Pukul 10 malam, namun belum ada tanda bahwa anaknya- Park Jihoon- akan tidur. Bayi berusia 15 bulan itu masih sibuk dengan boneka kumamon nya. Jujur saja Yoongi sudah mengantuk.

"Jihoonie sayang, tidur yuk"

Tetap saja bayi itu tetap menghiraukan mamanya.

"Maaaa ntuu maaa" Jihoon berteriak keras saat boneka kesayangannya itu terjatuh mengenaskan. Dan tak lama kemudian, suara tangis menggema di kamar Yoongi. Jihoon dalam mode ngantuk.

Yoongi menggendong dan menepuk halus punggung anaknya sambil mengelilingi kamar supaya anaknya itu tertidur pulas. Sekitar 15 menit, Jihoon sudah tertidur pulas.

Ya, beginilah kegiatan yoongi sehari-hari. Merawat keluarga kecilnya bersama suaminya, Park Jimin. Yoongi menikah dengan jimin dalam usia yang masih muda, 19 tahun.

*maklum, hormon dan cinta sudah menyatu*.

Satu tahun kemudian, yoongi mengandung. Sebenarnya, Jimin dan Yoongi tidak terlalu mempermasalahkan soal momongan. Lagipula, usia mereka masih muda dan kala itu mereka masih melanjutkan pendidikan. Untung saja, pada saat yoongi hamil, jimin sudah lulus dan magang di perusahaan ayahnya.

Bukan berarti jimin anak dari pemilik perusahaan ia bisa langsung naik jabatan tertinggi. Jimin ingin memulai dari nol dan menunjukan pada istrinya bahwa ia bisa naik jabatan tanpa di bantu oleh ayahnya.

Mereka melalui rintangan yang benar benar sulit, dan itu menyadarkan mereka bahwa pernikahan itu bukan sesuatu hal mudah untuk dirintangi. Bukan berarti juga pernikahan sebagai wadah senang-senang. Pernikahan itu sesuatu hal yang paling sulit untuk dilakukan di dalam hidup ini, karena tidak mudah untuk menyatukan dua insan yang berbeda. Itu menyadarkan Jimin dan Yoongi, bahwa mereka sekarang harus mengurangi ego dalam diri mereka. Apapun masalahnya, mereka berusaha untuk menyelesaikan dengan kepala dingin.

Pikiran itu datang saat Yoongi hampir keguguran. Yoongi yang keras kepala. Dan Jimin juga yang keras kepala. Jimin yang khawatir akan keselamatan yoongi. Dan yoongi yang cuek akan apapun.

Untung saja, mereka berdua berjanji untuk tidak egois.

Yoongi segera meletakan jihoon di kasur bayi milik jihoon. Park Jihoon. Anaknya dengan Jimin. Salah satu anugerah terindah bagi mereka berdua. Matanya yang sipit, seperti jimin dan yoongi. Ditambah lagi bibir tebal seperti jimin serta kulit pucat seperti yoongi. Sungguh perpaduan yang sempurna.

Yoongi memandangi bayi kecilnya. Setelah itu, ia langsung merebahkan tubuhnya di kasur. Sungguh hari yang melelahkan. Hari ini jihoon benar benar cerewet, tak bisa diam. Apalagi saat jimin pamit keluar tadi pukul 9 malam untuk mengambil pesanan Yoongi. Jihoon menangis, ingin ikut bersama jimin. Yah gimana lagi? Jam 9 waktu tidur jihoon. Maka yoongi terpaksa menjauhkan Jihoon dari Jimin dan membuat bayi itu menangis keras.

Menjadi orang tua itu susah, bung.

Ini sebagai permintaan maafku plus menambah utangku. Well, hampir satu tahun gak update cerita samsek. Mianhae :')Pika