Baekhyun menghela napas kesal. Dia capek. Kegiatan ekskulnya sangat menguras tenaga. Apa? Klub film membuatnya capek? Ya, berdebat dengan adik kelasnya yang sekarang memimpin klub.

Mereka punya proyek film baru tapi Baekhyun menyarankan untuk tidak membuatnya. Kenapa? Hari-hari ini mendekati ujian kelulusan dan mayoritas anggota klub film adalah anak kelas tiga. Mana bisa proyek itu jalan?

"Hm?"

Baekhyun ingat. Ada sesuatu yang ganjil di tangannya. Sial, jam tangannya ketinggalan di kelas. Pasti gara-gara teman kampretnya yang bernama Jongdae mempermainkannya tadi siang. Baekhyun memaki lebih banyak lagi karena posisi kelasnya di lantai atas, dekat laboratorium. Sudah barang pasti tempatnya jadi horror jam segini.

Sesampainya di kelas, Baekhyun melihat jam tangannya masih utuh tergantung di paku yang menggantung papan tulis. Shit. Salahkan papan tulisnya yang tinggi. Ini tidak ada hubungannya dengan tinggi Baekhyun.

/Tap tap tap tap!/

Baekhyun terkesiap. Dia mendengar suara langkah kaki yang banyak. Setidaknya ada dua orang. Dipicu oleh kepanikan, Baekhyun refleks bersembunyi di dalam loker yang menyimpan alat kebersihan. Setelah itu, dia mengintip dari garis ventilasi yang ada.

'Siapa coba sore-sore begini datang ke kelas tiga?'

Rasa penasaran Baekhyun memuncak saat ada bayangan yang berhenti di depan pintu kelas. Namun orang (atau mungkin hantu) itu tidak segera membukanya.

/Brakk!/

Baekhyun kaget lagi. Pasalnya pintu tiba-tiba didobrak dan dua orang yang tengah bergumul dalam ciuman panas langsung melesak masuk dan salah satunya mendorong pasangannya ke pintu.

'K-Kyungsoo??? Itu Kyungsoo bocah kelas 2-F kan?'

Baekhyun menutup mulutnya agar tidak berteriak. Dia melihat Kyungsoo merapatkan dirinya pada seseorang yang jauh lebih tinggi, yang menempel pada pintu. Baekhyun tidak tahu siapa yang menjadi lawan main Kyungsoo, wajahnya tertutupi kepala Kyungsoo.

"Mmnn...Kai..."

Serangan jantung bagai menghajar Baekhyun. Kai itu kan...KETUA KLUB FILM YANG BARU! Yang sejak tadi siang berdebat dengannya.

/BRUK!/

Baekhyun mendengar suara gedebruk yang keras. Dia terbelalak. Kini posisinya sudah terbalik. Kyungsoo telentang di atas lantai, Kai duduk di atasnya.

"Kaihhh...cepatt...hmmnnhh..."

Suara Kyungsoo yang menggeram tidak tahan dan ekspresi nakalnya, Baekhyun tidak pernah membayangkan seperti itu. Soalnya, Kyungsoo itu anak OSIS yang sangat serius dan gila kerja. Dia tidak terlihat tertarik pada siapapun.

"K-Kak Kyungsoo hentikan!" teriak Kai saat Kyungsoo dengan tidak sabar membuka resleting Kai. Karena tidak mendengar, terpaksa Kai mencekal tangan kakak kelasnya.

Kai bertanya, "Apa yang terjadi padamu, Kak? Kau bahkan selalu menolak perhatianku. Kini? Kau malah menggeliat tidak jelas di bawahku."

Kyungsoo mengalihkan wajahnya dan diam. Baekhyun agak terkejut. Dia kira Kyungsoo sudah tahu keberadaannya. Tapi ternyata tidak.

"Kak—ammmppphh!!!"

Kai terjengkang dan Kyungsoo kembali menguasai bibirnya. Decapan dua bibir yang menautkan lidah dan meneteskan saliva, menggema di ruang kosong kelas 3-C.

Tanpa Kai sadari, kini tangan Kyungsoo telah bergerak membuka resleting Kai. Menariknya kebawah hingga terbuka. Barulah ketika Kyungsoo menyentuh 'barangnya', Kai tersentak dan mendorong Kyungsoo menjauh.

"Kai...kau membenciku?"

Tentu saja tidak! Tapi saat ini, hati Kai bergelut pada rasa heran dan takut. Kai bisa saja langsung memuaskan nafsu Kyungsoo di sini. Tapi dia tidak mau menghadapi konsekuensinya. Bagaimana kalau ternyata dia hanya tempat pelampiasan? Bagaimana kalau hubungan mereka semakin memburuk?

"Tolong...akuhh...Kai. Hiks...Kak Jongdae...m-menaruhhh...obat...p-perangsang di...hiks...minumanku..."

/Kratak/

Baekhyun meremas tangannya sampai berbunyi. Untung saja teredam oleh desahan Kyungsoo.

"Akuhh...me-memilihmu karena...kau... mmnhh...Kaihh cepatthh..." Kyungsoo mengejang lebih keras dan dirinya terguling di lantai. Ereksinya sangat menyakitkan.

Didorong oleh rasa sayang, Kai akhirnya berani mendekat dan mulai memanjakan Kyungsoo. "Kak, buka kakimu."

"Hmn?? J-jangan...aku malu..."

"Tapi tadi..."

"K-karena aku melakukannya sendiri..."

Kyungsoo suka menjadi dominan. Mengerti keinginannya, Kai duduk bersandar dinding dan mempersilahkan Kyungsoo berbuat semaunya.

Kyungsoo mendekat dan mencium bibir Kai sebentar. Setelah itu, dia turun menelanjangi tubuh seksi Kai yang hanya terbalut kemeja sekolah, merasakan betapa kerasnya otot perut Kai, yang semakin menambah libido Kyungsoo.

"Akkhh...K..Kak..." erang Kai saat Kyungsoo mengeluarkan rudal Kai dari sarangnya. Benda itu sudah setengah mengeras dan Kyungsoo (bahkan Baekhyun) bisa membayangkan kenikmatan yang akan datang darinya.

Kyungsoo mengeluarkan miliknya juga yang meskipun sudah sepenuhnya mengeras, ukurannya kalah dengan milik Kai.

"Aannghh...Kaaaiihh..." desah Kyungsoo saat menggesekkan batangnya dengan milik Kai. Adik kelasnya itu juga ikut menikmati. Batangnya ikut semakin mengeras karena rangsangan yang Kyungsoo berikan.

"Ahm...Ahn...Ah..." tak lama kemudian, Kyungsoo menggerakkan pinggulnya lebih keras untuk menyongsong puncaknya. Kai juga terlihat mengerang, tapi dia masih jauh dari klimaks. Gerakan Kyungsoo semakin teratur kecepatannya dan dia berhenti dengan tubuh menegang.

"AAAAAAAAHNN!!!"

Cairan pelepasan Kyungsoo memuncrat keluar. Mengenai wajah Kai, tubuhnya, dan bahkan dirinya sendiri. Setelah itu, Kyungsoo jatuh ke atas tubuh Kai. Napasnya tersengal-sengal karena kelelahan.

Kai menjilat cairan Kyungsoo yang ada di wajahnya. Lalu tersenyum pada kakak kelasnya itu. Wajah Kyungsoo jadi semerah tomat karena kelakuan seksi Kai. Kalau saja dia masih kuat, miliknya pasti sudah bangun lagi.

Kai berkata, "Ayo pulang."

"Kai...tapi...milikmu..."

"Hm? Oh...ahaha, aku bisa mengatasinya nanti." Kai tertawa dengan bodohnya dan mengecup puncak kepala Kyungsoo.

Kyungsoo bangun dan terlihat marah. "Tidak bisa! Kau harus jinak sekarang juga!"

"J-jinak? Kau kira aku singa liar?"

"Ya!"

"Eh?!"

Kyungsoo bergerak turun dan kini wajahnya sudah sejajar dengan batang Kai yang menegak menantangnya. Tanpa aba-aba apapun, Kyungsoo mengulum batang itu disertai lenguhan manis.

"Kkh...Kak Kyung...soo..."

Kai merasakan hangatnya mulut Kyungsoo dan dibuat mabuk karenanya. Apalagi, Kyungsoo sesekali menggigit dan menjilat kepala batangnya. Kai tak pernah mengira bahwa dia akan kalah secepat ini oleh kuluman Kyungsoo.

"Kak...akuhh..."

Kai meremas rambut Kyungsoo dan membuatnya bergerak lebih cepat. "Ak—aku...ahn...AAAAAAAAH!"

Tadinya, Kai ingin bilang agar Kyungsoo melepasnya saat keluar. Tapi entah kenapa Kyungsoo malah mengulumnya semakin keras dan membuat Kai terpaksa keluar di dalam.

/Glekk/

Kyungsoo membersihkan bibirnya dan tersenyum nakal, "Tidak buruk juga."

Setelah menata napasnya, Kai membersihkan sisa sperma di ujung bibir Kyungsoo dan berkata, "Jangan membuatku bangun lagi."

"M-memangnya bisa?"

"Tapi sebaiknya tidak sekarang." Kai tersenyum. "Ayo pulang."

Kyungsoo mengangguk. Mereka membersihkan kekacauan yang ada, lalu meninggalkan kelas 3-C.

Baekhyun membuka loker sapu dalam kebisuan. Dia masih sangat terkejut dan parahnya lagi...

Dia terangsang parah...

TBC

Bacot room: hasyuw cerita gaje apa ini