Hai minnaaa!

Author Gaje kembali lagi :-D

Hemm..?

Apa ya..?

Faris akan memberikan fict Rate M lagi.

Sebagian cerita ini adalah kenyataan dari kehidupan Faris. Tapi cuma sedikt aja :-D.

Wokeeh.

langsung kita baca aja yuk.!

Naruto©Masashi Kishimoto

Cerita©Faris punya.

Pair:NaruHina Always

Warning: OOC,AU,ABAL,GAJE, TYPO,PASARAN DLL.

"INI ANAK-NYA"

Hai perkenalakan namaku adalah Namikaze Naruto. Umurku 19 tahun dan sekarang aku tinggal di sebuah kos-san bersama kakak-ku. Nama kakak-ku adalah Uchiha Sasuke. Dia dan aku hanya berbeda usia dua tahun. Aku adalah seorang anak dari keluarga Broken Home. Ibu-ku menikah lagi dan ayahku pun juga begitu. Ayah dan Ibu-ku bercerai saat aku berumur 11 tahun. Dan sekarang aku ikut dengan Ibu-ku. Aku ikut dengan ibuku bermaksud untuk menjaganya. Sekarang aku bekerja di sebuah Pabrik pembuatan Pipa. Seharusnya pemuda seusiaku mungkin akan pergi untuk Kuliah. Tapi beginilah keadaanku, sekarang aku adalah seorang pekerja kasar di sebuah pabrik. Wajar saja kan. Karna aku sekolah juga hanya bisa tamat SMP saja. Bukan karna aku tidak suka belajar dan bodoh. Tapi karna aku tak mau merepotkan ayah Tiri-ku yang bernama Fugaku Uchiha tersebut. Pun sama Halnya dengan kakak tiriku tersebut.

Disinilah aku, aku sekarang sedang ada di sebuah gudang Pabrik. Tempat yang penuh debu dan sangat panas inilah yang akan menjadi tempatku bekerja. Aku disini diposisikan dan ditugaskan membuat bahan pipa. Setiap hari selain hari minggu dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore akan kuhabiskan waktuku disini. Mulai dari mengangkat Bahan yang beratnya 25 kg tersebut menaiki tangga yang lumayan tinggi. Bahan yang aku angkat pun tidak sedikit. Jumlah bahan yang aku angkat setiap harinya mencapai 160 karung, tapi tidak sendirian aku mengangkatya. Team kerjaku ada 3 orang dan kami pun mengangkatnya bersama-sama. Walaupun berat, tapi tak apa yang penting aku bisa mencukupi kebutuhanku sehari-hari.

Jam kerja di hari pertamaku pun sudah selesai. Sekarang aku sedang berjalan keluar dari gudang Pabrik menuju tempat kos-ku yang berada tepat di depanya. Setelah sampai, akupun segera mengambil sebuah handuk dan berjalan ke kamar mandi dan tentunya untuk mandi. Setelah selesai mandi akupun segera memakai baju santaiku, aku menggunakan kaos warna coklat dan celana jeans berwarna hitam. Setelah selesai, akupun segera menengok sebuah jam dinding yang ada di dalam kos-ku. Tak terasa waktu pun berjalan begitu cepat. Dan sekarang sudah menunjukan pukul 7 Malam. Aku pun segera keluar untuk sekedar mencari makan. Aku berjalan menuju sebuah kedai makanan yang berada tak jauh dari tempatku. Setelah selasai akupun beranjak pergi dari situ.

Aku berjalan pergi menuju kosanku. Kedua mataku sedang asik memandang tempat yang bisa dibilang baru untuk-ku. Suasana desa yang sungguh nyaman. Pandanganku pun tertuju kepada teman-teman baruku yang sedang Nongkrong di pinggir jalan. Mereka sedang asik ngobrol, berbicara tentang gadis yang mereka sukai. Akupun segera ikut nimbrung bersama mereka. Walaupun baru sehari aku mengenal mereka, tapi sepertinya kami sudah kelihatan akrab. Setelah mendengarkan ocehan dan tertawa bersama mereka, aku segera memasang Headset di kedua telingaku. Bermaksut untuk mendengarkan lagu dan menikmati suasana malam yang indah ini. Bintang bertaburan menghiasi langit malam, semilir angin yang menerpa tubuhku dengan pelan dan suara deru motor yang berlalu lalang.

Kedua mataku menatap sebuah bangunan rumah yang lumayan megah. Menurutku. Mataku pun melihat sosok Gadis yang sedang duduk di teras rumahnya. "Cantik" itulah yang ada dipikiranku saat melihatnya. Gadis itu memakai baju putih lengan panjang dan celana putih yang sungguh pas dengan warna kulit-nya. Rambut berponi depan dan rambut belakangnya digerai. Mataku tak henti-hentinya menatapnya dengan lekat. Hingga pandangan mataku dan gadis itu bertemu.

Lama kami saling memandang satu sama lain. Pandanganku pun beralih saat teman ku yang bernama Kiba itu mengagetkanku dengan tepukan pelan di bahu kananku. Segera aku mencopot kedua Headset yang tengah terpasang ditelingaku. Mataku pun kualihkan padanya dengan arti pertanyaan 'ada apa?'

"hoi Naruto. kau sedang memandangi gadis itu ya?" Tanya-nya

"Kenapa memangnya?" Tanyaku

"batalkan saja niatmu untuk mendekatinya, Gadis itu sudah mempunyai tunangan" jawabnya.

"Benarkah? apa kau berniat membohongiku?" tanyaku curiga.

"Kalau kau tak percaya, setiap malam minggu pasti tunanganya datang untuk mengajaknya keluar" Jelasnya lagi.

Setelah selesai mendengarkan ocehan dari Kiba, aku pun langsung mengalihkan kedua mataku yang bermaksud untuk melihat gadis itu kembali. Tapi sayang aku tak mendapati sosok gadis itu lagi.

"Hoi Kiba, gara-gara kau aku tak bisa melihatnya lagi" kataku kesal kepada Kiba.

"Kan sudah aku bilang, urungkan saja niatmu pada Hinata." katanya

"Memang siapa Hinata?" Tanyaku dengan bodohnya.

"Tentu saja gadis itu. Namanya adalah Hyuuga Hinata." jelasnya.

Akupun Hanya ber "Oh" ria saja setelah mendengarkan penjelasan dari Kiba.

Malam pun kian larut satu-persatu temanku mulai pergi menuju kos masing-masing. Mataku kian mengantuk tatkala semilir angin menerpa tubuhku. Kulangkah kan kakiku pergi meninggalkan Kiba dan Chouji yang sedang asik makan keripik. Tak ada yang menarik lagi, gadis yang sedari tadi aku pandang juga sudah tidak ada. Sudahpasti, sekarang aku pun juga pergi menuju kos yang kutinggali dengan kakak tiriku yang bernama Sasuke tersebut. Setelah sampai, aku berjalan masuk dan langsung menuju kasur empuk yang sudah menungguku dari tadi. Sekarang aku sedang berbaring menatap langit-langit kosku yang berwarna putih tersebut. Kumiringkan tubuhku kesamping berharap mendapatkan posisi ueenak untuk tidur. Kedua mataku sekarang mendapati Sasuke yang tengah tertidur pulas. Kumiringkan tubuhku ke sisi yang satunya lagi dan kedua mataku pun mulai menutup dan akhirnya tertidur.

Hari-hari berlalu. Seperti biasa setiap malam sehabis kerja aku duduk nongkrong di depan pabrik bermaksud untuk melihat gadis yang bernama Hinata tersebut. Akhir akhir ini aku memang selalu melihatnya setiap malam. Menurutku itu merupakan pemandangan yang sungguh sayang untuk dilewatkan. Pun sama halnya dengan malam ini.

"Hoi Shikamaru!" sapaku pada bocah pemalas yang kerjanya tidur terus diwaktu kerja.

"oh hai Naruto" jawabnya sambil menguap lebar.

"Hei Shika, kau tidak tidur? biasanya kau kan tidak pernah lepas dari Bantal!" tanyaku bermaksut untuk menggodanya.

"Cih. Kau juga sama! biasanya kau kan juga selalu bersama kakak-mu Sasuke, Kalian HOMO ya?" tanya-nya yang sedikit membuatku kesal.

"hei, aku NORMAL tau" jawabku dengan sedikit keras.

Hening.

Hening

Hening

"Cih, merepotkan. Mana rokokmu?" tanya bocah pemalas itu padaku.

"Hei kau itu kan perokok, kalau mau ngrokok ya beli!" Kataku sambil menyodorkan sebungkus rokok bersama dengan koreknya.

"sudah, diam saja kau. Rokok satu batang aja. Pelit sekali sih kau. Aku belum gajian." katanya sambil menghisap rokok yang aku berikan.

Mataku sekarang sedang memandangi gadis yang perlahan keluar dari pintu rumahnya. 'tidak biasanya dia keluar malam malam' pikirku dalam hati. kulihat dia sedang membawa sesuatu di tanganya. Dia berjalan menuju sebuah motor matik yang terparkir di halaman rumahnya. Gerbang pintu rumahnya perlahan terbuka dengan menampakan gadis berambut Indigo yang sangat cantik bak seperti Bidadari, menurutku. Gadis yang tak lain adalah Hinata itu sedang menaiki motornya keluar entah menuju kemana.

Pemandangan yang sudah aku harapkan pun sudah sirnah untuk malam ini. Wajahku tertunduk lesu melihat tanah yang aku pijak.

"ngiing" Suara dari deru motor pun mengalihkan pandanganku.

Mataku menatap dengan intens siapa yang akan melewati jalan yang ada didepan mataku. Kulihat Hinata sedang menaiki motor dan sebentar lagi dia akan melewati jalan yang ada didepanku. Tubuhku memanas dengan sendirinya. sesungging senyuman pun turut menghiasi wajahku. Jantungku berdetak kian keras tatkala dia menoleh kearah dimana tempat yang aku duduki berssma bocah pemalas itu. Tak terasa darah segar mengucur dari kedua hidungku tatkala kulihat dia sedang tersenyum kearahku. Tapi cucuran darah pun berhenti tatkala aku sadar bahwa senyuman yang tersungging dari bibirmugilnya bukan untukku tapi melainkan untuk bocah pemalas yang ada disampingku.

"cantik bukan?" tanya dari bocah pemalas yang ada disampingku itu.

"Kau tahu? Kau jangan melihat seseorang dari luarnya saja. Memang dari luar dia adalah gadis yang baik, manis dan seksi. Tapi apakah kau tau sifat yang sebenarnya dari dia? dia adalah gadis yang sangat nakal." kata shikamaru padaku.

"cih. Memangnya kau tau dari mana? jangan sok tau deh lo." tanyaku sambil menyangkal semua penjelasanya.

"Tentu saja aku tau, aku kan lahir di sini. Tentu saja aku tau tentangnya, dia kan juga mantan adik kelasku. dan juga, dia dulu juga sempat berpacaran dengan teman satu kelasku. Nama temanku itu adalah Gaara. Gaara adalah salah satu pangeran kelas di kelasku dulu. Dia juga pernah bilang padaku apa saja yang dia lakukan pada Hinata saat berpacaran." katanya panjang lebar.

"memang apa saja yang sudah dilakukanya pada Hinata?" tanyaku yang tak sabar ingin mendengarkan jawabanya.

"dulu waktu berpacaran denganya dia menciumnya, meremas dadanya dan juga Hampir melakukan Hubungan suami istri dengan Hinata. tapi Hinata menolak melakukan Hubungan itu, dengan alasan belum waktunya. Tapi akhir-akhir ini dia juga sering datang kerumah Hinata pada malam minggu. Dan kudengar juga dialah tunanganya saat ini. Dia juga bilang kenapa dia mau bertunangan dengan Hinata. Itu karena dia sudah pernah berhubungan layaknya suami istri dengan Hinata dan mereka berjanji setelah melakukan ITU mereka akan menikah." Jelasnya panjang lebar.

Kedua mataku membulat dengan sempurna setelah mendengar penjelasan dari Shikamaru tadi. Dadaku sesak sesaat setelah mendengarnya. Tapi mau bagaimana lagi aku tak bisa berharap padanya. Siapalah aku? aku mengenalnya saja tidak. Aku hanyalah orang yang mengaguminya dari belakang.

Pagi pun tiba, Hari ini adalah hari libur karna hari ini adalah hari minggu. Setiap Hari minggu datang aku pasti akan menjenguk ibuku. Ya. Aku berniat berkunjung kerumah orang tuaku bersama Sasuke. Aku berjalan sempoyongan menuju kamar mandi. Sementara Sasuke sudah siap dan menungguku diluar. Setelah selesai melakukan ritual pagiku aku segera keluar kos-an untuk menyusul Sasuke.

"Ada apa ini?" tanyaku pada diriku sendiri saat melihat kerumunan yang berada tepat di depan rumah Hinata. Mataku juga mendapati Sasuke yang sedang mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tanpa pikir panjang aku juga mendekat ingin mecari tau apa yang sebenarnya terjadi. Kakiku semakin mendekat dan juga telingaku samar-samar menangkap sebuah suara dari seorang laki-laki yang sedang marah dan juga aku mendengar suara isakan tangis dari seorang gadis.

"permisi" kataku sambil melewati kerumunan. Setelah sampai di barisan paling depan kerumunan, mataku menangkap sebuah sosok seorang laki-laki paruh baya yang sedang memarahi seorang gadis yang tak lain adalah Hinata.

Hinata menoleh kearahku. Kulihat wajahnya yang sendu serta matanya yang sedang mengeluarkan air mata. Kulihat lengan kananya mulai diangakat dan mengarahkanya tepat padaku.

"aku melakukanya dengan DIA, Ayah." Katanya dengan keras dengan jari telunjuknya mengarah dengan tepat padaku.

TBC

Bagaimana menurut anda?

Gaje banget yaa!

Yah apa boleh buat, hanya ini yang terlintas di pikiran Faris.

Sudikah anda memberikan sebuah review untuk fict Faris yang Bagus ini? (readars muntah-muntah karana Author kepede-an)

Gomen ne!

jadi tolong di beri review ya?(mohon-mohon dengan memasang wajah cat-eyes ;-) )

Ah mending author nyengir aja kayak cengiranya Naruto :-D atau senyum palsu dari Sai ;-)

Jadi tolong review ya?

jaa ne!

see you next chap.