Title : IN MY DREAM
Author : V.D_Cho
Cast : Siwon, Kyuhyun, dan masih banyak lagi.
Genre : Fantasy, Horror, Romance
Length : 1/ 4
Rate : T+
Warning : as usual as you see in the other fanficts ^^
Summary : Aku tidak pernah suka mendengar suara keributan. Apa lagi jika kedua orang tuaku sudah bertengkar. Kalau sudah begitu, aku akan lebih memilih untuk mengurung diri dikamar dan tidur agar tak mendengar apapun. Tapi, yang jadi masalah sekarang adalah aku tidak bisa bangun dari tidurku…
Part 1 : THE BLACK GLASSES LADY
.
.
.
Aku tidak pernah suka mendengar suara keributan. Apa lagi jika kedua orang tuaku sudah bertengkar. Kalau sudah begitu, aku akan lebih memilih untuk mengurung diri dikamar dan tidur agar tak mendengar apapun. Tapi, yang jadi masalah sekarang adalah aku tidak bisa bangun dari tidurku…
.
.
.
Lagi.
Untuk kesekian kalinya aku mencoba untuk sadar, dan untuk kesekian kalinya pula aku gagal. Aku terperangkap didalam sebuah dunia yang aku sendiri tak tahu apa namanya. Aku memang berada dibumi, tapi bukan bumi sebagaimana lazimnya. Semua orang yang kutemui walaupun fisiknya seperti manusia, tetapi tidak dengan mata mereka. Mata mereka hitam sekelam malam.
Aku tidak tahu sudah berapa lama aku berada didunia ini, karena langitnya selalu terlihat mendung cenderung berwarna gelap dan tak ada satupun jam yang berhasil kutemukan, bahkan pada pergelangan orang yang lewat sekalipun. Tapi, kurasa sekarang sudah lebih dari tiga hari dan hebatnya aku masih dalam kondisi prima walau tidak memakan atau meminum apapun. Kalau ada yang bisa membantuku untuk kembali, aku akan sangat berterimakasih.
Lelah untuk mencoba kembali, kuputuskan untuk pergi meninggalkan pohon oak yang menjadi tempat 'terdampar'-ku. Ya, terdampar kurasa merupakan kata yang cocok untuk menggambarkan keadaanku sekarang.
Aku tiba disebuah jalan yang kalau didunia-ku bisa membawaku ke distrik dongdaemun. Tapi aku tidak yakin kalau jalan itu benar-benar akan membawaku kesana. Tapi, kalaupun benar, setidaknya aku bisa kembali kerumahku. Kuputuskan untuk mengikuti jalan tersebut.
Aku terus berjalan hingga tak sengaja menabrak tubuh seorang wanita yang hendak menyebrang jalan didepanku. Wanita itu berbalik dan berniat memukulku, tapi dibatalkannya. Wanita itu cantik, tubuhnya tinggi semampai, rambut bergelombangnya dibiarkannya tergerai dan tertiup oleh angin, dia juga mengenakan kaca mata hitam yang sangat gelap sehingga tak memungkinkanku untuk melihat kearah bola matanya. Tapi kuyakin, warnanya pasti sama seperti beberapa orang sebelumnya, hitam kelam.
Wanita itu memperhatikanku dari atas hingga kebawah kemudian tanpa aba-aba dia langsung menyeretku masuk kedalam sebuah mobil. Selama perjalanan aku hanya diam, begitu pula dengannya. Tak ada satu patahpun kata yang keluar hingga akhirnya kami berhenti didepan sebuah gedung apartemen mewah. Dan lagi-lagi, wanita itu menarikku. Menyeretku kesana kemari dan berjalan dengan langkah cepat. Langkahnya baru terhenti saat kami tiba didepan sebuah pintu apartemen bernomor 6666. Angka setan, pikirku.
.
.
.
Namanya Kyuhyun. Dan dia mengatakan bahwa 'mereka' bukanlah manusia…
.
.
.
Meskipun sudah berada didalam ruangan, tetap saja wanita tersebut tidak mau melepaskan kacamata hitamnya. Dia juga tidak banyak berbicara. Dan aku sebagai orang yang tak tahu apa-apa disinilah yang justru banyak bertanya. Dan pertanyaan yang paling sering kutanyakan adalah, kenapa dia tidak melepaskan kacamatanya?
"mereka akan melihat." Jawabnya. Selalu itu.
Aku bosan. Akhirnya, setelah sadar bahwa kami belum saling tahu nama satu sama lain, aku berinisiatif menanyakan nama padanya.
"namamu siapa?"
"Kyuhyun."
"aku Siwon."
"senang berkenalan denganmu Siwon."
Setelah itu suasana kembali hening.
"kenapa kau membawaku kemari?" tanyaku lagi. Untuk informasi, aku sudah menanyakan pertanyaan ini untuk yang ketiga kalinya.
"mereka akan menemukanmu. Bahaya." Kali ini dia menjawab dengan jawaban yang sama, hanya saja dia menambahkan kata bahaya di akhir jawabannya.
"bahaya?"
"kau manusia. Dan mereka…"
Kurasakan sekujur tubuhku merinding saat Kyuhyun yang entah bagaiamana bisa dengan tiba-tiba berada dibelakangku. Padahal jaraknya tadi cukup jauh dariku.
"… bukan manusia." Lanjutnya.
.
.
.
Dia juga mengatakan kalau aku sedang bermimpi. Tapi ini terlalu nyata untuk dikatakan sebagai sebuah mimpi. Dia juga berkata, kalau aku tidak segera bangun, maka aku akan selamanya terperangkap disini…
.
.
.
Kyuhyun mengatakan bahwa hari sudah larut. Dan aku butuh istirahat atau kondisiku akan memburuk dalam sekejap akibat terlalu lama berkeliaran di luar sana. Sebelumnya dia juga menyuruhku untuk membersihkan tubuhku dan memberiku satu pasang baju ganti berupa celana training dan kaus lengan panjang v neck berwarna cokelat gelap.
Selesai mandi, aku kembali menemui Kyuhyun yang juga sudah bertukar pakaian menjadi piyama tidur bergambar Pikachu. Dan dia masih mengenakan kacamatanya. Sangat tidak cocok menurutku.
"Siwon, kau akan tidur dikamar yang itu." dia menunjuk sebuah kamar berpintu biru muda yang dapat dilihat dari lantai satu tempat kami berada. Aku mengangguk mengerti.
"terima kasih." Ucapku. Kemudian aku langsung melangkahkan kakiku menaiki satu persatu anak tangga. Tapi tepat dianak tangga ke tujuh, Kyuhyun lagi-lagi secara tiba-tiba berada disampingku dan menahan tanganku.
"apapun yang kau lakukan, jangan pernah mencoba untuk membuka tirai jendela kamarmu." Ujarnya. Lagi, aku hanya mengangguk. Sebelum aku menutup pintu kamarku, aku memanggilnya kembali.
"ada apa?"
"sebenarnya, kau ini siapa?" tanyaku.
"aku Kyuhyun."
.
.
.
Aku tidak tahu kapan ini akan berakhir yang jelas, waktuku –kata Kyuhyun– tidak lebih dari 24 jam.
.
.
.
Paginya, Kyuhyun membangunkanku dan memberiku satu set baju ganti lagi. Kali ini sebuah celana jeans hitam dan kemeja putih polos juga sepasang sepatu untuk menggantikan sandal rumah yang sudah kukenakan selama berada didunia ini. Aku tidak peduli dari mana dia bisa mendapatkan barang-barang ini, tapi yang aku herankan, bagaimana bisa dia mengetahui semua ukuranku?
"bagaimana kau mengetahui ukuranku?"
"aku tahu. Hanya tahu." Jawabnya singkat.
"sebenarnya aku ini dimana?"
"sudah kukatakan kalau kau sedang bermimpi."
"lalu kenapa aku tidak bisa sadar dari mimpi ini?"
"karena mereka menginginkanmu." Ujar Kyuhyun. Aku terdiam. Untuk apa? Siapa yang menginginkanku?
"waktumu tak banyak. Kalau kau tetap tidak bisa sadar dari mimpimu ini… maka kau tidak akan bisa kembali." Lanjutnya. Kemudian dia berjalan menuju pintu apartemennya sambil membenarkan posisi kacamatanya. Meninggalkanku yang sibuk dengan beribu pertanyaan dikepalaku.
"jangan pernah keluar dari sini. Kalau terjadi sesuatu atau kau butuh sesuatu, hubungi aku. Nomorku sudah kuletakkan diatas meja makan." Katanya lagi sesaat sebelum mencapai pintu.
"dan satu lagi, waktumu tidak lebih dari 24 jam lagi…"
Dan, setelah itu Kyuhyun menghilang dibalik pintu apartemennya yang tertutup.
.
.
.
Aku sangat ingin untuk bisa keluar dari dunia ini. Tapi aku tidak bisa kalau harus melakukannya sendirian. Aku butuh seseorang untuk membantuku, dan aku rasa Kyuhyun bisa.
.
.
.
Kyuhyun pulang. Dan seperti yang dikatakannya, aku tidak boleh keluar dari apartemen, jadi aku memilih untuk duduk di sofa ruang tamu dan menunggunya pulang. Kau tahu, diapartemen yang bisa dikatakan mewah dan besar ini, tak ada satu televisi atau hiburan apapun yang bisa kutemui. Rasanya aku akan mati karena bosan tak ada hiburan.
"hei, kenapa tak ada tv disini?"
"tidak ada. Mereka tidak butuh itu." balasnya. Aku mengerang frustasi.
"siapa 'mereka' yang kau maksud?"
"mereka yang bukan manusia."
"ARGH! Kenapa kau selalu menjawab pertanyaanku dengan jawaban yang tidak jelas sih?"
"mereka mendengar kita." Bisiknya.
"baiklah, baiklah. Kita ganti topik. Katamu aku harus bangun, dan aku sudah mencoba tapi tidak pernah bisa. Jadi, apa kau bisa membantuku, Kyuhyun?"
Kyuhyun terdiam cukup lama. Dia hendak berbalik menuju kearah dapur tanpa berniat sedikitpun untuk menjawab pertanyaanku. Tapi sebelum itu dia mengatakan suatu hal yang membuatku mematung ditempatku.
"kembali kemarmu sekarang. Tiga orang dibelakangmu terlihat sangat menyukaimu."
"jangan bercanda. Tak ada siapapun disini."
"ada. Dan wajah mereka penuh darah…"
.
.
.
To Be Continued…
Author's Note:
Ini FF bakalan dibuat jadi 4 part. Dan ini chapter pertamanya. Agak pendek memang, tapi dichapter berikutnya pasti bakalan panjang… ^^ so, mind to review?
*there's something behind you…*
