itulah dia tidak pernah memiliki teman dan hanya akulah temannya. Dari dulu aku selalu mengaguminya bahkan diam-diam aku menyukainya bahkan lebih dari itu aku ingin Nee-san menjadi milikku aku ingat saat umur lima tahun aku bekata kepada Nee-san.
"Kalau aku sudah besar aku ingin menikah dengan Nee-san". Kataku.
Ayah dan para pendeta lainnya tertawa mendengar kata-kataku yang kekananakan.
End of Flashback
Normal Pov
Yukio selalu mengingat masa lalunya dengan Rin dan dia tidak akan melupakan kalau dia sudah mendapat ciuman pertama Rin walaupun waktu berlalu dia masih melakukan aktivitasnya yaitu memperhatikan Rin tidur.
Rin sekarang sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik dengan usaha keras dia juga memperbaiki etikanya dan sekarang dia sudah mulai berdandan natural tak jarang Yukio menemukan seorang siswa yang diam-diam memotret Rin saat istirahat, dulu Nee-san selalu makan sendirian saat istirahat tapi sekarang sebelum Yukio mengajak makan bersama dia melihat Nee-sannya diajak oleh seorang siswa untuk makan bersamanya dan Rin terlihat kesulitan menolak saat itu Yukio menghampiri Rin.
"Nee-san kau bilang kau mau belajar dengankukan". Kata Yukio.
"Oh iiya benar aku minta maaf ya lain kali saja ya". Kata Rin.
Biasanya kejadian semacam itu sering menghampiri Yukio saat para gadis memaksa ingin makan bersamanya jadi dulu Yukio sempat menolak ajakan mereka secara halus dengan beralasan jika dia sudah janji akan makan dengan Nee-sannya tapi sekarang Nee-sannya mengalami hal yang sama.
Rin Pov
Yukio Otoutoku itu selalu berlebihan sejak malam dimana ayah meninggal Yukio sangat over protective padaku tapi mau bagaimana lagi hidupku sebenarnya sudah diujung tanduk walaupun aku hidup normal seperti kebanyakan orang tapi Vatikan bisa saja mengeksekusi kapan saja itulah kenapa Yukio selalu cemas. Kemarin aku belajar dengan teman yang paling pintar dikelasku sebenarnya pada awalnya dia Nampak tidak suka padaku namun belakangan ini dia kadang mengikutiku kemanapun bahkan bilang ingin belajar bersama, aku menerima ajakannya karena aku ingin mendapat nilai bagus dan juga aku ingin punya teman.
Tapi kalau dipikir-pikir lagi entah kenapa jadi banyak yang mendekatiku atau hanya perasaanku tadi ada yang mengajakku makan bersama aku sebenarnya tidak tega menolak tapi aku malas untunglah ada Yukio jadi aku bisa menolak ajakannya secara halus.
Normal Pov
Belakangan Rin mendapat banyak kemajuan dalam pertemanan sekarang tapi Rin malah tidak nyaman sementara Shiemi terlihat senang karena Rin mulai memiliki banyak teman. Tapi disisi lain tanpa Rin sadari saudara sangat cemburu padanya.
Author Note
Hai semuanya saya kali ini membawa fanfic Blue Exorcist dengan versi AU yaitu Fem Rin sebelumnya saya hanya menenukan satu fanfic bahasa Indonesia versi FemRin jadi semoga banyak yang membuatnya hehehe. Mungkin fanfic ini akan memunculkan Night (Miyama Uguishu Mansion Incident) disini sepertinya Yukio juga mulai terlihat obsesi tapi saya belum tahu apakah saya buat dia mau membiarkan Rin memilih atau sebaliknya dia menjadi Yandere Hmm bagaimana menurut kalian silah review fanfic ini dan semoga fanfic Blue Exorcist bahasa Indonesia semakin banyak.
