Ini FF tantangan dari teman SeLu yang minta Hunhan M-preg
Mian yaaa kalo gag bagus...
.
.
.
.
_bebiSeLu_
.
.
Luhan menggeliat dalam tidurnya, saat akan bangun ia merasakan sepasang lengan melingkat manis dipinggangnya. Ia menoleh dan tersenyum mendapati wajah tampan sang suami yang terlihat damai dalam tidurnya.
Luhan menggerakkan telunjuknya menelusuri garis wajah tampan Sehun. Kemudian beralih pada hidung mancungnya dan berhenti saat ibu jarinya mengusap lembut bibir Sehun.
"Mengagumi ketampananku hm?" Tanya Sehun masih dengan memejamkan matanya.
Luhan tersentak dan segera melepaskan jarinya dari wajah Sehun. Sehun tersenyum kecil sebelum membuka matanya. Seyumnya semakin lebar saat melihat wajah merona sang istri.
Sehun mengangkat dagu Luhan dengan dua jarinya dan menempelkan bibirnya pada bibir Luhan. Ciuman yang sangat lembut dan tidak terburu-buru.
Dengan perlahan Sehun mulai melumat bibir atas Luhan, mengulumnya lembut kemudian bernati melumat bibir bawah Luhan. Luhan yang mulai terbuai ikut melumat bibir Sehun.
Sehun menjilati bibir bawah Luhan bermaksud meminta Luhan membuka mulutnya. setelah terbuka lidah Sehun mulai menerobos dan menjelajahi tiap inci rongga mulut Luhan. Membelit lidah Luhan dan berulangkali membuat Luhan mendesah karena Sehun mulai meremas bokong bulatnya.
Tangannya merambat naik ke atas dan meremas lembut rambut belakang Sehun menyampaikan rasa nikmat yang diterimanya.
"Eughhhh" Luhan melenguh saat Sehun kembali meremas bokongnya.
Merasa membutuhkan udara, Sehun melepaskan tautan bibirnya dan menatap wajah cantik Luhan yang memerah.
"Kau tahu, aku sangat mencintaimu." Dengan begitu Sehun kembali menyatukan bibir mereka.
"EOMMA, APPA, JOHHNY SUDAH LAPAR, KENAPA KALIAN TIDAK BERHENTI BERCIUMAN." Johnny jagoan kecil mereka tiba-tiba berteriak kencang setelah naik keatas ranjang appa dan eommanya.
Sontak Sehun dan Luhan melepaskan pagutan mereka dan memandang kearah Johnny.
Luhan yang tersadar bahwa tangan Sehun masih berada di bokongnya segera mendorong pundak Sehun kemudian duduk dan mengambil Johnny dalam pangkuannya.
"Aigoo, anak eomma lapar ne. Jja kita memasak untuk sarapan." Ajak Luhan kemudian menggendong Johnny keluar kamar meninggalkan Sehun yang menahan rasa jengkel karena 'sarapannya terganggu'.
"Dia benar-benar anakku" Batin Sehun menyamakan johnny dengan dirinya yang sama-sama memiliki jiwa devil.
Sehunpun keluar mengikuti istri dan anaknya.
.
Johnny terlihat sedang duduk di counter dapur sambil memperhatikan eommanya yang sedang membuat susu dan sereal untuknya. ia bahkan tidak menghiraukan Sehun yang sudah berada disampingnya dan menciumi pipinya berulang kali.
"Hey, kau mengacuhkan appa hm?" Tanya Sehun memeluk anaknya dengan sayang.
"Ani, Johnny hanya sedang memperhatikan eomma." Jawab anaknya itu dengan senyum manis.
"Nah sarapan sudah siap." Seru Luhan sambil membawa 2 mangkuk sereal, sepiring roti bakar dan 3 gelas susu.
.
"Appa, hari ini kita pergi jalan-jalan ne. Johnny ingin pergi ke taman bermain, lalu kita membeli es krim, setelah itu membeli permen kapas raksasa, dan memenangkan boneka rusa untuk eomma." Johnny berceloteh disela kegiatan makannya.
"Aigoo, habiskan dulu sarapanmu sayang, lihatlah kau jadi belepotan seperti ini." Ucap Luhan sambil membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel disekitar mulut Johnny.
"Baiklah, kalau begitu cepat habiskan sarapanmu lalu mandi. Setelah itu kita pergi ke Lotte World." Senyum tersenyum mendapati Johnny yang terlihat sangat senang.
"YEEEYYYY, Appa jjang." Johnny berteriak senang dan kembali melanjutkan acara makannya dengan senyum lebar. Luhan hanya tersenyum melihat kedekatan kedua orang yang dicintainya.
.
"Appa, eomma palliiiiiii." Johnny berteriak dari dalam mobil karena merasa appa dan eommanya sangat lama.
"Tunggu sebentar, eommamu masih mengambil topimu Johnny." Ucap Sehun mengelus kepala anaknya dengan sayang. Sedangkan Johnny hanya mengerucutkan bibirnya sebal membuat Sehun terkekeh.
"Jja, mian eomma lama." Luhan datang dan langsung masuk kedalam mobil lalu menyerahnya topi yang diambilny pada Johnny.
.
"Palli appa, Johnny ingin naik Bianglala." Johnny menarik-narik lengan appanya untuk mengikuti langkah kecilnya berlari.
"Johnny naik dengan appa saja ne, eomma kan takut ketinggian." ucap Sehun memberi pengertian pada Johnny.
"Sekali ini saja eomma. Jebballllll." Johnny mengatupkan kedua tangannya didepan dada dan memasang puppy eyes andalannya.
"Bagaimana ini Sehun?" Luhan sudah mulai keringat dingin, ia takut tapi ia tidak ingin membuat Johnny kecewa.
"Kita akan naik bersama Lu, ada aku dan Johnny. Bagaimana?" Tanya Sehun menggenggam erat telapak tangan Luhan yang dingin.
"B-baiklah." Luhan memaksakan senyum untuk Johnny.
"YEEEYYYYY, kajja." mendengar teriakan antusias dari putra kecilnya membuat Luhan sedikit bersemangat.
.
"Apa kau senang hari ini?" Tanya Luhan menciumi pipi anaknya yang berada dipangkuannya.
Johnny menelan es krimnya kemudian mengangguk mantap.
"Tapi appa tidak bisa memenangkan boneka rusa untuk eomma. Huhh, appa payah sekali." Johnny memanyunkan bibirnya mengejek Sehun.
"Hey, bagaimana bisa appa memenangkannya kalau kau terus menerus menarik-narik baju appa sambil meloncat-loncat seperti itu." Sehun tidak terima disebut payah oleh anaknya sendiri.
"Appa banyak alasan." Johnny masih mengejek appanya.
Baru saja Sehun akan menyelanya namun Luhan memberi isyarat agar Sehun diam.
"Appa tidak bisa mengelak lagi kan, appa memang payah. Eomma tenang saja, lain waktu Johnny akan memenangkannya untuk eomma." Johnny menengok kearah eommanya membuat Luhan terkekeh lalu mengangguk senang.
"Dia benar-benar benihmu Sehun-ah." Luhan juga mengejek Sehun.
"Kau akan mendapatkan hukumanmu baby." Sehun menyeriangai dan Luhan mulai takut.
.
Setelah sampai di rumah, Sehun mengambil barang-barangnya didalam mobil sedangkan Luhan menggendong Johnny yang tertidur pulas karena kelelahan.
Luhan membawa Johnny kekamarnya dan turun ke dapur mengambil mangkuk besar berisi air hangat.
Luhan mengambil handuk kecil dalam lemari Johnny kemudian membuka pakaian Johnny dan mulai membasuh wajah damai anaknnya. Luhan membersihkan seluruh tubuh Johnny kemudian mengeringkannya. Luhan juga memakaikan piyama dengan gambar rusa untuk Johnny.
Sehun memperhatikan istrinya dengan bersandar didepan pintu kemudian tersenyum saat Luhan mencium kening putra mereka dengan sayang.
"Kau membuatku kaget pabbo." Ucap Luhan ketus kemudian melenggang pergi kedapur dengan Sehun yang mengekorinya.
"Jangan mencoba menghindari hukumanmu sayang." Sehun menyeringai saat melihat Luhan bergidik mendengar suara beratnya.
"Aku lelah Oh Sehun, tidak hari ini please." Ucap Luhan memelas.
"Aku tidak menerima penolakan sayang." Sehun menyeringai menatap Luhan yang dengan lesu berjalan menuju kamar mereka.
"Kau akan menikmatinya sayang." Sehun membisikkan sesuatu di telinga luhan saat namja mungil itu berjalan melewatinya.
"Minggir kau." Luhan mendorong bahu Sehun membuat tawa Sehun menggelegar.
.
Luhan beru saja akan masuk kamar mandi saat Sehun menariknya dan menggiringnya keatas ranjang lalu menindihnya.
"Setidaknya biarkan aku mandi dulu, badanku lengket." Luhan menatap Sehun jengkel.
"Kalau begitu spot pertama kita adalah kamar mandi." Sehun menarik Luhan bangun dan menggendongnya ke kamar mandi.
Luhan hanya bisa pasrah.
.
"Uhh...Lu, lebih cepat babyhh." Sehun menggeram merasakan mulut kecil Luhan yang melingkupi penisnya. Belum lagi tangannya yang selembut kapas memainkan twinsballnya yang menggantung.
Sehun merasakan dirinya hampir sampai langsung menarik paksa penisnya dari mulut Luhan membuat Luhan mengerang kecewa. Ia berdiri dari duduknya dikloset dan kembali mengocok penisnya sendiri.
"Sssshhh arrgghhh Luhaannhhh." Sehun mengerang panjang ambil terus mengocok penisnya mengeluarkan semua spermanya diwajah Luhan.
Luhan kaget, namun kemudian tersenyum kecil dan mulai menjilati cairan yang ada didekat bibitnya dan yang masih terjangkau lidahnya.
Sehun yang melihat pemandangan menggoda didepannya menjadi kembali bergairah. Luhan yang berjongkok dengan penis mengacung tegak dan wajah mulusnya yang berlumuran sperma Sehun. apalagi Luhan mencoba membersihkan wajahnya sendiri, terlihat begitu menggoda dan sexy di mata Sehun.
Sehun menarik wajah Luhan kemudian menangkap lidah luhan mengulumnya sebentar. Sehun menjilati seluruh permukaan wajah Luhan lalu mencium bibir Luhan dengan ganas. Melumat habis bibir mungil Luhan dan memainkan lidahnya di rongga mulut hangat Luhannya.
Sehun mengecup panjang bibir Luhan lalu menuntunnya untuk menungging memperlihatkan lubang menggairahnya diantara bokong sexy Luhan.
"Aku tidak sempat mengambil lube sayang, jadi tahan rasa sakitnya karena ini hukumanmu." Sehun melesakkan dua jari sekaligus dalam lubang Luhan membuat Luhan menggigit bibir bawahnya menahan perih.
"Apakah sakit?" Biarpun Sehun ingin menghukum Luhan namun Sehun tidak pernah tega melihat rusa kecilnya ini kesakitan.
"Sedikithh, cepat selesaikan aku lelaahhh." ucap Luhan disela desahannya.
Sehun mengocok jarinya dengan cepat untuk melebarkan lubang Luhan, lalu menambahkan satu jari lagi membuat Luhan menjerit kesakita. Tidak begitu lama lalu ia mencabut jarinya dan mengganti dengan penis besarnya.
"Arrgghhh pelan Sehun, sakitt." Luhan mencengkeram pinggiran bath up hingga buku jarinya memutih.
Sehun yang tdak tega akhirnya menyentakkan penisnya begitu saja agar Luhan tidak semakin tersiska.
"AAARRGHHH PABBO SEHUN, PERIH BODOH." Luhan memaki Sehun dibelakangnya.
"Aku berjanji akan selalu menggunakan lube, mianhae." Ucap Sehun kemudian menciumi punggung Luhan dan mengocok penis Luhan untuk mengalihkan rasa sakit. Sehun tidak akan bergerak sampai Luhan yang menyuruhnya.
"Bergerklah." Ucap Luhan parau.
Sehun mulai menarik penisnya dan menghujamkan dengan tempo tidak terlalu kasar agar Luhan tidak kesakitan lagi.
"Ahh ahh faster sehunhh uhh." Luhan mulai teratur mendesah dan tiba-tiba mengerutkan rektumnya saat penis Sehun menganai prostatnya.
"Aahh there Sehunnie, oohh faster hunn-aahhh." Luhan mengerang nikmat saat Sehun terus menumbuk titik nukmatnya berulang kali. Sehun juga memanjakan nipplenya dan juga mengocok penisnya membuat Luhan lemas bukan main.
"Aahh aku hh sampai Sehun.. ooohhhh sehunniieee ahhhh" Luhan mengerang panjang saat ia mencapai puncaknya, dengan otomatis lubangnya mengetat dan menjepit penis benar Sehun dalam lubangnya.
"Jangan ketatkan Lu, ahhh." Sehun sampai gemetar menahan nikmatnya jepitan hole Luhan yang begitu kuat mencengkeram penisnya.
Sehun masih bergerak dengan brutal untuk mendapatkan klimaksnya. Luhan dibawahnya masih terus menddesah dan terkadang memaki Sehun dengan kata-kata kotornya membuah Sehun semakin bergairah.
"Shh sedikit lagi Lu. Ahh, lubangmu selalu nikmat sayanghh" Sehun terus menumbuk prostat Luhan dan ber-dirty talk membuat Luhan semakin keras mendesah.
"Ahh Sehun, aku akan sampai hhh eunghh aahhh." Luhan memperingati Sehun dan tak lama terdengan lengkingan panjang dari Luhan yang memuncratkan hasratnya dilantai kamar mandi. Sehun juga menyusul dengan memuntahkan cairannya dalam hole Luhan.
Keduangan terengah dan Sehun mencabut penisnya dari lubang Luhan membuat Luhan mendesis kecil.
"Kita mandi dan istirahat." Sehun mengangkat tubuh telanjang Luhan dan meletakkannya dalam bath up lalu menyalakan air yang sudah disetel hangat untuk mereka berdua. Setelahnya Sehun ikut menceburkan diri dan duduk dibelakang Luhan guna mendekap tubuh mungil Luhan yang kelelahan.
"Aku lelah hunnie." Ucap Luhan parau membuat Sehun merasa bersalah.
"Baiklah aku akan menyabunimu." Sehun mengambil sabun cair kemudian menuangkannya pada puff dan menggosokkan ketubuh Luhan.
Setelah selsai dan ia sendiri juga mandi Sehun mengambil handik untuk dililitkan dipinggangnya kemudian mengambil bathrope untuk Luhan.
.
Sehun merebahkan Luhan di atas ranjang lalu mengambilkan piyama untuk Luhan. Sehun memakaikan untuk Luhan dan ia sendiri mengambil boxer untuk dipakai lalu ikut merebahkan diri disamping Luhan yang sudah tertidur.
Sehun mendekap tubuh mungil Luhan dan mengecup bibirnya sekilas. Sebelum tidur ia juga memberi kecupan panjang dikening Luhan dan mengatakan "Saranghae".
.
Esoknya Sehun bangun terlebih dahulu sebelum Luhan. Ia tersenyum menatap wajah lucu Luhan, ia benar-benar masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa Luhan berusia empat tahun diatasnya dan sudah membuanyi anak hasil buah cinta mereka.
"Chagiya, irreona." Sehun menepuk pipi Luhan dengqan lembut.
"Eungh." Lenguhan kecil dari bibir Luhan membuat Sehun tersenyumk lalu mengecup sekilah bibir Luhan.
"Eh, Sehun kau sudah bangun? Jam berapa ini?" Tanya Luhan sambil menguap.
"Jam 6 pagi sayang." Jja bangunkan Johnny, aku akan mandi lalu berangkat ke kantor." Titah Sehun dan Luhan hanya mengangguk kemudian duduk untuk mengumpulkan sebagian nyawanya.
.
Luhan berjalan kekamar johnny lalu membuka pintu dan mencari anaknya.
"Johnny, chagiya irreona. Eh." Luhan terkejut saat melihat ranjang Johnny kosong. Ia pun segera membuka
"JOHNNY, NEO EODIGA? CHAGIYA?" Luhan berteriak panik saat tidak menemukan Johnny dimaknapun.
Luhan segera berlari menuju kamarnya dan Sehun lalu membuka paksa pintu kamar mandi membuat Sehun yang sedang mengeringkan rambutnya terkejut.
"Waeyo LU?" Tanya Sehun.
"JOHNNY, JOHNNY TIDAK ADA DIKAMARNYA SEHUN-Ah?" Panik Luhan dan menyeret Sehun keluar untuk mencari johnny. Bahkan Sehun tidak sempat memakai handuk utnuk menutupi tubuh telanjangnya
.
.
.
.
TBC
.
.
_bebiSeLu_
.
.
.
Hai, SeLu bawa FF baru lagi... hahahaha
Yinwei Ni De Ai akan di post besok yaahhhh...
Baibai~
