Byun Baekhyun, itu nama lengkapku. Dengan marga Byun yang diturunkan dari keluarga Appa-ku. Aku termuda dari keluargaku. Dengan seorang Oppa sayang padaku. Meski ia jarang berada dirumah karena pekerjaannya yang mengharuskannya keluar dan kembali ke negeri gingseng ini. Tidak hanya Oppa-ku yang sering pepergian ke luar negeri yang selalu aku rindukan. Eomma dan Appaku pun sama. Meski tidak sesering Oppa-ku, karena eomma-ku bilang, Appa dan Eomma akan merindukanku dan menghawatirkan ku jika berlama-lama diluar negeri.

Aku ingin sekali seperti mereka, bisa pergi keluar negeri dengan sering. Meski aku-pun pernah ke jepang tapi itu sewaktu aku masih berumur dua belas tahun.

Aku sudah biasa ditinggal sendiri dirumah. Kesepian, itu adalah keseharianku. Tapi ada seseorang yang selalu mengertiku. Sudah ku anggap ia sebagai orang tua-ku setelah Eomma dan Appa-ku, kuanggap ia sebagai teman, bahkan sahabatku. Dia Kwon Ahjumma. Kalian herankan? Pasti kalian kira orang itu adalah orang yang seumuran dan bahkan satu sekolah denganku.

Kwon ahjumma, ia orang kepercayaan orang tuaku untuk menjaga-ku dan rumah ini. Aku menganggapnya segalanya. Aku selalu mencurahkan perasaanku entah itu sedih, senang, dan takut. Ia selalu melindungiku, terkecuali di sekolah. Ia tau apa yang aku inginkan dan yang tidak. Ia jarang menunjukkan kemarahan, kesal atau raut wajah yang tidak aku inginkan. Padahal, mungkin aku sering bertingkah kekanakan, dan membuat siapapun kesal. Tapi tidak dengannya.

Sekarang aku menginjak kelas 2 Senior High School. Lebih tepatnya Yeonsang Senior High School. Aku tidak memiliki banyak teman disekolah. Bersosialisasi saja jarang, mengenal teman satu kelas saja sudah cukup. Karena aku termasuk orang yang cuek dengan orang asing yang tidak kukenal. Selain Kwon Ahjumma, aku mempunyai seorang kepercayaanku, kali ia bersekolah bersamaku, bahkan satu kelas. Kami duduk berdekatan. Ia duduk dibangku baris ke dua, dan aku disampingnya. Ia sahabat baikku, setelah Kwon Ahjumma.

Xi Luhan namanya. Kami berteman dekat sejak pertamakali aku bersekolah di Yeonsang SHS. Ia yeoja yang baik, cantik dengan rambut magenta yang panjang nan lurus, ceria, cerdas, dan nyaman denganku. Aku pun nyaman dengannya. Ia layak menjadi seorang eonni untukku. Meski ia sering bertingkah seperti seorang laki-laki. Perhatian, dan kadang berlebihan. Tapi aku suka dengannya. Kadang aku pun bercerita dengannya. Ia pun begitu.

Gadis imut itu mempunyai sedikit perbedaan denganku. Jika ia cukup terkenal dikalangan siswa disekolahku, sedangkan aku tidak. Yaa pernah sesekali ketika aku berjalan melewati koridor seorang namja yang tidak kukenal menyapaku. Tapi hanya kubalas dengan senyuman tipis saja. Karena aku anti dengan namja. Yang kebetulan sahabatku yang banyak mempunyai fans namja disekolahku ini, sama denganku yaitu anti dengan seorang namja. Meskipun banyak namja yang menyatakan perasaannya pada gadis imut itu, tapi ia selalu menolak dengan alasan ia perlu belajar, bukan berpacaran. Alasan yang baik menurutku.

-Author Pov-

Langkahnya tergesa, sembari membawa tumpukan buku yang cukup tebal dipeluknya. Ia sibuk mengecek tumpukan-tumpukan buku yang ia peluk. Tak memperhatikan cara berjalannya. Ia mengabaikan orang-orang yang mengumpat karena sudah beberapa kali ia menabrak orang didepannya. Ia sudah terlambat kali ini. Sebentar lagi praktek akan segera dimulai. Belum lagi kelas masih cukup jauh, diseberang ia berjalan—cepat sekarang.

Tiid.. Tiid!

Greb!

TBC...

Mind to rnr?^^