FIRST SNOW

if you don't like don't read

ff ni aku buat dari otakku sendiri

no bash

-
Sore ini, salju pertama turun di kota seoul, ia masih berdiri disana,bahkan sejak sebelum hari menggelap dan salju yang turun dengan besarnya menimpa tubuhnya.
Ia tak peduli, bahkan jika salju menutupi tubuhnya,hawa dingin yang menyergap tubuhnya ia anggap angin lalu.
Ia masih mengingatnya , semua masih terekam dengan jelas dimemori otaknya,ia menatap layar ponselnya dan tersenyum sedih ketika melihat satu nomor kontak yang sudah setahun tak ia saja semuanya bisa berputar seperti mesin waktu,andai saja ia bisa menghubunginya sekali saja, itu saja sudah cukup membuatnya merasa senang.
Setahun telah berlalu dan bayangannya belum pudar sedikitpun dari memorynya

" aku kesepian…"

sebuah kalimat lolos dari bibirnya, menggambarkan betapa besar efek 'dia' dalam kehidupannya.
Jika ia bisa kembali pada masa setahun yag lalu, akankah mereka seperti ini sekarang? Itu sungguh pikiran bodoh,bagaimana ia bisa memikirkan hal itu? Dan bila saja mereka bertemu,akankah air mata jatuh?
Dia terlalu bodoh, dulu ucapan 'dia' ia anggap angin lalu tapi sekarang ia merindukannya ia ingin mendengar 'ucapan selamat natal' darinysa
Ia ingin tau kabarnya,setidaknya untuk memastikan bahwa 'dia' baik – baik memar dan sakit, bisakah salju putih itu menutupinya
Ia ingin mengatakan 'maaf' padanya,ia ingin mengatakan betapamenyesalnya ia tak memperlakukan 'dia' dengan baik,apakah natal ini hanya akan diisi dengan penyesalannya saja?
Ia berjalan sendiri diantara lampu – lampu yang menerangi jalan,ia tersenum miris ketika melhat pasangan – pasangan yang begitu berbahagia.
Langkahnya terhenti dibawah pohon maple,ia menatap sebuah bangku disana 6yang tertutupi oleh salju, ia pikir 'dia' akan selalu disana seperti udara…
Tapi ia bodoh membiarkannya pergi,sekali lagi ia menyesal
Semua tampak seperti sebuah klise bahan setelah hari berlalu ia baru menyadari bahwa 'dia' sangat berarti.
Jika ia bisa bertemu 'dia' lagi ia ingin mengaaikan semuanya telah tetesan membasahi pipinya apaka itu saljuatau air mata? Semua terlihat menjauh bahkan bayangan 'dia' memudar apkah ia akan kehilangan segalanya?
Bukankah sangat aneh baginya,mengapa hanya karna memikirkan 'dia' ia menangis? Tak hanya sekali atau dua kali

"aku ingin kembali jongin,bisakah?.."

Ia akan melakukan apapun bahkan jika hidunya menghilang,ia ingin memiliki jongin lagi,ia merindukan paggilan sayang jongin untuknya

"yeollie…saranghae"

Ia tak bisa menahanya lagi ketika semua menyeruak dari ingatannya.
Satu hal yang ia sesalkan,semua tak akan pernah kembali lagi, tidak jongin tidak cintanya tidak pula kehidupanya yang dulu

sorry..kalo ini telat banget,padahal desember udah berlalu

hehe... buat yang udah baca makasih ya,aku tau ff ni masih jauh dari kata sempurna

dan rcl please