Story By: Razen.
Disclaimer: Kazuki Takahashi & Naohito Miyoshi.
Rate: K
Genre: Parody/Humor.
Main Chara: Yuuto.
Warning: Typo, spew warning, some mistakes EYD, AU, bahasa non-baku, bahasagaul/alay.
A/N: Fic ini hanya untuk senang-senang saja. Hasil dari pelampiasan pusing akibat pengerjaan projek naskah.
xXx
Makan Bakso
xXx
.
.
.
"Bung Crow! Bakso yang biasa!"
Yuuto berteriak menyuarakan pesanannya. Perut menggerutu hampir seharian, kelaparan karena tak sempat diisi sejak pagi. Salahkan dosen yang memberi tugas seenaknya. Yuuto sampai membuat lelucon mengapa bapak-bapak jenggotan pongah itu dipelihara di kampusnya.
Kursi plastik ditarik, Yuuto menghempaskan bokong ke atasnya. Perutnya berbunyi lagi, makin tak sabar minta diisi saat mencium bau kuah bakso. Hm~~ diminum bersama es jeruk, pasti enak.
Eh, tetapi Yuuto baru berhasil melewati demam dua hari lalu. Aduh, bisa kumat kalau minum es.
"Minumnya apa, Den Yuuto?" Seru Abang Shinji, salah satu dari pegawai di warung bakso Martha, tugasnya membikin minuman untuk pelanggan. Bekerja sama dengan Bung Crow, yang bertugas meracik bakso. Mereka berdua sudah hapal dengan Yuuto.
Yuuto mendesah, lantas asal sebut. "Kopi susu!"
"Habis, Den. Tinggal teh."
"Ya, sudah. Apa yang ada."
"Oke, Den."
Yuuto menaruh tas di atas meja, capek dijinjing terus. Untung tak banyak pengunjung. Yuuto tak mau tasnya kotor diletakkan di tanah.
"Ini dia! Baksonya sudah siap! Satu porsi bakso rendah garam dengan pentol nano-nano, ekstra bawang goreng krenyes, dan suhun maknyus! Silakan!" Crow menghidangkan semangkuk bakso di depan Yuuto, lalu kembali melayani pengunjung lain.
Yuuto mengambil botol saos tomat dan menuangkan isinya. Kuah bening berlemak bercampur warna merah pekat. Sesendok kecil sambal ikut serta. Lalu diaduk seperlunya.
"Selamat malam."
Yuuto menyunduk sebuah pentol dengan garpu dan melahapnya. Hm ..., isinya potongan telur. Yuuto mengunyah dengan nikmat.
"Meooong~!"
Mata Yuuto berkedip-kedip. Sesuatu yang berbulu mengelus kakinya. Taplak meja disibak, Yuuto bengong melihat adanya kucing putih bermata biru. Kening Yuuto mengerut, setengah takjub bulu di kepala si kucing menyerupai sesisir pisang.
"Wah, kucing ini datang lagi."
Yuuto menoleh, dilihatnya Crow sedang mengelap mangkuk yang baru dicuci.
"Biarkan saja. Cuma kucing nyasar, biasa minta dikasihari agar diberi makan."
Yuuto manggut. Kucing itu terus bermanja di kakinya, mengeong-ngeong meminta diberi sebuah pentol.
Yuuto ganti menilik mangkuk baksonya, tersisa tiga buah pentol yang mengambang. Hm ...
"Bung Crow! Tambah pentolnya lagi, sepuluh biji, ya!" Seru Yuuto.
Crow heran, namun tetap memenuhi pesanan.
Yuuto melanjutkan makannya selagi menunggu. Si kucing tampak kecewa karena Yuuto tak acuh sama sekali. Baru saja akan pergi menjauh dari Yuuto, Crow datang membawa semangkuk pentol.
"Silakan."
Yuuto mengambil tiga buah pentol dan merendamnya ke dalam mangkuk. Kemudian ia mengambil satu pentol dan menunduk.
Si kucing mengeong-ngeong nyaring, siap menyambut pentol yang disodorkan padanya. Yuuto mengangsurkan pentol lebih dekat dan langsung diraup oleh si kucing.
Pacar tak ada, makan bareng kucing pun jadi.
xXx
The End
xXx
