IF I'M A GAY, YOU GOT PROBLEM WITH IT?
Disclaimer ©Masashi Kishimoto
Story©Freaky Haha
Pairing: ItaKyuu
Rated: T (rating dapat berubah sewaktu-waktu)
Genre: Fantasy, Drama
Warning: Cerita ini di buat demi kesenangan pribadi author.
DLDR!
Kyuubi POV
Tck.
Menjijikkan! Kenapa dengan pandangan manusia-manusia itu? Mereka pikir aku setan apa?
Oh ya, hampir saja aku lupa, namaku Kyuubi Namikaze, 3 bulan lalu aku pindah ke sekolah ini, Konoha Senior High School. Tepatnya aku berada di kelas 3-b. Kelas yang sangat menjengkelkan, manusia-manusia rendah ada di sini.
Kalian tanya kenapa aku sangat mengutuk manusia di kelas ini? Huuh~ apa aku harus menceritakannya?
Berawal dari satu minggu lalu.
Flashback-On
"Apa kau tidak apa-apa?" tanyaku dengan sangat khawatir. Aku sering mendapatinya sedang di ganggu oleh segerombolan anak nakal.
"Hikkss... ti-tidak..."
"Kalau begitu kenapa masih menangis? jangan menangis lagi, kau ini laki-laki." Dengan sayang aku menariknya dalam pelukan ku. Lama kita berada dalam posisi seperti ini. "sudah, diamlah. Kau ini laki-laki tidak sih?" kataku menasehatinya.
"Aku... tidak akan menagis lagi." Senyum cerahnya kemabali terpancar, manis sekali. Ku tarik lagi dia dalam pelukanku. Ku kecup sebentar pucuk kepalanya.
"Kyuu..bi... Kau GAY?" seorang teman kelasku melihat apa yang sedang kita lakukan.
"Hah?" aku menatapnya bingung. Kemudaian aku sadar posisiku.
"Kau... GAY!"
Flashback-Off
Kalian tau! Bangsat sekali orang itu! Pagi harinya saat aku tiba di sekolah, telah menyebar gosip panas bahwa aku adalah seorang gay. Lalu jika aku seorang gay, apa masalah kalian sialan? Untung saja aku masih tau diri sebelum mengirim orang itu ke kerak neraka.
Setelah kejadianitu, setiap hari aku harus berpura-pura tidak mendengar apa yang sedang merka bicarakan. Seperti saat ini aku hanya menatap awan melalui jendela kelas. Anginnya sejuk. Aku jadi ingin tidur.
Normal POV
"Itachiiii un!" terdengar suara cempreng pemuda yang duduk di seberang meja Kyuubi. Kelas seketika menjadi heboh. Tapi seperinya tokoh utama kita masih asik dengan kegiatannya-tidur.
"Tuan Namikaze, apa kau memperkatiakan?" tanya guru pengajar saat itu. Azuma-sensei.
Kyuubi hanya mendongakkan kepalanya, melihat ke depan sekilas.
"Apa tidurmu nyenyak?" tanya Azuma-sensei lagi.
"Tidak, kau mengganggu." Jawab Kyuubi seenaknya.
Terdengar lagi bisikan-bisikan jahanam dari manusia-manusia lain di kelas itu.
"Si gay itu benar-benar tidak sopan." Atau "Wah, berani sekali dia, tidak sadar ya kalo namanya sudah kotor? Dasar gay." Dan suara-suara lain mengikuti.
"Ne, Itachi, selamat datang kembali, sebagai guru aku sangat bangga padamu. Aku berharap siswa-siswi lain juga mendapat kesempatan untuk melakukan pertukaran pelajar sepertimu." Kata Azuma-sensei panjang lebar.
"Terimakasih, sensei." Dan senyum charming itu meng"kyaaa"kan seluruh perempuan penghuni kelas 3-b.
"Oy, Itachi! Kau bisa duduk sebangku denganku." Tawar makhluk berbenruk seperti manusia hiu. Kisame.
"Thanks, Kisame, sepertinya aku akan duduk di meja lamaku saja." Tolaknya. Kemudian berjalan menghampiri Meja lamanya. Meja Kyuubi.
"Boleh aku duduk kembali di bangkuku?" tanyanya ramah pada si penghuni baru.
Kyuubi melirik sekilas. "Hn."
...
"Itachiiiii!" dengan secepat kilat, pemuda bersurai kuning telah memeluk teman lamanya.
"Hai, Dei. Senang bertemu lagi denganmu." Katanya mengacak pelan rambut kuning sahabatnya. "Oi! Saso! Apa kabar?" Itachi mengangkat tangan pada pemuda berrambut merah di belakang Deidara.
"Seperti yang kau lihat." Jawab Sasori stoic.
"Jadi? Kami menunggu ceritamu, un! Iya kan, Danna?" sepertinya pemuda bernama Deidara adalah seorang periang. Bisa kita lihat dari sikapnya.
Dari percakapan empat orang tersebut, Kyuubi menyimpulkan bahwa, di setiap akhir kalimat yang di ucapkan Deidara, selalu di tambah dengan suffix "un". Tidak penting.
Sementara gerombolan tadi beralih ke belakang kelas, untuk reuni tentunya. Kyuubi mengeluarkan kotak mekan siangnya dan sesekali melihat ke luar jendela. Sekarang dia mempunyai teman sebangku. Bukannya senang, dia malah merasa tidak nyaman. Dia terbiasa sendiri. Tidak punya teman.
...
"Kau melewatkan banyak kejadian di sini, Itachi!" seru seorang berambut silver yang di sisir rapi ke belakang.
"Sepertinya begitu. Ngomong-ngomong, siapa murid baru di sebelahku itu?" ucap Itachi. Dia mempunyai banyak teman, di senangi guru, dan menjadi idola para siswi di sini.
"Oh, namanya Kyuubi Namikaze, sebaiknya kau jangan terlalu dekat dengan dia." Kata Kisame.
"Kenapa?"
"Dia gay!" kali ini Kakuzu sang bendahara kalas yang menjawab.
SRAAK
Semua mata mengarah ke sumber suara. Bangku Kyuubi. Di lihatnya Kyuubi yang berdiri dari tempat duduknya dan segera berjalan keluar kelas tanpa perduli apapun. Termasuk pandangan-pandangan dari mata-mata terkutuk penghuni kelasnya.
"Kalian terlalu berlebihan." Ucap Itachi. Bel masuk berbunyi dan ia berjalan kembali ke bangkunya.
...
"NARUTOOO!"teriak seekor siluman rubah berekor sembilan.
"Jangan makan akuuuu!"
BUGH
Orang yang di panggil Naruto terjatuh dari tempat tidurnya.
"Kyuu-nii? Syukurlah, aku bermimpi akan di makan siluman rubah berekor sembilan." Katanya polos.
TWICH
"Cepat bangun, atau aku akan meninggalkan mu!" dia geram, sebuah jitakan penuh sayang di berikan Kyuubi pada adiknya.
Seperti ini lah aktifitas pagi duo Namikaze. Di temapat tinggal lama, maupun di rumah baru mereka yang sekarang ini. Mereka yatim-piatu. Orang tua mereka meninggal dua tahun yang lalu karena kecelakaan. Sejak saat itu nenek merekalah yang mengasuh mereka di desa. Tsunade baa-chan namanya.
Tapi, kemudian, Iruka, paman mereka membawa mereka pindah ke kota Konoha ini. Iruka yang membiayai pendidikan, memberi uang saku, serta membiayai kehidupan mereka sehari-hari. Tapi Iruka tidak tinggal di sini. Dia tinggal bersama kekasihnya. Kakashi.
...
"Kyuu-nii, aku duluan ya!" kata Naruto kepada Kyuubi. Dia berlari ke gerbang sekolahnya sambil melambaikan tangan,
"Haaaan~" terdengar helaan nafas dari pemuda berrambut jingga ber iris merah ini. Di lanjutkanlah perjalanan menuju sekolah 'tercintanya'.
"Ohayou, Namikaze." Sapa teman sebangku Kyuubi. Seperti biasa, Kyuubi hanya meliriknya dan memberinya dua kata, H dan N.
Oke! 4 jam pelajaran telah di lalui. Sekarang waktunya untuk beristirahat. Seperti biasa, Kyuubi dengan tenang memakan bekal buatannya sambil menatap keluar jendela. Sedangkan siswa laki-laki mengobrol sambil bergerombol di belakang kelas.
...
"Cukup un! Apa kalian tidak bosan membicarakan itu terus? Aku muak mendengarnya un!" Deidara berkata dengan nada yang meninggi. Itachi, Sasori, dan yang lain saling pandang.
"Kau kenapa Dei? Kenapa tiba-tiba kau kau berkata seperti itu?" tanya Yahiko.
"Apa kalian tidak punya hati un? Dia juga teman kita, dia berhak punya teman un! Jangan membicarakannya seperti itu terus un!" Deidara menunduk.
"Aku tidak mau tertular menjadi gay." Kata Hidan asal.
"Kalian kejam un." Deidara beranjak dari sekumpulan remaja laki-laki tersebut.
...
"Hai, Kyuu." Kini Deidara telah berda di samping meja Kyuubi. "Boleh aku duduk?" tanyanya sambil tersenyum ramah.
"Silakan." Jawab Kyuubi singkat.
"Kyuu..." Deidara melihat ke arah Kyuubi yang sedang fokus pada makanannya.
"Hn?" kini dia melihat kearah Deidara.
"Aku... aku minta maaf un." Matanya berkaca-kaca.
"Eh?" Kyuubi panik melihat ekspresi Deidara yang seperti akan menagis.
"Aku minta maaf un! Aku tidak bermaksud mengataimu gay. Aku tidak bermaksud menjauhimu. Aku tidak bermaksud..."
"Tidak apa-apa." Potong Kyuubi. "Lagipula... kenapa kau tiba-tiba berkata seperti iu?" Kyuubi menakkan sebelah alisnya.
"Tidak, aku hanya merasa tidak enak padamu un."
"Itu saja?" Kyuubi heran.
"Dan aku ingin menjadi temanmu un!" Deidara menampakkan senyum tulusnya.
Kyuubi tertegun. Ini pertama kali ada orang yang ingin berteman dengannya. Setelah sekian lama.
"Dei!" seseorang memanggil Deidara. Seseorang ber-rambut merah, teman sebangku Deidara.
"Baiklah un, aku harus kembali ke bangkuku, Danna un sudah memanggilku." Belum sempat Kyuubi menjawab, deidara sudah pergi dengan senyum ruangnya.
Tak seberapa lama. Bel masuk berbunyi. Itachi kembali ke tempat duduknya.
"Jadi Namikaze... kau seorang gay?" dengan senyum charmingnya melihat kearah Kyuubi. "Aku tidak masalah dengan hal itu, selama kau menjadi anak yang baik, aku tidak pernah mempermasalahkan orientasi seksual seseorang." Dengan lancang Itachi mengacak pelan rambut Kyuubi.
"Singkirkan tanganmu!" tepis Kyuubi.
TBC~
...
OKAY~
Judul ke-2, chapter pertama selesai~
Saya mencoba nulis pakek gaya bahasa+gaya penulisan lain, tapi sepertinya ini fail :/
Wkwkwk~ sya ga pernah cek ulang setelah nulis, jadi, maklum kalo typo everywhere XD
Mungkin, kalo ada yang gak suka, minggu depan bakal saya hapus deh #LOL
