Paradise Lost

Disclaimer: Kingdom Hearts milik Tetsuya Nomura and Square Enix sedangkan Uta no Prince Sama milik Broccoli selamanya XD

Genre: Friendship, Fantasy(campur aduk dan tidak terikat budaya apapun) dll.

Fic ini terdapat penggabungan antara Games Kingdom Hearts and Anime/Game Uta No Prince Sama ^_^ Ditambah lagi Karakter favorit author paling UTAMA dan FAVORITE dari Kingdom Hearts adalah Zexion and Nanami Haruka dari Uta no Prince sama sang Heroine utk dijadikan Main Pair dalam Fanfic CrossOver Abal-abal ini muehehehehe XD

Warning: AU, OOC, Gaje,Typo, CrossOver, Author masih perlu belajar banyak dalam membuat FF.

.

.

.

Prolog

Ada lima Kerajaan Besar yang mendominasi di dunia ini yaitu Keratuan Acacia, Kerajaan Saotome, Kerajaan Permafrost, Kerajaan Agnapolis dan Kekaisaran Asbhaldz.

Di dunia ini ada berbagai makhluk yang hidup bersama dan saling berbagi tempat yaitu ras manusia dan ras siluman. Ras siluman di dunia ini terdiri atas ras siluman anjing, ras siluman kucing, ras siluman serigala, ras siluman harimau, ras siluman macan tutul dan ras siluman singa. Kedua ras ini masih dibagi dalam kategori dua kategori. Darah murni dan campuran.

.

.

.

Kerajaan Saotome merupakan salah satu sebuah Kerajaan besar dan makmur dengan memiliki kekayaan alam yang melimpah di wilayahnya. Kerajaan ini dipimpin oleh Raja Saotome Shining, Raja Kerajaan Saotome XXVIII. Rakyatnya pun hidup dengan layak dan berkecukupan. Begitu juga dengan Kerajaan Permafrost, kerajaan ini merupakan kerajaan yang terletak di wilayah yang seluruhnya ditutupi es dan udara di sana sangat dingin. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang Ratu yang bernama Silk Queen, Ratu Kerajaan Permafrost XXVI.

.

.

.

Kerajaan Saotome dan Kerajaan Permafrost hanya dihuni dan dipimpin oleh ras manusia. Walau begitu, pemerintahan Kerajaan Saotome dan Kerajaan Permafrost memperbolehkan ras siluman berdarah murni dan berdarah campuran diizinkan untuk menjadi warga kedua kerajaan tersebut, namun sayangnya ada juga sebagian kecil prajurit dan warga kedua kerajaan itu tidak pernah menyukai bahkan membenci keberadaan ras siluman. Karena mereka menganggap ras siluman sebagai makhluk rendahan, barbar dan lebih parahnya lagi mereka juga menyamakan ras siluman sebagai hewan buruan yang layak diperdagangkan dan ada juga yang menculik bahkan menjualnya secara ilegal sebagai budak dan ada juga yang mengawetkannya sebagai hiasan dinding dan patung.

.

.

.

Berbeda sekali dengan situasi yang terjadi di Keratuan Acacia. Dari seratus persen penduduknya, 75% adalah ras manusia, 15%-nya ras siluman anjing dan 10% ras siluman serigala. Hampir seluruh penghuni keratuan itu adalah semua ras yang disebutkan tadi, karena sejak berdirinya Keratuan Acacia hanya ras-ras itulah yang sejak dulu menghuni dan menempatinya. Negara ini berada langsung di bawah kekuasaan ras manusia yang mewarisi garis keturunan keratuan,yaitu House of Nanami.Saat ini Keratuan ini dipimpin oleh Ratu Nanami Aiko, Ratu Keratuan Acacia XXIV.Di Keratuan Acacia, mereka menganggap semua ras adalah sama. Mereka mempunyai prinsip hidup berdampingan secara damai dan menghargai persamaan derajat tanpa membedakan ras.

.

.

.

Kemudian Kerajaan Agnapolis, kerajaan ini hanya dihuni oleh ras siluman kucing, ras siluman macan tutul dan ras siluman harimau. Negara ini terletak di tengah gurun dan dipimpin oleh Klan Aijima, keluarga kerajaan yang berasal dari ras siluman singa. Kerajaan ini dipimpin oleh Raja Agnapolis XXX. Kerajaan ini memilih tetap bersikap netral dan tidak mempedulikan situasi yang terjadi antara keempat negara tersebut. Terlebih lagi, mereka sangat membenci ras manusia karena mereka menganggap ras manusia adalah ras yang licik, kejam, egois dan hanya mementingkan diri sendiri.

.

.

.

Dan yang terakhir Kekaisaran Asbhaldz, kekaisaran ini dipimpin oleh seorang kaisar tua yang terkenal sebagai kaisar yang amat sangat kejam, licik tapi cukup bijaksana dan memiliki kekuatan sihir elemen kegelapan yang sangat luar biasa kuat dan menakutkan yaitu Kaisar Xehanort von Asbhaldz XXXIV. Negara ini hanya dihuni dan dipimpin oleh ras manusia saja. Negara ini memiliki prinsip bahwa manusia adalah ras yang paling terkuat dan tinggi derajatnya. Negara ini juga mengklaim seluruh wilayah yang ada di dunia ini adalah miliknya.

.

.

.

Sejak dulu Kerajaan Saotome, Keratuan Acacia dan Kerajaan Permafrost bermusuhan dan berperang dengan Kekaisaran Asbhaldz, mengingat Kekaisaran Asbhaldz merupakan satu-satunya negara yang sangat ambisius untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Hal ini dibuktikan sejak 350 tahun lalu, karena Kekaisaran Asbhaldz terus melakukan pembantaian dan peperangan tanpa mempedulikan kepedihan yang diderita oleh beberapa ras. Peperanganlah yang membuat kekuasaan Kekaisaran Asbhaldz meluas. Di mana pada saat itu Kerajaan Scarlet, Kerajaan Chorcz dan beberapa kerajaan kecil lainnya telah jatuh dan tunduk di bawah kekuasaannya. Kini rakyat Asbhaldz menjadi rakyat yang sangat makmur, setiap bangsa yang dikalahkan akan dijadikan sebagai budak, negara yang kalah akan diambil dan diklaim sebagai wilayah Kekaisaran Asbhaldz. Melihat kekuasaannya semakin meluas, Kekaisaran Asbhaldz mulai menempuh jalan diplomasi dengan Kerajaan Saotome, Keratuan Acacia dan Kerajaan Permafrost, walau hasil akhirnya ketiga negara besar itu menolak ajakan Kekaisaran Asbhaldz karena mereka tidak menyukai tindakan-tindakan yang diperbuat oleh kekaisaran itu, terlebih lagi mereka juga lebih memilih untuk selalu hidup berdamai dan saling bekerja sama satu sama lain. Akibat menolak hasil diplomasi tersebut, Kekaisaran Asbhaldz terus melakukan peperangan dengan ketiga negara itu yang berlangsung lama hingga sekarang.

.

.

.

Nanami Haruka adalah seorang Putri Mahkota Keratuan Acacia yang menyandang status sebagai Mage Knight. Saat ini, ia mengikuti program pertukaran militer Divisi Mage Knight yang dijalaninya selama dua tahun di Kerajaan Saotome. Tentunya ia tidak sendirian menjalani program tersebut, mengingat Neneknya Ratu Nanami Aiko sangat mengkhawatirkan dirinya terlebih lagi gadis itu sudah tidak lagi berayah dan beribu karena tewas dalam insiden kudeta yang terjadi tiga tahun lalu. Ternyata kudeta tersebut merupakan rencana yang dibuat oleh beberapa menteri yang berkhianat dengan bekerja sama dengan Kekaisaran Asbhaldz untuk menggulingkan dan menghabisi keluarga keratuan. Untungnya, kudeta itu berhasil digagalkan oleh sebagian besar menteri dan para pengikut setia Keluarga Keratuan Acacia. Walau pun kudeta tersebut berhasil digagalkan, hati sang Nenek diselimuti rasa duka yang mendalam begitu juga dengan Haruka.

Beberapa bulan kemudian setelah insiden itu, Haruka mengajukan permintaan kepada Neneknya agar ia mengikuti program pertukaran militer Divisi Mage Knight yang diadakan antara Kerajaan Saotome dan Keratuan Acacia agar ia menjadi calon Ratu yang kuat demi dirinya, neneknya dan kerajaannya. Awalnya sang Nenek merasa keberatan dan tidak setuju atas usul cucu kesayangannya, namun melihat tekad Haruka yang sudah bulat. Akhirnya, beliau merestui permintaan cucunya dengan syarat Tomochika Shibuya, seorang pelayan pribadinya diperintahkan untuk ikut menemaninya, walau tanpa diperintah sekali pun, Tomochika tentunya dengan senang hati menjalankan perintah tersebut, mengingat gadis itu lebih tua setahun darinya telah menjadi panutan dan sahabat Haruka sejak ia berusia delapan tahun.

Selama dua tahun menetap di Kerajaan Saotome, ia dan Tomochika juga berteman dengan beberapa pemuda yang bekerja sebagai prajurit kerajaan. Para pemuda tersebut saling bersahabat satu sama lain sejak pertama kali bergabung dengan militer kerajaan. Seperti Kurusu Syo telah bergabung di Divisi Keamanan Kerajaan Saotome, Ichinose Tokiya di Divisi Cavalry, Shinomiya Natsuki di Divisi Mage Knight,Jinguji Ren dan Hijirikawa Masato di Divisi Pegasus Knight.Mereka berlima adalah ras manusia begitu juga dengan Haruka dan Tomochika.

Haruka tidak hanya berteman dengan mereka saja. Ia juga berteman dekat dengan keempat senior yang juga berasal dari ras manusia dan merupakan anggota Saotome Royal Guard Regiment, pasukan yang paling bertanggung jawab tentang keselamatan Raja Saotome sekaligus jenderal dan pemimpin setiap Divisi Militer Kerajaan Saotome. Kepala pemimpin Saotome Royal Guard Regiment adalah Hyuuga Ryuya beserta wakilnya adalah Tsukimiya Ringo yang juga merangkap sebagai guru pribadi Tomochika, mengingat gadis itu menjalani pendidikannya sebagai calon duta besar Keratuan Acacia.

Kotobuki Reiji adalah pemimpin Divisi Cavalary, kemudian Kurosaki Ranmaru pemimpin Divisi Keamanan Kerajaan Saotome, Mikaze Ai pemimpin Divisi Mage Knight yang terbilang masih sangat muda dan yang terakhir, Camus Cryszard pemimpin Divisi Pegasus Knight yang notabene merupakan kakak sepupu Haruka yang berasal dari House of Cryszard salah satu keluarga bangsawan terkenal dan terkuatdi Kerajaan Permafrost dan sudah lama mengikuti program pertukaran militer di Kerajaan Saotome selama tujuh tahun.

House of Cryszard merupakan keluarga yang sejak turun temurun berperan besar terhadap kemakmuran Kerajaan Permafrost. Camus merupakan putra tunggal dari Perdana Menteri Cryszard yang merupakan sepupu dekat Ratu Silk Queen dan istrinya merupakan kakak kandung ibunya Haruka. Camus sangat menyayangi dan mengasihi Haruka serta menganggapnya layaknya saudara kandung. Meski berbeda divisi, Camus selalu memperhatikan dan menanyai perkembangan Haruka melalui Ai dan kerap kali membawa oleh-oleh untuknya setiap kali pulang dari misinya.

Yang paling penting untuk saat ini bagi Camus adalah ia tidak ingin Haruka terus berlarut dalam kesedihan, ia ingin melihat Haruka hidup bahagia tanpa harus terbebani masalah baik itu dari masa lalu maupun masa yang akan datang.

Sayangnya, semua itu hanyalah khayalan semu yang sulit untuk diwujudkan untuk sekarang ini, mengingat situasi yang terjadi di zaman ini bukanlah situasi yang bisa diubah semudah membalikkan telapak tangan.

.

.

.

Dan disinilah kisah ini dimulai...

.

.

.

Sore hari di area latihan khusus keluarga kerajaan, Istana Saotome…

Sepasang bola mata berwarna unik yang sangat indah milik Haruka menatap tajam ke arah tiga papan target panah dengan jarak sekitar 50 meter darinya. Gadis bersurai orange pendek itu menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara teratur. Dengan lihai, ia menarik tali busur dan melepaskan tiga anak panah berwarna perak yang langsung melesat jauh dan cepat menuju sasaran.

DAK!

DAK!

DAK!

Dan alhasil, itulah yang terjadi. Haruka tersenyum puas melihat hasil latihannya, ketika ketiga anak panah yang dilepaskannya itu sukses menancap tepat di bagian titik tengah tiga papan target panah.

PLOK!

PLOK!

PLOK!

Tiba-tiba terdengar suara tepuk tangan yang berhasil menyita perhatian Haruka. Ia langsung menoleh ke arah sumber suara tersebut. Lebih tepatnya ke arah seorang gadis bersurai merah panjang yang sudah tak asing lagi bagi Haruka.

"Kemampuan memanahmu semakin berkembang pesat, Haru-chan!" Puji Tomochika.

"Tomo-chan!" Sahut Haruka riang saat mendapati sosok sahabat kesayangannya sedang berjalan santai ke arahnya.

"Kemampuanmu semakin hebat! Aku yakin Yang Mulia Ratu akan merasa bangga dan senang melihat dirimu yang sekarang, Haruka."

Haruka tersenyum sambil mengangguk, "Un. Arigatou, Tomo-chan."

Keduanya terdiam sesaat, menikmati setiaphembusan angin sore yang berhembus pelan menerpa wajah keduanya.

"Tak seperti biasanya kau menyudahi pelajaranmu, Tomo-chan."

"Kebetulan Ringo-sensei dipanggil oleh Dewan Kerajaan untuk menghadiri rapat entah karena apa. Yang jelas aku bersyukur karena bisa bebas dari buku-buku sialan itu." Jelas Tomochika sambil mengibaskan rambut merah panjangnya, membuat Haruka yang melihatnya hanya tersenyum geli memperhatikan tingkah sahabatnya.

"Umm, Tomo-chan? Bisakah sepanjang hari ini kau menemaniku?" Tanya Haruka sambil menatap Tomochika penuh harap.

"Tentu saja. Lagipula aku sedang luang. Apapun yang kau perintahkan, akan aku laksanakan dengan sepenuh hati, Hime-sama." Canda Tomochika sembari mengacak-acak rambut Haruka lembut.

"Mou...! Tomo-chan! Rambutku jadi berantakan!" Pekik Haruka kesal. Sementara itu, Tomochika hanya tertawa geli melihat bibir Haruka mengerucut lucu.

"Hahaha! Maaf, maaf! Jadi, apa yang mau kau lakukan sekarang, Haruka?"

"Umm, aku mau membeli Bunga Bellflower di Gainsborough Flowershop." Gumam Haruka kembali menatap papan target panah meski tatapannya perlahan berubah sendu saat menyelesaikan perkataannya.

Tomochika mengangguk paham sebagai jawaban, ia menatap Haruka dengan simpati saat mendengarkan perkataan yang diucapkan Haruka padanya, "Baiklah, kalau begitu kita pergi sekarang."

Tanpa membuang waktu lagi, mereka segera meninggalkan area latihan dan menuju sebuah tempat yang berada di luar area Istana Saotome.

.

.

.

Gainsborough Flowershop, Kerajaan Saotome...

Seorang gadis cantik berambut cokelat dengan kepangan yang diikat pita merah sedang tersenyum puas memandang bunga-bunga Hydrangea yang baru saja ia siram. Setelah dirasa cukup, gadis cantik itu berjalan ke konter, membaca tempelan sticky note berisi pesanan bunga para pelanggannya.

KLING!

KLING!

Bel pintu masuk toko berbunyi, membuat sang pemilik menoleh kepadanya. Dia bisa melihat Haruka dan Tomochika memasuki tokonya dengan sebuah senyum tersungging di wajah keduanya. Aerith tersenyum menyambut pelanggan setianya itu.

"Selamat sore Aerith-san." Sapa Haruka ceria yang dibalas dengan senyuman ramah Aerith Gainsborough sang pemilik toko bunga.

"Selamat sore, Haruka-Hime, Tomo-chan. Bagaimana kabar anda hari ini?"

"Un, aku baik-baik saja. Ano, aku mau pesan Bunga Bellflower seperti biasa."

Begitu mendengar pesanan Haruka, Aerith menggelengkan kepalanya, "Maaf, Haruka-Hime. Sekarang stok bunganya lagi kosong. Akses pintu masuk Shinrro Forest sedang dijaga ketat oleh pasukan keamanan kerajaan. Mungkin saya baru bisa mengambilnya beberapa hari lagi."

"...tidak apa-apa, Aerith-san. Terima kasih dan maaf merepotkanmu. Sudah kewajiban mereka untuk melindungi anda sebagai warga Kerajaan Saotome."

Setelah mereka bercakap-cakap selama 15 menit, mereka bersalaman dan saling bertukar senyum kemudian Haruka dan Tomochika pun pamit meninggalkan toko bunga itu untuk pulang kembali ke Istana Saotome.

.

.

.

Di tengah perjalanan, Haruka dan Tomochika bertemu Ittoki Otoya yang juga merupakan salah satu sahabatnya sang pemilik Ittoki Blacksmith Shop yang sebenarnya berasal dari ras siluman anjing. Otoya merupakan seorang siluman anjing yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan Kerajaan Saotome sejak kecil, namun karena tidak mau merepotkan sang pemilik panti dan mau membantu membiayai kebutuhan anak-anak panti yang sudah dianggapnya sebagai keluarganya, ia membangun sebuah toko senjata. Meski pun ada sebagian kecil warga yang membenci dirinya sekaligus tokonya, namun toko ini merupakan salah satu toko senjata terbaik di wilayah Kerajaan Saotome karena Otoya selalu memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya baik itu ras manusia maupun ras siluman.

"Yo, Nanami! Tomochika!" Sapa Otoya semangat sembari melambaikan tangan kanannya.

"Hai, Ittoki!" Sapa Tomochika. "

"Selamat sore, Ittoki-kun." Sapa Haruka balik. "Bagaimana kabarmu hari ini?"

"Luar biasa baik. Ditambah lagi cuacanya bagus sekali membuat aku tambah semangat!" Jawab Otoya sambil memasang pose peace dengan dua jarinya.

"Hahahaha! Ada-ada saja kau, Ittoki." Balas Tomochika sambil tertawa. "Lalu, apa kau baru saja selesai mengantar pesanan senjata ke Istana?"

"Ya, itu yang pertama. Dan sekarang aku mau pergi ke Dragon's Graveyard. Aku mau mengumpulkan sedikit bahan-bahan untuk membuat senjata." Jelas Otoya. "Kalian sendiri?"

"Kami baru saja dari Gainsborough Flowershop untuk membeli Bunga Bellflower, tapi karena stoknya sedang kosong, kami mau kembali ke istana." Jelas Haruka.

Otoya mengangguk sambil meletakkan jempolnya di keningnya, ia nampak sedang berpikir sambil bergumam. Kini Haruka tengah menatap heran pada Otoya lalu mengalihkan tatapannya ke Tomochika yang hanya mengedikkan bahunya.

"Ah!" Seru Otoya refleks memukul telapak tangan kirinya dengan tangan kanannya, sontak membuat kedua gadis itu terlonjak kaget karenanya.

"Apa-apaan sih kau, Ittoki?! Kau ingin membuat kami mati muda karena serangan jantung?!" Pekik Tomochika terkejut.

"Maaf! Maaf! Tiba-tiba aku teringat sesuatu tapi bagiku ini merupakan kabar baik untukmu Haruka."

"Maksudmu, Ittoki-kun?" Tanya Haruka.

"Sekitar dua hari yang lalu, di salah satu tempat di Dragon's Graveyard, aku tidak sengaja menemukan sekuntum Bunga Bellflower itu. Tapi karena aku tidak tertarik, yah...aku tidak mengambilnya. Dan menurutku, bunga itu pasti masih ada di sana."

"Benarkah?!" Pekik Haruka senang. "Kalau begitu, Ittoki-kun! Tolong bawa aku ke sana sekarang!"

"EHHHHHHH?!"

.

.

.

35 menit kemudian, di Pintu Masuk Dragon's Graveyard, Wilayah Kerajaan Saotome...

"Haruka, sungguh aku tidak mendukung perbuatanmu yang satu ini." Tomochika mengenggam lengan Haruka membuat sang Putri Mahkota Keratuan Acacia itu menghentikkan langkahnya.

"Benar, Nanami. Aku juga tidak setuju, tempat ini terlalu bahaya untukmu." Timpal Otoya.

"Aku tahu kalau bunga itu sangat berarti bagimu. Tapi, tidak dengan cara seperti ini, Haruka. Aku tidak mau kau membahayakan dirimu." Tomochika masih mengutarakan isi hatinya.

Haruka menghela nafasnya mendengarkannya.

"Tomo-chan, Ittoki-kun. Aku mohon hanya sebentar saja." Pinta Haruka pada kedua sahabatnya.

"Tapi..."

"Kita akan segera kembali. Aku hanya ingin mengambil Bunga Bellflower. Tidak lebih dari itu." Tandas Haruka memotong ucapan Tomochika.

"Ini sangat berbahaya." Kata Otoya lagi, "Monster-monster di sini cukup berbahaya..."

"Apa kalian meragukan kemampuanku?" Tanya Haruka.

"Tidak. Tidak sedikit pun." Jawab Otoya terdengar tegas.

"Justru kami tidak bisa berbuat banyak jika sesuatu terjadi padamu!" Seru Tomochika membuat Haruka menutup kedua matanya.

"Kita kembali ke kota saja, ok?" Bujuk Otoya. "Biar aku saja yang akan mengambilnya, Nanami." Lanjutnya.

Haruka masih setia pada posisinya. Ia meremas kedua tangannya, entah kenapa hatinya terasa sesak, ada semacam perasaan yang memberontak dalam dirinya agar ia melakukan sesuatu yang diinginkannya sekarang.

"Haruka..."

Haruka membuka kedua matanya lalu melirik tangan Tomochika yang sudah mengenggamnya kembali. Lalu, Haruka kembali memejamkan matanya sesaat dan mengatur deru nafasnya sebelum menatap kembali Tomochika dan Otoya yang berdiri di hadapannya.

Dengan tatapan tajam, Haruka menatap Tomochika dan Otoya.

"Sebagai Putri Mahkota..." Haruka menegaskan nada suaranya membuat kedua orang di dihadapannya sedikit terkesiap. Bahkan, Tomochika langsung melepaskan genggaman tangannya. Keduanya sedikit mundur dan menundukkan wajahnya sebagai tanda hormat.

"Aku memerintahkan kalian menemaniku keluar dari Istana untuk beberapa saat. Tidak ada penolakan!" Titah Haruka mutlak.

"Kami mengerti, Putri Mahkota." jawab Tomochika dan Otoya tidak bisa membantah lagi karena titah tersebut.

Haruka tersenyum miris sebelum membalikkan tubuhnya. Dengan langkah pasti, ia berjalan di depan kedua orang yang masih terpaku di depannya.

"Huh. Dia itu keras kepala sekali." Gumam Otoya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal menatap punggung Haruka yang sudah berjalan menjauh dari mereka, sedangkan Tomochika hanya bisa menghela nafas pasrah.

.

.

.

"Apakah lokasinya masih jauh, Ittoki?" Tanya Tomochika sembari mempercepat langkahnya.

"Ehmm, kira-kira sebentar lagi." Jawab Otoya sekenanya.

Haruka, Tomochika dan Otoya berjalan beriringan. Sudah satu jam, mereka berkeliling di kawasan hutan berkabut yang bernuansa sangat horror itu. Di tengah pepohonan yang lebat terdengar suara kicauan burung yang berterbangan di atas pohon dan dengungan para serangga masih setia menemani perjalanan mereka, ditambah lagi banyaknya tengkorak-tengkorak naga dan monster yang ditemukan mereka selama perjalanan.

"Haruka, kau baik-baik saja?" Tanya Otoya.

"Ya, aku baik-baik saja. Terima kasih, Ittoki-kun."

"Hah...Aku tak menyangka selama ini kau juga suka membahayakan dirimu, Ittoki." Keluh Tomochika.

"Hehehehe...maaf, soalnya bahan-bahan yang cukup bagus dan langka biasanya ada di sini. Hmmm...seingatku kalau tak salah di sekitar sini...ah! itu dia!" Seru Otoya girang seraya menunjuk ke sesuatu yang membuat Haruka dan Tomochika spontan mengikuti arah telunjuknya.

Terlihat beberapa tangkai bunga berwarna ungu tertanam di dekat sebuah tengkorak naga berukuran paling besar, itulah bunga yang sangat penting dan berarti bagi seorang Nanami Haruka, Bunga Bellflower.

Haruka dan Tomochika memandang takjub Bunga Bellflower itu mengingat bunga secantik itu bisa tumbuh subur dengan indahnya di sebuah zona yang terbilang sangat berbahaya.

"Tapi, aku tidak menyangka juga kalau bunga itu bisa tumbuh di sini, meski hanya beberapa tangkai saja. Setahuku hanya di Shinrro Forest dan Keratuan Acacia saja terdapat bunga-bunga seperti itu." Kata Haruka.

"Mungkin anugerah dari Dewa kah?" Jawab Otoya asal.

Haruka terkekeh kecil mendengar jawaban Otoya, "Ittoki-kun, kau in-"

KROSAK!

KROSAK!

KROSAK!

KROSAK!

Refleks, Haruka langsung mengambil busur panah di belakang punggungnya, diikuti Tomochika yang langsung mengeluarkan pedang anggar dari pinggang kirinya, lalu Otoya memandang sekeliling sambil memasang kuda-kuda pertahanannya dan terlihat kedua telinga anjingnya bergerak-gerak menandakan jika ia mendengar suara langkah kaki yang terasa semakin mendekat, mendadak tubuhnya diselimuti cahaya merah terang dan lama kelamaan cahaya itu memudar lalu sosok Otoya mulai menghilang dan digantikan oleh seekor anjing berbulu merah dan ukuran tubuhnya dua kali lebih besar dari dari anjing pada umumnya, itulah wujud yang digunakan Otoya saat ia terjun dalam pertempuran.

"Bersiaplah, Haruka, Ittoki. Mereka datang." Kata Tomochika sambil berjalan mundur perlahan.

"GOAHHHHHHHHHHHH!"

"S-suara apa itu?!" Tanya Haruka dalam batinnya.

Dari dalam kabut, terlihat lima belas makhluk hijau bermata kuning dan bergigi tajam serta menggenggamsebuah gada di tangan kanannya dan sebilah golok di tangan kirinya.

Goblin adalah nama makhluk tersebut yang menjadi lawan mereka bertiga. Mereka merupakan salah satu monster yang menghuni tempat ini. Goblin biasanya bekerja secara berkelompok. Satu kelompok terdiri dari lima sampai lima belas goblin. Goblin memang tergolong makhluk lemah , tapi mereka juga termasuk licik dan patut diwaspadai.

"GROAHHHHHHHHHHHH!"

"Haruka, Ittoki! Bersiaplah!" Teriak Tomochika lantang.

"Nanami, mundur sedikit!" Saran Otoya begitu melihat sekelompok goblin itu mulai mendekat.

Nanami mengangguk dan langsung bergerak sedikit mundur ke belakang bersiap mengambil anak panah di balik punggungnya. Tomochika dan Otoya pun langsung bergerak maju sedikit.

"GROAHHHHHHHHHHHHHHH!

Langkah sekelompok goblin itu berangsur-angsur menjadi cepat. Kini mereka berlari menerjang Haruka, Tomochika dan Otoya.

JLEB!

JLEB!

JLEB!

JLEB!

Empat dari kelima belas goblin tersebut tewas seketika begitu Haruka melepaskan empat anak panah yang melesat cepat menancap ke dada goblin yang telah menjadi sasarannya.

SLASH!

SLASH!

Sementara itu di tempat Tomochika, ia berhasil menebas salah satu dari mereka. Tetapi, yang satu lagi berhasil menghindari serangannya. Melihat hal itu, Tomochika memutar tubuhnya secara cepat, lalu menebas tubuh goblin itu secara horizontal. Goblin kedua itu tumbang dengan luka sabetan di perutnya.

GRAUKKK!

GRAUKKK!

Itulah yang terdengar di telinga Otoya ketika ia menghabisi dua goblin yang dihadapinya dengan mudah. Dengan terjangan kuat, ia melompat dan menerkam leher kedua goblin itu. Tanpa ampun, ia mengoyak kedua leher goblin itu dengan kasar lalu meludahkan salah satu kepala yang telah tercabut dari tubuhnya itu dengan kasar. Darah merah segar menetes di sela-sela giginya yang runcing.

Sudah delapan goblin tumbang di tangan mereka. Tiga goblin yang tersisa berusaha menyerang Tomochika dan Otoya secara bersamaan, sedangkan yang dua lagi berlari menerjang ke arah Haruka, namun keduanya langsung menemui ajalnya, begitu Haruka menembakkan masing-masing anak panah menembus kepala mereka. Kedua bola mata Haruka bergerak liar ke sana kemari mengekspos apa saja yang dapat dijangkau oleh pandangannya.

KROSAK!

KROSAK!

"GROAHHHHHHH!"

"HARUKAAAAAA/NANAMIIIIIIII!"

Teriakan Tomochika dan Otoya sukses membuat Haruka tersentak kaget dan langsung menoleh ke belakang. Tapi, sayangnya Haruka terlambat menyadarinya, ternyata kedua goblin lainnya yang masih hidup berhasil bersembunyi mengendap-endap berjarak beberapa meter di belakang Haruka selama ia, Tomochika dan Otoya sibuk mengurusi lawan yang mereka hadapi.

Wajah Haruka seketika memucat menyadari salah satu goblin meloncat ke arahnya sambil mengangkat goloknya bersiap untuk menghabisi dirinya. Terdengar teriakan keras dari teman-temannya, Haruka hanya bisa memejamkan matanya pasrah akan hidupnya.

"Obaa-chan, Camus-nii...selamat tinggal semuanya.."

TRANG!

Sebuah suara benturan benda logam saling membentur satu sama lain, tampaknya Dewi Fortuna berpihak pada Haruka. Di depan Haruka, terlihat seseorang pemuda berambut biru kelabu tapi memercikan semburat keunguan sedang menahan golok dari goblin pertama dengan katana yang masih tersimpan dalam sarungnya.

Haruka membuka matanya karena mendengar suara benda logam berbenturan dan melihat sesosok pemuda tersebut, dadanya berdetak lebih cepat saat menatap pemuda tersebut.

"Apa kau tidak apa-apa?" Tanya pemuda berambut unik itu.

Haruka tidak menjawab. Seketika itu juga, pemuda itu langsung menarik katana dari sarungnya lalu menebas kepala goblin pertama dengan cepat.

CRASH!

Kepala goblin pertama terpisah dari lehernya, lalu goblin kedua yang melihat itu mengamuk dan berlari menerjang mencoba menebas pemuda itu yang tetap berdiam diri di posisinya. Pemuda itu hanya menyunggingkan senyum yang terkesan dingin lalu menunduk dan memajukan tubuhnya sedikit untuk menebas goblin tersebut secara diagonal dengan menggunakan katana miliknya.

CRASH!

Goblin kedua terbelah menjadi dua akibat terkena tebasan diagonal yang dilakukan pemuda berambut unik tersebut.

Pemuda itu menyarungkan kembali katana-nya kemudian berjalan mendekati Haruka yang tampaknya terkagum dengan apa yang terjadi di depannya.

"Kau tidak apa-apa?" Pemuda itu kembali bertanya pada Haruka.

Haruka tersentak dari lamunannya lalu mengangguk sambil menundukkan kepalanya, "Aku baik-baik saja. Terima kasih karena sudah menyelamatkanku, Tua-"

"Haruka/Nanami!"

Nanami refleks menoleh ke arah kiri. Ia mendapati Tomochika dan Otoya yang sudah kembali ke wujud manusianya sedang berlari ke arahnya.

"Haruka/Nanami?! Kau tidak apa-apa kan?!"

"Tomo-chan, Ittoki-kun, terima kasih. Aku baik-baik saja..."

Pemuda itu menghela nafas sebentar lalu dirinya berjalan meninggalkan mereka, namun...

"Hei!"

Pemuda itu terdiam kemudian menolehkan wajahnya yang terkesan datar dan tenang ke arah Tomochika yang memandangnya dengan tatapan curiga.

"Aku belum pernah melihatmu sebelumnya, apa kau orang baru di Kerajaan Saotome?"

"Apa urusan anda menanyakan itu? Bukan hak anda bertanya kepada saya." Jawab pemuda itu dingin.

"K-Kau beranin-"

"Sudah, sudah... Tomochika." Otoya berusaha menenangkan gadis bersurai merah panjang itu.

"Ano..." Kini Haruka kembali bersuara seraya menatap pemuda itu dengan gugup, "Bolehkah aku tahu siapa namamu Tu-"

"Zexion."

"E-eh?" Haruka yang mendengar nama itu melebarkan kedua matanya.

"Namaku Zexion. Senang untuk bertemu dengan anda, Yang Mulia Putri Mahkota Keratuan Acacia Haruka-Hime." Tanpa mempedulikan tatapan shock dari Haruka, Tomochika dan Otoya, pemuda itu pun melangkah pergi.

"Dia..." Tomochika menggeram marah. Ia hendak menghampiri pemuda itu namun Haruka menahannya.

Haruka menggelengkan kepalanya membuat Tomochika berdecak kesal.

"Orang asing itu tahu identitasku...tapi sepertinya aku pernah bertemu dengan orang itu, tapi di mana? Siapa orang itu sebenarnya?"

Haruka hanya bisa melontarkan semua pertanyaan itu dalam benaknya.

.

.

.

TBC

.

.

.

Usia Character di FANFIC Chapter Prolog:

Nanami Haruka: 17 tahun.

Zexion: 20 tahun.

Tomochika Shibuya, Ittoki Otoya: 18 tahun.

Author's Note: Akhirnya selesai juga untuk chapter Prolog yang panjang ini ^_^

Sebenarnya baru beberapa minggu yang lalu kebetulan author sedang menonton Uta no Prince Sama Anime dan Trailer Game Kingdom Hearts 3, tiba-tiba keingat dengan tokoh-tokoh di dua series yang berbeda ini. Author kepikiran iseng-iseng untuk membuat fanfic crossover di sini karena author suka sekali dengan tokoh kesayangan utama; Nanami Haruka tokoh heroine utama dari Uta Pri dan Zexion yang sebenarnya tokoh salah satu antagonis utama dari Organization XIII dari Kingdom Hearts. Dan tentunya kepribadian tokoh-tokoh di fanfic sini dibuat sedikit OOC berbeda sekali dengan yang aslinya di anime dan game pada umumnya. Yah, itu saja yg mau author utarakan dan terima kasih jika sudah berkenan untuk melowongkan waktunya untuk membaca dan mereview Fanfic ini ^_^ dan tentunya gambar-gambar di sini bukan punya author, author hanya meminjam dari Google. Dan perlu saya tekankan Fanfic ini hanya untuk HIBURAN SEMATA BUKAN UNTUK MENCARI KEUNTUNGAN. Terima kasih atas pengertiannya ^_^

Tambahan: Di Fanfic ini, Zexion memiliki tubuh tinggi sekitar 174 cm lalu cara berpakaiannya dan tentunya mengenakan sepasang sarung tangan tanpa jari dan sepasang sepatu boot sesuai warna pakaiannya serta memiliki senjata berupa katana kesayangannya seperti gambar di wattpad author.

Satu lagi, jika penasaran dengan costume Zexion dan gambar-gambar lainnya bisa dilihat di website halaman wattpad milik author, sekian dan terima kasih ^_^

WATTPAD: story/160882204-paradise-lost