1. Anda harus menjadi orang yang wajar dengan kecerdasan dan akal sehat. Kami tidak menerima fucktards/orang tolol

2. Perintah harus diikuti setiap saat. Jika seorang yang berpangkat di atas Anda memberikan perintah, maka Anda harus mengikuti mereka.

3. Yakuza melindungi anggota mereka, asalkan mereka tidak melanggar peraturan.

4. Kami tidak menendang keluar orang-orang yakuza. Setelah Anda masuk, hanya ada satu jalan keluar dan Anda tidak ingin bahwa...

.

.

.

IRIS

© Uchiha Vnie-chan

.

.

Standard Disclaimer Applied

.

.

Rated : M for Mature content, language, and Lime

Genre : Romance/Crime/Angst

Warning : Alternative Universe, OOC, Straight pairings

.

.

Prolog

.

.

.

"Sudah kukatakan, seharusnya kau baca baik-baik kertas itu sebelum kau bersumpah, tolol,"

"Satu bedebah sudah kulenyapkan."

.

.

"Kita pulang."

Misi selesai.

.

.

"Bukankah mimpi itu adalah sebuah pertanda?"

"Hn?"

"Bahkan otak jeniusmu tidak dapat menjangkau semua itu?"

"Jangan konyol, Sakura. Itu tidak ada hubungannya sama sekali."

"Kalau iya?"

"Tak akan pernah."

.

.

"Pachinko, penyelundupan senjata, perdagangan ampethamine, pemerasan, pembunuhan terencana."

"Memang pekerjaan kita, 'kan?"

.

.

"Aku memang seorang yang kotor—penjahat. Tapi aku bukan pelacur. Jadi, segera singkirkan tangan menjijikanmu dari tubuhku, atau kau kuhancurkan."

"Tak usah sok jual mahal, nona cantik."

"Kau..."

CRASSSH!

.

.

"Ingat peraturan dalam organisasi ini? Poin pertama."

"Jangan membunuh dan memburu seseorang tanpa izin."

"Lalu, apakah kau sudah jadi idiot, hah? Lihat apa hasil permainanmu! Kau mengacaukan semuanya!"

"Maafkan aku."

"Kau pikir minta maaf bisa mengubah semua ini?"

"Sudahlah, hentikan. Ia tak sepenuhnya bersalah."

"Kau mudah berkata seperti itu, Tuan Muda Uchiha. Karena dia kekasihmu."

"Aku siap menerima hukuman."

"Sakura."

"Yubitsume. Besok malam."

.

.

"Memangnya, apa yang kau inginkan dariku, eh?"

"Kau."

.

.

"Aku ada di sampingmu. Kenapa kau ulurkan tanganmu kepada yang lain?"

.

.

"Kau tahu, Kakashi, sesungguhnya aku lelah. Bagaimana kita bisa bekerja sama bila kau tak bisa percaya sepenuhnya padaku?"

"Aku percaya padamu."

"Lantas apa? Kau selalu mencurigaiku, 'kan? Berpikir aku adalah iblis yang kelak akan menghancurkan kalian."

"Aku tidak seperti itu."

"Bukankah tingkah dan pemikiranmu mungkir dari ucapanmu sendiri?"

"Kuharap kau bisa berpikir jernih."

.

.

"Kau hanya memanfaatkanku. Pakai, lalu buang. Kau pikir aku ini apa?"

"..."

"Kebiasaan burukmu pasti sering menyakiti orang."

"Apa aku menyakitimu?"

.

.

"Kau itu seperti kertas. Murahan dan tidak punya integritas."

.

.

"Tidakkah kau berpikir kita hidup dalam terlalu banyak peraturan? Kita bersembunyi di balik kekuasaan, merengek-rengek pada kekuatan. Padahal tidak ada yang bisa didapatkan dari semua yang tidak berguna itu."

"Kau ingin meninggalkan semua itu?"

"Seperti yang kukatakan. Kau harus melepaskan semuanya untuk memandang diriku yang sebenarnya."

.

.

"Akatsuki?"

"Ya, kita akan bekerja sama dengan Akatsuki."

"Aku benci Akatsuki."

.

.

"Kau adalah seorang Haruno."

.

.

"Takdirku adalah menjadi malaikat untuk mengantarkan iblis-iblis macam kalian ke dasar neraka."

"Dan kita akan bertemu lagi di sana. Iya kan?"

.

.

"Demi Tuhan dan segala idealisme busuk itu, aku membencimu!"

.

.

"Lihat aku. Lihat aku!"

"Aku tak pernah mencintaimu, Sasuke."

"Jadi sekarang siapa yang memanfaatkan dan dimanfaatkan, eh?"

.

.

"Hal yang paling kubenci di dunia ini adalah takdirku. Dan darah yang mengalir di tubuhmu."

.

.

"Aku muak dengan semua ini."

.

.

And sooner or later it's over.

.

.

"Berhenti."

"Kubilang, berhenti!"

.

.

"Bunuh dia."

"Adalah kewajiban seorang yakuza untuk membunuh pengkhianat."

"Aku akan menghentikan kalian."

"Gaara, jangan konyol!"

"Kau menyayanginya 'kan, Naruto?"

"Orang yang melanggar peraturan adalah sampah. Tapi orang yang tidak mempedulikan temannya sendiri, lebih rendah daripada sampah."

"Kakashi-sensei?"

"Pergilah."

.

.

"Something once lost will never return."

.

.

"Kau bilang kau mempertahankannya? Kau yang menendangnya keluar! Baik, kalau itu maumu, tetaplah dengan keegoisanmu sampai akhir, Yang Mulia Uchiha Sasuke."

.

"Aku sudah menemukannya."

"Selesaikan misi, malam ini juga."

.

.

"Sakura."

"Masih sudi menemuiku, eh?"

"Tak akan kubiarkan kau sembunyi lagi."

"Aku tidak pernah bersembunyi."

.

.

"Jangan pernah berdiri di tempat aku tidak bisa melihatmu!"

.

.

"Aku tak pernah ada. Aku hanyalah sebuah bayangan—ilusi."

"Kau tahu, kau dan aku, kita selalu sama. Kotor, tak nyata, tak terlihat. Yang kelak akan lenyap begitu saja dari muka bumi. Tapi aku tak peduli."

.

.

"Aku hanya membutuhkanmu. Dan semua itu sudah cukup."

.

.

"Memangnya apa yang kau tawarkan untukku seandainya aku melepaskan semua itu?"

.

.

"Cinta."

.

.

And I don't want the world to see me

Cause I don't think that they'd understand

When everything's made to be broken

I just want you to know who I am.

.

.

"Tidak—"

.

.

"—aku,"

.

.

"Sakura!"

.

.

"Dalam kondisi apa pun, dimana pun, kapan pun, pada saat kematianku, izinkan aku mati di tanganmu."

.

.

.

.

Iris © Goo Goo Dolls

.

.

1)Yubitsume : tradisi pemotongan jari bagi anggota yakuza yang melanggar peraturan.

A/N: Yup. Satu fic lagi menambah jajaran utang saya. Tapi, saya ambil risiko itu. Adakah yang merindukan saya? #plakk!

Sudah bisa menebak jalan cerita di atas? Yang pasti, pairing utama saya rasa semua sudah bisa menebak. Yeah, saya tidak pernah bisa jauh-jauh dari pairing itu. Atau, ada yang menginginkan saya menyelipkan pairing slash di sini? #doublegampared

Belum bisa banyak berkomentar. Ini baru permulaan.

.

.

Keep or delete?

Review?