-Because of the Rain-
*Ch 1*
*Request dari Dere Dere 02*
Story by: Kiriko Alicia
Vocaloid belongs to Crypton Media and Yamaha Corp
Rating: T
Pairing (Main): Mikuo Hatsune X Shion Kaiko
Genre: Romance, Hurt/comfort,
Warning: Cerita gaje, alur lambat/ngebut, typo bertaburan dimana-mana, dan cerita ini dapat mengakibatkan berbagai macam reaksi terhadap para pembacanya (Menangis terharu, tertawa ngakak, kesel-kesel sendiri karena pairing lainnya tidak sesuai harapan, dll). All in Normal PoV.
Summary: Karena hujan, mereka dapat bertemu. Walaupun hanya sebentar, namun pertemuan itu bagaikan video yang dapat di-replay berulang-ulang di otak mereka.
TES TES TES…
Suara hujan menggema di halaman yang sepi itu. Seorang gadis berambut biru laut tengah berdiri di dalam bangunan sekolah itu, menunggu hujan untuk berhenti. Nama gadis itu tidak lain adalah Shion Kaiko.
Siswa siswi lain yang membawa payung, sudah pulang terlebih dahulu. Dan itu berarti, disana hanya ada Kaiko seorang dan beberapa orang yang mengikuti pelajaran tambahan.
Sesekali, ia menghela nafas dan merutuki dirinya sendiri karena tidak menuruti ucapan kakaknya, Shion Akaito, dan pergi ke sekolah tanpa membawa payung.
"Kau belum pulang?" Tanya seorang laki-laki disebelah gadis itu tiba-tiba. Kaiko terlonjak kaget dan menemukan sepasang mata berwarna hijau kebiruan menatapnya dengan tajam.
"Di…Dia kan… Mikuo Hatsune?" Batin Kaiko dengan ketakutan. Mikuo Hatsune. Ia cukup populer di sekolahnya, namun, karena sifatnya yang dingin, fangirlsnya tidak berani macam-macam dengannya.
Kaiko hanya menggeleng pelan. Keheningan sekali lagi melanda tempat itu. Suara hujan sekali lagi terdengar dengan jelas di telinga kedua orang itu.
"Bagaimana kalau kau kuantar pulang?" Tanya Mikuo tiba-tiba. Di genggamannya terdapat sebuah payung berukuran cukup besar berwarna biru.
"E-eh? Ti-tidak terimakasih," Ucap Kaiko tergagap di bagian awal. Ia sama sekali tidak menyangka akan ditawari oleh Mikuo Hatsune yang terkenal dingin dan em… 'sedikit'… Kejam.
"Hujannya juga masih lama, kalau kau kubiarkan disini, bisa-bisa kau jatuh sakit. Udaranya kan dingin," Ucap Mikuo. Kata-katanya memang manis, tapi wajahnya sama sekali tidak menunjukkan ekspresi.
"Benar juga ya… Bisa-bisa aku nanti sakit… Tapi… Apakah tidak merepotkan? Uh! Tapi ini kan berkat! Seharusnya berkat tidak boleh ditolak! Um… Lalu aku harus bagaimana?! AArrrrghhh…," Kaiko hanya bisa berkutat dengan pikirannya tanpa menyadari kalau Mikuo sudah membuka payungnya dan membawa tasnya.
Ia sudah bersiap-siap pergi meninggalkan Kaiko.
"Kalau kau tidak mau ya sudah," Ucap Mikuo yang menyadarkan Kaiko dari peperangannya dengan pikirannya.
"Eh! Tunggu… A… Aku ikut…," Teriak Kaiko tiba-tiba lalu berlari sambil membawa tasnya kearah Mikuo yang sudah berada di area hujan, tapi tidak terlalu jauh sehingga ia masih bisa menyusulnya.
"Hosh… Hosh…," Kaiko pun terengah engah karena berlari cepat menerobos hujan. Pakaian, rambut, dan syal yang dikenakannya pun basah, walaupun tidak banyak.
"Kau ini gila atau apa? Menerobos hujan seperti itu? Bisa-bisa besok kau sakit!" Ucap Mikuo. Tidak bisa dipungkiri kalau terdapat nada marah dan kesal di kalimatnya.
"Maaf…," Hanya satu kata itu yang dilontarkan Kaiko.
"…," Mikuo pun hanya terdiam lalu tiba-tiba menggandeng tangan Kaiko. Kaiko yang menyadarinya langsung memerah wajahnya.
"Eh… Hatsune-san… Tanganmu…," Ucap Kaiko dengan wajah yang memerah seperti udang rebus.
"Lebih baik begini, daripada nanti kau berlari menerobos hujan seperti tadi. Seharusnya kau bisa memberitahuku supaya aku kembali lagi, dan bukannya membiarkanmu menjadi basah begini!" Ucap Mikuo dengan nada kesal.
"A-aku tidak ingin merepotkan…," Ucap Kaiko tergagap. Ini pertama kalinya ia dimarahi oleh laki-laki selain Akaito dan Otou-sannya.
"Jika kau sakit, bukankah akan lebih merepotkan?" Tanya Mikuo, masih dengan nada yang agak kesal. Kaiko terdiam dengan ucapannya.
"Iya ya… Akaito-nii pasti khawatir… Okaa-san dan otou-san juga akan jadi khawatir nantinya… Ditambah lagi dengan biaya obatnya yang tidak bisa dibilang murah…," Pikir Kaiko dengan kepala tertunduk.
"Maaf…," Ucap Kaiko untuk yang kedua kalinya. Mikuo terdiam sejenak sebelum bertanya kepada Kaiko.
"Siapa namamu?" Tanyanya.
"Kaiko… Shion Kaiko…," Ucap Kaiko dengan suara kecilnya.
"Oh… Dimana rumahmu?" Tanya Mikuo.
"Di Jalan Sashimi blok A nomor 3…," Ucap Kaiko. Ia hanya menjawab dengan patuh pertanyaan-pertanyaan Mikuo. Mikuo hanya ber-oh ria.
"Hatsune-san sendiri dimana?" Tanya Kaiko lagi.
"Hampir sama sepertimu, di Jalan Sashimi blok A nomor 5…," Jawab Mikuo.
"Huff… Syukurlah kalau kita searah…," Ucap Kaiko sembari menghela nafas lega.
"Kenapa? Kau takut merepotkan lagi ya?" Tanya Mikuo dengan tatapan tajamnya.
"A-ah… I-itu…," Kaiko pun tidak dapat berkata-kata lagi.
"Hah… Apakah aku benar-benar mudah ditebak ya?" Pikirnya.
Tiba-tiba saja Mikuo tersenyum. Kaiko serasa membeku sesaat karena menerima senyuman dari seorang Hatsune Mikuo. Ia pun merasa wajahnya mulai memanas dan jantungnya berdetak kencang.
"Aku tidak pernah melihat seseorang sepertimu sebelumnya," Ucap Mikuo lalu terkikik geli.
"He-hei! I-itu tidak lucu! Kata Akaito-nii, sifat ini merupakan keturunan dari nenekku!" Ucap Kaiko, tidak terima diperlakukan begitu. Namun Mikuo malah tertawa lebih kencang karenanya.
"UUH…," Geram Kaiko pelan sambil cemberut.
"Maaf… Maaf…," Ucap Mikuo masih sambil tersenyum geli, "Baiklah… Ayo kita segera jalan."
Kemudian mereka berdua segera pergi dari sekolah mereka dan memulai perjalan ke rumah mereka.
Pertemuan pertama. Hujan. Cinta yang mulai bersemi. Semuanya terikat satu dengan yang lain. Bagaikan sebuah jembatan yang dihubungkan satu dengan yang lain.
Namun… Apakah jembatan akan selamanya aman? Tidak, bukan? Terkadang… Penghalang datang. Dan mulai muncul berbagai konflik serta kesalahpahaman diantara mereka.
Alicia: Cerita MikuoKaiko pertamaku atas request dari Dere Dere 02. Bagaimana menurut kalian? Bagus? Jelek? XD Rencananya Alice mau pakai SeeU sebagai peran 'antagonis'-nya. Walaupun nanti akhirnya juga protagonis sih X3
Semuanya + Alicia: Oke! Terakhir… Mohon reviewnya! X3
