My oppa is my husband
Cast :
Kim JongIn a.k.a Kai
Jung Kyurin (OC)
Other member
Romance, family
JANGAN KOPAS YAA...:D
SELAMAT MEMCACA SEMOGA BOSAN BACA EP EP GAJE SAYAA HEHEHE...
Salju semakin tebal menutup kota Soul, suhu udara semakin menjauh dari angka nol. Udara seperti ini sangat tidak cocok untuk keluar rumah namun tidak halnya dengan sorang gadis berambut hitam sedikit keriting sedang menyusuri trotoar yang lumayan seppi karena sudah menunjukkan pukul 11.30.
"Aiiisshh! Kalau tahu saljunya setebal ini akan lebih baik jika aku menyuruh oppa menjemput. Mana udaranya sangat dingin," decak kesal gadis itu diiringi tangnnya yang memeluk sebuah buku sketsa tebal smakin merapatkan pada tubuhnya sendiri mengurangi rasa dingin.
Stand by me nal ~
Hallo?
...
Aku masih dijalan oppa, sebentar lagi aku sampai tidak perlu menjemputku! Lagi pula kau masih ada digangnam kan?
...
Byeee...
TUT...TUT...TUT...
"Kau pintar sekali Kim Kyurin, menolak tawaran yang sangat menarik dalam situasi seperti ini," desahnya sambil memasukkan kembali selfon, ke dalam tasnya.
Kim Kyurin adalah seorang mahasiswa Soul University, tergabung dalam organisasi seni yang masuk dalam divisi Senirupa. Orang yang baru saja menelfonnya adalah oppanya Kim JongIn kuliah di Soul University yang juga tergabung dalam organisasi Seni namun beda divisi dengan Kyurin yakni Dance.
Hari ini Kyu terpaksa pulang sendiri karena oppanya yang biasa pulang bersama sedang mengikuti seleksi untuk festival dance. Jarak dari halte hingga rumahnya memang tidak terlalu jauh, namun yang menjadi jauh adalah saat dia melewati beberapa gang sepi dengan minim penyinaran. Saat ini dia sudah sampai pada mulut gang pertama yang harus dilwati, benar saja penyinaran gang ini sangat minim.
"Baiklaahh, apa yang kau takutkan nona Kyurin? Ini hanya gang biasa," katanya menyemangati dirinya sendiri meskipun hatinya sangat menolak untuk melewati gang ini, sebenarnya bukan preman atau apa yang dia khawatirkan, melainkan bagaimana jika ada hantu yang meminta dirinya untuk digambar a.k.a dilukis.
"Oh Tuhan tolong lindungi hambamu yang cute ini, amiin," selesai berdoa, Kyu mulai mengikat tasisepatunya kencang, tanpa mempedulikan orang yang memandang heran dengan tingkahlakunya, memang dimulut gang ini masih sangat ramai orang jauh berbeda dengan gang yang saat ini sedang bersiap untuk memakannya. Selesai dengan sepatunya, dia beralih mengambil benda abu abu yang terlihat berat karena memang isinya adalah lempengan besi cukup tebal yang berbentuk seperti tabung terbagi dua yang sudah dibalut rapi dan cantik, Kyu memasang benda itu di kedua tangan dan kaki, kemudian sarung tangan dengan bagian tinjunya dihiasi dengan tembaga berbentuk seperti prisma, lalu tangannya mengambil sesuatu dari dalam tasnya tongkat perak berukuran 1 telapak tangan namun jika tombol pada salah satu dasarnya ditekan maka akan memanjang hingga ½ meter, dan menyelipkan dalam lengan jaketnya bagian dalam, dan selesai dengan semua properti itu Kyu sudah siap untuk berperang(?) maksudnya melewati gang yang gelap dan mencekam, beberapa suara berasal dari seekor kuring yang sedang mengerjar tikus sepertinya. Sedangkan buku sketsanya masih bertengger setia dipelukannya, memang tidak dia masukkan kedalam tas karena hari ini dia membawa tas punggung kecil.
"Ok! Apa kau siap nona Kyurin? Baiklah! Hana... huuuff" Kyu mulai memasang ancang ancang untuk berjalan, tangannya semakin mengeratkan peukan buku sketsanya. Nafasnya terasa semakin berat
"Naa..."
"Duull..."
"Nooww," katanya sambil berjalan secepat dia bisa, kenapa dia tidak berlari? Karena jika berlari dia akan kecapaian dan berbahaya jika ada orang jahat yang menghadangnya, bisa bisadia sulit melawan, panjang gang pertama ini adalah 50 meter, sejauh ini keadaan masih aman hanya dikagetkan oleh suara gaduh dari seekor anjing yang melewatinya sedang mengejar kucing.
"Yaak! Dasar mereka memang tidak berperi kemanusiaan!" umpatnya untuk kucing dan anjing yang barusaja mengagetkannya, sebentar lagi dia mencapai gang kedua yang sekaligus merupakan simpang, seperti yang sebelumnya penerangan masih sangat minim, namun samar samar Kyu bisa melihat seseorang, bukan sekitar 3 orang sedang berjalan menuju kearahnya.
"Yaampun, eonniii atauu oppaaaa aku hanya ingin lewat sini aku juga tidak mengganggumu jadi jangan menggangguku Nee? Kembalilah ke alammu," bisiknya pelan kakinya masih tidak bisa digerakkan, seperti ada lem super yang ada dibawah sepatunya. Jantungnya bedetak semakin cepat seperti genderang mau peraaaaangg ~ disetiap #stooopp# lanjutkan!
Sosok itu semakin mendekat sekarang jarak mereka adalah 2meter, Kyu mengambil selfonnya dan mengarahkan pada sosok didepannya, bukan dari atas dia mengecek sosok itu melainkan memastikan dari kakinya, apakah masih menapak atau yang lain, dan ternyata situasi aman kakinya masih menapak. Kyu muali menyiapka diri jika orang itu adalah perampok atau orang jahat lain. Dia mulai mengatur nafasnya , Kyu sudah berdiri dengan mantap langkahnya mundur perlahan namun pandangannya tajam mengarah ke 3 orang itu. Selfon sudah aman sekarang didalam saku jaketnya. Sosok itu semakin mendekat, hanya berbekal pencahayaan dari langit, yah meskipun hari ini salju tebal tapi bulan masih mau menampakkan wujudnya #sok puitis nih aithor.
"Kau pikir kami hantu?!" kata seseorang, diikuti suara tawa dari kedua orang yang lain. Dari suara tawanya Kyu bisa menebak 3 orang yang saat ini berada didepannya adalah namja.
"Apa yang kalian inginkan! Dan berhentiii! Jangan mendekat!" bentaknya.
"Memangnya jika kami mengatakan keinginan kami kau mau mengabulkannya?!" sahut seseorang dengan suara berbeda.
" Apa maksudmu? Apa yang sebernya kalian inginkan? Uangku? Selfonku? Aiisshh aku tidak ada waktu untuk berbincang hal sepel seperti ini dengan kalian, aku inngin pulang, aku sudah lapar, jadi segera minggir dari jalanku!" sahut Kyu dengan lantang tanpa keraguan, inilah yang selalu diajarkan oleh kedua kakaknya. Kakak Kyu yang pertama adalah Kim Kyungsoo, mahasiswa dari Soul university sama dengan kedua saudaranya dia tergabung dalam kesatuan chef Soul university.
"Kau adik Kai kan?"
"Benar! Mau apa kau dari kakakku!"
"Bilang padanya untuk menjauhi Taemin noona! Dan bilang padanya jangan terlalu percaya diri untuk memenangkan kompetisi itu! Jika kau mau kami kan melepaskanmu," sahut suara yang lain, terlihat tangannya membawa kayu baseball.
"Bilang saja pada sendiri kenapa harus melaluiku? Kalian ini lucu sekali, minggir aku mau pulang," kata Kyu sambil berjalan melewati 3 orang didepannya, namun langkahnya dihadang oleh orang yang saat ini membawa pemukul kayu baseball. Kyu yang menyadari hal itu, bersingut dan menghela nafas kasar "Ku bilang minggiirr! Kau memancing kemarahanku chingu,"
"Sudah aku perkirakan akan seperti ini, kalian memiliki sifat yang sama tapi dengan beginii – " tiba tiba tangan salah satu laki kai itu merebut paksa buku sketsa yang sebelumnya berada ditangan Kyu, dan melemparnya ketanah, melihat tindakan itu Kyu langsung tersulut emosi tangannya mengepal erat, mungkin jika dalam keadaan terang 3 orang didepannya bisa melihat mata marah miliknya.
"Yaaakk! Jangan sentu buku itu!" bentaknya, Kyu memang tidak suka jika buku sketsaya dirusak oleh orang. Tubuh Kyu didorong merapat ketembok belakangnya, bahunya ipegang erat oleh namja yang itu, sesuai perkiraan Kyu namja itu mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Kyu PLAAAKK – "
Satu tamparan keras mendarat dipipi namja itu, sehingga menyebabkannya desikit terdorong kebelakang tanpa membuang kesempata Kyu langsung berpindah posisi lebih mendekkat ke buku sketsanya.
"Yeoja kurang ajar! Beraninya kau," namja itu mendekat dengan brutal, namun keuntungan bagi Kyu yang memiliki tubuh mungil, memudahkannya untuk menghindar, dan lengannya diayunkan dengan sangat kuar kearah wajah namja tersebut, seketika namja itu langsung mengerang kesakitan.
"Itu balasan untukmu yang sudah membuang bukuku!" dari belakang namja lain mengunci perherakannya, sedangkan namja yang sebelumnya membawa tongkat kayu baseball itu menyalakan korek api didepan buku sketsanya menyalakan api dari koreknya dan perlahan mendekatkan dan - "
"Apa yang kalian lakukaaann!" bentak Kyu bringas.
"Tntu saja membakar buku sketsamu, memangnya apa yang sedang aku lakukan?"
"Matikan! Matikan kubilaaang!" bentak Kyu, hanya dihadiahi dengan seringai dan tawa dari para namja itu, perlahan namja dengan pemukul itu mendekat dan mengarahkan tangannya yang bebas pada wajah Kyu PLAAAKK – perih, rasa perih perlahan dirakan Kyu dari bekas pukulan itu, selanjutnya pemukul baseball itu mengayun indah kearahnya tepatnya keperut Kyu, Kyurin tidak memberikan perlawanan matanya fokus pada bukunya yang sedang terbakar, perlahan Kyu mulai menggumamkan sesuatu dengan mata yang terus menatap buku yang saar ini masih terbakar sebagian meskipun masih belum hancur.
"Matikan!"
"Apa? Aku tidak mendengarmu? Bicaralah yang keras kau kan adik Jongin!"
"Tolong matikan apinya,"
"Apa? Matikan apinya?"
"KU BILANGA MATIAKAN APINYAAAA!" Kyurin berteriak kencang, memaksa tubuhnya untuk melepaskan diri dari orang yang menguncinya, dengan pukulan kebelakang namja yang sebelumnya menguncinya sedikit mengendurkan tangannya, Kyu yang merasakan hal itu langsung menghamb ur maju, dan sebelumnya menghadiahi (?) namja yang menguncinya dengan hantaman dari lengannya. Kyu yang brutal langsung menuju bukunya namun saat mendekat seorang namja yang sebelumnya hampir menciumnya menghalanginya dengan melayangkan satu pukukan pada perut Kyu, dengan sebuah gerakan kecil Kyu berhasil menghindar dari pukulan itu, malah sebaliknya namja itu yang terkena pukulan dari tangan Kyu yang hampirdekat dengan ulu hatinya, tangan Kyu langsung memegang jaket namja itu dan menariknya paksa, sehingga lengan dari jaket itu robek, Kyu masih fokus pada bukkunya, fikirannya sedang mencari cara untuk memdamkan api itu, Kyu sangat anti untuk menginjak buku jadi dia mencari cara lain dengan menggunakan cobekan dari jaket namja tadi.
Tanpa menghiraukan yang lain Kyurin langsung menuju buku gambarnya, namja yang memegang kayu baseball tadi ternyata sudah berada dibelakangnya dan menghantamnya dengan kayu itu, seketika Kyutin tersungkur ke aspal. Sekarang kemarahannya semakin memuncak, tangannya mengepal erat, Kyu berusaha berguling kekanan dan berdiri, dia muali berlari menuju namja yang memegang kayu baseball, perlawanan dari namja itu bisa dihindari Kyu, pemukul yang saat ini melayang bebas berhasil ditangkap dengan tangan kirinya, dan tangan kanannya memukul wajah namja itu diikuti dengan tendangan tepat diuluhati, hal ini membuat namja itu tersungkur meringkuk ditanah, sepertinya orang ini adalaj ketua mereka
"Hyuung!" teriak dua namja dibelakang Kyu
"Kalian mendekat aku kan membunuh hyungmu ini! Apalagi dialah yang sudah membakar buku sketsaku! Asal kalian tau aku sangat tidak suka jika ada yang mebakar buku itu apalagi membakarnya!"
"Baik, baiklah tolong lepaskan,"
Kyu tidak menjawab, tangannya menyobek lagi lengan jaket orang yang lain, namja yang saat ini meringkuk diaspal, tangan Kyu mengambil tongkat pemukul Baseball. Dan menggunakan sobekan itu untuk mematikan api. Tanpa banyak bicara Ktu meninggalkan 3 namja itu tanpa sepatah kata dan berjalan menuju gang pulang dengan tangan kanan memegang buku dan tangan kiri memegang pemukul baseball.
"Arhh, sampai luka seperti ini, " gerutunya melihat tangn kirinya yang sedikit luka karena tadi lecer terkena aspal. Pemukul baseball yang sebelumnya dibawanya dibuang dan sobekan kain yang masih bersih digunakan untuk membalut lukanya.
"Yaampun, ada 30 panggilan, semua dari oppa," decak kagum Kyu, tangannya memasukkan kembali selfonnya kedalam saku, dan ternyata dia sudah sampai didepan rumahnya, terlihat mobil perak dan motor sport merah telah tersusun rapi di halaman menandakan oppanya sudah pulang.
"Ok apa yang akan kau katakan sekarang Kyu?" decaknya.
...
OK... TERIMAKASIH SAYA UCAPKAN KEPADA PARA TAMU YANG SUDAH MAU MELUANNGKAN WAKTU UNTUK MEMBACA FF SAYA YANG GAJE INI # plak sok resmi# AHAHA :D reader tong hargai karya penulis dengan memberikan reniew kalian, TERIMAKASIH
Chapter selanjutnya silahkan ditunggu #plak gak ada yang tanya
