Paman Datang
Pairing : Zangetsu x Kurosaki Ichigo
Disclaimer : Bleach (c) Tite Kubo. This FF belongs to me.
Warnings : AU, Uncle!Zangetsu, Kid!Ichigo. Family-genre. Ficlet. Don't like, don't read.
From a prompt made by Neete (on Facebook)
Enjoy~
.
.
.
Ichigo selalu senang kalau Pamannya datang. Ya, Ichigo Kurosaki, bocah berumur tujuh tahun dengan rambut oranye nyentrik dan sangat cengeng itu benar-benar menyukai Pamannya.
Tak pernah sekalipun ia lolos dari omelan Masaki dan Isshin, Ibu dan Ayahnya, kalau-kalau Pamannya selalu datang malam hari dan Ichigo menunggu di luar rumah bak orang idiot.
Pernah sekali waktu Pamannya datang pada saat bulan Desember yang dingin. Datang pada pukul sepuluh malam. Dan kau tahu apa yang dilakukan Ichigo? Menunggu. Dengan patuh. Menunggu di teras rumah berbalutkan syal merah, muffler putih, jaket tebal warna biru dan sepatu boot. Ya, Ichigo kena demam setelah itu. Namun peduli setan, yang jelas Pamannya datang.
Kenapa Ichigo selalu menunggunya? Ah, ini mungkin karena Pamannya adalah segalanya bagi Ichigo. Bocah berambut oranye itu tinggal lebih lama dengan Pamannya. Maksudku, ayolah, kedua orangtuanya adalah ilmuwan yang akan meninggalkannya di rumah seorang diri karena alasan pekerjaan. Daripada ditinggal sendirian, lebih baik menitipkan Ichigo pada Pamannya, 'kan? Dari usia dua belas bulan sampai enam setengah tahun. Dan dia harus merasa amat sangat kesulitan dalam memanggil mereka menggunakan 'Ayah dan Ibu'. Tak heran kalau Ichigo mencintainya melebihi kedua orangtua kandungnya bukan?
Sekarang pukul sebelas malam dan orangtuanya sudah lelah menyuruhnya masuk. Meninggalkan Ichigo sendirian di luar, menunggu sang Paman. Matanya kini mulai berat, padahal ini bulan Oktober dan kau harus tahu bagaimana angin di musim Oktober ini. Ia memejamkan matanya. Tubuhnya yang ia sandarkan di dinding mulai beringsut jatuh.
Sampai sebuah tangan besar nan hangat menangkapnya. Merengkuhnya dalam pelukannya. Sosok besar dengan rambut panjang sebahu berwarna sehitam malam, menggunakan kemeja putih lengan panjang, mantel hitam panjang, syal putih tulang, kacamata kotak frameless, celana kain hitam dan sepatu fantovel hitam mengilat. Bukan busana yang baik untuk bulan Oktober, tapi tetap, tubuh tegapnya yang ramping dan berisi serta wajahnya yang tenang namun serius sangat cocok dengan busana yang ia kenakan.
"Kau bisa sakit, Ichigo." Ia membisikkan kalimat ke dalam telinga Ichigo. Suaranya dalam, dan menentramkan. Ichigo perlahan membuka matanya.
Dengan binar mata cemerlang, ia segera memeluk Pamannya, "Selamat datang, Paman Zangetsu!" pelukannya terasa sangat erat.
Zangetsu tersenyum. Ia menenggelamkan kepalanya di leher Ichigo, "Aku pulang, Ichigo."
Dan kehangatan menyeruak di antara mereka di bulan Oktober yang dingin ini.
.
.
.
~FIN~
Dan jangan protes kenapa langsung END berhubung ini cuma ficlet. LOL Dan kalau semisal otak nista gue kambuh, dan kalo semisal gue ada waktu dari kerjaan gue yang lebih mirip rodi itu, gue bakal bikin lanjutannya; 'Paman Zangetsu pedo dan Ichigo ojikon parah SAGA'. #korsletotakgue
Akhir kata, mind to review, guys? :3
