My Beloved Sungmin

by orui

Cast:

Cho Kyuhyun - Lee Sungmin - Kim Jungmo,

other SJ member

Genre: Romance, Drama(?)

Rate: T

Disclaimer:

Semua cast di sini milik Tuhan. Saya hanya pinjam nama. Tetapi ff ini murni hasil olah pikiran saya, jika ada kesamaan ide cerita mohon dimaklumi *bah, bahasanya*

Warning: Pervy!Kyu, Bad!Min, BoyxBoy/BL Fic, Typo(s), chaptered, gaje

.

A/N

Ini FF debut saya sejak pertama kali daftar akun di Fanfiction,net ini.

Pengalaman menulis nggak banyak, jadi mohon bimbingannya dari para senpai di sini, terutama yang ada di fandom ini. Haik! m(_ _)m

.

DLDR!

NO BASH, 'kay?

RnR please (⌒_⌒)

.

.

I

KENCAN?

.

.

Siapa sih yang akan menolak jika orang terkasih yang sehari-harinya selalu sibuk dengan pekerjaannya tiba-tiba mengajakmu pergi berkencan di akhir pekan?

Terlebih kau sendiri sangat merindukan orang itu. Kau pasti akan dengan senang hati menjawab "YA" dan bersiap beberapa jam lebih awal untuk mempersiapkan segalanya, segala yang kau butuhkan untuk menunjang penampilanmu di hadapannya.

Hal itu lah yang sekarang sedang dilakukan seorang pemuda bertubuh ideal yang akrab disapa Sungmin. Lengkapnya, Lee Sungmin.

Sejak dua jam yang lalu gerakannya hanya di sekitar kamar bercat putihnya. Dia sibuk memilah dan memilih baju dan mencocokkannya di tubuhnya. Hanya memilih baju, tapi selama itu..? Oh, abaikan saja. Jangan kau ganggu acara pilih-pilih baju Si Namja Bunny itu, atau dia akan mengamuk!

Kali ini, pantulan Sungmin di cermin terlihat sempurna dengan t-shirt warna merah muda kesukaannya dan bawahan celana jins berwarna krem. Setelan itu membuatnya tampak santai dan jauh lebih muda.

"Bodoh! Kenapa tidak dari tadi saja kupakai kaos ini! Tsk! Buang-buang waktu."

Namja itu pun merapikan kembali baju-baju yang ia coba pakai tadi dan menyimpannya ke dalam lemari. Setelah itu dia dengan senyum cerianya mulai memberi gel pada rambutnya, menatanya agar kelihatan sekeren mungkin.

Bunga-bunga cinta di hati namja itu sepertinya mulai bermekaran. Ia tak henti-hentinya tersenyum kala mengingat pesan singkat yang ia terima dari kekasih terkasihnya yang berisi ajakan kencan.

"Minnie-ah, malam ini maukah kau pergi kencan denganku? Aigoo! Haha.. " ujar Sungmin meniru isi pesan itu diakhiri tawa.

"Hmm.. Rasanya aku mulai gila."

Puk puk

Sungmin menepuk kedua pipinya dua kali secara bersamaan. "Oke, aku akan pergi sekarang."

-o0o-

Seperti yang sudah dijanjikan, Sungmin akan menunggu di halte dekat sebuah coffee shop ternama. Ia mengeratkan jaket yang ia pakai karena udaranya semakin larut semakin dingin saja.

Ia mengecek kembali ponselnya, masih belum ada kabar apa pun. Sungmin pun kembali duduk di bangku.

"Ke mana sih dia? Ini sudah lima belas menit sejak aku menunggu di sini, tadi siang dia bilang akan menjemputku segera. Pembual! Tidak bisa dipercaya!"

Tiba-tiba ponsel yang masih dalam genggamannya berdering.

"Ah!" Sungmin tersentak dan langsung melihat siapa si pemanggil. Ia kembali kecewa ketika mendapati bahwa orang yang menghubunginya bukan orang yang ia harapkan.

"Yeoboseyo, Wookie-ah!"

"Yeoboseyo! Sungmin-ah, kau sedang di luar ya?"

"Ya. Sedang menunggu si brengsek itu datang. Ada apa?" tanya Sungmin sambil menahan emosi.

"Uuhh.. Kendalikan emosimu, Minnie-ah. Kau di mana?"

"Halte dekat kedai kopi."

"Baiklah. Aku sedang menuju ke sana. Tetap di situ. Jangan kemana-mana, ne?"

"Huh? Memangnya a—"

Tut

Sambungan telepon diputus oleh Ryeowook. Sungmin berdecak sebal. "Ada apa lagi, sih?"

.

.

.

10 menit berlalu, terlihat dari kejauhan seseorang melambai-lambaikan tangannya.

"... MIN-AH!"

Sungmin mengernyitkan dahinya. "Wookie.."

Ia pun meletakkan softdrink yang tengah ia minum.

"Sungmin-ah! Huh.. Huh.."

Ryeowook terengah-engah karena berlari. Sungmin pun menuntunnya untuk duduk di bangku.

"Duduklah. Atur napasmu.." Sungmin kasihan melihat keadaan sahabatnya itu, keadaan Ryeowook mengingatkannya pada seorang peserta lomba lari marathon.

"Uh—huh.. Minumku.. Minumku.."

Sungmin pun mengambilkan botol minum berisi air mineral milik Ryeowook yang ada di dalam tasnya. Sungmin mengenal Ryeowook sejak masih menjadi siswa junior highschool. Sehingga Sungmin pun tahu apa saja kebiasaan sahabatnya itu, salah satunya ialah kebiasaan membawa air mineral sendiri ketika bepergian di malam hari. "Ini, minumlah.."

Gulp gulp..

"Uh, terima kasih!"

"Merasa lebih baik?"

Ryeowook mengangguk. "Min-ah.. Aku punya kabar buruk untukmu! Aku akan menunjukkan buktinya padamu. Tapi aku mohon, tahan emosimu, nde? Aku takut kalau kau sampai, umm.. meledak.." ujar Ryeowook hati-hati.

Namun perkataaannya itu terdengar berbelit-belit dan malah membuat Sungmin tersinggung. "Sudah, katakan saja!"

Enggan mengulur waktu, Ryeowook mengambil ponselnya dan menunjukkan sebuah foto pada Sungmin. "Lihatlah.."

"Foto apa itu?" Sungmin meraih ponsel Ryeowook agar dapat lebih jelas melihatnya.

"Ini.. "

Sebuah foto yang diambil secara sembunyi-sembunyi oleh Ryeowook, sahabatnya, yang tak diketahui oleh dua objek dalam foto.

Sebuah foto yang menggambarkan jelas hubungan antar kedua orang dalam jepretan itu, bisa juga..

Sebuah foto mesra yang mampu menaikkan darah ke ubun-ubun dua kali lebih cepat.

"Aku tak sengaja melihat mereka di sebuah pusat hiburan saat sedang bersama Yesungie. Mereka terlihat mesra sekali. Kami berdua mengira kalau yang sedang bersamanya itu kau, ternyata bukan!"

Sungmin memandangi foto itu dengan tatapan kosong. Setelah puas, ia mengembalikan ponsel itu pada si empunya.

Namja Bunny itu meminum softdrinknya lagi. Setelah itu ia menundukkan kepalanya sementara tangannya menggoyang-goyangkan kaleng softdrink.

"Min-ah?" Ryeowook khawatir dengan keadaan Sungmin yang hanya diam. Bertolak belakang dengan biasanya yang mudah meledak jika disulut. Keadaan hening begini malah membuatnya bingung.

Suara hening itu kemudian terusik setelah terdengar dua suara ngeongan kucing yang cukup berisik. Walau kedua binatang itu tak tampak secara langsung, tapi suaranya terdengar dari balik semak-semak di pojok samping.

'Uh, kucing kawin ya?' batin Ryeowook merasa terganggu.

Bersamaan dengan intensitas suara kucing yang semakin mengganggu, Sungmin tiba-tiba bangkit.

"BERISIK!"

Ctakkkk

"MEOOOOOOOWWW!"

"Meeoooowww!"

Sontak dua kucing berlari setelah kaleng yang masih menyisakan setengah isi minuman itu dilemparkan Sungmin ke tanah dekat semak-semak tempat kedua kucing itu memadu cinta.

Ryeowook ternganga melihat rangkaian adegan itu. "He—hebat!"

Daritadi Sungmin diam karena mati-matian menahan air matanya. Tapi kini emosinya mulai tak terkendali.

"Bagaimana bisa dia melakukan ini padaku? Dia yang mengajakku berkencan tapi dia sendiri yang tidak datang. Bahkan dia tidak mengabariku?"

Sungmin menghirup udara dalam-dalam.

"JUNGMO BERENGSEK!" teriak namja itu.

Bunga-bunga cinta di hati namja itu yang semula bermekaran, sekarang, mulai berguguran.

Oke, lupakan statement itu! Kurasa Sungmin tidak akan suka jika mendengarnya.

Oh, jadi bagaimana rencana kencan Sungmin dengan kekasihnya? Nah, kalian sendiri sudah tahu jawabannya.

To Be Continued

.

.

.

N/B: Saya terbuka untuk kritik dan saran (apapun, diutamakan yang membangun tapi ya, hehe). Segini dulu aja, sampai jumpa di bagian selanjutnya!