Hutan Terlarang

Disclaimer:Tak perlu di jelaskan kalian semua tau

Summary: Hermione dan Ron terdampar di Hutan terlarang tanpa tongkat dan hanya berdua saja. Mereka tak mengerti apa yang sedang terjadi yang mereka tau mereka sedang berada di Hutan Terlarang yang sepertinya terlihat sangat aneh. Mereka berdua berusaha keluar dari hutan itu dan kembali ke kastil Hogwarts

(A/N): In sebenarnya fic pertamaku tp aku kmrin tu pengen publish fic ku yg satunya lagi tp fic yg satunya lg itu blm aku buat-buat lanjutannya hehe sorry ya. Oh iya aku masih newbie dan pengetahuan ku tentang Harry Potter juga gak terlalu luas. Jadi kalau ada yang salah mohon di kasih tau ya. Dan review kalian sangat membuat aku loncat karena senang di review. Hehehe.. Oke silahkan :D

"Ron di mana kita sekarang?"tanya Hermione dengan gugup dan kebingungan. "aku tidak tau Hermione!" jawab yang di tanya sambil menatap sekelilingnya untuk mencari tau tempat apa ini sebenarnya. "tapi..tapi.. ini sepertinya"ucap Ron terbata-bata. "Ya aku tau ini hutan terlarang. Tapi mengapa kita bisa ada di sini Ron?" tanya Hermione lagi. Dia menatap Ron penuh-penuh. "Oh sungguh aku tak tau mione"Ron mengangkat bahunya. Dia berbalik dan sungguh tak diduga dia melihat sesuatu yang paling dia takuti selama ini. "Ayolah lakukan sesuatu hermione aku ketautan melihat itu!"seru Ron sambil menunjuk ke binatang besar berkaki 8 itu. "Itu…?"Hermione tercengang. "A..a..aragog bunuh mereka mione. Di mana tongkatmu?"muka Ron semakin ketakutan dan gelisah. "tongkat..tongkat di mana tongkatku?"dia meraba saku tempat biasa dia menyimpan tongkat. "Tongkatku juga tak ada. Tamatlah kita.. sebaiknya kita lari"kata Ron tergesa-gesa. Ron dan Hermione berlari menelusuri Hutan terlarang, berlari mencari jalan keluar dan berlari untuk menghindar dari laba-laba raksasa itu. "Bagaimana ini bagaimana ini?"Ron sekarang bercucuran keringat karena phobianya terhadap laba-laba. "Ke kanan!"perintah Hermione. Mereka berdua meloncat ke kanan, tepatnya di belakang sebuah pohon yang lumayan besar.

Hermione rasa mereka bisa bersembunyi dari kejaran maut aragog. "sstt kemari"Hermione berbisi pelan kepada Ron. Ron berpindah sedikit. Lalu mereka berdua mengintip dari balik pohon, mengamati Aragog. Aragog itu kebingunagn mencari mereka yang tiba-tiba menghilang. Laba-laba raksasa itu kesal, ia-pun kembali ke tempat semua tadi dia berada. "Huff.."Ron menghembuskan nafas panjang.

"Ron.."panggil Hermione sambil menatap langit-langit, ia melihat sebuah tanda. Tanda itu tidak lain dan tidak bukan adalah tanda kegelapan. Itu berarti Voldemort dan pasukannya ada di Hogwarts entah bagaimana caranya itu. Sekarang Hermione tau apa yang terjadi. Ia segera menceritakannya kepada Ron yang sudah terlihat semakin lusuh dan berantakan sekarang. "Ron.. aku ingat sebelum di sini kita sedang menyelamatkan Harry bukan? Lalu seorang pelahap maut menyerang kita dari belakang dan..dann ehm mungkin kita terkenai mantra bius dan lalu kita di bawa ke sini agar kita tidak bisa membantu Harry. Aku rasa Harry sedang dalam bahaya, kita harus menyelamatkannya"cerita Hermione panjang lebar dalam satu helaan nafas. "Tapi Hermione, Harry ku rasa aman di sana bersama para staf, guru dan lain-lainnya. Sedangkan kita, kita tidak aman di sini. Kita lebih baik memikirkan keselamatan kita"kata Ron. Ron memang selalu begitu. Hermione kesal dengan ini. "RON!"bentak Hermione. "Kau hnaya memikirkan dirimu sendiri. Kita masih selamatkan? Sedangkan Harry pasti ia sudah kewalahan lagi pula Albus Dumbledore tidak ada di nsini"

"Harry pasti tau apa yang harus dia lakukan. Oke begini Hermione kita selamatkan diri lalu selamatkan harry. Tapi…"belum sempat ron melanjutkan kata-katanya Hermione langssung memotongnya. "Baiklah kita selamatkan diri dan langsung selammatkan Harry"katanya mantap. Ron sebenanrnya ragu untuk menyelamatkan Harry. Bukannya tidak mau menyelamatkan sahabat baiknya itu, hanya saja ia takut akan terjadi sesuatu di Hogwarts. Ron memang terkadang pengecut. Ia ingin bersembunyi saja di luar Hogwarts sampai pertempuran selesai. Tapi Hermione tidak setuju. Ron keluar dari lamunannya. Ia sekarang bersama Hermione di dalam hutan terlarang yang terasa berbeda dengan saat pertama kali dia memasuki hutan mengerikan ini. Dia berlari tepat di samping Hermione mereka merasa seperti di kejar waktu. Hermione lari dengan sangat kencang, rambutnya yang ikal berterbangan indah. Ron lari tak kalah cepat dengan Hermione. Saat itu matahari telah tergelincir ke barat, langit-langit berwarna kelam. Awan-awan sudah mulai merubah warnanya dari putih menjadi hitam. Jantung ron berdegup cepat, begitu juga dengan Hermione yang penuh semangat dan amarah terhadap Pelahap Maut juga terhadap ron.

Mereka berhenti di tengah jalan. Ada dua jalan satu ke kiri satu ke kanan, mereka harus memilih satu jalan. Tapi tampaknya Ron dan Hermione tidak sepakat memilih satu jalan.

"Hermione, percayalah kita sebaiknya ke kanan, aku sepertinya tau ini mengarah ke mana"jelas Ron. "Tidak ron kita ke kiri. Aku sudah pernah membaca buku-buku tentang Hutan Terlarang dan sepertinya ini ke kiri."

"Hermione jangan sok pintar. Bisa ku pastikan kita ke kanan. Cepatlah kita tak punya banyak waktu. Katanya kau mau menyelamatkan Harry!"kata Ron tegas sambil menunjuk kea rah kanan dengan ujung jarinya. "Terserah. Kau selalu egois. Sekarang aku akan jalan ke kiri"Hermione juga menunjuk kearah yang ia pilih yaitu ke kiri dengan ujung jarinya. Ron sebenarnya tidak ingin seperti ini dia sangatlah sayang terhadap Hermione. Tapia pa boleh buat menurut Ron dialah yang benar dan Hermionelah yang egois dan sok pintar walaupun sesungguhnya Hermione memang pintar dan brilliant.

1 menit 2 menit diam sejenak. Lalu Hermione mengambil tindakan. Ia membalikkan badannya, sekarang membelakangi ron. "Aku pergi Ron". Dengan yakin Hermione berjalan cepat meuju arah ke kiri, arah yang ia yakini akan akan berujung keluar dari Hutan Terlarang dan menuju Hogwarts. Ron sendiri sudah berjalan menuju arah yang ia yakini. Mereka berdua berjalan bersama denga rah yang berbeda.

.Masih ada sambungannya.. hehe gmna ceritanya aneh ya?