Details?
Story © alice dreamland
The Basketball which Kuroko Plays © Fujimaki Tadatoshi
Genre: Romance, Drama
Warning: Typo(s), all in 2nd PoV, alur ngaco, AkashixReader, fluff, drabbles
Detil 1: Pandangan Pertama
Akashi menatap lurus buku pelajaran dari bangkunya sementara sang guru dengan setia menjelaskan setiap rumus matematika terpajang dalam papan. Yang mirisnya, tak dipahami oleh kebanyakan murid.
Tetapi tidak untuk Akashi.
Pemuda berparas menawan dengan rambut merah menyala, selalu meraih nomor satu di setiap bidang, serta terlahir di keluarga kaya nan terpandang.
Sempurna sekali, bukan?
Namun tentu, ia juga memiliki sisi negatif dalam dirinya—yang tanpa sadar menutupi kelebihannya dan membuatnya cukup ditakuti.
Yah... meski sesungguhnya terdapat segudang fans yang rela melakukan apapun tuk menarik hatinya.
Akashi bukan tipe seseorang yang ramah, ia cenderung egois dan sok berkuasa (tolong jangan katakan hal ini langsung pada orangnya, atau ia akan menghujanimu dengan selusin gunting merah).
Dingin, menakutkan, arogan, dan... diktator.
Semua perkataannya mutlak. Apa yang dikatakannya selalu benar. Perintahnya tak dapat dilawan—bahkan para guru pun tunduk padanya.
Ialah Akashi Seijuuro—emperor Rakuzan.
Akashi mengetuk pensil mekaniknya ke meja berulang-ulang. Manik matanya menelusuri kembali catatan dalam buku notesnya.
Hingga aktifitasnya terhenti oleh pintu kelas terbuka keras.
Brak!
Kau berdiri di sebelah pintu, dengan nafas terengah serta peluh bercucuran. Siswa-siswi mulai berbisik pada kawan bangku sebelah—mempertanyakan kedatangan seorang tamu tak diundang.
Akashi mengadahkan kepala—menatapmu datar meski sedikit terusik akan dirimu yang menganggu aktifitasnya, sementara sang guru menajamkan kedua mata padamu—tak suka pelajarannya digangu.
Kau pun membungkuk cepat. "Sumimasen, sensei! [1] Saya murid baru dan baru saja dari ruangan kepala sekolah!"
Sang guru menautkan kedua alis—tampak berpikir sejenak, sebelum mempersilahkanmu memperkenalkan diri di depan kelas. Kau menggumamkan terima kasih seraya memulai introduksi diri.
"Hajinemashite, [surname][name] desu! Yoroshiku, minna-san!" [2] serumu ramah.
Sorak sorai mengisi ruang kelas. Murid-murid mulai melontarkan berbagai pertanyaan dari bangku masing-masing, sementara kau hanya menjawab sekenanya disertai senyuman.
Akashi tak peduli—hanya menatapmu datar yang kini diserbu oleh pertanyaan bersifat privasi dari kaum pria.
Kau tertawa ragu sebagai repon salah satu pertanyaan dan kebetulan menoleh—mendapati Akashi melihat tanpa ikut bertanya.
Pandangan kalian bertemu.
Manik heterokom bertemu coklat kehitaman.
Tatapanmu mengisyaratkan rasa heran atas perilakunya, sementara Akashi hanya memandang lurus matamu datar dan dingin.
Dua detik saling menatap dalam hening, hingga kau tersenyum manis—memberi salam perkenalan untuk pertama kalinya pada sang pemuda.
Akakshi sedikit terkejut.
Ia mengalihkan pandangan darimu, sementara kau bingung akan respon darinya yang terkesan negatif. Kau menggaruk pipimu cangung, sebelum berbalik saat seseorang menujukan sebuah pertanyaan (lagi) padamu.
Kau menjawab diiringi senyuman simpul. Dan sekali lagi, kini kau kembali menjawab kumpulan pertanyaan yang sempat tertunda.
Akashi berusaha tak peduli—manik matanya ia fokuskan pada buku di permukaan meja. Otaknya mencari jawaban sebuah soal sulit dalam halaman.
Yah...
Meski debaran asing dalam dada membuat hatinya sedikit gelisah.
.
[1]: "Maaf, guru!"
[2]: "Salam kenal, namaku [surname][name]! Mohon bantuan kalian semua untuk seterusnya!"
Oke, saya nistah buat ini huahahahah. Btw, rate mungkin ningkat terus. Dan ini drabble doang per chappie /heh/
Sekian...!
~alice dreamland
