Hello :D Hehee, selamat membaca saja. RCL? iya dong! Siders? Flame? Bash? Jangan dong yaaa :D
Cast : Jung Yunho (26)
Kim Jaejoong (25)
Kim (Shim) Changmin (15) etc~
YunJae YunJae YunJaeee
"Hyung, lima belas menit lagi kau ada jadwal makan siang dengan calon clien dari Jepang di Bolero Resto" tutur seorang namja berpenampilan rapi sambil menyerahkan beberapa lembar kertas berisi informasi calon rekan bisnis perusahaan mereka nanti. Jaejoong—orang yang dipanggil hyung tadi mengernyitkan dahi menatap sekertaris sekaligus teman semasa kuliahnya dulu itu.
"Junsu-ya, kenapa harus di jam makan siang? kau tahu kan aku paling tidak suka diganggu saat jam makan siang?" iris kelam Jaejoong menatap Junsu tak suka.
"Mianhae hyung, jadwal Hikaru-sama hanya kosong saat jam segitu, sorenya dia harus sudah kembali ke Jepang".
"Batalkan saja janji dengannya Su"
"Hyung! kita akan mendapatkan keuntungan besar jika bekerjasama dengannya, dia orang penting" Junsu memekik protes
"Adikku juga penting Junsu-ya, lebih penting bahkan"
"Astaga hyung, tidak makan siang bersamanya sekali saja tidak akan jadi masalah kan?"
"YAK! Adikku tidak akan mau makan kalau tidak bersamaku, kau mau membuatnya mati kelaparan eoh?" Jaejoong mendelik kearah Junsu, kesal karena ternyata Junsu belum juga mengerti.
Baginya adiknya adalah yang terpenting, apalagi semenjak kematian orang tua mereka tujuh tahun lalu, adiknya menjadi segalanya bagi Jaejoong. Ia sangat menyayanginya, kekayaan dan kekuasaan yang dimiliknya tidak akan ada artinya dibandingkan adik semata wayangnya, satu-satunya anggota keluarganya yang masih tersisa. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri akan selalu melindungi dan membahagiakan adik kecilnya yang sebentar lagi akan berusia 15 tahun itu. Kim Changmin, namja itu adalah prioritas utamanya.
Junsu hanya bisa mendesah pasrah saat Jaejoong membereskan barangnya dan bangkit dari kursi.
"Atau tidak kau wakilkan saja aku untuk datang, katakan maafku padanya" Jaejoong menepuk pelan bahu Junsu lalu beranjak dari ruangan itu.
Jaejoong berjalan menuju basement tempat mobilnya diparkir, siang ini seperti biasanya, ia akan ke café didekat sekolah adiknya dan menemani namja manja itu makan siang. Jarak dari kantor kesana tidak jauh, hanya membutuhkan waktu sepuluh sampai lima belas menit saja dengan berkendara.
Saat memasuki café retina Jaejoong menangkap seorang namja jangkung yang tengah melipat tangan dada, pipinya menggembung lucu.
"Kau terlambat 2 menit 17 detik hyung" ujar Changmin dengan mata menelisik arlojinya. Jaejoong terkekeh lalu duduk dihadapannya.
"Mianhe, hyung mampir ke pom bensin dulu"
"Gurae, ayo pesan makanan hyung, aku sudah sangat lapar"
Dua orang berseragam polisi tak jauh duduk dari meja kakak beradik Kim, mereka tengah focus pada berkas-berkas diatas meja makannya. Benar-benar workaholic, mereka masih sibuk bekerja sedangkan makanan yang mereka pesan hanya terabai disisi lain meja itu.
"Kau sudah mendapatkan petunjuk baru Chun?" Tanya Yunho kepada rekannya yang dari nametagnya diketahui bernama Park Yoochun.
"Belum hyung, mereka selalu bekerja dengan rapi, jejak mereka belum tercium sampai saat ini"
"Hahhh, kasus kali ini cukup merepotkan" Yunho mendesah lalu membereskan berkas-berkas dimeja, perutnya sudah keroncongan, lebih baik makan dulu agar staminanya kembali. Namja bermata musang itu menarik mangkuk berisi makanannya mendekat namun sesuatu menarik perhatiannya. Dari pantulan kaca disebelahnya ia melihat seorang namja berseragam sekolah tengah menatap kearahnya dengan cukup intens.
Penasaran apa yang dilakukan anak remaja itu Yunho membalikan badannya dan tepat langsung menatap kearah Changmin. Terang saja namja itu menjadi salah tingkah.
Jaejoong yang menyadari gelagat aneh dongsaengnya menatap balik kearah yang tadi dilihat Changmin. Dan seketika pipinya memanas saat tak sengaja mata bulatnya bertatapan langsung dengan mata musang milik seseorang disana. Dengan cepat Jaejoong menguasai diri, ia mengalihkan fokusnya pada sang dongsaeng.
"Waeyo Changmin-ah?" tanyanya penasaran
"Hyung, bukankah polisi-polisi itu sangat keren?"
"Itu?"
"Emm maksudku bukan hanya ahjussi disana itu, tapi semua, bukankah semua polisi terlihat keren?" Tanya Changmin sembari menggigit kecil ujung sendoknya.
"Kau ingin menjadi polisi?"
Jaejoong tersenyum geli kala adik kecilnya mengangguk cepat
"Wajahmu terlalu imut untuk jadi polisi Minnie-ah" Jaejoong mengacak gemas rambut lebat Changmin hingga namja itu mengerang keras.
"Jangan merusak rambutku hyuuuung!"
Yunho yang sedari tadi mencuri-curi pandang tanpa sadar tersenyum, kedua orang itu sangat lucu—pikirnya.
Hari berganti hari hingga tak terasa seminggu kini telah berlalu, hampir setiap siang Yunho akan makan dicafe itu, bukan Cuma sekedar mengisi perut tapi juga mengisi relung hati. Well~ entah mengapa namja cantik yang dilihatnya tempo hari seolah menjadi candu baginya. Ada perasaan kurang saat sehari saja ia tak melihatnya. Dan ya, inilah jalan satu-satunya agar ia bisa bertemu namja pujaannya itu. Namja cantik itu itu selalu makan siang disini bersama seseorang yang bisa ia tebak adalah adiknya.
Tapi ada yang berbeda hari ini, sudah hampir lima belas menit ia tak juga melihat kemunculan namja cantik itu. Hanya adiknya yang duduk dimeja itu, namja jangkung itu terlihat resah, terlihat dari gelagatnya yang terus melirik jam dan sesekali mengotak-atik ponselnya.
Yunho yang pada hari itu kebetulan cuma sendiri tanpa ditemani Yoochun akhirnya berinisiatif mendekati Changmin.
"Annyeong" sapa Yunho yang hanya dibalas tatapan heran dari Changmin.
"Apa aku boleh ikut bergabung?"
"Eoh? Aaaa, nee ahjussi" Changmin mempersilahkan Yunho duduk dikursi sebelahnya. Yunho sempat terpaku namun detik berikutnya mulai mendudukan pantatnya. Ahjussi? Grrrrr~
"Siapa namamu adik kecil?"
"Ahjussi, aku bukan adik kecil, aku sudah dewasa"
"Aku juga bukan ahjussi, aku masih muda"
Keduanya terdiam sesaat sebelum akhirnya terkekeh bersama.
"Kau sangat lucu, siapa namamu?"
"Namaku Changmin, Kim Changmin, lalu nama ahjuss EH pak polisi siapa?"
Yunho kembali tertawa melihat tingkah bocah dihadapannya.
"Namaku Yunho, panggil saja aku hyung"
"Hyung? Bolehkah?"
"Tentu, ngomong-ngomong darimana kau tahu aku polisi hum?" Yunho menarik kursinya agar bisa duduk lebih dekat dengan Changmin. Kkke, sebelum mendekati kakaknya ada baiknya ia juga membuat pendekatan dengan adiknya.
"Aku pernah melihat hyung memakai seragam kepolisian waktu hyung duduk disana pertama kalinya"
"Ingatanmu boleh juga, hahahaa"
"Bagaimana mungkin aku lupa kalau setiap hari hyung jadi terus-terusan duduk disana eoh? Apalagi hyung sering curi-curi pandang kearah Jae-hyung. Wajar saja aku hafal wajah hyung"
Yunho hampir tersedak ludahnya sendiri mendengar penuturan gamblang Changmin. Curi-curi pandang? -_-
"Ah ituu, hehehehheee" Yunho hanya bisa menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal. Demi tuhan, baru kali ini ia salah tingkah seperti ini, karena bocah pula. Ckk~
"Hmm~ Jadi nama hyungmu Jae?"
"Nee"
"Jaeee?"
"Hum?"
"Jae apa? masa Jae saja?"
"Hyung kan polisi, cari tahu sendiri dong" Changmin menjulurkan lidahnya membuat Yunho seketika membeku.
"Yak! aku tidak bisa menggunakan wewenangku untuk sembarang hal, hanya untuk pekerjaan saja tahu!"
"Jinjja?" Changmin melirik Yunho meledek mencoba menggodanya.
"Hmm, tentu saja" Yunho berlagak keren dengan mengangkat kerah jaketnya, namun sayang respon yang ia harapkan justru berbanding terbalik. Bocah didepannya malah menertawakannya dengan puas.
"Wae?" Tanya Yunho sedikit galak
"Kau polisi teraneh yang pernah aku jumpai hyung, whahahaaa"
"MWOOOOOOOOOOO?"
TBC~
Terimakasih buat yang udah mau sempetin RCL, lufyyuuh #tebarlopelope :D
