Disclaimer : Kuroko no Basuke milik Tadatoshi Fujimaki.
Warning : Terinspirasi dari cerita teman. Drabble tidak berguna. Typo bertebaran, kemungkinan ooc, intinya cuma trash yang ingin dikeluarkan (?). Kuroko-centric. KiKuro AU.
NAZENARA
`( duskhawk )`
.
.
"Kise-kun, mengapa langit berwarna biru?"
.
.
Aku mengangkat tangan, berusaha meraih salah satu awan berbentuk permen kapas yang melayang di atas kepala kami. Naungan pohon bekerja dengan baik, memblokir sinar mentari agar tidak langsung mengarah ke wajah kami, cerahnya berkilauan melalui dedaunan.
"Nani, Kurokocchi?"
Aku menghela napas dan mengulangi pertanyaan itu.
"Mengapa langit berwarna biru?"
Ia bergeser dari posisinya saat ini, berguling untuk berbaring di sebelahku. Aku bisa merasakan lengannya melingkari pinggangku sebelum memberikan kecupan ringan di pipiku.
"Bagaimana aku bisa tahu-ssu?" tanyanya, membuka mulut untuk menguap. Mata honey itu memandangi wajahku, dan aku bisa merasakan ratusan kupu-kupu bercampur letusan kembang api bergemuruh di perutku. Surai pirangnya tertimpa sinar matahari, membuatnya terlihat agak keemasan.
"Tentu saja kau tidak tahu," kataku, masih mempertahankan poker-face. Aku berbaring menyamping menghadapnya.
"Oh ya?" Matanya bergerak menyipit ke arahku. Aku tahu Kise-kun tengah memikirkan pertanyaan yang sama denganku, dan dari caranya cemberut, dia mengalami kesulitan.
.
"Mengapa air tidak ada rasanya?" tanyaku.
Ia mengerang dan aku harus menahan diri agar tidak tertawa. "Hidoi-ssu! Kurokocchi mencuri pertanyaanku!"
Aku nyaris tersenyum, merasakan tangannya mengepal, meremas kausku. Kise-kun membenamkan wajahnya di lekukan leherku dan mengambil napas dalam-dalam.
"Aku punya pertanyaan untukmu-ssu," katanya.
Nada bicaranya membuatku tersenyum. Aku memejamkan mata, menikmati semilir angin. "Baiklah, Kise-kun. Apa itu?"
Dan, suaranya keluar dalam bisikan yang hampir tak terdengar. "Kenapa Kurokocchi mencintaiku?"
Di luar dugaan.
Aku beringsut mendekat. Kise-kun memelukku, dagunya ditempelkan ke ubun-ubunku. Aku bisa menghirup aroma tubuhnya.
Jawabanku keluar juga dalam bisikan, "Alasan yang sama mengapa langit berwarna biru dan air tidak ada rasanya."
"Kenapa?"
.
.
"Karena Kami-sama membuatnya begitu."
the end
Sejujurnya saya sendiri nggak ngerti apa yang saya tulis-ssu(´・ω・`)
Mind to RnR? Sankyu~! d(*⌒▽⌒*)b
