Disclaimer:

Naruto © Masashi Kishimoto

Beelzebub © Ryuhei Tamura

.

.

.

Pairing: Naruto x Hilda

Genre: romance/scifi/adventure/mystery/criminal

Rating: T

Setting: Alternate Universe

Note: mungkin karakter Hilda di fic ini OOC. Harap maklum.

Kamis, 28 April 2016

.

.

.

SUMMARY:

Hilda adalah Investigator dari kepolisian yang bertugas untuk memusnahkan makhluk aneh yaitu Unknown. Di samping itu, muncullah sosok beramor besi yang bernama Dark Wolf dan Green Scorpion yang juga ikut memusnahkan Unknown. Kadangkala mereka bertarung antara satu sama lainnya. Setelah ini, apa yang terjadi?

.

.

.

Fic request untuk Namikaze Nogami

.

.

.

THE RIDERS, THE HUNTERS AND THE INVESTIGATOR

By Hikasya

.

.

.

Chapter 1. Siapakah Red Wolf?

.

.

.

KONOHA CITY, 23.00 P.M

Pada tahun 2016, pemerintahan kepolisian di kota Konoha, mengumumkan sebuah teknologi canggih yang akan menjadi senjata utama bagi para anggota kepolisian. Senjata utama yang berperan di kepolisian divisi investigasi yaitu unit 1 yang bergerak untuk mengusut kasus pembunuhan. Senjata yang berupa pakaian armor besi lengkap dengan helmetnya. Berkekuatan energi yang sangat kuat dan besar. Bersenjatakan futuristik yang canggih. Mampu membuat pemakainya bergerak secepat kilat untuk mengejar pelaku pembunuhan yang sedang buron. Lalu mengeksekusi pelaku pembunuhan itu langsung di tempat, begitu berhasil ditangkap. Itulah kegunaan dari senjata utama kepolisian unit 1. Dinamakan "Mecha U-3."

Orang yang memakai Mecha U-3 ini disebut Investigator. Jumlahnya hanya sekitar 1 buah saja. Karena untuk tahap percobaan pertama, hanya satu orang terpilih yang bisa memakainya berdasarkan keputusan pemerintahan kepolisian Konoha. Dengan begitu, orang yang terpilih itu akan dilatih bagaimana menggunakan Mecha U-3 itu dengan baik. Dia harus merahasiakan identitasnya sebagai Investigator yang terpilih dari khalayak umum. Begitulah kira-kira.

Target utama dari seorang Investigator ini adalah pelaku pembunuhan. Bukan berarti pelaku pembunuhan tersebut adalah manusia, melainkan para makhluk aneh yang disebut "Unknown."

Unknown mempunyai wujud seperti manusia tapi menyerupai hewan dan memiliki kekuatan misterius. Kebanyakan mereka menyerupai manusia macan tutul dan manusia burung gagak. Mereka suka membunuh manusia baik malam maupun siang. Tapi, berdasarkan pantauan para kepolisian, Unknown ini membunuh setidaknya satu orang dalam jangka tiga hari. Karena itu, keberadaan mereka sangat meresahkan para warga kota Konoha. Sehingga para kota dihimbau oleh pihak kepolisian agar selalu berhati-hati saat keluar dari rumah. Guna menghindari adanya kemunculan Unknown yang kini diburu oleh Investigator dan agen rahasia pemerintahan yang bernama ANBU. Diperkirakan Unknown tersebut sudah tersebar hampir di seluruh kota Konoha.

Asal Unknown tidak diketahui. Mereka datang secara tiba-tiba, sejak tiga bulan yang lalu. Sebagian dari mereka sudah dimusnahkan oleh Investigator. Tapi, para Unknown itu terus datang tanpa diundang dan pulang tanpa diantar. Seperti jailakung saja.

Dari sekian banyaknya pihak pemerintahan yang juga bertugas memburu para Unknown ini, hanya Investigator itu yang bisa memusnahkannya. Investigator yang dikenal dengan kecepatan dan kesadisannya. Bentuk helmet yang dipakainya menyerupai naga. Pakaian armor besi yang dipakainya menyerupai badan naga dengan desain futuristik. Bersenjatakan teknologi yang canggih dan futuristik. Semuanya serba putih, maka sebutannya adalah "White Dragon."

Sosok yang berada di balik White Dragon itu adalah seorang gadis berambut panjang kuning dan bermata biru. Bertubuh sempurna. Umur sekitar 21 tahun. Merupakan polisi wanita yang sangat berprestasi dan penembak jitu. Salah satu anggota dari kantor kepolisian pusat yang ada di kota Konoha. Namanya Haruka Hilda.

Hilda adalah gadis yang keras, sadis dan juga lembut. Tapi, saat menjadi Investigator, dia bersifat sangat tidak ramah dan suka seenaknya. Sehingga sebagian besar para polisi lainnya tidak menyukainya dan bahkan ada yang membencinya. Dia selalu mengambil target buruan para pihak lain dan menunjukkan dialah yang paling hebat.

Kini pada malam hari, sekitar pukul 11 malam. Investigator dan dua agen rahasia sedang memburu Unknown yang diketahui sudah membunuh warga lagi. Dua agen rahasia lainnya malah dihadang dengan dua Unknown berbentuk manusia burung gagak. Maka terlibatlah pertarungan yang sengit di antara mereka.

Unknown yang telah membunuh warga malam ini, adalah Unknown berbentuk manusia macan tutul. Investigator White Dragon yang mengejarnya sampai di sebuah gang di antara gedung-gedung tinggi. White Dragon yang tidak lain adalah Hilda, segera menembak Unknown itu dengan senapan canggihnya.

DOOOOOOOOOOR!

Peluru berwarna putih meluncur keluar dari moncong senapan disertai bunyi yang cukup keras. Peluru itu berteknologi canggih dan segera mengejar Unknown yang masih saja berlari di ujung gang itu.

Kemudian Unknown itu menyadari dirinya akan ditembak, langsung melompat salto untuk menghindari serangan peluru itu.

HUP!

Peluru itu lewat begitu saja dan mengenai dinding gedung. Lalu hancur sampai berkeping-keping.

DESING!

Unknown itu mendarat di tanah dengan mulus dan segera maju menyerang Hilda yang kaget karena tembakan es Hilda tidak berhasil mengenainya.

Dengan gesit, Hilda menembak Unknown itu lagi. Tembakan yang bertubi-tubi.

DOR! DOR! DOR! DOR! DOR! DOR! DOR! DOR! DOR! DOR! DOR! DOR! DOR! DOR! DOR! DOR! DOR! DOR!

Sungguh tidak dapat diperkirakan, Unknown itu mampu menghindari serangan Hilda dengan kecepatan yang tidak bisa dilihat oleh mata biasa. Hilda tetap berkutat dalam posisi menembaknya hingga ...

BUAAAAAAAK!

Wajahnya pun sukses ditinju oleh Unknown itu. Membuat Hilda terpental jauh ke belakang.

SRAK! SRAK! SRAK!

Hilda terseret hingga beberapa meter. Akibat ditinju oleh Unknown, helmet yang digunakan Hilda menjadi pecah pada bagian wajah. Percikan-percikan listrik muncul di sekitar helmetnya. Sistem program Mecha U-3 mengalami error sehingga tubuh Hilda tidak dapat digerakkan. Dia hanya mampu terbaring terlentang sampai menyadari jika manusia macan tutul itu datang ke arahnya secara perlahan-lahan.

CRRRRRRRRRRT!

Tangan kanan Unknown itu mengeluarkan kilat-kilat cahaya kuning yang banyak. Sepertinya dia hendak menghabisi Hilda dengan serangan andalannya.

Hilda tidak dapat bergerak. Unknown semakin lama semakin mendekatinya dan siap membunuhnya dalam hitungan detik.

Tapi, sebelum itu terjadi, tiba-tiba dari arah kegelapan yang penuh kabut, tepatnya di ujung lorong yang menghadap ke jalan raya. Muncul sosok berhelmet menyerupai kepala serigala dan berpakaian armor besi dengan desain futuristik. Berwarna serba merah. Terdapat sabuk bentuk serigala yang membelit bagian pinggangnya, berwarna jingga kehitaman. Tangan kanannya menggenggam pedang berwarna merah dengan cahaya yang sangat menyilaukan mata.

"...!" Unknown itu menyadari kedatangan sosok yang dicarinya. Sosok yang dikenal dalam kepolisian sebagai "Red Wolf."

Red Wolf bukan salah satu dari anggota Investigator itu. Dia adalah "Unknown 2" yang tidak diketahui darimana asalnya. Dia selalu muncul di saat Unknown berkeliaran di kota, lalu menghabisi Unknown itu dengan pedangnya yang bercahaya merah sampai Unknown itu binasa. Dia akan menghilang ketika Unknown sudah dilenyapkan. Sehingga para agen rahasia pemerintahan ataupun polisi tidak dapat melacak jejak keberadaan Red Wolf itu.

Sekarang dia muncul lagi untuk membantu Hilda, ini sudah ketiga kalinya.

Tanpa aba-aba lagi, Unknown itu langsung melompat cepat ke arah Red Wolf itu sambil menembakkan cahaya petir pada Red Wolf itu.

BZZZZZZZZT!

Red Wolf menangkis serangan Unknown itu dengan pedang merahnya. Pedang merah menyerap kekuatan Unknown tersebut.

HUP!

Unknown mendarat mulus di tanah dan segera berlari menerjang Red Wolf.

SYAAAAAT!

Unknown mengeluarkan cakar panjang di satu tangannya dan langsung dilayangkan secara horizontal untuk mengincar dada Red Wolf.

Red Wolf menangkis serangannya dengan pedang merahnya. Unknown itu terpelanting saat kaki Red Wolf menendangnya dari samping.

BRUK!

Manusia macan tutul itu jatuh di tanah dan segera bangkit dengan cepat. Tapi, Red Wolf langsung melayangkan pedang merah bercahaya api secara diagonal ke arahnya.

CRAAAAAAAASH!

Tubuh Unknown terbelah menjadi dua. Muncul lingkaran putih yang bersinar terang di atas kepala Unknown dan langsung meledak hebat bersama tubuh Unknown tersebut.

BLAAAAAAAAAR!

Terjadilah ledakan cahaya yang sangat menyilaukan mata. Unknown itu sudah lenyap dari muka bumi ini.

Sosok Red Wolf itu tetap berdiri tegap di antara bekas ledakan yang menimbulkan partikel-partikel cahaya. Sampai Hilda pun berusaha bangkit setelah mematikan semua sistem program yang mengaktifkan pakaian mecha U-3. Dia berjalan pelan ke arah Dark Wolf itu.

"Hei, siapa kau?" tanya Hilda yang sangat penasaran."Terima kasih karena kau sudah menolongku lagi. Ini sudah ketiga kalinya, kita bertemu. Bisakah kau memberitahu siapa kau sebenarnya padaku?"

SREK!

Red Wolf itu menolehkan kepalanya di sudut bahu kirinya. Menatap Hilda dengan pandangan datar. Wajahnya juga datar, kaku dan tidak mempunyai emosi.

"...," Red Wolf hanya terdiam memandang Hilda begitu lama. Begitu juga dengan Hilda.

Sedetik kemudian, dia pun menghilang dari hadapan Hilda. Hilda terperanjat.

"HEI, TUNGGU! JANGAN PERGI! RED WOLF, JANGAN PERGI DULU!" teriak Hilda sangat keras dan menggema di lorong hening tersebut.

Jadi, siapakah orang di balik sosok Red Wolf itu? Tiada yang tahu sampai saat ini.

.

.

.

INVESTIGATOR CENTER OFFICE (ICO), 12.10 P.M

"Red Wolf? Siapa dia sebenarnya?"

"Hm ... Aku tidak tahu."

"Aku juga tidak tahu."

"Untuk apa kau mengurus tentang Unknown 2 itu? Tidak ada urusannya bagi kita, kan? Hilda, kau aneh sekali."

"Eh, ada urusannya kok. Dia sudah menolongku. Aku ingin berterima kasih padanya. Karena itu, aku ingin mencari tahu siapa dia sebenarnya, Ino."

Yamanaka Ino, seorang gadis berambut panjang kuning yang diikat satu, hanya terdiam sambil menatap Hilda yang kini duduk berhadapan dengannya. Sementara Haruno Sakura, gadis berambut pendek merah muda dan bermata hijau, duduk di samping Ino dan ikut berbicara dalam percakapan tentang Red Wolf itu.

Ino dan Sakura adalah rekan Hilda yang bekerja sebagai petugas di Investigator Center Office (ICO). Ino bertugas di bagian navigasi. Sedangkan Sakura bertugas di bagian radar monster. Mereka juga merupakan anggota kepolisian pusat kota Konoha. Tapi, sejak pemerintahan kepolisian mendirikan ICO, maka mereka dipindahtugaskan ke ICO bersama beberapa polisi pilihan lainnya. Tugas mereka dibagi-bagi untuk memantau keberadaan Unknown yang sering muncul di berbagai kota Konoha. Tempat buruan Investigator juga diberitahukan oleh tim pemantau dari ICO. Jadi, tim pemantau bisa mengetahui pergerakan Unknown lewat radar monster sehingga Investigator bisa datang langsung ke lokasi setelah adanya pemberitahuan dari tim pemantau.

Begitulah cara hubungan para Investigator dengan tim pemantau di ICO. Hubungan mereka berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan antara satu sama lainnya.

Lalu mengenai Red Wolf itu, Hilda sangat penasaran sekali saat memegang tablet yang menampilkan foto sosok Red Wolf yang tertangkap oleh agen rahasia yang dekat dengannya. Namanya Nara Shikamaru, yang memberikan foto itu pada Hilda pada malam di mana Hilda ditolong oleh Red Wolf untuk ketiga kalinya. Sekarang sudah dua hari berlalu, Hilda merasa bersyukur bisa selamat dari ancaman Unknown yang akan menghabisinya.

Di kantin ICO yang sepi dan hening, hanya ada beberapa orang yang mengisi di dalamnya. Termasuk Hilda, Sakura dan Ino. Kemudian Ino menyahut perkataan Hilda itu.

"Aaaaaaaaah, jangan bahas tentang Unknown 2 itu. Sekarang kita membahas Mecha U-3 milikmu, Hilda. Kerusakan pada helmet bagian depannya sudah diperbaiki oleh tim ilmuwan. Aku tidak habis pikir kenapa Unknown itu bisa menghancurkan helmet sekuat besi tebal itu. Sistem program keaktifan untuk mengunci Mecha U-3 saat dipakai ke tubuhmu juga mengalami error setelah adanya kerusakan pada helmet bagian depan itu. Kau merasakan badanmu tidak dapat digerakkan karena sistem program error itu, kan?"

Hilda meletakkan tablet di atas meja, persis di samping minumannya. Mengangguk cepat untuk mengiyakan perkataan Ino.

"Ya ... Aku tidak dapat bergerak saat sistem program Mecha U-3 error. Badanku terasa lumpuh dan mati rasa."

"Hm ... Tidak mungkin Mecha U-3 ada efek samping seperti itu," kata Sakura mengaduk-aduk jus strawberrynya dengan sedotan."Itu sudah diujicoba saat Mecha U-3 diperkenalkan pada pihak kepolisian kota Konoha ini. Mecha U-3 adalah rancangan 10 ilmuwan yang berbeda dan saling bekerja sama untuk mengembangkan senjata khusus guna menghancurkan monster yang bernama Unknown itu. Sistem keamanannya terbukti sangat baik dan tidak dapat memberikan dampak buruk apapun buat tubuh si pemakainya. Efek sampingnya tidak ada. Semuanya berjalan lancar tanpa adanya kendala. Mungkin efek samping yang kamu rasakan adalah dampak serangan dari Unknown itu. Dia mampu memblokir sistem program Mecha U-3 milikmu sehingga menjadi error. Akibat dari kekuatannya itu, tubuhmu kaku dan mati rasa sehingga kau tidak mampu lagi untuk melawannya. Sebagai gantinya, dia yang akan membunuhmu. Pasti perkiraan kejadiannya seperti itu."

Hilda dan Ino menjadi bengong mendengar analisis Sakura yang benar-benar tepat. Mereka ternganga tanpa kata-kata.

Sakura pun sweatdrop di tempat dan mengatakan,"Kenapa reaksi kalian seperti itu? Analisisku salah ya?"

"Tidak. Tidak salah sama sekali," Ino menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Analisismu benar, Sakura," Hilda mengacungkan jempolnya sambil mengedipkan sebelah matanya.

Gadis berambut merah muda tertawa senang.

"Hahaha ... Terima kasih."

"Ayo, kita makan saja. Jangan minum jus terus. Sakura, kau yang memesan makanan."

"Eh, kok aku lagi, Ino? Aku tidak mau. Kau saja yang memesan makanan."

"Jangan bantah atasanmu ini, Sakura. Ingat, aku ini Komandan tim pemantau."

"Huh ... Seenaknya saja menyuruhku dengan ancaman jabatan di ICO ini. Pokoknya aku tidak mau! Titik!"

"Sakura! Apa kau ingin kuhukum karena kau melawanku?"

"GRRRRR ...," wajah Sakura menggelap karena menahan amarah."Ya sudah, biar aku yang memesan makanan buat kalian berdua. Kalian mau pesan apa hah?"

"Aku mau pesan pizza."

"Aku pesan nasi goreng saja."

"Baik ...!"

Dengan langkah yang menghentak keras ke lantai, Sakura pergi meninggalkan dua temannya itu untuk memesan makanan pada robot penjaga kantin. Sementara Ino dan Hilda tersenyum geli melihat wajah Sakura yang manyun. Sakura bertingkah seperti monster raksasa yang hendak mengamuk dan menghancurkan seisi kantin ini.

Ada-ada saja. Mereka sungguh lucu.

Pandangan Hilda pun teralih pada tabletnya. Dihidupkannya tablet itu sehingga menampilkan foto sosok Red Wolf yang misterius. Red Wolf itu juga datang untuk menyelamatkan Shikamaru yang kewalahan menghadapi Unknown. Unknown berjenis manusia burung gagak. Lalu Red Wolf itu berhasil memusnahkan manusia burung gagak itu dengan pedang merahnya. Shikamaru pun merekam aksi Red Wolf lewat video dan kamera digital.

Siapakah Red Wolf sebenarnya? Pertanyaan itu terngiang-ngiang di telinga Hilda. Tidak ada yang tahu siapa sosok di balik Red Wolf itu. Dia bukan anggota Investigator. Dia disebut Unknown 2 karena asal kemunculannya tidak diketahui. Dia datang tanpa diundang, pulang pun menghilang begitu saja. Seperti hantu yang bisa muncul dan menghilang kapan saja.

Suatu hari nanti, Hilda pasti mengetahui siapa Red Wolf itu sebenarnya. Tunggu tanggal mainnya.

.

.

.

BERSAMBUNG

.

.

.

A/N:

Inilah fic pertama saya di fandom Naruto dan Beelzebub.

Beginilah cerita yang saya pikirkan untukmu. Terinspirasi tidak sengaja dari film Kamen Rider Agito. Hehehe ... ^^

Suka nggak dengan cerita ini? Kalau nggak suka, bisa ganti dengan yang lain. Ini dihapus aja ya. Maaf, bercanda kok. XD

Sekian dan terima kasih.

Sampai jumpa di chapter 2.

Tertanda ...

HIKASYA

Rabu, 4 Mei 2016