A Cuddle―by Kueii
Disclaimer
Shingeki no Kyojin © Isayama Hajime
Cover image isn't mine
Warn
A bit ooc, drable ato ficlet (?), uncontrollable timing, boleh dibilang agak canon (?) and standard warning applied. Spoiler. DLDR.
Cheers!
i. Penasaran
Rivaille baru saja selesai merawat kuda ke sayangannya. Ketika ia hendak keluar bersama binatang itu dari kandang kuda, manik obsidian pria itu menangkap pemandangan reuni trio; Eren-Mikasa-Armin. Oh tentu saja Rivaille tahu nama dua orang lainnya―selain Eren si bocah titan―karena mereka pernah dipanggil ke ruang sidang, untuk memberikan kesaksian dan menyaksikan Eren diselamatkan oleh dirinya.
Gadis Ackerman itu menggenggam telapak tangan Eren Jäger dengan kedua tangannya. Samar-samar Rivaille dapat mendengar suara si gadis yang menanyakan keadaan bocah titan itu.
"Eren, apa mereka menyakitimu?" tanya gadis berambut hitam legam, kepada bocah laki-laki bersurai kecoklatan di hadapannya. Riak kekhawatir menghiasi wajah cantiknya.
Tanpa bermaksud ingin menguping lebih jauh lagi, Rivaille segera beranjak pergi. Tetapi sebuah kalimat lain melesat ke udara, membuat tubuh mungilnya terpaku sesaat.
"Perlakuan si pendek itu padamu terlalu berlebihan," dahi gadis itu berkerut kesal dan maniknya menajam, seakan-akan kejadian itu kembali terulang di hadapannya sekarang.
Apa mereka sedang membicarakan dirinya?
"Aku akan membuat si pendek itu membayar semua tindakan yang telah ia lakukan padamu, di ruang sidang beberapa hari lalu," rahang gadis itu mengeras menahan amarah.
Manik turquoise milik Eren sedikit membulat, "Jangan bilang pria pendek yang kau maksud itu Rivaille-heichou?"
Diam. Gadis itu sama sekali tidak menjawab pertanyaan dari saudara angkatnya. Ia seperti mengiyakan dugaan Eren tetapi dalam diam.
Ah ternyata benar, mereka sedang membicarakannya.
Kemudian pria itu menatap sebentar sumber suara yang tadi mengumpatinya. Hm, Mikasa Ackerman si prodigy. Orang-orang menjulukinya begitu karena kemampuan bertempurnya yang katanya sungguh luar biasa. Dengar-dengar ia juga terlalu overprotective pada saudara angkatnya, bahkan gadis bersurai hitam legam ini rela membuang nyawanya demi bocah titan itu. Jadi tidaklah aneh jika gadis itu ingin balas dendam padanya.
Rivaille pun beranjak pergi dari sana bersama kuda kesayangannya dengan memasang wajah datar. Tetapi sebenarnya, ia menyeringai dalam hati. Ia penasaran bagaimana cara seorang Mikasa Ackerman yang katanya memiliki kekuatan setara dengan seratus prajurit, membalaskan dendamnya pada kopral muda ini. Pria ini sungguh menantinya.
.
.
Ouput dari Kei:
Entahlah... ini drabble, ficlet atau apa... orz.
Fic pertama di fandom ini, semoga berkenan memberikan feedback :3
Salam Rikasa dari Kei \m/
