The Smiling's Assasin

Disclaimer : Naruto © Massashi Kishimoto & High School DXD © Ichie Ishibumi

Genre : Adventure, Supranatural, Fantasy, Sci-fi...Ect.

Rate : T semi M

Pair : ?

Summary : Dia hanya manusia biasa yang tidak mempunyai kekuatan khusus. Namun dia mempunyai otak yang jenius yang mampu merubah dunia.

Warning : MissTypo, Typo, Human!Naru.. Smart!Naru.. OOC, OC, Mainstrem, Alur Kecepatan..Ect

A/N : Ini fict pertama di fandom ini, jadi kalau ceritanya kurang berkenan atau terasa hambar. Mohon bantuanya untuk perbaikan kedepannya. Masalah pair mohon sarannya agaknya yang ngak mainstrem.

"Abc" Perkataan biasa

'Abc' Perkataan batin

ABC Efek suara

[ABC] Tekhnik/sihir

'ABC' Perkataan batin naga/monster

"ABC" Perkataan biasa Naga/monster

.

.

Chapter 1 : Prolog

.

.

.

Disebuah Mansion bergaya arsitektur khas eropa. Terlihat seorang remaja berusia sekitar 17 tahun yang memiliki surai pirang sebahu, dengan kulit putih tanpa cacat, sedang duduk menghadap monitor laptopnya. Ia nampak sangat serius dengan apa yang sedang dikerjakanya.

Tap! Tap! Tap!

Suara derap langkah kaki menggema diseluruh ruangan, terdengar jelas langkah kaki tersebut sedang menghampirinya. Pemuda tersebut melirik sekilas keasal suara tersebut seketika sebuah senyum tercetak diwajah tampannya. Hingga orang tersebut berhenti melangkah tepat dua meter dari pemuda tersebut.

"Apa kau sudah menemukannya ?" tanya pemuda pirang tersebut tanpa menoleh.

"Seperti yang tuan muda inginkan. Kami sudah memastikan bahwa 'Dia' memang berada disana." jelas seseorang yang baru datang tersebut sambil menyerahkan selembar foto pada pemuda didepannya.

"Hm kalau begitu cepat atur semuanya untuk kepindahanku kesana !" Titah pemuda tersebut.

"Apa anda yakin semua ini tuan muda ?" ujar orang tersebut dengan nada khawatir.

"Hm lalu untuk apa aku mencarinya selama 5 tahun ini jika aku tidak yakin" jawab sang pemuda.

"Saya tahu hal itu. Tapi masalahnya adalah kota yang anda tuju dan lagi pula bagaimana dengan Namikaze Corp anda tau sendiri apa posisi anda kan" keukeh orang tersebut.

"Untuk masalah itu aku tau maksudmu. Maka dari itu aku akan membawa peralatanku juga. Dan jangan khawatir aku akan mengajak Iruka-nii untuk berjaga-jaga. Untuk masalah perusahaan aku akan mengontrolnya dari sana sementara yang disini kuserahkan padamu Kakashi-nii" ujar pemuda tersebut seraya tersenyum kearah Seorang bersurai putih keperakan yang berselisih 10 tahun darinya.

Sementara orang yang dipanggil Kakashi hanya bisa menghela nafas dengan sifat keras kepala yang dimiliki pemuda yang sudah dianggapa adik olehnya tersebut "Hahhh. Baiklah aku memang tidak bisa melarangmu untuk masalah seperti ini, Naruto. Tapi ingat kalau ada sesuatu yang membahayakanmu cepat beritahu aku. Aku tak ingin kehilangan lagi kau mengertikan maksudku" ujar Kakashi.

Naruto hanya tersenyum dengan penuturan Kakashi. Ia langsung beranjak lalu memeluk Kakashi. "Tentu, kau adalah seseorang yang sudah kuanggap keluarga jadi tidak mungkin aku melupakanmu"

"Hm jadi kapan kau berangkat ?" tanya Kakashi sambil melepaskan pelukan Naruto.

"Hm mungkin secepatnya, karena aku sudah tidak sabar untuk melihatnya." jelas Naruto sambil melihat bulan melalui jendela mansionnya.

.

.

.

Pagi hari di sebuah mansion sederhana yang terdapat dipinggiran kota Kuoh. Nampak seorang pemuda bersurai pirang sedang merapikan penampilannya. Ia mengenakan seragm Kuoh Academy lengkap dengan sebuah kacamata bulat besar nan tebal yang bertenger manis diwajahnya. Surai pirang yang biasanya dibiarkan acak-acakan kini disisir klinis menampilkan kesan culun dan kutu buku dari pemuda tersebut.

"Apa ini tidak terlalu berlebihan, Image-mu sebagai pemimpin muda teraukses dijepang bisa hancur Naruto" ujar seseorang bersurai coklat dengan bekas luka melintang di atas hidungnya.

"Hm tidak masalah aku hanya ingin mengetahui bagaimana sikatnya yang sekarang. Lagipula aku tidak akan menggunakan nama Namikaze Naruto. Jadi kau tidak usah khawatir Iruka-nii" ujar naruto.

"Lantas kau akan memakai nama apa Naruto ?" tanya Iruka.

"Bukankah kemarin waktu kau aku suruh mengurus kepindahanku sudah kuberitahu nama yang akan aku gunakan"

"Baiklah.. Baiklah.. Terserah kau saja Uzumaki-san" dengus Iruka.

Naruto tertawa melihat ekspresi Iruka. "Hahaha jangan marah seperti itu. Baiklah aku berangkat dulu Jaa~" pamit Naruto sambil melangkah meninggalkan mansionnya. Melangkah? Yap direktur muda perusahaan nomer satu dijepang kini berangkat sekolah dengan jalan kaki.

Sebenarnya Iruka dan Kakashi sudah menyiapkan supir pribadi untuk Naruto. Tapi pada dasarnya Naruto yang kepala batu menolak mentah-mentah dengan alasan ingin membaur dengan anak seusianya. Yah mau bagaimana lagi sejak kedua orang tuanya meninggal ia harus mengambil alih perusahaan hingga mengorbankan masa-masa remajanya. Lagi pala sekolahanya juga hanya dua blok dari mansionnya jadi tidak ada salahnyakan jalan kaki.

.

.

Setelah berjalan sekitar lima belas menit. Naruto sampai desubuah gedung besar bernuansa eropa klasik yang lebih mirip mansion daripada sekolah. Setelah mengamati gedung tersebut ia langsung menghampiri pos penjaga gerbang gedung tersebut.

"Summimase ano ojii-san apa benar ini Kuoh Academy ?" tanya naruto pada penjaga gerbang.

"Iya betul.. Apa kau murid baru disini ?"

"Hai' bisakah ojii-san mengantarku keruang kepala sekolah ?" pinta Naruto.

"Oh baiklah ayo ikuti aku" Naruto lalu mengikuti orang tersebut menuju ruangan Kepala Sekolah.

Saat pertama mengunjakkan kaki diKuoh Academy. Hal pertama yang naruto lihat adalah suasana asri yang terkesan klasik. Yang didapat dari perpaduan antara bangunan-banguna pohon-pohon yang ditata mengikuti gaya eropa abad pertengahan.

Setelah menyusuri koridor, menaiki beberapa anak tangga, dan juga melewati beberapa belokkan. Sampailah mereka didepan ruangan kepala sekolah.

"Nah kita sudah sampai ini adalah ruangannya anak muda. Kalau begitu paman pamit dulu" ujar sang penjaga gerbang seraya meninggalkan Naruto.

"Hai arigato ojii-san" seru Naruto. Ia lalu menuju ruangan tersebut. Sesampainya didepan pintu ia langsung mengetok pintu tersebut.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk" ujar suara dari dalam ruangan tersebut. Tanpa pikir panjang Naruto lalu memasuki ruangan tersebut.

"Summimase saya murid baru disini" ujar Naruto.

"Ow ternyata kau sudah datang rupanya, Uzumaki-san benar" ujar sang kepala sekolah yang langsung dibalas anggukkan oleh Naruto. "Tunggu sebentar ya kupanggilkan dulu wali kelasmu" ujar kepala sekolah. Setelah menunggu hampir lima belas menit pintu ruangan diketok oleh seseorang.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk" ujar kepala sekolah. Tak berselang lama masuk seorang pria paruh baya mengunakan setelan jas khas pengajar. Dan tak lupa sebuah kacamata berfreme tipis melengkapi penampilannya.

"Apa ini murid barunya Kepala sekolah ?" tanya orang yang baru datang tersebut

"Ya.. Nah Uzumaki-san silahkan ikut dengan Ishimoto-sensei kekelasmu" ujar sang kepala sekolah.

"Nah perkenalkan nama saya Ishimoto Takagi kau bisa memanggilku Takagi-sensei" ujar Takagi.

"Hai' Takagi-sensei".

Setelah berpamitan dengan Kepala sekolah. Mereka lalu berjalan menuju keruangan kelas yang akan ditempati Naruto. Sesampainya didepan sebuah ruangan kelas dengan tanda kelas XII-B.

"Sekarang kau tunggu disini dulu Uzumaki-san. Kau bisa masuk setelah aku panggil nanti" ujar Takagi yang dibalas anggukkan oleh naruto.

Cklek

Suasana kelas yang tadinya berisik senyap seketika saat sang sensei memasuki ruangan kelas tersebut. Dengan santai sang sensei melangkah menuju depan kelas.

"Baiklah anak-anak kita kedatangan murid baru pindahan dari Tokyo. Jadi sensei harap kalian bisa berteman dengan baik. Sekarang kau boleh masuk Uzumaki-san" setalah ucapan Takagi. Naruto masuk kedalam kelas dan seketika mata Naruto menatap horor isi kelas tersebut. Bukan karena ada hantu atau semacamnya itu terjadi karena semua murid di kelas tersebut adalah spesies yang dinamakan perempuan. Naruto dalam hati merutuki kebodohannya karena tidak menayakan lebih detail tentang sekolah yang akan ia masuki pada Kakashi.

"Nah sekarang silahkan perkenalkan dirimu Uzumaki-san" perkataan Takagi suskses membuat Naruto sadar dari Lamunanya. Dengan gugup Naruto memperkenalkan diri.

"Pe-perkenalkan nama saya Uzumaki Haruto, saya pindahan dari tokyo mohon bantuan semuanya" ujar Naruto

Hening, tak ada tanggapan berarti dari semua yang ada dikelas tersebut. Takagi hanya menghela nafas.

"Baiklah Uzumaki-san kau boleh duduk disebelah Sirna-san. Tolong angkat tanganmu Sirna-san" Orang yang disebutkan namanya mengangkat tangan. Nampak perempuan berambut hitam panjang berparas cantik serta memakai kacamata berbentuk kotak kecil panjang.

Naruto langsung menuju tempat duduk yang dimaksudkan oleh Takagi. Ia langsung duduk disebelah perempuan tersebut lalu menyodorkan tangannya.

"Senang bertemu denganmu Sirna-san" ujar Naruto dengan sebuah senyum diwajahnya. Namun bukan balasan yang naruto dapat melainkan hanya pandangan datat dari teman sebangkunya. Seketika senyum Naruto luntur lalu ia menarik lagi tangannya dengan perasaan yang tidak mengenakkan yang timbul dalam dirinya.

'Ternyata kau berubah...

.

.

.

Tsu-chan'

.

.

TbC

.

.

A/n : maaf jika kurang mengesankan. Mohon review buat kelanjutannya