When I Know Love Is Really Hurt

Genre : Hurt , Romance , Drama

Rate : T

Pairing : KyuMin , KyuSeo , Donghae , and etc.

Part : 1/?

Warning : Genderswitch , Miss Typo

Disclaimer : Saya hanya menyalurkan inspirasi melalui cerita, ff ini hanya pelampiasan khayalan saya yang terlalu tinggi. Jadi apabila anda semua tidak menyukai ff ini saya harap anda tidak usah membacanya. DON'T LIKE DON'T READ!

Summary : Kala diri mereka mengetahui cinta itu

menyakitkan , masihkah mereka melanjutkan kisah itu.

Music : Love Really Hurt by Yesung

"Minnie , chukhaeyo. semoga kalian bahagia" kata seorang wanita kepada wanita di depannya , wanita yang bernama Minnie atau Lee Sungmin itu hanya bisa tersenyum mendengarnya. terlihat sekali senyuman yang dirpelihatkan sangat dipaksakan.

Hari ini merupakan pesta pernikahan untuk putra pewaris tunggal Cho Corporation, dan putri dari Lee Corporation. Cho Kyuhyun dan Lee Sungmin, wanita berusia 23 tahun itu terlihat cantik malam ini. Tapi tidak dengan sorot matanya, terlihat sekali sorot mata itu menyimpan kepedihan. Sorot mata yang di tujukan kepada sosok lelaki di depannya, sosok lelaki berusia 21 tahun yang tak lain adalah suaminya sendiri.

0o0o0

"Belum pulang juga." lirih seorang wanita. perempuan itu terlihat tengah duduk di sofa ruang TV. Dari wajahnya terlihat dia tengah menunggu seseorang, sesekali dia melihat jam yang terletak di meja nakas di samping sofa. Jam telah menunjukan pukul 12 KTS, tapi sosok yang di tunggu belum juga pulang.

Kembali wanita itu melanjutkan menonton siaran TV yang ada di depannya, sesekali terlihat wanita itu menguap menahan kantuk. Matanya perlahan terpejam mencoba terbuai ke alam mimpi, hingga suara ketukan pintu mengejutkannya. Segera wanita itu berdiri dan berjalan ke arah pintu.

'Cklek'

"Kyunie , kau sudah pulang? Kenapa kau pulang lama sekali?" tanya wanita itu lembut kepada sosok lelaki berkulit pucat di depannya. Lelaki itu hanya berjalan melewati wanita di depannya mengidahkan pertanyaannya. Mencoba untuk tegar, Sungmin –wanita itu segera berjalan menghampiri suaminya.

"Kyunie, kau sudah makan?" tanya Sungmin lagi.

"Hmm" gumam sosok yang bernama 'kyunie' itu, lelaki itu menghentikan langkahnya. Masih menatap ke depan tanpa memperdulikan Sungmin yang ada di belakangnya. "Aku sudah makan dengan Seohyun tadi, dan kau tidak perlu memperhatikanku. Karena berapa kalipun kau mencoba " Kyuhyun; Lelaki itu. Menghentikan ucapan, berbalik menatap wanita didepannya tajam. " Aku tidak akan mencintaimu" lanjutnya, memberi tekanan pada kalimat terakhir. Kembali lelaki itu berbalik dan berjalan menuju kamarnya. Meninggalkan Sungmin yang membeku mendengar perkataannya. Bulir kesedihan meluncur dengan mulusnya dari mata kelinci sungmin. Isak tangis keluar dari bibir mungil itu, dapat di lihat dari bahunya yang bergetar. Wanita itu menangis.

Kau benar, sekeras apapun aku mencoba.., kau tidak akan mencintaiku

Yah!, beginilah kehidupan Sungmin setelah mereka menikah dua bulan lalu. Miris? Bisa dikatakan seperti itu. Lalu kenapa mereka menikah? Yah!, mereka dijodohkan oleh kedua orang tua mereka, Sungmin memang mencintai Kyuhyun yang merupakan hoobaenya di Universitasnya dulu. Dan siapa sangka mereka dapat menjadi Suami-Istri sekarang, tapi mereka memiliki suatu kesepakatan dimana mereka tidak di perbolehkan untuk mencampuri urusan masing-masing. Kesepakatan yang di setujui oleh Lee Sungmin dari seorang Cho Kyuhyun, dan beginilah pernikahan mereka sekarang. Menyakiti satu pihak di sini Sungmin . Tapi inilah takdir.

0o0o0

Hari yang cerah, perlahan kelopak mata Sungmin terbuka saat sinar matahari memaksa masuk lewat celah jendela; membuat perempuan itu membuka kelopak matanya menampakan foxy bening didalamnya. Terlihat perempuan itu mengerjabkan matanya mencoba membiasakan cahaya yang masuk ke dalam retina mata indah itu. Segera perempuan itu bangun dan mengambil handuk yang mengantung di samping kamar mandi, berniat menyegarkan tubuhnya yang lengket.

Perlahan pintu kamar mandi terbuka, memperlihatkan seorang wanita dengan handuk yang melilit di tubuhnya. Segera wanita itu berjalan menuju cermin yang ada di kamarnya, sedikit memoles wajahnya untuk menutupi matanya yang sembab akibat menangis semalaman.

"Hari ini kau harus bisa, Lee Sungmin! Hwaiting!" lirih Sungmin, setetes cairan bening meluncur dari mata indah itu di susul oleh yang lain. Segera wanita itu menghapus air matanya. Berdiri dan berpakaian.

'cklek'

Terdengar suara pintu terbuka menampakan seorang wanita dengan balutan baju kerjanya, singlet putih dipadukan dengan cardigan berwarna soft pink, serta rok selutut berwarna sama dengan atasannya. Memperlihatkan kaki jenjangnya yang putih dan mulus serta high heels berwarna soft pink, dan jangan lupakan rambut coklatnyanya yang di gulung keatas semakin mempercantik parasnya hari ini.

Kakinya jenjangnya berjalan menuruni tangga di lantai dua itu, Segera menuju dapur untuk membuat sarapan untuk dirinya dan suaminya. Berniat untuk membuat makanan yang tidak terlalu berat pagi ini; Sandwich tuna dan dua gelas susu hangat. Perlahan dari mata foxynya melihat seorang lelaki berambut coklat ikal dengan jas kantornya berjalan menuruni tangga, seketika foxy itu bertemu dengan onxy lelaki yang ada di hadapannya sekarang. Segera pria itu memutuskan pandangan mereka dan berdecih pelan, pandangan wanita itu meredup hatinya sakit mendapat perlakuan seperti itu.

Sebegitu buruknya aku dimatamu hingga kau tak mau melihatku, Kyu…

Segera Sungmin mendudukan dirinya di kursi makan, berharap lelaki itu juga mau makan sarapan yang di buatkannya. "Kyunie, kau tidak sarapan? Makanlah sedikit, baru kita berangkat bersama ne..," mencoba berbicara dengan sosok lelaki di depannya, berharap bisa lebih akrab dengannya. "Aku akan makan di luar, dan jangan pernah mamanggilku 'kyunie', hanya orang yang dekat denganku dan penting bagiku yang boleh memanggilku dengan nama itu. Sementara kau? Sama sekali tidak penting bagiku dan aku tidak akan mau berdekatan denganmu..," Mata tajamnya menatap tajam sosok Sungmin yang ada di depannya. Mengucapkan kalimat itu dengan datar dan penuh penekanan di setiap perkataannya.

"Mm—Mianhae, Kyu. Aku tidak akan memanggilmu seperti itu lagi.." Jawab Sungmin terbata, kepalanya merunduk mencoba menyembunyikan bulir air mata yang menggenang di pelupuk matanya.

"Baguslah!, kau mengerti bahwa aku tidak menganggapmu apapun." Nafasnya tercekat mendengar kalimat itu terlontar dari bibir lelaki yang sangat di cintainya. Kyuhyun berjalan melewati Sungmin yang ada di depannya begitu saja, mengidahkan perasaan wanita itu.

Kau benar.., aku memang tidak penting bagimu. Bahkan kau sama sekali tidak memanggapku

Sakit!. Hatinya sakit serasa mencekik kerongkongannya membuatnya merasa sulit untuk bernafas, Kyuhyun tidak sadar kah kau bahwa perlakuanmu telah membuat wanita di depanmu sesakit ini. Bahu wanita itu bergetar, isak tangis terdengar begitu memilukan apabila seseorang mendengarnya. Menandakan betapa sakitnya hati Sungmin kala ini. "Kau harus tegar, Lee Sungmin! Jadilah Sungmin yang ceria seperti dulu. Kau akan terlambat ke kantor bila kau menangis seperti ini." Segera wanita itu menghapus air matanya, merapikan pakaianya yang sedikit berantakan akibat menangis tadi, segera ia mengambil tasnya dan keluar dari apartemennya.

0o0o0

Lelaki berambut coklat ikal itu berjalan dengan angkuhnya melewati seluruh pegawai kantor, setelan jas abu-abu itu terlihat sangat cocok dengan kulitnya yang putih pucat. Sorot mata tajamnya menatap datar semua orang yang di lewatinya, segera ia menuju ke ruangannya mendudukan dirinya dengan nyaman di kursinya. Yeah! Dia Cho Kyuhyun; Direktur utama Cho Corporation, perusahan yang dikenal untuk mengekspor barang-barang berkualitas terbaik.

Terdengar suara ketukan pintu di luar ruangannya, di susul dengan munculnya seorang wanita berparas manis. "Sajangnim, seseorang ingin bertemu dengan anda." Diliriknya menggunakan ekor matanya wanita yang berbicara di depannya. "Suruh dia masuk!" Ucapnya tegas. Segera wanita itu keluar dari ruangannya, tak berapa lama pintu ruangannya kembali terbuka menampakan sesosok perempuan cantik dengan rambut aurburn dan yang pipi chubby berjalan mendekatinya, segera perempuan itu duduk di pangkuannya dan menatap sayu pada Kyuhyun.

"Kyunie, miss you. Kau tidak merindukanku?" Tanyanya manja, segera bibirnya mengecup pipi Kyuhyun. Terdengar kekehan dari Kyuhyun menerima perlakuan dari yeojachingunya. Yeah! Mereka sepasang kekasih, lalu kenapa Kyuhyun menikah dengan Sungmin? Karena mereka di jodohkan. "Miss you too chagi, aku bahkan tidak pernah melupakanmu!" segera Kyuhyun membungkam bibir wanita di depannya dengan ciuman yang lembut, lidah lelaki itu perlahan menjilat kedua belah bibir wanita di depannya meminta izin untuk memasuki goa lembab itu. Mereka saling memangut hingga kebutuhan oksigen melepaskan tautan mereka.

Wanita itu terlihat menghirup oksigen sebanyak-banyaknya, tetesan saliva terlihat di sekitar bibirnya, membuat Kyuhyun terkekeh melihatnya. "Kenapa kemari Seobaby?" Tanyanya seraya menghapus saliva di sekitar bibir yeojachingunya. "Aku merindukanmu oppa!" terlihat gurat kekesalan di wajah wanita itu, segera dia turun dari pangkuan Kyuhyun, berdiri membelakangi lelaki itu. "Kapan kau akan menceraikan istrimu itu oppa?" terdengar kemarahan dari kalimat yang di ucapkan oleh wanita itu, membuat Kyuhyun segera berdiri dan merangkul wanita itu dari belakang, di letakannya bahunya di pundak wanita itu.

"Aku akan segera menceraikannya, Seohyun-ah. Jika perusahaan appaku berhasil bekerja sama dengan dengan beberapa klien Lee Corporation dan memegang beberapa saham dari perusahaan itu, maka " Kyuhyun menghentikan sejenak ucapannya, segera dia membalikan wanita di depannya agar wanita itu dapat menatapnya. Mencoba menyelami manik kelam yang menatapnya. " Aku akan menceraikannya!" terdengar helaan nafas dari Seohyun; wanita itu. Perlahan kepala itu mengangguk, menandakan ia setuju dengan perkataan yang terlontar dari lelaki di depannya.

"Baiklah, oppa aku lapar kau mau makan siang denganku?" Seohyun bertanya dengan manjanya, kepalanya dia angguk-anggukan meminta persetujuan dari kekasihnya. Perlahan kepala Kyuhyun mengangguk, segera dia menarik wanita itu ke luar dari ruangannya. Membawanya ke café dekat kantornya.

0o0o0

"Minnie, aku pergi dulu ne? Aku mau makan siang dengan Siwonie. Kau tidak apa-apa kalau aku tinggal sendiri di sini?" terlihat raut kecemasan dari wanita berkulit seputih salju itu, yeah! Dia akan meninggalkan sahabatnya sendirian di kantor. Dia akan makan siang dengan kekasihnya, Kibum; Nama wanita itu. Wanita cantik dengan kulit seputih salju dan bibir semerah cherry, Snowhite? Yeah! Itu yang dipikirkan orang-orang apabila melihat parasnya.

"Gwaenchana, Bummie. Kau pergi saja, lihat! Kekasihmu sudah menunggumu!" Ucap Sungmin, matanya melirik sosok lelaki tegap yang berdiri sekitar dua meter dari mereka. Lelaki itu hanya memperlihatkan senyumannya. "Siwonie, kau harus menjaga Kibum dengan baik ne?" tanyanya kepada lelaki bernama Siwon itu dengan memberikan tatapan setajam mungkin pada sosok lelaki yang tersenyum itu. "Tenang saja noona, aku akan menjaganya dengan baik. Bahkan aku tidak akan melepaskannya!" jawab Siwon tegas, di kedipkannya sebelah matanya pada sosok Kibum yang hanya memutar kedua bola matanya; Jengah. Sungmin yang melihat itu hanya terkekeh pelan.

"arrasso, kau memang mencintai sahabatku. Sekarang pergilah aku masih banyak pekerjaan" Di kibas-kibaskan tangannya bermaksud mengusir kedua orang sahabatnya itu. "ne, eonie. Kalau terjadi sesuatu hubungi aku ne?" ucap Kibum masih menatap cemas sahabat yang merangkap sebagai kakaknya ini. Yang di tanya hanya mengangguk dan mengibas-ngibaskan tangannya. "Galkhe!" ucap Kibum, segera ia merangkul tangan Siwon, berjalan keluar ruangan Sungmin, meninggalkan wanita itu yang menatap mereka miris.

Kembali wanita itu melanjutkan kegiatannya tak sadar dengan sosok lelaki yang berjalan mendekatinya, lelaki itu berjalan perlahan-lahan berusaha tidak membuat suara bising yang dapat mengganggu konsentrasi wanita itu. Tepat sosok itu berdiri di belakang Sungmin, segera dia menutup mata Sungmin.

"Kau serius sekali, Minnie" kata lelaki itu; Masih menutup mata Sungmin. Kaget! Segera Sungmin membalikan tubuhnya, menatap lelaki yang hanya memperlihatkan senyum polosnya. "Apa yang kau lakukan disini? Mencoba mengagetkanku eoh?" di berikannya tatapan tajam pada lelaki yang ada di depannya. "Kenapa kau masih ada disini, Minnie?" ucap lelaki itu, mengidahkan pertanyaannya yang di lontarkan Sungmin padanya. Tersenyum polos menatap wanita didepannya.

"Aku sedang bekerja, Hae. Dan kau kenapa ada disini? Kau tidak makan siang?" Sungmin menatap bingung lelaki yang ada di depannya ini, sementara lelaki yang di panggil 'Hae' itu hanya tersenyum gemas melihat raut kebingungan wanita didepannya ini. "Aku ingin mengajakmu makan siang, Min!" ucap lelaki itu;masih tersenyum. Tanpa menunggu jawaban Sungmin segera lelaki itu menarik Sungmin keluar dari ruangannya.

"Ya! Lee Donghae!" teriak Sungmin pada lelaki bernama Lee Donghae atau Donghae itu, tanpa mengidahkan teriakan Sungmin. Segera Donghae dudukan wanita itu di kursi samping kemudi mobilnya, segera dia menuju kursi kemudi. Memakai seat belt dan melajukan mobilnya membelah jalanan kota Seoul.

"Kita mau kemana, Hae?" di arahkannya pandangannya pada lelaki disampingnya, menatap bingung sosok itu. "Kita akan makan siang, Min. aku tahu kau belum makan siang, aku akan mengajakmu makan di café favoritku." Ucap Donghae, memperlihatkan senyum polosnya yang entah sudah berapa kali meluluhkan hati gadis-gadis di kantornya. Sungmin hanya mengangguk mendengar pernyataan dari sahabatnya ini.

Tidak membutuhkan waktu lama, Audi A5 berwarna silver itu telah sampai ke tempat yang dituju, segera Donghae dan Sungmin keluar dari mobil itu. berjalan memasuki café yang di maksud oleh Donghae. Sungmin segera mengedarkan pandangan menatap seluruh isi café tersebut, berniat mencari meja yang nyaman untuk mereka berdua; dia dan Donghae. Manik foxynya secara tak sengaja menangkap sosok lelaki tak jauh dari mereka berdiri.

DEG

Kyu…

TBC/END?

Kamus :

Chukhaeyo : Selamat

Hoobae : Junior/Adik kelas

Hwaiting! : Semangat

Ne : Ya/Iya/Baiklah (bisa merupakan pertanyaan apabila di beri tanda tanya, juga di sesuaikan dengan kata)

Mianhae : Maaf (bahasa Non-formal)

Sajangnim : Direktur/orang yang memiliki posisi tinggi di perusahaan

Yeojachingu : Kekasih wanita

Oppa : Panggilan untuk kakak laki-laki dari perempuan (biasa di gunakan wanita untuk memanggil kekasihnya yang lebih tua darinya)

Appa : Ayah

Noona : Panggilan untuk kakak perempuan dari laki-laki

Arrasso : Aku tahu/Aku mengerti/Aku paham

Eonie : Panggilan untuk kakak perempuan yang lebih tua dari perempuan

Galkhe : Aku pergi/Pergi

Annyeong saya membawa ff saya yang baru di sini

Dan music yang ada di Titlenya adalah music yang author dengar saat membuat ff ini, author pikir mungkin music ini cocok untuk menemani waktu kalian apabila membaca ff ini.

Follow twitterku ne~^^ Kamshamidda readerdeul

Twitter : shinta_soohyun

Mention for follback. See you in second chapter~ \(^0^)/*author sok English.

REVIEW PLEASE…