"Ini gak mungkin !"
"Ke — Ketua ! !"
"Sial ! mereka hanya berempat tapi . . Mengalahkan kami yang 1200 orang !"
— Menghela napas, kemudian ia bersiap untuk mematikan 4 character di depannya.
'Dengan begini gak akan ketahuan, kan !' — Tersenyum senang, ia menapaki sebuah batu besar. Berbuat sesuatu sampai akhirnya tanpa ia sadari seseorang terlihat dari belakangnya dan dengan sigap menghunuskan pedangnya. Membuatnya menjadi serpihan - serpihan kaca yang terbawa angin.
kali ini, mereka menang lagi.
.
.
The Basketball Which Kuroko Plays
Disclaimer = (藤巻 忠俊, Fujimaki Tadatoshi)
Character = Kuroko Tetsuya x Akashi Seijuro
The Owner of Original Story is Kamiya Yuu
Seijuro & Tetsuya : Life in Game
Prolog !
.
.
.
"Ah, sudahan ya ?" Seijuro menghela napas lega, kemudian ia beralih pada anak berumur 13 tahun yang duduk di lantai.
"Tetsuya . . Capek ?"
Tetsuya menggeleng, MilkShake masih didekap di kedua lengan mungilnya, dan kedua telapak kakinya masih mengendalikan penuh atas mouse komputer. Mengalahkan 1200 orang gak mudah. Tapi inilah Akashi, tidak akan pernah kalah. Dalam hal apapun dan kapanpun. Oke — ralat, dalam hal permainan.
". . . Sei - Nii, aku lapar . . ."
Seijuro terkekeh kecil, tangannya terulur untuk mengusap surai Sky Blue sang adik. Ia mengangguk, "Baiklah. Kurasa aku akan keluar sebentar untuk membeli makanan,"
"Umm, baiklah —"
#Trr . . .
Tetsuya dan Seijuro sontak menoleh pada sumber suara. Ah — notification di komputer mereka ya ?
"Sei - Nii, ada E - Mail . . ."
Seijuro menautkan alisnya, bingung. Well, E - Mail dari siapa dan siapa yang mau mengirim email untuk 2 orang yang bahkan tidak pernah keluar rumah ? Hei — sekolah saja tidak pernah. Gausa kali ya, mereka kan kakak beradik jenius. . . Mungkin. Tunggu — balik, E - Mail dari siapa ?
". . . Dari siapa ?"
". . . Teman Nii, mungkin,"
"Tetsuya, kau mengerti hal itu, kan, hm ? Masih mau bilang dari temanku ?"
Tetsuya menggeleng, "Ie . . . Sebaiknya kita lihat,"
E - Mail terbuka.
Aku sudah mendengar tentang kalian, Akashi bersaudara. Ingin bermain sebuah game denganku ?
Tetsuya mengerjap, "Tantangan ?" Seijuro hanya mengangguk. Ia bergumam 'ya' sambil mengangkat tubuh Tetsuya dan membuatnya duduk di pangkuannya.
"Yah . . . Begitulah,"
Seijuro mengetik untuk beberapa saat, dan ketika itulah papan shogi memenuhi layar komputernya.
"Shogi ?"
"Yah . . Begitulah. Kalau begitu kita kalahkan saja,"
.
Seijuro membenamkan kepalanya dalam - dalam pada tengkuk sang adik.
"Baru kali ini ada Opponent yang membuatku berusaha sekeras ini. . . " Ucap Sei. Tetsuya sama - sama lemes, sepertinya. "Apa dia benar - benar manusia ya ?" Ia menghela napas. Email datang lagi.
Apakah kalian selalu merasa dilahirkan ke dunia yang salah ?
Seijuro tersentak. 'Yah . . Sepertinya dia tidak salah. Kami . . . Memang dilahirkan ke dunia yang salah'
#Pts — !
Lampu mati. Hanya 1 komputer yang nyala, dengan tiba - tibanya menampakan seseorang dengan surai blonde.
"Sepertinya dugaanku benar — ssu ! Kamu memang ditempatkan pada dunia yang salah !"
Seketika itu juga, Tetsuya dan Akashi sama - sama tercengang saat tau - tau mereka jatuh dari langit.
"Hai ! Aku adalah Kami - Sama, namaku Ryouta — ssu ! Ini adalah dunia milikku, Disboard ! !"
Seijuro melempar gunting, dan melewati Ryouta. Oke, perlu diperhatikan, mereka sedang jatuh dari langit yang tiba - tiba muncul setelah Kami - Sama sialan itu berkata akan mengatakan kalian-lahir-di-dunia-yang-salah. "Jangan melempar gunting dong — ssu ! Nanti aku mati, tau !"
"Aku gak pikirin. Sekarang, kenapa situasi begini ?" Seijuro semakin mendekap Tetsuya, memperkiraan kapan mereka akan mati mengenai tanah.
"Di Disboard ada 10 Pledges ! 1 : Semua pertumpahan darah, perang, dan penjarahan dilarang di dunia ini !"
Seijuro bersumpah akan melemparinya dengan gunting lagi seandainya dia bawa 2 gunting.
"2 ! Semua masalah harus diselesaikan oleh permainan — ssu !"
"3 ! Dalam permainan, hal yang dipertaruhan harus seimbang antara kedua belah pihak !"
"4 ! Hal yang dipertaruhkan dan game yang di mainkan bebas — ssu ~"
"5 ! Orang yang menantang berhak memilih permainannya !"
"6 ! Taruhan harus ditaati — ssu !"
"7 ! Semua hal konflik kelompok akan diputuskan oleh perwakilan — ssu !"
"8 — ssu ! Jika kecurangan terdeteksi selama pertandingan, orang yang curang akan otomatis kalah ~"
"9 ! Aturan di atas tanpa syarat kekal, ditegakkan dalam nama Tuhan — Ssu !"
Seijuro berteriak, "Tunggu — kita akan kena tanah nih ! !"
#Dukhh
Seijuro dan Tetsuya sama - sama menahan napas saat punggungnya pelan mengenai tanah. Padahal tadi ia jatuh dari langit dan sekarang seharusnya mati kalau mengenai tanah. Tapi tidak, sepertinya Ryouta membuat sihir agar kakak beradik itu jatuh dengan 'aman' di atas tanah. Kembali nyengir, Ryouta melanjutkan perkataannya, "10 : Semua orang harus berteman saat permainan — ssu."
"Selamat menikmati duniaku," — Ryouta mengilang. Seijuro menghela napas lelah, setidaknya ia cukup pintar mengetahui bahwa ini nyata dan bukan mimpi.
Perjalanan selanjutkan akan panjang.
.
.
.
