100th Day of Summer.

Author : xiuperman

Pairing: ChanBaek, find by yourself.

Rating : T

Length: Chaptered

Genre : Romance, Hurt, Angst / GenderSwitch.

Disclaimer : Haii! First fanfict from xiuperman! Ngga jamin beneran angst seengaknya nyoba lah ya. All cast milik Tuhan, Orangtua. Alur dan cerita milik summerpcy. Happy Reading!

Summary: Kim Baekhyun, gadis polos yang memiliki wajah cantik jelita dengan latar belakang yang sempurna, tidak sedikit lelaki yang tertarik padanya. Wu Chanyeol lelaki tampan yang tidak jauh dari kata sempurna hampir semua gadis tertarik padanya, tapi dia hanya melihat seorang gadis dan memantapkan hatinya untuk gadis itu. Tapi mampukah dia menghadapi kenyataan selanjutnya? "Another month. Another year. Another smile. Another tear. Another winter and another summer too. But there can never be another you, Baekhyun." -Chanyeol. [GS! CHANBAEK! EXOFANFICTION! DLDR!]

xiuperman presents

.

.

100th Days of Summer

"Eomma!" bocah mungil itu berlari dengan riang menuju pangkuan ibunya. "Lihat apa yang kutemukan!" Dia membawa sekuntum bunga.
" Ah! Cantik sekali, dimana kau menemukanya sayang? " tanya ibunya sambil mengusap lembut rambut anak perempuan satu-satunya.
"Disana!" bocah itu menujuk tempat dia menemukan bunga. "Eomma eomma, menunduklah." Sang ibu pun menunduk, bocah mungil itu memasangkan bunga ke telinga ibunya. "Eomma sangat cantik!"
Sang ibu tersenyum dengan tingkah laku anaknya ini. "Terima kasih sayang, baekkie ingin eskrim?"

"Tentu saja! Baekkie sangat sangat suka eskrim! Ayo eomma kita beli eskrim!" bocah itu turun dari pangkuan ibunya dan menarik-narik lengan ibunya untuk segera menuju kedai es krim di seberang jalan.

" Iya sayang, sebentar ya. Ibu menerima telfon dari teman ibu dulu." Bocah mungil itu melepas tanganya dari lengan ibunya dan menekuk wajahnya. Karena tidak sabar menunggu, dia mulai mendekati jalan raya, dan tanpa dia ketahui ada sebuah mobil dari arah berlawanan. Sang ibu yang melihat anaknya dalam bahaya, segera berlari secepat mungkin. "Baekkie!" Teriak sang Ibu dan memeluk anaknya.

CRASH *fail-_-*

.

.

.

"Eomma?" Bocah mungil itu melihat keadaan sang Ibu yang terpasang alat-alat bantu nafasnya. Dia melihat sang ayah, Kim Joonmyeon sedang mengusak wajahnya kasar.
"Appa." Panggilnya sambil menarik-narik baju Ayahnya.
"Ada apa Baekkie?" dia menggendong anak semata wayangnya itu.
"Eomma kenapa?" tanyanya sambil menunjuk Ibunya yang berada di dalam ruangan ICU.
"Eomma? Dia sedang sakit sayang." Ucap Joonmyeon dengan senyum miris.
"Ini gara-gara Baekkie ya?" bocah itu menundukkan wajahnya. "Eomma pasti sakit gara-gara Baekkie."
"Tidak sayang, Eomma sakit tidak gara-gara Baekkie." Jawab Joonmyeon mendongakkan wajah anaknya.
"Tuan Joonmyeon?" Panggil Dokter Kim.
"Ne, Dokter Kim. Ada apa?"
"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, Tuan. Tapi mungkin ini adalah kehendak Tuhan." Ucap Dokter Kim sambil melepas Sarung Tanganya.
"Tap-tapi Dokter, tadi keadaan Istri saya baik-baik saja. Detak jantungnya juga bejalan dengan normal di monitor!" Elak Joonmyeon.
"Tapi Tuan, Ini semua sudah kehendak Tuhan. Pihak kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Saya permisi, ini adalah cobaan untuk keluarga anda Tuan." Dokter Kim menunduk dan meninggalkan Joonmyeon dan Baekhyun.
"Appa, dokter itu bilang apa? Dan kenapa alat-alat yang dipasang di Eomma dilepas?" Tanya Baekhyun dengan wajah polosnya.
"Eomma pergi ke surga Baekhyun, eomma pergi meninggalkan kita." Joonmyeon memeluk anaknya dan menangis.
"Andwae! Eomma tidak boleh pergi. Andwae!" Baekhyun menangis mengeleng-gelengkan kepalanya di pelukan Joonmyeon. "Eomma tidak boleh pergi, Appa!"

.

.

.

Baekhyun dan Joonmyeon meletakkan Bunga Mawar di makan Ibunya. Genap satu Windu Ibunya meninggalkan Ayahnya dan dirinya.
"Selamat Pagi Eomma, sudah genap delapan tahun kau meninggalkan kita. Waktu cepat berlalu, lihat sekarang aku sudah tumbuh menjadi remaja Eomma. Apakah aku terlihat cantik, Eomma? Tentu saja aku terlihat cantik karena Eomma juga cantik!" Baekhyun memeluk nisan Ibunya sambil meneteskan airmata. Joonmyeon yang melihatnya hanya tersenyum miris.

"Baekhyun? Ayo kita pulang. Appa harus bertemu dengan klien Appa." Joonmyeon mengangkat tubuh anaknya yang sudah tumbuh menjadi gadis itu.
Mereka berdua berjalan ke Mobil dan berangkat ke restoran yang akan digunakan untuk pertemuan Ayahnya.
"Appa akan bertemu dengan siapa hari ini? Ini kan hari Minggu kenapa harus bertemu klien?" tanya Baekhyun sambil memasang sabuk pengaman.
"Ini pertemuan penting Baekkie. Klien Appa baru saja pulang dari Inggris. Dia datang untuk membahas saham perusahaan kita." Jelas Joonmyeon.

Ya, Kim Joonmyeon siapa yang tidak kenal dengan dia? Pria Tegas dan Berwibawa yang memiliki wajah tampan dan senyum Angelicnya. Walaupun sudah hampir kepala 4, wajahnya tetap saja tampan. Dia adalah pemilik Kim Company, perusahaan yang bergerak di Bidang pertambangan yang di bentuknya hampir satu dekade yang lalu, ya sebelum istrinya, Park Chorong meninggal.

Dia dikaruniani anak perempuan yang tak kalah cantik, Kim Baekhyun. Rambut panjang sebahu yang tertata dengan rapi, jari lentik, kaki jenjang dan tubuh yang ramping. Baekhyun duduk di kelas Dua SMA sekarang.

"Apakah aku harus ikut?" tanya Baekhyun sambil melhat wajah Appanya yang sedang fokus menyetir.
"Tentu saja, Appa akan mengenalkanmu dengan anak klien Appa." Senyum Joonmyeon merekah. Baekhyun hanya ber-oh ria mendengar jawaban Ayahnya.
"Ah ya, Appa besok bisa datang ke sekolahku?" tanya Baekhyun lagi.
"Untuk apa? Kau bolos ya?" tanya Joonmyeon sambil mengernyitkan dahinya.
"Tidak! Mana mungkin aku bolos!" Baekhyun mengerucutkan bibirnya. "Appa besok dipanggil oleh Sekolah untuk mengambil beasiswaku semester depan." Jawabnya.
"Gadis apa mendapat beasiswa lagi? Daebak!" Puji Joonmyeon sambil mengacak rambut anaknya.
"Tentu saja, ini berkat aku belajar dengan tekun!" Baekhyun memperlihatkan deretan gigi rapinya.
"Ne ne ne, besok Appa akan datang kesekolahmu. Kajja, sekarang kita turun."

Joonmyeon turun dari mobilnya diikuti gadisnya yang hari ini memakai dress diatas lutut berwarna merah marron tanpa lengan yang ditutupi oleh cardigan rajutnya serta flat shoes berwarna merah muda. Baekhyun menggadeng tangan Appanya dan mengikutinya memasuki Cafe.
" Yo! Joonmyeon!" Panggil seseorang sambil melambai-lambaikan tanganya.
"Ah, Wu Yi Fan!" Jonnmyeon menghampiri rekan kerjanya itu dan memeluknya. "Sudah lama tidak bertemu, Kris!" Joonmyeon menjabat tangan Kris –nickname dari Wu Yi Fan- dan duduk di kursi yang berhadapan dengan Kris yang diikuti Baekhyun.
"Baekhyun, ini teman Appa yang baru saja datang dari Inggris. Kris, ini Baekhyun. Kau masih ingat kan?" tanya Joonmyeon.
"Yeah, tentu saja masih. Terakhir aku melihatnya masih bocah mungil yang suka memakai bandana kelincinya sekarang sudah beranjak dewasa." Ucap Kris sambil mengacak rambut Baekhyun, Baekhyun hanya tersipu mendengar ucapan Kris.
"Ah ya, Joonmyeon dan Baekhyun perkenalkan ini Istriku dan Putraku. Huang Zi Tao dan Wu Chanyeol. Kau mengingatnya?"
"Ya, tentu saja!" Joonmyeon menjabat tangan Zi Tao dan Wu Chanyeol. "Baekhyun beri salam pada keluarga Wu."

"Annyeonghaseyo, Kim Baekhyun imnida." Ucap Baekhyun sambil membungkuk memberi salam pada Tao.
"Cantiknya, uri Baekkie. Sudah besar ne sekarang." Tao memeluk Baekhyun dan mencubit pipinya gemas.
"Ne Ahjumma." Baekhyun hanya menunduk malu dan tersenyum.
"Kim Baekhyun."
"Wu Chanyeol." Ucapnya sambil membalas jabatan tangan Baekhyun.

To Be Continued

HUAHAHAHAHA. Tbc dengan sangat amat tidak elit. Gimana ancur gak? Ancur gak? Ancur lah ya pastinya. Namanya juga masih belajar buat fanfict maklum ya maklum.
Maaf ya buat yang gasuka sama Chorong kalo dipasangin sama Joonmyeon. Gapapa kan? Cuma dikit kok ya, Cuma nama doang WUAHAHHAAHHAHA.
Part ini belum ada moment-moment bersama/? Soalnya ini part pengenalan siapa itu Baekhyun. Ya hanya ini yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya saya minta maaf/?

BYEBYEE! JANGAN LUPA REVIEW YA. KARENA REVIEW READERS ADALAH KELANGSUNGAN DARI FICT INI.

WITH LOVE,

XIUPERMAN