Memandang gundukan awan sore diatas pohon
apel, bersender di salahsatu batang yang besar.
Memetik satu buah yang ranum dari
tangkainya. Satu gigitan, lalu kedua matanya
tertutup dengan bibir yang sibuk mengunyah,
terbuka kembali untuk gigitan kedua.
Gemuruh angin mengembara disurai coklatnya,
bergerak halus mengacak helaian-helaian surai
namja pucat yang masih setia dengan
kegiatannya mengunyah apel merah.
'Plukkkk~'
Entah apel keberapa yang sekarang akan ia
petik. Jangan salahkan tangan terampilnya,
salahkan siapapun itu yang membiarkan pohon
apel menancap kokoh di taman belakang
sekolah dan membiarkannya berbuah begitu
saja.
Senja telah beberapa kali menariknya untuk
jatuh dan bergegas pulang, namun namja pucat
itu masih setia menjadikan pohon apel sebagai
tongkrongannya.
Hingga apel yang baru ia petik tadi sudah
sempurna masuk ke dalam perutnya-lagi.
'Plukkk~'
"Awww~"
Ia mengernyit, tanpa berusaha menoleh ke
bawah mencari pemilik suara yang tadi
berteriak saat ia membuang sisa apelnya.
Ia tak peduli sebenarnya, siapa juga disore hari
begini yang masih berkeliaran di taman
belakang sekolah ?
Baiklah~ mari kita berikan pengecualian untuk
sosoknya sendiri.
Ia kembali memetik apel yang mungkin kalian
akan berpikir kenapa buah apel disana tak
pernah habis ?
Ikuti saja~ karena aku juga tidak tau !
Kembali menggigit dan mengunyah, tapi kali
ini ia hampir tersedak satu buah apel saat
suara keras membuatnya terjun bebas dari atas
pohon.
"YAK ! TURUN KAU DARI SANA !"
'Bugghh~'
Bagus~
Kini ia yang tampan dan angkuh tadi terlihat
bodoh dengan posisi jatuh yang tidak nyaman
untuk kau lihat.
"Uhukk~ uhukk~"
Ia terbatuk, menelan paksa gigitan apel yang
tersangkut dikerongkongannya.
Apa tadi ? Siapa yang berani berteriak
sekencang itu padanya ?
Sial !
Ia bangkit mengusap kepala yang terdapat otak
jenius didalamnya.
Membersihkan seragam dari daun kering, ia
mengutuk tanpa kata.
Bagaimanapun itu sakit !
Terjun bebas dari atas pohon tanpa pengaman
apapun, tadinya ia hanya ingin bersantai,
kenapa harus berakhir dengan sebuah atraksi
akrobat semacam ini ?
"Ck~" ia mendecak sebal, sedikit mengangkat
kepalanya yang tadi tertunduk barulah ia
sadar, berdiri sang tokoh yang telah
membuatnya seperti ini di depan sana, tepat di
depannya.
'Apa masalah namja pendek itu ?' dengusnya
sebal.
"Cho Kyuhyun ! Kau sengaja melempar sisa
apel ini padaku, huh ?"
'Cih~'
Diam dan menatap bosan orang yang bicara
padanya, itu yang ia lakukan sekarang.
Mungkin tenaganya telah terkuras habis untuk
menjawab, bukankah ia sudah mengalami
sebuah 'kecelakaan' kecil tadi ?
"JAWAB AKU, BODOH !"
Lengkingan keras tepat didepan wajahnya
sontak membuat ia menutup mata.
Kesal juga, tapi masih enggan menjawab.
Hingga ketika bibir mungil itu hendak terbuka~
"Tidak !" dingin dan tegas.
Tokoh yang berteriak tadi terlihat seperti
menahan amarah kini.
"Huh~ Bohong ! Kau pasti sengaja kan ? Mana
mungkin kau tidak melihatku dibawah tadi !"
Ayolah~ si namja pucat yang terus dijadikan
tersangka sekaligus korban disini, mulai
terlihat jengah dan bosan.
Waktu santainya harus berakhir seperti ini.
Ia bersumpah ini adalah kali terakhir dirinya
membolos di pohon apel belakang sekolahnya.
Tempat yang buruk !
"Kau membenciku kan karena aku memberitahu
hari ini kau membolos disini lagi ?
Makanya saat kau melihatku di bawah kau
langsung melemparku dengan sisa apel itu !"
Hey~ bicara apa namja pendek itu ?
Demi Tuhan, seharian ini ia hanya berdiam diri
disini tidak pergi kemanapun, mana ia tau jika
namja pendek didepannya dengan tampilan
berantakan itu melaporkannya pada guru
piket ?
Yang benar saja~ bagaimana mungkin ia
membenci untuk alasan semacam itu ?
Tunggu !
Ada yang aneh dengan tampilan si pendek yang
menyebalkan.
Seragam sekolah yang penuh tepung, bau telur
busuk dan ouh~ wajahnya sangat menjijikkan.
Ditatap dari ujung rambut sampai ujung kaki
membuat si pendek risih, hingga akhirnya ia
menghela napas panjang dan duduk lemas
dibawah pohon apel, menyandarkan
punggunggnya disana.
Ada apa dengan dia ?
"Ck~ kau menjijikkan Kim Yesung."
Akhirnya kita tidak akan memanggilnya dengan
sebutan pendek lagi, si pucat Kyuhyun mau
berujar juga siapa nama aslinya.
"Aku tau.
Mereka semakin menyebalkan ! Bahkan
melakukan hal seperti ini di hari ulang
tahunku.
Sial~"
Bersekolah di sekolah terkenal bahkan bertaraf
Internasional tidaklah mudah untuk keluarga
dengan ekonomi rendah sepertinya, hanya
mengandalkan beasiswa. Wajar jika ia menjadi
bahan ejekan untuk siswa lain yang berkelas
atas. Mengandalkan kesabaran membuatnya
membusuk bertahan sampai saat ini.
Sebenarnya apa yang salah dengan jalan dia
masuk kesini ?
"Cih~ aku tidak bertanya untuk itu."
Yesung mendengus sebal, semakin
menyamankan posisinya disana, ia bersandar
dengan kedua tangan yang ia letakan di
belakang kepalanya sebagai bantal, tak
menyikapi ucapan tajam Kyuhyun yang kini
beranjak untuk pergi.
"Yah~ pergi sana !
Jangan terlalu sering membolos dan memakan
buah apel ! Tubuhmu lama kelamaan akan
gemuk dan aku yakin penggemarmu diluar
sana pasti akan kecewa.
Kkkkk~"
Kyuhyun menghentikan langkahnya beberapa
meter dari Yesung yang masih betah duduk
bersandar di bawah pohon. Menatap namja itu
tajam, sejurus kemudian ia menatap ke arah
kepalan tangannya, apel yang ia gigit tadi
masih digenggam juga ternyata~
'Pluukk~'
"YAK !" Yesung langsung berdiri dari posisi
sebelumnya.
Tercermin punggung Kyuhyun yang menjauh di
kedua onyx hitam kelamnya.
Lihat ! Tebakannya benar bukan ?
Kyuhyun melempar apel padanya DENGAN
SENGAJA !
Catat itu !
"Dasar iblis !"
.
.
.
Cho Kyuhyun.
Namja tampan, jenius, namun angkuh dan
dingin. Menyebalkan dan kejam, tambahan
kata dari seorang Yesung, orang yang tidak
tertarik dengan namja bermarga Cho.
Enggan pula mendaftarkan dirinya menjadi
salah satu penggemar, pemuja, fans, pecinta,
yah~ apapun itu yang terdengar memualkan
untuk namja sekelas Kim Yesung. Tak kalah
pintar dengan Cho Kyuhyun juga sebenarnya,
hanya saja fakta benar-benar tak mengakui
itu.
Ah, tidak semua menganggap remeh pada
namja berwajah bodoh sepertinya. Masih ada
orang yang memiliki sedikit hati malaikat
ternyata~
Sedikit, ya ?
Jelas saja. Jika ada yang memiliki hati seperti
malaikat, mirip, berarti...
ah~ tidak mungkin. Kita manusia, hati kita
pada nyatanya tempat perseteruan sisi baik
dan jahat. Malaikat dan iblis. Tak selamanya
sisi baik yang menang.
"Ah, Sungmin terima kasih. Kau terlalu sering
membantuku."
Beranjak pulang juga dia. Menumpang pada
kawan baiknya, Lee Sungmin.
"Kkkkk~ kau diganggu mereka lagi ya ?
Anggap saja salah satu kejutan untuk ulang
tahunmu hari ini. Saengil chukae, Yesung-ah !"
Namja kelinci itu tertawa pelan, menyikut
lengan namja manis yang tengah
menggembungkan pipinya sekarang.
Ah~ sayang sekali. Cho Kyuhyun tak melihat
wajah Yesung yang ia ejek menjijikan tadi,
sekarang wajah manis itu terlihat semakin
manis dengan tingkahnya. Tak dipenuhi tepung
atau berbau busuk lagi. Berkat Sungmin, siapa
lagi yang mau menolongnya kalau bukan dia ?
Sungmin, menemukan sahabatnya itu tengah
tertidur pulas di bawah pohon apel belakang
sekolah dengan dandanan... ya~ jujur itu
mengerikan ditambah hari mulai beranjak
malam. Kebun belakang sekolah, kau bisa
bayangkan bagaimana pencahayaan disana.
Hhh~ setelah bertengkar dengan Kyuhyun,
anak itu malah tertidur disana rupanya.
Untung saja gerbang sekolah tak pernah
dikunci, selalu ada siswa yang berkutat
diperpustakaan sekolah pada jam malam.
"Mereka keterlaluan. Kau tau, hatiku benar-
benar mati membusuk sekarang ?
Terlalu kebal dengan tingkah mereka, aku tidak bisa
merasakan apapun lagi sekarang. Hhh~"
Sungmin memparkirkan mobilnya disebuah
kafe, ia dan sahabat yang tak kalah manis
darinya ini membutuhkan sedikit pasokan
energi. Terutama Yesung. Namja itu tak pernah
mendapat ketenangan bahkan di jam istirahat
sekalipun.
Mengerikan~
"Ya, aku tau. Setidaknya ini tahun terakhirmu,
tenang saja. Bersiaplah mengucapkan selamat
tinggal pada penderitaan ! Haha~"
Sungmin tertawa renyah merangkul bahu
Yesung, menggiring langkah mereka masuk ke
dalam kafe. Mouse Rabbit. Itu yang tertera di
atas pintu masuk.
"Hey, aku tidak akan mentraktirmu di hari
ulang tahunku ini. Kau meledekku ?"
Yesung berontak saat Sungmin mengajaknya
duduk di sudut kafe sana.
"Aku yang mentraktirmu, anggap ini hadiah,
ok ?"
Ragu juga tapi Yesung tergugu. Larut dulu
dengan urusan perut mereka dan pulang.
.
.
.
Cahaya mentari menyengat lembut,
memuntahkan semangat pagi bersama taburan
awan di langit sana.
Hari baru yang tetap terasa sama dan akan
dilalui begitu juga, seperti kemarin,
kemarinnya lagi, kemarin kemarinnya lagi,
kemarin kemarin dan kemarinnya lagi.
Hhh~ sama saja. Untuk jalur hari namja manis
yang melangkah gontai ke ruangan kelas.
Jika ia tak kasihan pada orang tuanya
mungkin sekarang ia akan mengikuti jejak
Kyuhyun. Membolos. Menghindari tatapan
menjengkelkan teman-temannya, ucapan
tajam, dan hal mengerikan lainnya yang siap
menghujam harinya.
Bahkan di hari ulang tahun ?
Sungmin, orang pertama dan terakhir yang
mengucapkan kalimat ya~ ucapan biasa di
hari ulang tahun, keluarganya pun lupa akan
hal itu.
Tragis~
Menatap lemah pintu ruang kelas di depan
sana yang terlihat seperti pintu neraka.
"Hhh~ sekali saja, maafkan aku !"
Ia berbalik dan berlari melawan arah dari ruang
kelasnya, membuat Sungmin mengernyit
bingung.
Sungmin menatap bingung punggung Yesung
yang bergerak menjauh.
Bukan tak ingin mengejar atau apalah itu,
hanya Sungmin mencoba berpikir positif.
Toilet.
Ah~ mungkin saja kan Yesung tiba-tiba
merasakan panggilan alam dan berlari. Ke
toilet. Kemungkinan pertama.
Tapi, jika sisi negatif dari seorang Lee
Sungmin boleh ikut beragumen, itu bukan arah
ke toilet. Melainkan arah... kebun belakang
sekolah ?
Untuk apa ?
Membolos ?
Mata Sungmin membulat sempurna, tidak !
Yesung tidak mungkin bertingkah bodoh seperti
itu. Akan bermasalah untuk statusnya sebagai
siswa disini. Bersekolah mengandalkan
beasiswa itu mau tak mau ada risiko yang
harus diambil.
Tata tertib. Patuhi ! Jika tidak, tamatlah
riwayatmu. Kau tidak mempunyai kuasa
apapun, seperti... Cho Kyuhyun.
Hhhh~ Lee Sungmin nyatanya terlalu suci
untuk berprasangka buruk. Mengambil barang
yang tertinggal saat kemarin kawannya itu
tertidur disana. Mungkin Yesung kesana untuk
itu.
"Cepatlah kembali sebelum jam pertama
dimulai, Kim Yesung~" Sungmin berujar lirih,
benar-benar membiarkan Yesung mewujudkan
keinginan yang tentu saja tidak ia ketahui apa
itu.
Sungmin berbalik dan menemukan Kyuhyun
tengah menatap kearahnya. Nyalinya ciut
ditatap sedemikian dingin dan tajam oleh
pemuda Cho tersebut.
Orang yang Yesung benci hanya karena sebuah
mimpi. Yesung sendiri yang menceritakannya.
Yesung bilang ia pernah bertemu Kyuhyun
dalam mimpinya sebelum tahun pertama
dimulai. Yesung benci kucing, Kyuhyun dengan
sengaja mengikat tangan dan kaki Yesung lalu
menguncinya disebuah toko buku yang
dipenuhi hewan manis berbulu lembut itu.
Yesung menangis, memohon pada Kyuhyun.
Tapi Kyuhyun tak acuh, pergi meninggalkan
dirinya dengan seringai menakutkan.
Kyuhyun, urutan pertama dalam list yang
Yesung benci. Toko buku, demi Tuhan, Yesung
tak pernah sudi pergi kesana semenjak mimpi
itu.
Mimpi ? Hanya mimpi ?
Itulah Kim Yesung~
Sungmin terpojok kaku ditempatnya berdiri,
sesaat setelah Kyuhyun pergi ia bernapas lega.
Tapi tunggu !
Kyuhyun pergi ke arah Yesung pergi ?
Sungmin menggaruk kepalanya yang ia tau
dengan betul jika kepalanya itu tidak gatal
sama sekali.
Hanya menyalurkan rasa bingung, heran atau
kata lain yang terdengar memusingkan ?
Hmmm~ Biarkan saja mungkin ?
Bel jam pelajaran pertama telah dimulai.
Terlalu fokus pada Yesung dan Kyuhyun tidak
berefek baik juga untuk otaknya.
.
.
.
Sorot bias mentari menghakiminya telak.
Kenapa ia harus berada ditempat ini ?
Sekali lagi ia meyakinkan dirinya ini akan
baik-baik saja, bukan masalah besar. Hanya
sekali, ijinkan ia sejenak merasakan arti dari
langit kebebasan yang ia namai sendiri.
Ia mendongak ke atas, tangannya menyentuh
batang pohon apel, terlihat berpikir.
"Dia memanjat, diam disana dan memakan
buah apel. Apa itu memang menyenangkan ?"
berkata ragu pada diri sendiri.
Dan memanjat juga dia.
Kim Yesung lihatlah dirimu !
Detik kemarin kau berkata pada Kyuhyun untuk
jangan membolos lagi, nyatanya detik
sekarang malah kau yang melakukannya.
Ckckck~
"Huaaa~ mashita ! apel yang langsung dipetik
dari pohonnya memang lebih enak." bersorak
layaknya anak kecil, ah~ kupikir wajah dan
tingkahnya cocok jika ia di juluk demikian.
Yesung mengayunkan kakinya senang,
memetik kembali satu buah apel dan
menggigitnya ceria. Sungguh tingkah dan
wajahnya jauh lebih manis dari apel merah
dalam dongeng snow white sekalipun.
Ah~ Kim Yesung...
Ia benar-benar membolos, memanjat-meski
tak terlalu tinggi- dan memakan buah apel.
Bodoh !
Tak taukah ia jika sekarang Sungmin tengah
mencari seribu, ah tidak tapi satu alasan yang
tepat untuk menjawab pertanyaan
perihal keberadaan dirinya ?
Ia sendiri ?
Kita sudah tau apa yang tengah dilakukannya.
Hingga~
"Ekhem~" deheman keras dan kedua kakinya
yang ditarik kebawah menjatuhkannya telak.
"Awww~ appo~" ia mengusap pantatnya yang
mendarat mulus ditanah.
Berdiri, membersihkan seragam sekolah yang
dipenuhi daun kering, dan terakhir ia
membanting buah apel bekas gigitannya ke
tanah. Tersulut amarah saat melihat siapa
yang berbuat demikian padanya.
Cho Kyuhyun.
Ia harus menemukan orang itu sebagai
pelakunya.
Dalam mimpi atau tidak, namja itu memang
kejam kan ?
Hey, bukankah ia juga kejam ?
Membenci seseorang karena suatu alasan yang
benar-benar tidak sepenuhnya dia lakukan ?
Cho Kyuhyun, kau tetap menjadi korban dan
tersangka disini.
Yesung menatap Kyuhyun sinis, tangannya
mengepal kuat, tanda jika ia kesal, marah, ah
semua kata yang buruk lainnya untuk Kyuhyun.
Ditarik dari atas pohon hingga terjatuh, apa
Kyuhyun waras ?
Bagaimana jika kepala besarnya membentur
batu tak kasat mata yang mungkin tertimbun
di tumpukan daun kering ?
Salahnya juga, memanjat terlalu pendek.
Hhh~ siapa yang harus disalahkan ?
"KAU !"
Beriak menyelami keheningan, gesekan angin
pada daun jadi alunan merdu pengiring
pertengkaran mereka.
"Kau tau ? ITU SAKIT, BODOH ! Kenapa
menarik kakiku, huh ?"
Alih-alih menjawab, pemuda Cho itu hanya
bergeming dan menatapnya datar, tanpa
ekspresi apapun.
"Kau membenciku ! Kau membenciku ! Kau
membenciku ! Dan aku benci padamu !"
Ck~ bicara apa kau Yesung-ah ? Kyuhyun
membencimu ?
Kapan ia mengatakan itu ?
Disini kasusnya, kau yang membenci dia.
Ouh~ Kim Yesung !
Ia semakin kesal, ucapannya tak ditanggapi
apapun oleh Kyuhyun.
Hingga... ah~ jika aku menulis ini kau akan
merasakan seperti sebuah dejavu. Nyatanya
memang sama, saat bibir mungil itu hendak
terbuka, Kyuhyun memotong ucapannya
dengan~
"Cuih~"
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
dan~
Yesung mengerjap, Kyuhyun meludah di
rambutnya ?
Matanya membulat sempurna.
"Kyaaa~ apa ya-"
Tunggu ! Ada sesuatu yang bergerak turun ke
wajahnya bersama ouh~ ludah.
Menjijikkan~
Itu seperti... gulungan kertas ?
Yesung menatap Kyuhyun yang kini membuang
arah pandangannya dari Yesung, menunduk
kemudian menggaruk tenguknya.
Yesung yang bingung dengan perubahan sikap
Kyuhyun lebih memilih mengambil gulungan
kertas kecil itu, terselip rasa kesal juga
sebenarnya.
Yesung membuka gulungan kertas tersebut
tanpa mengalihkan arah pandangnya dari
Kyuhyun.
Ketika dirasa gulungan kertas itu telah terbuka
sempurna, ia memfokuskan matanya pada
kertas ditangannya, ada tulisan disana.
Baiklah mari kita baca bersama !
Disana tertera hangul untuk kata...
'SARANGHAE '
Hanya itu ?
Ouh~ otak Yesung sepuluh kali lebih lambat
untuk mencerna arti dari kata SARANGHAE.
APA ?
Yesung membekap mulutnya tak percaya.
Kyuhyun mencintainya ?
Kyuhyun kembali menatap kedua onyx hitam
Yesung. Ia menggenggam kedua tangan mungil
yang tadi membekap mulut pemiliknya sendiri.
tapi~
"Yak ! Ini cara menjijikan untuk
mengungkapkan cinta !"
Merasakan bara yang membuncah didalam
hatinya, Kyuhyun terpaku.
Bingung, ragu, hhh~ entahlah !
Jiwa seorang Cho Kyuhyun seperti tengah
ditarik sekarang. Diambang kebimbangan.
Segala presepsi dan kemungkinan
bersimpangan selama ia berfikir.
Jujur~ Ia orang paling bodoh dan tolol untuk
urusan... hmmm~ cinta ?
Ah~ terlalu sensitif. Kau tau semua itu
berhubungan dengan hati ?
Jika kau salah mengambil perhitungan, jangan
harap hatimu tetap utuh kau genggam.
Retak dan tinggal serpihan. Kau bisa
merasakan itu jika tak berhati-hati.
Kurasa tak perlu bermain dengan hal semacam
itu. Berbahaya dan terlalu merepotkan.
Kyuhyun pikir.
Tubuhnya masih tak bergerak saja sejak
Yesung sedikit mendorongnya tadi. Menghindar
dari genggaman tangan Kyuhyun maksudnya.
Yesung masih kesal. Marah pada level tertinggi
faktanya.
Sungguh ia ingin membongkar otak jenius
seorang Cho Kyuhyun sekarang.
Ini terlalu...
ck~ Yesung tak bisa menceritakannya lebih
jauh.
Mata Kyuhyun terpejam untuk sesaat,
mendengarkan gesekan daun mencari sedikit
saja ketenangan untuk jantung bodohnya yang
tengah berdegup keras.
Hanya bepegang teguh pada keyakinannya,
akhirnya ia berniat untuk melangkah kearah
Yesung lebih dekat.
Menggenggam kembali kedua tangan mungil
yang lagi-lagi sang pemilik berontak. Gerakan
kecil saja. Tangan Kyuhyun yang lebih besar
bisa mengatasi itu ternyata.
Menatap Yesung lembut, ia tak bodoh untuk
mencerna arti dari ekspresi wajah Yesung.
Marah. Apa lagi memangnya ?
"Dengar ! Maafkan aku !" untuk sikap yang tak
biasa itu, memang seharusnya kalimat
semacam permintaan maaf yang dilontarkan.
"Cih~ Aku heran, kenapa mereka memuja
namja sepertimu ?
Tidak adakah cara yang lebih normal dari ini,
huh ?"
Yesung mendelik tajam mencoba menetralkan
detak jantungnya juga sebenarnya. Berdetak
tak beratur saat tangan Kyuhyun menggenggam
kedua tangan mungilnya.
Sinting ! Kenapa harus begini ?
"Aku tidak tau harus memulai darimana. Yang
jelas saat melihatmu yang begitu membenciku
diantara mereka para pemujaku, kau menarikku
dengan kuat. Titik gravitasi nyatanya tak
berfungsi apapun.
Kau seperti cermin, cermin yang kuharap mau
membalas tatapanku.
You are my reflection... all I see... is you.
Untuk pertama kalinya aku memohon dan aku
tidak malu melakukannya sekarang. Ini semua
yang aku inginkan...
Jadilah namjachinguku !"
Tangan Kyuhyun bergerak halus mengusap
wajah Yesung, tepatnya membersihkan wajah
si manis dari ludahnya sendiri.
Ia tersenyum, dan Yesung bersumpah ini
adalah senyum terindah yang tak pernah
Kyuhyun berikan pada siapapun.
Apa ini ilusi ? Mimpi ?
Yesung menahan untuk tidak memandang ke
arah mata Kyuhyun sekarang. Karena sialnya
terlihat kebenaran disana yang terlalu konyol
untuk dikatakan mimpi.
Hey, ingat saja !
Kemarin adalah sejarah dan esok adalah
misteri, Kim Yesung.
"Aku membencimu, Kyu !" berujar juga dia,
meski bukan itu kata yang ingin Kyuhyun
dengar.
Yeah~ mau bagaimana lagi ?
Tingkahnya memang tak lazim, ia akui itu.
"Kau jawab saja, mau atau tidak ?" nada
bicara yang mulai kembali khas dengan
seorang Cho Kyuhyun. Dingin dan ketus. Tak
selembut tadi.
"Sebenarnya kau serius mencintaiku atau
tidak ?" bingo ! si manis semakin kesal. Ouh~
terkutuk kau Cho Kyuhyun !
"Jawab saja ! Apa susahnya ?" kukuh juga
ternyata anak iblis ini, egonya masih tinggi.
Ck~ buruk.
"Kenapa malah membentakku ?" ayolah sadari
itu, ia baru saja merasa masuk kedalam
dimensi paling indah saat Kyuhyun
menyanjungnya tadi. Tapi ia belum beruntung
juga sepertinya, karena Kyuhyun kembali
menjatuhkannya ke dalam jurang berdasar duri
tajam. Tertancap tepat di hati yang tak sempat
ia selamatkan.
"Ck~ aku benci menunggu !"
Chu~
Hati iblis kembali juga. Kyuhyun meraih
pinggang Yesung dan melumat bibir kissable
yang teramat menggoda itu.
Apa lagi sekarang ?
Gila ! Gila ! dan GILA !
Yesung yakin ia sudah mulai tidak waras
sekarang !
í
Ini nikmat ! Ciuman seorang Cho Kyuhyun
benar-benar memabukkan.
Jantungnya terasa ingin melonjak keluar, ini
tidak sehat !
Terlalu keras dan cepat detak jantungnya
sekarang.
Ia tak ingin mengakui ini, tapi lidah Kyuhyun
sangat handal bergerak menaut lidahnya.
Kau akan mendengar kalimat ini lagi, kuharap
tidak bosan. Tapi Yesung benar-benar
merasakan seperti ada ribuan kupu-kupu yang
beterbangan di dalam perutnya.
Bahagia~ kebahagiaan yang orang sebut itu
seperti kaca. Dan ia merasakan hal itu.
Cukup lama hingga pagutan itu terlepas juga.
Terengah mengatur napas masing-masing.
Tangan Kyuhyun kembali terulur menghapus
jejak saliva di sudut bibir Yesung.
"Orang bilang lakukanlah hal yang biasa
dengan cara yang tidak biasa. Jadi, aku
menyatakan cinta padamu seperti ini. Lebih
berkesan dan manis bukan ?"
Yesung tampak berpikir mencari letak manis
dan berkesan yang Kyuhyun ucapkan tadi.
Ia tersenyum kecil. Jika ia telaah dan
mengubah cara ia melihatnya, itu memang
benar.
Sebagian orang berpikir cara Kyuhyun memang
menjijikkan, termasuk juga menurutnya.
Tapi kau tidak merasakannya seperti Yesung,
jika disana terdapat percikan manis yang tak
nyata.
Ah~ memang hal biasa yang dilakukan dengan
cara yang tidak biasa memberikan efek
kegilaan yang begitu besar.
Mengubah hati seseorang secara drastis.
Ini bodoh ! Tapi Yesung bersumpah ini tak
mudah untuk dilupakan begitu saja.
Maka katakan selamat tinggal pada dirinya
yang dulu, yang begitu membenci Cho
Kyuhyun.
Ia telah terjebak.
Ah~ bagaimana menjelaskannya lagi ?
"Saranghae~" Kyuhyun tersenyum merengkuh
tubuh Yesung dalam pelukan hangatnya.
"Aku benci mengakui ini, tapi... nado
saranghae, Kyu !"
Hey, keindahan itu akan datang menghampiri
sekalipun itu sangat merepotkan ^^
OWARI ^^
