Ini imajinasi saya menurut bleach chapter 494! Saya benar-benar baru disini, jadi isinya khayalan saya semua :) eh, disini rambut Rukia nggak pendek, kayak dulu tapi panjangan dikit banget #bagus gitu menurutku.

Mohon jangan geleng-geleng kepala baca fanfic aneh ini, maaf jika masih ada kekurangan! :D


Sinar matahari terasa menusuk menerobos ke dalam mata Ichigo. Ichigo merasa silau sekali, maka dari itu dengan berat hati dia membuka paksa kelopak matanya. Sinar matahari yang langsung mengenai matanya membuat kepala Ichigo berdenyut sakit. Dia mengerjap-ngerjap sebelum sadar ada di mana dia.

"Eh! Dia sadar! Kurosaki-kun~" pekik suara seorang cewek yang terisak-isak. Setelah Ichigo melihatnya dengan jelas ternyata dia Orihime Inoue.

Ichigo berusaha duduk, dan langsung dipeluk oleh inoue yang dibanjiri air mata. Belum sempat kekagetan Ichigo, ada sesosok anak kecil ikut memeluknya juga.

"N-nel?" tanya Ichigo berusaha melihat wajah anak itu.

"Ichigo~~~" rengek Nel yang dibanjiri air mata lebih banyak dari Inoue. Ichigo sekarang sadar penuh, dia ada di rumah Urahara. Ururu, Chad dan Jinta menghambur masuk ke kamar itu.

"Apa yang terjadi?" tanya Ichigo setelah membersihkan ingus Nel yang menempel di bajunya.

"Kupikir kau sekarat Kurosaki," kata Chad, pipinya di tambal plester yang besar sekali.

"M-maaf, tapi kita harus pulang ke Karakura dulu Kurosaki-kun" tambah Inoue yang masih berlinangan air mata.

"Hah? Oh, bukanya kita ada di Heuco mundo? Kenapa ada disini? Aku berhasil mengalahkan penjaga quincy super jelek itu kan?"

"Iya! Iya! Kau keren sekali Ichigooo~" kata Nel yang masih bergeliat di kepala Ichigo.

Ichigo semakin bingung, "lalu kenapa kita disini! Bukankah seharusnya kita menyelamatkan Heuco mundo–––––"

"Kau terlalu bodoh kalau berpikir bisa mengalahkan mereka semua," kata suara dingin yang membuat Ichigo bergidik.

Ichigo mendelik, tak percaya kalau yang dilihatnya adalah Kuchiki Rukia. Diikuti Toushiro dan Urahara dibelakangnya. Setelah berbulan-bulan tidak bertemu, akhirnya Ichigo bisa melihat shinigami pendek itulagi, shinigami pertama yang dilihatnya. Yang pasti dada Ichigo terasa meleleh melihat Rukia lagi, benar-benar sangat hangat.

Rukia tampak sangat lelah, tatapanya tajam, seakan terus terusan digunakan untuk berpikir, dan jalanyapun agak pincang, tapi dia berusaha menutupinya. Toushiro lebih parah, ada kantung hitam di sekitar matanya tampak jelas. Wajahnya kisut luar biasa, dia jadi tampak lebih tua beberapa hari.

"R-rukia! Toushiro?"

"Hitsugaya-taichou, Ichigo," kini yang membuat Ichigo lebih kaget saat yang mengoreksi kata-katanya bukanya Toushiro, tapi Rukia. Teman-teman Ichigo juga terlihat syok.

"Bagaimana keadaanmu Ichigo?" tanya Rukia, dan tanpa ragu dia menyentuhkan punggung tanganya ke kening Ichigo. Membuat Nel berteriak 'jangan sentuh Ichigo-ku shinigami!' dan membuat Inoue melirikan matanya ke arah lain.

Ichigo sendiri merasa aneh, Rukia tidak pernah sebegitu khawatirnya layaknya seorang manusia.

"Kurasa aku tidak apa-apa," jawab Ichigo asal. Dia mencoba membor ke dalam mata violet Rukia, berusaha membaca apa yang sedang dipikirkan gadis itu. Tapi susah sekali, Rukia malah balas menatap tajam Ichigo.

"Kami tidak bisa lama-lama disin–––kenapa sih dengan mu?" kata Rukia terdengar jengkel saat Nel berusaha mencakar wajahnya. Ichigo mengambil tubuh Nel dan menaikanya di punggung.

"Apa maksudmu Kuchiki-san?" tanya Inoue tampak kaget.

Thousiro melirik Rukia penuh arti, Rukia balas menatap Toushiro lama, mata violetnya terlihat resah, cemas, khawatir. Lalu Toushiro menepuk bahu Rukia pelan, berusaha menenangkan. Ichigo semakin mengagkat alisnya heran. Apa sekarang Toushiro dan Rukia dekat?

"Jika kau tidak bodoh–mana mungkin–kau sebaiknya jangan ke heuco mundo lagi. Percuma. mereka kuat, dan kau kalah jumlah," kata Toushiro tegas dan penuh penekanan. Membuat semua orang bergidik.

"Apa kalian kesini hanya untuk memperingatkan hal itu?" tanya Ichigo agak emosi. Kenapa mereka selalu memperingatkan Ichigo seakan kalau dia pergi-langsung-mati?

"Begitulah," jawab Toushiro tenang.

"Oh ya? Kalain memikirkan keselamatanku sampai tidak bisa tidur ya? Dan apa yang terjadi pada kakimu Rukia?" tanya Ichigo menantang. Inoue dan Chad ternyata baru sadar kalau kaki Rukia agak pincang.

"Dia tidak apa-apa, Renji membuatnya begitu karena mereka kejar-kejaran di divisinya Soi-fon" kali ini Toushiro menjawab pertanyaan lagi. Ichigo entah kenapa jadi garang, kenapa Toushiro selalu menjawab bukanya Rukia?

"Lalu kenapa denganmu? Kau seperti mayat hidup saja!" tanya Ichigo semakin emosi. Inoue berusaha menenangkan Ichigo, tapi dia tidak bergeming.

"Apa itu urusanmu Kurosaki? Itu dinamakan kurang tidur. Sebaiknya kami pergi" kata Toushiro tiba-tiba, membuat mata Ichigo melebar.

"Apa maksudmu? Kalian kesini cuma mau bilang itu?" pekik Ichigo semakin sekarang bahkan berdiri. Inoue memegang tanganya berusaha mendudukanya lagi, Ichigo tetap diam.

"Ichigo!" akhirnya Rukia angkat bicara, dengan satu kata, Ichigo bisa tenang.

"Duduk," kata Rukia lagi, Ichigo melotot padanya tapi Rukia cuma memandangnya penuh perintah. Lambat, tapi Ichigo akhirnya duduk lagi dengan wajah ditekuk.

Selalu seperti ini, Ichigo selalu ingin menuruti permintaan Rukia, dia hanya ingin Rukia senang. Ya ampun, terdengar menyedihkan sekali kau Ichigo.

"Kau itu melawan penjaga saja ("kepala penjaga!" protes Ichigo) baik, melawan kepala penjaga saja kau hampir sekarat! Cobalah ke sana lagi dan mungkin kau mati. Apa kalian pikir bisa dengan satu tebasan mereka mati? Kau belum tahu apa-apa tentang musuh, tapi sudah sok menyerang duluan, dengan alasan sangat mulia yah–menyelamatkan mereka yang membutuhkan. Kenapa kau selalu seenaknya sendiri! Jangan pikir hanya dengan satu shinigami dan dua temanya yang pelajar sma bisa mengacak acak heuco mundo! Kau tidak tahu apa apa Ichigo!" kata Rukia panjang lebar. Dia melotot, tapi entah apa yang ada di matanya, terlihat sangat cemas. Idiot.

"Oh yeah?" tantang Ichigo.

Toushiro menepuk bahu Rukia lagi, sekan mengingatkan. Rukia tampak sedih.

"Kalau kalian kesana––––" kata Toushiro yang langsung dipotong Ichigo

"Bisakah kalian berhenti menghalangi kami menyelamatkan orang-yang-membutuhkan? Kenapa kalian selalu melarang-larang apa yang kulakukan! Apa karena kami mau menyelamatkan arrancar yang dulu musuh kita! Kenapa kalian selalu mencampuri urusanku!" bentak Ichigo keras sekali, Nel sampai terjungkal dari punggung Ichigo. Inoue membekap mulutnya sendiri dengan tanganya. Dan yang paling membuat Ichigo tambah marah saat melihat Rukia dan Toushiro diam saja.

Hening lama sekali. Ichigo tidak suka situasi seperti ini, bicaralah Rukia. Atau kau mau membuatku merasa bersalah telah membentak kalian, kenapa diam saja? batin Ichigo.

"Iya" kata rukia akhirnya, ekspresinya tidak bisa ditebak. Tapi yang jelas, tatapnya menusuk dada Ichigo.

"Jangan pernah kau mendatangi seireitei saat ini, JANGAN PERNAH" tambah Rukia dengan dingin.

"Apa yang membuatmu berpikir kau mau ke sana, pendek?" balas Ichigo, tapi yang aneh, Rukia tidak membalas ejekan Ichigo. Pasti Rukia marah sekali sampai sampai tidak mau bertemu Ichigo.

Dan yang paling membuat Ichigo lemas, saat melihat mata Rukia berkaca-kaca.

"R-rukia..." kata Ichigo, entah kenapa jadi gagap.

"Sudah kami peringatkan kalian, JANGAN DATANG KE SEIREITEI!" kata Toushiro tampak marah sekali. Nadanya dingin menusuk, seakan menyalahkan Ichigo membuat Rukia jadi seperti itu.

Lalu tanpa berkata-kata lagi, mereka beranjak pergi. Saat diambang pintu, Rukia menoleh pada Ichigo seraya berkata,

"Jangan bertindak bodoh Ichigo, apapun yang kau dengar lebih baik jangan kemana-mana" kata Rukia sebelum akhirnya dia dan Toushiro menutup pintu dan pergi.

"Apa mereka melarangmu ke Heuco mundo Ichigo? Apa kau tidak jadi menyelamatkanku?" tanya Nel dengan mata berkaca-kaca, persis seperti anak kecil yang kehilangan permen.

"Kurasa maksud mereka seperti itu. Tenanglah Nel, aku tetap akan membantumu" jawab Ichigo mantab.

Urahara menggeleng-gelengkan kepalanya, dia menatap Ururu dan Jinta yang jelas-jelas tahu apa maksud Rukia dan Toushiro tadi. Ururu berjinjit untuk berbisik pada Urahara,

"Bolehkah kita membantu Rukia-chan dan yang lain?" tanya Ururu sangat pelan.

"Tidak sekarang Ururu-chan. Belum," jawab Urahara sambil tersenyum. Hanya mereka bertiga yang mengerti maksud Rukia tadi.

TBC

RnR?