Rasanya mood Sakura hari ini benar-benar sudah melebihi kadar buruk, mungkin sudah masuk tahap super jelek. Bagaimana tidak? Misinya di Suna cukup melelahkan, sang Kazekage dengan teganya memberi bertumpuk-tumpuk misi padanya yang notabene adalah kekasihnya sendiri. Di tambah lagi, saat hendak melaporkan misinya pada Gaara sekaligus melepas rindu -Sakura sangat ingin bertemu tapi Gaara selalu menolak dengan dalih tugasnya sangat banyak- karena Gaara tidak pernah meluangkan waktu untuknya selama ia berada di Suna, ia malah memergoki Gaara tengah mengusap wajah seorang wanita beramput pirang sepundak!
'Sabaku no Gaara, kau benar-benar cari mati!'
Ketika jade Gaara mendapatinya berdiri di depan pintu disertai raut wajah kesal bukan main, ia langsung berbalik meninggalkan ruang Kazekage terkutuk itu, mempercepat langkahnya menjauh sebelum ia menghancurkan salah satu bangunan penting di Suna dengan kepalan tangannya.
"Sakura!" Gaara mengejar gadisnya yang mulai berlari. Tapi semakin Gaara mempercepat lajunya, Sakura terus menambah tempo kecepatannya.
"Sakura tunggu!"
"Persetan denganmu Sabaku no Gaara!" Maki Sakura tanpa perlu bersusah payah berbalik kepada pemuda berambut merah itu.
Pasir-pasir dari dalam guci Gaara menjulur ke arah Sakura, membentuk sebuah simpul untuk menahan pergelangan tangannya. Hal ini tidak membuat Sakura diam, kunoichi itu mengambil kunai dalam tas kecilnya lalu diarahkan pada pasir Gaara, berusaha menepisnya dengan kasar.
Sang Kazekage tersebut hanya dapat memandang takjub Sakura, baru kali ini gadisnya tampak begitu marah, sampai-sampai memutuskan ikatan dari tali pasirnya,"Kenapa kau melawan?"
"Kenapa kau menahanku!" emosi Sakura sudah meluap-luap, tak lagi ia pedulikan suaranya yang sekarang ini mungkin sudah berupa lengkingan.
"Kenapa kau marah?"
"Kenapa kau mengejarku?"
Jade Gaara terpaku memandangi kilatan kemarahan dalam emerald Sakura, kemudian bergulir ke bawah bibir Sakura yang bergerak terbuka,"Tidak sepantasnya seorang Kazekage bermesraan dengan seorang wanita di kantor. Kau memalukan!" Ujar Sakura sinis.
Mulut Gaara sedikit terbuka, ia tidak percaya Sakura cemburu padanya. Ini kali pertama gadis bersurai merah muda itu menunjukkan perasaannya. Sebab, selama ini Sakura selalu berlaku cuek meski ia dan Gaara sudah berpacaran sekian lama, tapi tak pernah sekalipun Sakura menunjukkan emosi itu, ketika Gaara menolong Hinata, membantu Ten-Ten, bahkan menyelamatkan Matsuri.
"Kau cemburu?"
Raut wajah Sakura yang mengerut marah perlahan-lahan mengendur, ia mengubah ekspresi wajahnya menjadi datar,"Tidak,"
Gaara menyengir jahil, tubuhnya mendekat pada Sakura yang tidak bereaksi,"Kau cemburu,"
"Tidak!"
"Kalau begitu cium aku,"
"Minta saja pada gentong pasirmu," desis Sakura sebelum ia menghilang dari hadapan Gaara, membuat pemuda bertato kanji 'Ai' di alisnya itu menghela napas.
.
.
.
.
.
Author's note:
Tiba-tiba ide gaje ini muncul begitu saja :/
Terinspirasi dari sebuah quote di twitter. Hohoho
