Cast : All Super Junior, DBSK, Shinee members, and other character

Rate : T

Dissclaimer : This fic is mine, but the characters is themselves.

-o0 Shin Young Rin o0-

10 tahun yang lalu…

"Kau sudah tidak bisa melawan lagi, cepat serahkan buku itu!" ujar seorang namja tinggi dengan hoodie hitam -sebut saja Mr. X-

"Hmph! Aku tidak akan menyerah!" ujar namja lain yang memegang buku di tangannya sambil mencoba berlari -sebut saja Mr. L-

"Tunggu!"

Di suatu tempat...

Seorang yeoja paruh baya sedang melakukan sesuatu, ia mengerahkan seluruh kekuatannya. Terlihat di sampingnya dua orang anak kecil sedang tidur sambil berpelukan satu sama lain. Yeoja itu menoleh ke arah dua anak kecil tersebut, ia pun mengusap kepala kedua anak itu.

"Mian…jika aku tidak bisa menjadi umma yang baik untuk kalian…" ujar sang yeoja dengan suara parau

Yeoja itu duduk terdiam di sebelah kedua anak kecil tersebut, kini napasnya terengah. Setelah berhasil tenang, yeoja itu bangkit dan meninggalkan kedua anak kecil tersebut. Perlahan ia keluar dan segera menuju suatu tempat. Setelah beberapa lama berjalan, akhirnya yeoja itu berhenti. Ia melihat ke arah namja yang berlari menghampirinya…

"Cepat! Ambil buku ini dan segel dengan kekuatanmu!" ujar Mr. L sambil melempar buku ke arah yeoja di depannya

"Tidak akan kubiarkan!" teriak Mr. X

Crash!

Mr. L yang melempar buku ke arah yeoja tersebut jatuh tersungkur di tanah, kini nyawanya sudah hilang. Yeoja yang mengambil buku tersebut segera mengerahkan kekuatannya, dengan sigap ia segera menyegel buku tersebut. Setelah selesai menyegel, yeoja itu jatuh dan menghembuskan napas terakhirnya.

"Ukh! Seandainya aku bisa lebih cepat! Tapi tidak apa, suatu saat aku pasti bisa menemukan caranya" Mr. X menyeringai sambil membawa buku yang diincarnya

-o0o-

10 tahun kemudian…

Malam ini tidak seperti malam-malam biasanya, Sungmin berjalan sendiri di jalan yang biasa ia lewati. Jalan ini tidak terlalu ramai tetapi juga tidak terlalu sepi, namun entah kenapa malam ini Sungmin merasa jalan yang ia lewati ini sangat sepi. Orang-orang yang biasa berada di jalan ini tidak terlihat satu pun batang hidungnya, mobil yang terkadang lewat di jalan ini juga tidak ada. Sungmin sebenarnya tidak terlalu memikirkannya, tapi entah mengapa ia merasa akan ada sesuatu hal yang terjadi.

"Clank"

"Bunyi apa itu?" Sungmin mengedarkan pandangannya

"Clank"

Sungmin mencari ke segala arah, ia mencari darimana suara itu berasal. Ia mulai berlari-lari sambil memperkirakan asal suara tersebut, sampai ia berhenti di sebuah taman yang ada di dekat persimpangan jalan. Ia melihat sesosok namja yang sedang duduk sambil memainkan sesuatu, laki-laki itu memakai pakaian serba putih dan sepertinya sedang berbicara dengan lawan bicaranya. Sungmin mulai mengalihkan pandangan ke arah sosok yang menjadi lawan bicaranya, dilihatnya sesosok namja berpakaian hitam yang kira-kira seumuran dengan namja yang memakai pakaian serba putih tadi. Mereka berdua terlihat sedang membicarakan sesuatu yang penting.

Karena tidak ingin mengganggu Sungmin segera pergi menjauh, tetapi saat ia membalikkan badan ada seseorang yang menyerangnya. Sungmin yang terkejut karena ada yang menyerangnya, hanya bisa menutup matanya. Karena ia sama sekali tidak merasakan apa-apa, ia muai membuka matanya kembali. Sungmin heran ketika tahu dirinya kini sudah berada di tempat lain dari saat ia diserang dan kini ia berada dalam pelukan salah satu namja yang ia lihat tadi.

"Kau baik-baik saja?" tanya seorang namja berpakaian serba putih -sebut saja Mr. White-

"Ne, tunggu! Apa yang kau lakukan?" tanya Sungmin yang masih bingung dengan keadaannya

"Mian…"

Whooose…kini api terlihat membara di sekitar Sungmin dan Mr. White, tidak jauh dari tempat mereka terlihat seorang namja lain berpakaian serba hitam -sebut saja Mr. Black- yang sedang bertarung dengan sosok namja lain. Hanya dalam beberapa menit saja namja itu menghilang dan kini Mr. Black menghampiri mereka berdua

"Ya! Apa kalian baik-baik saja?" tanya Mr. Black

"Ne, kami baik-baik saja" ujar Mr. White sambil memadamkan api yang mengelilinginya

"Se..sebenarnya kalian siapa? Kenapa…" belum sempat Sungmin menyelesaikan kalimatnya, Mr. White sudah membuatnya tertidur

"Mian, aku harus melakukan ini"

"Sekarang, apa yang harus kita lakukan?" Mr. Black menatap

"Ya! Kau yang di sana, aku tahu kau mencemaskannya. Cepat bawa dia pulang!"

"Ne, mian jika membuat kalian repot" ujar seorang namja yang muncul dari tempat persembunyiannya

-o0o-

Paginya…

Kediaman Lee

"Uuukh…kepalaku sakit, loh? Kenapa aku tiba-tiba sudah ada di kamar?" Sungmin mengedarkan pandangannya

"Kau sudah bangun, Minnie? [mengelus kepala Sungmin]" tanya Donghae yang tengah duduk di samping kasur Sungmin

"Ne, oppa kenapa aku bisa di sini? Setahuku tadi malam aku sedang berada di taman dekat pertigaan jalan yang menuju rumah?"

"Siapa bilang? Bukankah semalam kau sudah berada di kamar ya?"

"Aniyo, dengarkan aku dulu"

Sungmin pun menceritakan hal yang ia alami semalam saat ia baru saja pulang dari latihan karate. Ia menceritakan kejadian mulai dari saat ketika ia mendengar suara aneh hingga saat ia diselamatkan oleh dua orang namja misterius di taman. Sungmin berusaha menceritakannya sedetail mungkin kepada Donghae, berharap oppanya tersebut percaya dengan apa yang ia ceritakan.

"Jinjja? Aku tidak percaya, kau pasti bermimpi Minnie" Donghae tersenyum

"Tapi kan oppa, aku sudah menceritakannya dengan jelas"

"Sudahlah jangan terlalu dipikirkan, cepat segera mandi dan ganti baju. Kita harus ke sekolah pagi ini" ujar Donghae mengingatkan

"Kau benar oppa"

Sungmin langsung bergerak mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi, kini pikirannya dipenuhi dengan kejadian semalam. Ia yakin kalau yang ia alami itu nyata, tapi ia juga ragu karena itu bisa saja hanya sebuah mimpi. Sementara Sungmin masih sibuk bersiap dan berkutat dengan pikirannya, Donghae mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan sekolah. Setelah itu ia keluar untuk menyiapkan motor yang akan digunakan.

"Minnie! Sudah siap belum? Ayo! kita harus segera berangkat!" teriak Donghae dari luar

"Ne oppa! aku sudah siap!" Sungmin berlari keluar dari rumah

"Cepatlah! Nanti kita terlambat" Donghae memberikan helm kepada Sungmin sambil menyalakan motornya

" Ne ne"

-o0o-

SM High School

Waktu pelajaran pertama tengah dimulai di SM High School, semua murid kini sudah berada di kelas masing-masing. Di salah satu kelas tepatnya di kelas 2.2, seonsaengnim sedang menyapa murid-muridnya sebelum memulai pelajaran pertama.

"Selamat pagi anak-anak…" sapa seonsaengnim kepada semua muridnya

"Pagi Seonsaengnim…" balas semua murid

"Hari ini kita kedatangan murid baru, iya silahkan masuk dan memperkenalkan diri" seonsaengnim mempersilahkan seorang murid untuk masuk

"Annyeong~perkenalkan namaku Kim Heechul, aku biasa dipanggil Chullie. Senang bertemu dengan kalian" ujar Heechul sang murid baru

"Annyeong~senang berkenalan denganmu juga" balas semua murid senang, terutama para namja

"Nona Kim, kau bisa duduk di sebelah nona Lee"

"Gamshamnida seonsaengnim" Heechul membungkukkan badannya

Heechul menuju ke belakang dan duduk di samping Sungmin, Sungmin yang berada di tempat duduknya sama sekali tidak memperdulikan keberadaan Heechul. Pikiran Sungmin kini hanya tertuju pada hal yang ia alami semalam, ia sama sekali belum bisa melupakannya. Heechul yang telah menaruh barangnya dan sudah duduk dengan posisi nyaman, segera menegur Sungmin yang masih setia sibuk dengan dunianya sendiri. Sekali hingga dua kali Sungmin sama sekali tidak menanggapi, hingga akhirnya ketiga kalinya yeoja dengan wajah aegyo tersebut pun merespon teguran dari Heechul.

"Ya! Kenapa diam saja!" bisik Heechul

"Wae? Mau apa kau?" Sungmin menunjukkan wajah kesalnya

"Aniyo…hanya ingin memperkenalkan diri, Heechul imnida biasa dipanggil Chullie" Heechul tersenyum

"Sungmin imnida, biasa dipanggil Minnie" Sungmin membalas senyuman Heechul, kemudian ia mulai sibuk lagi dengan kegiatannya

Sementara itu di kelas 3.1…

Sama seperti keadaan di kelas lainnya, saat ini pelajaran tengah berlangsung dengan tenang. Seorang namja tampan yang duduk di dekat jendela, tengah sibuk berdiam diri a.k.a melamun sambil memikirkan sesuatu. Ia sama sekali tidak merespon pelajaran yang tengah berlangsung sama sekali, kini ia benar-benar tenggelam dalam dunia pikirannya. Seorang yeoja yang kebetulan duduk di sebelahnya, mencoba menegur namja tersebut.

"Hae, kenapa melamun saja?" tegur sang yeoja

"Hyukie? Aniyo, hanya sedang memikirkan keadaan Minnie saja" balas sang namja yang diketahui bernama Donghae

"Memangnya ada apa dengannya?" tanya Eunhyuk

"Sepertinya ia memikirkan kejadian yang tadi malam"

"Jinja? Aku tidak menyangka ia akan setajam itu" Eunhyuk menggeleng tidak percaya

"Ya! Kalian berdua! Sebaiknya kalian diam, dari tadi kalian diperhatikan oleh seonsaengnim" tegur seorang namja yang duduk di belakang dua orang tersebut

"Ne, arraseo Siwon" ujar Donghae dan Eunhyuk bersamaan

[Skip Time]

Istirahat

Kriiingg…

"Ya! Minnie, aku mau ke berkeliling. Kau mau mengantarku tidak?" tawar Heechul

"Ani, aku mau ke tempat biasa saja" balas Sungmin sambil membereskan barangnya

"Baiklah, aku duluan ya…" Heechul bergegas pergi meninggalkan Sungmin

"Ne"

Heechul langsung keluar dan mulai berkeliling sekolah, sedangkan Sungmin pergi ke belakang sekolah dan duduk di atas batang pohon tempat ia biasa menghabiskan waktunya selama istirahat. Di sana ia masih berusaha berpikir tenang dan mencoba menguraikan kejadian yang ia alami tadi malam. Perlahan-lahan ia mencoba untuk mengurutkan kembali kejadian-kejadian yang ia alami, ia juga berusaha mengingat dengan detail kejadian tersebut sehingga tidak ada yang terlewat. Beralih ke suatu tempat di sekolah, sekelompok orang sedang berbicara satu sama lain. Mereka tengah membicarakan suatu hal yang ringan namun cukup berarti.

"Sepertinya tadi malam usaha mu gagal ya, Freeze" ujar salah seorang yang kini sedang duduk di sebuah kursi dekat jendela

"Seperti yang kau ketahui Flame, misiku gagal karena aku harus menghadapi para ketua" ujar Freeze dengan nada kesal dan kecewa

"Padahal kalau bukan mereka yang datang usahamu pasti berhasil, Freeze" ujar seorang lainnya yang berdiri di dekat pintu sambil tersenyum yang lebih terlihat seperti seringaian

"Lebih baik kau tidak perlu menyerang 'The Guardian', karena aku yakin ia tidak bisa di lukai dengan mudah" ujar Flame mengingatkan

"Aku tahu, tapi justru 'The Guardian' itu adalah umpan terbaik untuk memancing 'Blue Ice'"

"Setahuku, bukankah 'The Guardian' itu masih belum menyadari kekuatannya? Jadi mudah saja kita menyerangnya" ujar sang namja tinggi lagi

"Ya! Silver Sand, apa kau belum tahu? Walaupun dia belum tahu kekuatannya ia selalu memakai benda yang bisa melindunginya" Flame melirik tajam ke arah Silver Sand

"Sudahlah…aku masih bisa melakukannya lain waktu, lagipula sekarang masih banyak pekerjaan menunggu" Ujar Freeze mengingatkan

"Kau benar" ujar Silver Sand dan Flame bersamaan

Kembali ke belakang sekolah…

Seorang namja tinggi berambut ikal tengah berdiri di bawah sebuah pohon sedang yang merupakan tempat favorit seorang yeoja bernama Lee Sungmin. Ia menengadahkan kepalanya ke atas sambil melihat ke arah Sungmin yang kini sedang duduk anteng dan sibuk dengan pemikirannya. Namja tersebut tersenyum misterius yang lebih terlihat seperti menyeringai, tanpa menunggu waktu lagi ia segera menegur Sungmin.

"Sampai kapan kau akan di atas sana, Minnie?" tegur sang namja

"Oh~ ternyata kau yang datang" Sungmin membenarkan posisinya

"Haha, kau tambah dingin saja Minnie" sang namja tersenyum paksa

"Tumben sekali kau menghampiriku sendiri Kyu, biasanya kau datang bersama Wookie" ujar Sungmin sambil turun dan segera duduk di bawah pohon

"Wookie sedang bersama Jino, mereka sedang melakukan suatu eksperimen" ujar Kyuhyun sambil duduk di sebelah Sungmin

"Hm~begitu ya…"

"Kelihatannya kau sedang memikirkan sesuatu?" selidik Kyuhyun

"Aniyo, aku tidak.." Sungmin menoleh ke atas

"Wae? Ada apa denganmu?" Kyuhyun ikut menoleh ke atas

"Gwenchana…"

-o0o-

Pulang sekolah…

Donghae tengah berlari kencang menuju ke parkiran, ia terlihat sedang terburu-buru seperti dikejar sesuatu. Sesampainya di tempat parkir, Donghae segera berjalan menuju tempat ia memarkirkan motornya. Tepat di sebelah motornya diparkir, seorang yeoja yang sudah sangat dikenali olehnya tengah menunggu.

"Minnie! Mian kalau aku telat, kau sudah lama menunggu ya?" tegur Donghae

"Ani, baru saja" Sungmin tersenyum

"Ayo naik!"

"Ne.."

Donghae dan Sungmin pulang bersama menaiki sepeda motor yang di bawa oleh Donghae, saat meninggalkan halaman sekolah dari kejauhan seseorang melihat mereka dengan tatapan licik. Ia menyeringai sambil memainkan koin di tangannya.

"Permainan di mulai, 'Blue Ice'…"

Malam hari, kediaman Lee

"Minnie, aku pergi dulu ya…" ujar Donghae sambil berjalan ke arah pintu

"Ne oppa, hati-hati" Sungmin mengantar Donghae sampai depan pintu

"Jaga dirimu dan jangan lupa mengunci pintu" ujar Donghae mengingatkan

"Ne…" Sungmin mengangguk

Donghae segera menyalakan motornya, kemudian ia segera pergi menuju ke tempat kerjanya. Setelah memastikan oppanya sudah benar-benar pergi, Sungmin segera pergi kembali ke dalam rumah. Ia mengunci semua pintu dan jendela yang ada, kemudian ia segera masuk ke kamarnya setelah sebelumnya mengechek semuanya kembali.

-o0o-

Donghae berjalan memasuki tempat kerjanya yang berupa sebuah kafe -sebut saja kafe ELF-, kemudian ia segera menuju ke salah satu ruangan di kafe tersebut. Jika dilihat dari luar, kafe ELF hanya terlihat seperti kafe biasa. Namun sebenarnya kafe tersebut merupakan tempat dari sebuah organisasi rahasia dimana semua anggotanya memiliki sebuah kekuatan supranatural yang bertugas untuk memecahkan suatu masalah kejahatan yang berkaitan dengan kekuatan supranatural juga.

"Hae, kau terlambat…" tegur Eunhyuk ketika melihat Donghae memasuki ruangan

"Mian, aku harus memastikan Minnie dulu agar ia baik-baik saja" jelas Donghae

"Ternyata menjadi seorang kakak itu sulit ya, Donghae?" tanya seorang yeoja yang duduk di dekat Eunhyuk

"Ani Teuki noona, aku hanya tidak ingin Minnie terluka saja"

"Sudahlah, lebih baik sekarang kita fokus dengan pekerjaan kita" ujar seorang namja yang baru memasuki ruangan

"Memangnya ada pekerjaan khusus, Kangin oppa?" tanya Eunhyuk

"Ada, ini" Kangin menyerahkan kertas yang ia bawa

"Apa ini? Kenapa tidak ada tulisannya?" seorang namja tinggi memutar kertas yang ia pegang

"Aku rasa membacanya bukan seperti itu Zhoumi" Leeteuk membenarkan posisi kertas yang Zhoumi pegang

"Gomawo noona" ujar Zhoumi

"Nah, silahkan dibaca misinya" pinta Kangin kepada semuanya

Siing…

"Waaah~ternyata kalian sudah berkumpul ya" sapa seorang namja yang baru saja memasuki ruangan

"Hankyungie, akhirnya kau kembali juga" Leeteuk tersenyum

"Bagaimana pertemuannya oppa?" tanya Eunhyuk

"Lancar, aku dan Mighty P sudah berembuk dengan pusat dan pusat menyetujuinya" jelas Hankyung

"Syukurlah kalau begitu hyung" ujar Zhoumi yang senang mendengar berita baik dari Hankyung

"Memangnya berembuk masalah apa, hyung?" tanya Donghae yang tidak begitu mengerti

"Masalah yang tadi malam Hae, kau pasti tidak ingin 'The Guardian' mu itu terluka kan?" jelas Hankyung

"Ne hyung" Donghae mengangguk

"Baiklah, sekarang waktunya kita untuk bekerja. Kangin kau sudah membagikan kertas yang aku berikan kan?"

"Sudah hyung" jawab Kangin

"Kalau begitu, silahkan memulai pekerjaaan masing-masing" komando Hankyung

-o0o-

"Dash, apa benar ini tempatnya?" tanya Donghae sambil mengedarkan pandangannya

"Wae? Kau meragukanku Blue Ice?" balas Eunhyuk

"Aniyo, hanya saja aku merasa tempat ini terlalu aneh"

"Aneh kenapa?" Eunhyuk memandang Donghae bingung

"Entahlah, mungkin hanya perasaanku saja"

Eunhyuk dan Donghae kini berada di tempat yang terpencil di sudut kota Seoul, tempat ini bukan sembarang tempat yang bisa dimasuki oleh orang biasa. Karena kemarin terjadi kasus pembunuhan misterius di sini, maka mereka terpaksa memasuki daerah ini. Eunhyuk sibuk mencari bukti di sekitar tempat kejadian, sedangkan Donghae berkeliling untuk mencari seseuatu yang ganjil. Saat Donghae sedang sibuk mencari tiba-tiba ia merasakan sesuatu datang dari belakang

" Drrrt"

"A~" Donghae melompat untuk menghindar

"Hampir saja, untung aku segera menghindar" ujar Donghae sambil membetulkan posisinya

"Kau semakin lincah saja, Blue Ice" ujar seseorang dari belakang

"Oh~ternyata kau Stone, pantas saja serangannya seperti itu" Donghae tersenyum ketika mengetahui siapa yang datang

"Tenang sekali bicara mu, Blue. Kalau saja tadi seranganku berhasil, kau tidak akan bicara seperti ini" Stone tersenyum menantang

"Hmph, kalau begitu coba saja" Donghae bersiap menyerang

Pertarungan antara Blue Ice dan Stone dimulai, masing-masing menggunakan kekuatannya untuk saling menjatuhkan. Saat Donghae bertarung, Eunhyuk masih sibuk mencari bukti di tempat kejadian. Yeoja tersebut terlihat sibuk dan teliti ketika mengambil barang bukti yang ada, ia sama sekali tidak mempedulikan keadaan sekitarnya. Tak lama kemudian seorang bertudung hitam datang dan menegurnya

"Kau tidak membantu patner mu, Dash?" tegur seseorang yang tengah berdiri tidak jauh dari Eunhyuk

"Ternyata kau Deep Mirror, mau apa kau ke sini?" tanya Eunhyuk sambil bersiaga

"Hanya ingin memberitahumu, coba kau lihat ke arah sana" Deep Mirror menunjuk ke suatu arah

"Blue Ice? Apa yang ia lakukan?"

"Sebaiknya kau membantunya, kalau tidak dia bisa cepat mati karena bertarung dengan Stone."

"Apa!"

Eunhyuk segera berlari menuju tempat Donghae, sedangkan Deep Mirror tersenyum melihat Eunhyuk dan kemudian segera melakukan tugasnya. Eunhyuk tersentak ketika sampai di tempat Donghae yang kini suda kelelahan karena melawan Stone. Tanpa menunggu waktu lagi, Eunhyuk segera menghampiri Donghae dan membantu namja tersebut.

"Blue Ice, kau tidak apa-apa?" tanya Eunhyuk yang khawatir

"Dash! Untunglah kau datang, tolong bantu aku" pinta Donghae

"Gawat, dia datang…." Stone mundur untuk mengambil jarak

"Ya! mau kemana kau!" ujar Eunhyuk yang sudah bersiap bertarung

Sring!

"Dash! Berhenti!" Donghae menahan badan Eunhyuk

"Gamsha Blue, untung saja kau menahanku. Kalau tidak, bisa bahaya"

"Ini pasti ulah Deep Mirror, dia memang licik. Sekarang kemana mereka?" Donghae melihat ke sekeliling

"Sepertinya mereka sudah pergi saat melakukan serangan tadi. Kajja! kita pergi juga sekarang, kalau tidak nanti bisa ada orang yang melihat kita" ajak Eunhyuk

"Ok!"

Eunhyuk dan Donghae segera pergi meninggalkan tempat tersebut sebelum ada yang melihat mereka. Tidak lupa, mereka membawa barang bukti yang sudah dikumpulkan. Mereka sama sekali tidak menyadari bahwa dari tadi ada orang lain yang mengawasi mereka.

"Mereka masih saja seperti anak kecil. Tapi aku tidak sabar menunggu pertunjukan menarik selanjutnya" ujar seseorang di kejauhan

-o0o-

Kediaman Lee

Donghae merebahkan tubuhnya di atas sofa, tubuhnya sangat lelah karena pertarungan tadi malam. Sebelum pulang ia sempat meminta Leeteuk mengobati lukanya, jika tidak Sungmin pasti akan kaget saat melihatnya. Selama ini Donghae menyembunyikan pekerjaan khusus yang ia lakukan, ia hanya bilang pada Sungmin kalau pekerjaannya ini adalah pekerjaan yang biasa ia lakukan seperti hari libur yaitu dengan bekerja sebagai pelayan di sebuah kafe dan Sungmin hanya menerimanya tanpa berkata apapun.

"Kau sudah pulang oppa?" tegur Sungmin yang baru saja keluar dari kamarnya

"Ah ne, tumben kamu bangun sepagi ini? Bukankah biasanya kau bangun agak siangan? Ini kan masih jam 5 pagi" tanya Donghae dengan wajah heran

"Entahlah…aku juga tidak tahu, sepertinya aku sedang sulit tidur" Sungmin duduk di sofa dekat Donghae

"Kau masih memikirkan itu?"

"Aniyo, sudah tidak lagi. Oppa kau akan pergi bekerja lagi nanti malam?" tanya Sungmin

"Ne, wae? Kamu kesepian tanpa aku?" Donghae menatap Sungmin lembut

" Aniyo [menggelengkan kepala] hanya saja aku ingin bersama oppa malam ini"

"Begitu ya [mengangguk] baiklah, aku akan coba bicarakan dengan bosku. Semoga saja ia mengizinkanku"

Ne, kalau begitu aku mau beres-beres dan menyiapkan makanan dulu" Sungmin beranjak dari sofa

"Ne"

Sungmin pergi meninggalkan Donghae yang masih tiduran di sofa, ia berjalan ke arah dapur dan mengambil peralatan untuk bersih-bersih. Kemudian ia segera mulai pekerjaan bersih-bersihnya yang dimulai dari ruang depan. Donghae yang masih anteng dengan posisinya, mengambil handphone dari sakunya. Ia buka kontak di handphonya dan segera menekan nomor Hankyung.

Tuut…

"Yoboseo, ada apa kau menelepon ku Blue?"tanya Hankyung di seberang

"Yoboseo… hyung apa kau bisa memberiku libur? Untuk malam ini saja, Minnie sedang ingin bersama ku. Tolong hyung beritahu Dash tentang ini"pinta Donghae

"Baiklah…gwenchana, aku akan memberitahu Dash kalau kau tidak bisa datang"

"Gamsha hyung"

Tuut..tuut…

Di Kafe…

"Tadi Blue yang menelepon hyung?" tanya Kangin

"Ne, dia bilang nanti malam tidak bisa datang karena harus menemani Sungmin" jelas Hankyung

"Baik juga dia hyung, padahal dia kan bukan kakak kandungnya Sungmin"

"Ne, walaupun begitu dia sudah menganggap Sungmin seperti adik kandungnya sendiri"

Kangin hanya menganggukkan kepala, tidak lama kemudian Leeteuk datang bergabung…

"Hankyungie…aku sudah selesai merapikan bukti yang di ambil oleh Blue dan Dash, sepertinya ini ada hubungannya dengan 'mereka'" jelas Leeteuk

"Sudah kuduga [mengangguk] sepertinya 'mereka' mulai serius dengan aksinya, kita harus lebih waspada lagi terhadap 'mereka'" ujar Hankyung mengingatkan

"Mm…" Kangin dan Leeteuk mengangguk setuju

-o0o-

SM High School

"Pagi Minnie!" sapa Heechul semangat

"Pagi.." balas Sungmin dengan suara pelan

"Kenapa kau lemas seperti itu? Kau kurang tidur ya?" Heechul menaruh telapak tangannya di dahi Sungmin

"Aniyo, hanya sedang tidak mood saja" Sungmin melepaskan tangan Heechul

Drap..drap..drap..

"Ya! pengumuman, hari ini seluruh kegiatan sekolah di bubarkan. Karena hari ini semua guru mengadakan rapat khusus" teriak sang ketua kelas

"Yaaay!"

"Haaah? Libur? Masa hanya karena itu diliburkan sih?" Heechul tersenyum penuh arti

"Sepertinya ada sesuatu yang aneh" Sungmin berdiri sambil merapikan barangnya

"Eh? Apa kau bilang?" Heechul beralih menatap Sungmin

"Aniyo, jangan dipikirkan" Sungmin beranjak keluar kelas meninggalkan Heechul

"Dia semakin tajam saja, tapi sebaiknya aku tidak perlu menghawatirkannya" gumam Heechul pelan

Sungmin berjalan menuju ke ruang guru yang ada di ujung lorong lantai 1, ia berjalan dengan tenang seperti biasa. Sesampainya di depan ruang guru, Sungmin membungkukkan badannya sambil berjalan mendekati pintu. Ketika ia ingin mencoba masuk ke dalam, tiba-tiba saja ia merasakan ada seseorang yang menepuk bahunya dari belakang.

Puk

"Wooa! Yunho oppa? Apa yang oppa lakukan?" ujar Sungmin yang sedikit terkejut

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu, sedang apa kau di sini?" tanya Yunho

"Aku hanya ingin tahu saja, memangnya ada rapat apa sehingga sekolah diliburkan. Apa oppa tahu sesuatu?"

"Sini.." Yunho mengisyaratkan agar Sungmin mendekat

"Apa? Oppa tahu?"

"Aku juga tidak tahu" ujar Yunho dengan watados

"BABO! Sudah sana cepat cari tahu! Aku tunggu di sini ya, fighting!" Sungmin mendorong tubuh Yunho

"Hh…ya sudah, kau tunggu sini" Yunho berjalan memasuki ruang guru

10 menit kemudian…

"Bagaimana? Tahu tidak?" tanya Sungmin ketika melihat Yunho keluar dari ruang guru

"Mereka tidak memberitahuku" jawab Yunho jujur

"Dasar ketua osis tidak berguna" Sungmin segera berlari meninggalkan Yunho

"Ya! Minnie, awas kau ya!" teriak Yunho kesal

"Mian oppa!" teriak Sungmin dari kejauhan

"Kau dikerjai lagi olehnya?" tegur seseorang di belakang Yunho

"Sejak kapan kau berada di belakangku Jae?"

"Baru saja. Jangan terlalu dekat dengannya, dia itu target kita" Jaejoong mengingatkan

"Ne, arasseo"

Di tempat parkir…

Donghae kini tengah berdiri di dekat sepeda motornya, ia terlihat sedang menunggu seseorang. Sesekali ia berjalan mondar-madir sambil melihat ke arah gedung sekolah berharap orang yang ia tunggu datang menemuinya. Pandangannya tidak pernah berhenti hingga akhirnya manik matanya berhenti ketika melihat sosok seorang yang ia tunggu berjalan menghampirinya.

"Oppa~mian, ada hal yang harus kukerjakan dulu tadi" jelas Sungmin ketika sudah berada di depan Donghae

"Ne, gwenchana. Minnie di kelasmu ada anak baru ya?" tanya Donghae sambil memakai helmnya

"Ne."

"Siapa?"

"Aku lupa"

"Laki-laki atau perempuan?"

"Aku juga lupa"

"Jangan-jangan kau amnesia ya? annyeong~" Donghae mengibaskan tangannya di depan wajah Sungmin

"Mungkin, kau siapa ya?" Sungmin menatap Donghae sayu

Bletak!

"Aduuuh~ " Sungmin memegang kepalanya "Siapa yang- Kyu!"

"Ingatanmu sudah kembali?" Kyuhyun memainkan tangannya

"Babo! Oppa, ayo kita pulang." Sungmin segera menaiki motor

"Ya! Minnie!"

Kyuhyun hanya bisa menghentakkan kakinya karena kesal, ia tidak menyangka akan dikerjai oleh Sungmin yang kini sudah menjauh bersama Donghae. Jauh di atas atap sekolah seorang namja tersenyum misterius sambil menatap ke arah mereka bertiga. Pandangannya terlihat sangat dingin dan penuh dengan aura yang tidak begitu nyaman.

"Aku rasa ini akan semakin menarik" ujar sang namja

"Kau bicara dengan siapa Minho jagi?" tanya seorang yeoja yang menghampirinya

"Ani! Kau sudah kembali rupanya Chullie"

"Kau sedang melihat siapa? [melihat ke bawah] Tidak ada siapa-siapa"

"Ani…ayo kita pergi, bukankah kau bilang sedang ingin jalan-jalan?" ajak Minho

"Ne..ayo jagi" Heechul mengalungkan tangannya ke lengan Minho

-o0o-

Di salah satu kafe terkenal di Seoul -sebut saja kafe SJ-, sebuah kegiatan rutin sedang terjadi. Kafe yang memiliki nuansa modern tersebut kini sedang ramai dikunjungi oleh para pelanggan setia dan pelanggan baru. Di meja kasir terlihat seorang namja berwajah tenang yang merupakan manager dari kafe SJ tersebut tengah sibuk mengomando para pegawainya yang sebagian masih terlihat muda. Sebut saja nama namja tersebut Yesung.

"Jino, tolong bereskan meja no.2" pinta Yesung

"Ne oppa" Jino segera beralih ke meja no.2

"Wookie, tolong buatkan ice green tea 1 dan zoupa soup 1" Yesung menyerahkan kertas pesanan ke Ryeowook

"Ne oppa, segera"

"Shindong, antarkan pesanan ini ke meja no 4"

"Ok hyung.." Shindong memngambil pesanan yang ditunjuk Yesung

"Kyu, antarkan pesanan ini ke meja no 5"

"Ya ya ya…"

"Hyung, ini pesanan meja no 7 dan 8" Yesung mengambil kertas pesanan dari Siwon

"Kalau yang ini pesanan meja no 10 dan 3 oppa"

"Ne, gomawo Bummie"

Klinting…

"Selamat datang~ silahkan menuju meja no 1 untuk dua orang" Yesung memandang dua tamu yang baru datang dengan wajah heran

"Gomawo.." ujar sang namja yang baru datang

"Kibum, tolong antarkan mereka ke meja no 1"

"Ne oppa, silahkan lewat sini…" Kibum mengantarkan sang tamu

Klinting…

"Selamat datang~silahkan menuju meja no 9. Kyu, tolong antarkan mereka" pinta Yesung

"Ne hyung, lho Sungmin dan Taemin? Kenapa kalian ke sini?" Kyuhyun menatap heran ke arah dua yeoja di depannya

"Kalian saling kenal?" tanya Yesung

"Ne, kami satu sekolah" jawab Sungmin

"Hum~ [mengangguk] kalau begitu, sebaiknya kalian segera menuju tempat kalian. Kyu, antarkan mereka"

"Ne hyung, Kajja! Ikuti aku"

Kyuhyun berjalan di depan sambil menunjukkan tempat kepada Sungmin dan Taemin yang kini berjalan mengikuti di belakangnya. Setelah berada di tempat yang dituju, Sungmin dan Taemin segera duduk dengan nyaman. Kyuhyun memberikan daftar menu kepada Sungmin dan Taemin, kemudian namja tersebut mulai menunggu untuk menulis pesanan. Sungmin segera membolak-balikan menu yang ada, sedangkan Taemin sibuk melihat-lihat sekeliling hingga pandangannya terhenti pada sesosok orang yang sangat ia kenali.

"Eonni, lihat! ada Minho oppa" ujar Taemin sambil menunjukkan

"Hum? Sedang apa dia di sini?" Sungmin melihat ke arah Minho

"Aku juga tidak tahu, eonni [berdiri]"

"Eits~ [menahan] mau kemana kau? Kau ke sini untuk menemaniku"

"Tapi, Minho oppa sedang bersama siapa ya? Apa eonni tahu?" tanya Taemin

"Oh~ Minho sedang bersama Chullie, dia anak pindahan di kelasku" jelas Sungmin

"Oh~" Taemin mengangguk mengerti

"Ekhm! Kalian jadi mau memesan atau tidak?"tegur Kyuhyun yang sudah kesal menunggu

"Ne" Taemin segera memilih menu yang ada

"Ne, aku lihat dulu menunya" Sungmin kembali melihat menu di depannya

"Dasar menyebalkan…"

"Apa?" Sungmin melirik tajam ke arah Kyuhyun

"Aniyo"

-o0o-

Kafe ELF

Di sebuah ruangan di kafe ELF terlihat dua orang yeoja yang sedang duduk di sebuah sofa yang terletak di sudut ruangan. Salah seorang yeoja yang diketahui bernama Eunhyuk, kini sedang sibuk memainkan handphone di tangannya. Ia terlihat berulang kali melihat dan menaruh hanphonenya. Sedangkan yeoja satunya yang diketahui bernama Leeteuk, sedang menikmati kegiatan membaca majalahnya tanpa terganggu sedikitpun oleh tingkah Eunhyuk.

"Hmh~ bosan" Eunhyuk menghela napas berat

"Aku dengar…sekolahmu diliburkan karena ada rapat, memangnya ada rapat apa sehingga sampai diliburkan?" tanya Leeteuk tiba-tiba

"Aku juga tidak tahu Teuki eonni, tidak ada penjelasan yang jelas mengenai itu"

"Oh~ begitu…" Leeteuk kembali melanjutkan acara membacanya

"Kau tidak sekolah hari ini, Hyukie?" tanya Kangin yang baru saja masuk

"Sekolah tiba-tiba diliburkan karena ada rapat oppa"

"Oh~begitu" Kangin hanya mengangguk

Siing…

"Hai semua aku datang~" sapa seseorang dengan wajah cerianya

"Akhirnya kau datang juga Hae" ujar Eunhyuk ketika mengetahui kalau ternyata namjachingunya yang datang

"Wae Hyukie? kau kangen sama aku?" Donghae mendekatkan wajahnya ke wajah Eunhyuk

"Ani" Eunhyuk segera memalingkan wajahnya ke arah lain

"Sepertinya ada kejadian aneh ya di sekolah kalian?" ujar seseorang

"Hankyung hyung, sejak kapan kau di sini?" tanya Kangin yang kaget dengan kedatangan Hankyung

"Baru saja, kalian saja yang tidak menyadarinya" jawab Hankyung santai

"Tidak ada kejadian aneh kok oppa, sekolah kami diliburkan hanya karena para guru sedang melakukan rapat khusus" ujar Eunhyuk

"Hum…begitu, sepertinya kalian memang tidak tahu" Hankyung menyenderkan badannya di sofa

"Huh? Memangnya ada apa hyung?" tanya Donghae yang tidak mengerti

"Entahlah, aku sendiri tidak tahu. Karena itu, aku ingin kalian menyelidikinya"

"Begitu…[mengangguk] tapi kan aku tidak bisa ikut hyung"

"Kau tidak ikut juga tidak apa-apa, lagipula kita akan bergabung dengan markas cabang dua dan aku sudah menghubungi dia tadi"

"Maksud hyung, Yesung hyung?" Hankyung mengangguk " Begitu ya.."

"Kenapa kau tidak bisa Hae?"

"Kau tanya saja nanti sama Hankyung hyung, Hyukie"

"Wae? Lagipula kau kan ada di sini" Eunhyuk memasang wajah bingungnya

"Dia harus menemani Sungmin malam ini" jelas Hankyung

"Menemani Minnie? Untuk apa?"

"Entahlah…aku juga tidak tahu, dia hanya bilang ingin ditemani" Eunhyuk hanya mengangguk mendengar jawaban dari Donghae

-o0o-

Di suatu tempat…

"Haah…untung saja aku langsung menggunakan kekuatanku, kalau tidak kau bisa terancam Silver Sand" ujar seorang yeoja yang duduk di sebuah sofa

"Mian, aku akan lebih berhati-hati lagi. Gomawo telah membereskannya, Nothing"

"Bagaimana ini GP? Aku yakin mereka pasti akan bergerak" ujar seorang yeoja lain kepada namja yang tengah berdiri di dekatnya

"Aku tahu, malam ini kita akan bereskan semuanya. Jadi kau tidak perlu khawatir Flame" ujar GP

"Sebaiknya kita mengajak Deep Mirror dalam tugas ini"

"Tenang saja, aku sudah memikirkan hal itu"

-o0o-

Kediaman Lee, malam hari

Sungmin dan Donghae sedang asyik berbincang di ruang tengah, mereka terlihat sangat senang berdua. Sungmin bercerita banyak hal tentang yang ia alami hari ini, mulai dari saat di sekolah hingga saat pergi bersama Taemin. Donghae yang mendengarkan Sungmin bercerita hanya tersenyum dan terkadang tertawa kecil karena melihat sikap dongsaengnya yang terbilang lucu dan menggemaskan.

"Jadi, anak baru itu Chullie"

"Huh? Apa kau sudah pernah kenal dengannya oppa?" Sungmin memandang Donghae heran

"Ne, dia terkadang sering datang ke tempat kerjaku" jelas Donghae

"Oh~begitu" Sungmin mengangguk

"Aneh juga, kenapa dia mau sekolah?" gumam Donghae pelan

"Wae oppa?"

"Aniyo, lupakan saja"

Drrt…drrt..

"A~ada sms ternyata.." Sungmin melihat ke arah handphonenya

"Dari siapa?"

"Dari ketua klub karate, katanya dia memintaku untuk mengambilkan sesuatu di sekolah"

"Hah? Sekolah? Memangnya barang apa?" Donghae memandang Sungmin bingung

"Hanya peralatan biasa, katanya ia taruh di dekat gerbang kok. jadi aku tinggal mengambilnya saja" jelas Sungmin

"Ya sudah kalau begitu, tapi kenapa ia menyuruhmu?"

"Entahlah, mungkin yang terpikir olehnya hanya aku"

Donghae bergegas mengambil jaket dan kunci motor, kemudian ia dan Sungmin sedang pergi menuju sekolah. Sementara itu di sekolah sekelompok orang dengan jubah hitam bertudung sedang sibuk melakukan suatu aksi.

"Flame, apa aku perlu membuat ilusi?"

"Ne Nothing, kalau tidak akan ketahuan nanti" ujar Flame

"Aku akan melakukannya sekarang…"

"Baiklah, lakukan dengan rapi Deep Mirror"

"Aku akan berkeliling"

"Aku ikut Freeze"

Sementara para sekelompok orang misterius tersebut melakukan tugas masing-masing, Donghae dan Sungmin baru saja tiba di sekolah. Donghae dan Sungmin mengedarkan pandangannya untuk mencari sebuah benda yang dimaksud, hingga akhirnya manik mata Donghae berhenti tepat pada benda yang dicari.

"Itu kan barangnya, ayo cepat ambil dan segera pulang" pinta Donghae

"Ne oppa…" Sungmin segera turun dari motor dan mengambil benda yang dimaksud

"Hae? Apa yang kau lakukan di sini?" sapa Eunhyuk yang datang bersama beberapa orang

"Hyukie? Ah aku sedang mengantar Minnie untuk mengambil barang. Eh? Siwon, Kyuhyun, dan Jino, jadi kalian yang ikut dalam misi kali ini."

"Hum begitu, memangnya mengambil barang apa? Dan kenapa harus malam-malam begini?"

"Itu perlengkapan karate, Minnie diminta tolong ntuk mengambilnya oleh ketuanya. Kalau alasannya aku sendiri tidak tahu, mungkin karena baru ingat sekarang" jelas Donghae

"Hyukie eonni, Siwon oppa, Ksyuhyun, Jino, sedang apa kalian di sini?" sapa Sungmin yang telah selesai mengambil barang

"Kami hanya sedang jalan bersama, dan tidak sengaja lewat sekolah" ujar Siwon

"Jinja?" tanya Sungmin yang tidak percaya

"Ne [mengangguk] sebaiknya kau pulang, ini kan sudah malam" Kyuhyun mengingatkan

"Ne..ne..., arase-…" Sungmin mengalihkan pandangannya ke arah sekolah

"Eonni ada apa?" tanya Jino yang heran dengan tingkah laku Sungmin

"Aniyo…aku hanya heran, sepertinya aku merasa ada yang memperhatikan kita" jawab Sungmin

"Jinja? Aku tidak merasakan apa-apa. Kau terlalu sensitif Minnie" Donghae mengacak rambut Sungmin pelan

"Sudahlah…jangan terlalu dipikirkan, lebih baik kalian segera pulang" ujar Eunhyuk mengingatkan

"Oppa, ijinkan aku untuk melihat ke dalam dulu sebentar ya" ujar sungmin yang segera berlari masuk ke dalam sekolah

"Ya! Minnie! Tunggu! Akh~dia sudah pergi"

"Ayo kita segera mengejarnya!" ajak Siwon

"Ne!"

Donghae, Eunhyuk, Siwon, Kyuhyun, dan Jino bergegas masuk ke dalam sekolah untuk mengejar Sungmin sesampainya di sana mereka semua segera berpencar. Donghae, Eunhyuk dan Siwon berpencar mencari di sekitar lantai 1, sedangkan Kyuhyun dan Jino berpencar mencari di lantai 2 dan 3. Saat ini Sungmin sendiri sedang berada di depan kelasnya yang berada di lantai 2. Yeoja berwajah aegyo tersebut segera berjalan memasuki kelasnya.

"Sepertinya tadi aku merasa ada yang melihat dari arah sini, tapi kenapa tidak ada siapa-siapa di sini?" Sungmin mengedarkan pndangannya ke sekeliling

Tap..tap..tap

"Gawat ada yang datang…" Sungmin merapatkan dirinya ke tembok dekat pintu

Sreek…

Shaat!

"Woa! Sedang apa kau di sini eonni?"

"Taemin? Oh aku sedang mengambil barangku yang tertinggal, kau sendiri?" Sungmin memmbetulkan posisinya

"Aku juga, baru saja aku dari kelasku" jawab Taemin sekenanya

"Kalau begitu aku pulang dulu ya, sepertinya oppaku sudah menunggu. Kau juga sebaiknya cepat pulang" Sungmin beranjak meninggalkan Taemin

"Eonni tunggu!"

"Ada a…"

Bruuk

end or tbc

A/N :

hai saya kangen publish ff di sini, sebenarnya ini udah saya publish di wp saya

saya hanya ingin promosi saja

jika berminat, ditunggu reviewnya...