Gintama (c) Hideaki Sorachi

Warm (c) shirocchin

Gintoki x Kagura


Butiran salju meleleh di kepala abu-abu milik seorang pria yang tengah berjalan tergesa-gesa dengan sebuah bungkusan di tangan. Sensasi dingin menyebar di telapak kaki Sakata Gintoki saat pria tersebut menginjak lantai kayu rumah yang sekaligus menjadi markas Yorozuya. Rumah yang telah ia tinggali selama bertahun-tahun tersebut selalu nampak muram saat musim dingin tiba. Lantai kayu yang dingin serta tembok berwarna pucat menambah kesan bahwa musim dingin kali ini lebih ganas dari tahun sebelumnya.

Gintoki terbiasa hidup sendiri. Pergi sepanjang hari dan pulang pagi sudah menjadi rutinitasnya. Pria normal seusianya pasti telah memiliki keluarga atau paling tidak memiliki sosok istri yang melayani segala kebutuhan. Gintoki tak pernah berpikir ia akan memiliki seorang istri dan hidup normal seperti pria pada umumnya. Ia lebih suka menghabiskan malam panjang dengan mabuk-mabukkan dan bermain dengan wanita-wanita cantik Yoshiwara yang terkenal ganas di ranjang.

"Kagura.. Kagura!"

Gintoki menuju ruang tamu, dengan syal merah yang nyaris terlepas dari tempatnya. Ia menemukan sosok gadis kecil sedang bergelung nyaman di balik selimut tebal dengan posisi menghadap ke arah layar televisi yang menayangkan acara kesukaannya, Lady's Four.

"Gin-chan! Aku menunggumu sejak tadi-aru."

Rumah kecilnya menjadi sedikit lebih hidup dengan kehadiran gadis asal luar angkasa berkekuatan baja, Kagura. Sejak Kagura tinggal bersamanya, Gintoki mengurangi kebiasaannya pulang pagi dan bermain wanita.

"Lebih menyenangkan jika Gin-chan tidak pulang, huh. Aku bebas melakukan apa saja-aru."

Gintoki terkekeh. Kagura sedang merajuk rupanya.

"Aku membelikanmu beberapa sukonbu. Kalau masih merengek aku akan melemparmu ke luar."

Kedua pipi Kagura menggembung. Namun detik berikutnya ia telah berada dalam dekapan hangat sang samurai perak.

"Gin-chan no baka! Malam ini aku ingin tidur bersamamu."

Gintoki mengangguk, mengusap lembut kepala Kagura dengan pelan.

"Aku tak akan berbagi selimut denganmu, Kagura-baka."

Cubitan kecil mendarat di pinggang Gintoki, membuat pria tersebut meringis.

Dasar gadis merepotkan.

.

.

-end-