The House of The Dead: After The Goldman Incident
THOTD milik SEGA
Prolog
Latar tempat: Venesia, Italia, tepat setelah kedua Agen AMS-James Taylor dan Gary Stewart-meninggalkan gedung kaca milik Goldman (Yang di akhir cerita menjatuhkan dirinya dari atas gedung) dan pulang bersama teman-teman mereka: Amy Crystal, Harry Harris, G dan Thomas Rogan ke markas AMS. Warga Venesia sangat berterima kasih atas usaha mereka menghancurkan rencana jahat Goldman yang katanya ingin melindungi 'Daur Hidup' di muka bumi.
Sebelum pulang ke markas AMS, Keenam Agen tersebut singgah di sebuah pelataran sungai di pinggir Venesia untuk melepas lelah sejenak. G dan Harry tetap berada di dalam mobil karena harus memulihkan tubuh mereka yang sebelumnya telah terluka oleh serangan para Zombi bawahan Goldman." Tch .. tidak kusangka luka di dadaku akibat terkena serangan monster gergaji di Colossium tadi masih terasa sangat perih ..." Gerutu Harry seraya mengelus-elus dada kirinya yang baru saja diobati. G hanya tersenyum simpul mendengar itu. Luka di perut bagian kirinya akibat serangan Zombi di Perpustakaan pusat di Venesia juga masih terasa perih layaknya Harry. Namun ia memaksakan diri untuk tidak terlihat kesakitan.'Toh luka ini tidak seberapa' Gumamnya dalam hati.
Diluar Mobil, tampak Rogan dan James bercengkerama di bawah sebuah pohon, membicarakan Peristiwa yang terjadi di Manor Dr. Roy Curien setahun yang lalu. Mereka tidak habis pikir 'mengapa orang seperti Goldman dan Dr. Curien memiliki rencana gila-gilaan berupa eksperimen dari Teori Genom yang menciptakan berbagai macam monster untuk mengambil alih dunia dan mempertahankan apa yang disebut oleh Goldman sebagai ' Daur Hidup ' terhadap dunia?' Jawaban Pertanyaan tersebut masih sangat abu-abu alias tidak jelas.
" Rogan, apakah kau tahu apa penyebab dari semua kegilaan ini?" Tanya James.
" Ya ... siapa lagi kalau bukan ambisi dari Goldman dan Curien?" Balas Rogan." Ayolah, James. Kau sudah tahu jawaban itu. Jangan menanyakan hal yang kau sendiri sudah tahu apa jawabannya."
" Hmm ... maaf. Tapi kurasa jawaban itu kurang tepat. Aku yakin masih ada penyebab lain di belakang semua ini." kata James ragu.
Rogan mendesah." Kau terlalu memusingkan diri dengan itu. Santai saja, James. Kejadian yang sama mungkin akan terjadi. Tapi bukan berarti kau harus terkena migrain karenanya."
Gary dan Amy berdiri di pinggir sungai. Masing-masing dari mereka menatap langit dengan pandangan kosong. 'Curien sudah wafat, begitu juga dengan Goldman. Harapannya, kejadian buruk seperti ini tidak akan terjadi lagi' Ujar Gary dalam hati. Rambut pirang kecoklatan miliknya mendesir terkena angin sepoi-sepoi. Ia merenung. Dirinya memang baru direkrut di AMS sebagai Agen setahun yang lalu, yang berarti ia memang sangat kurang pengalaman dalam menangani hantu berdarah semacam Zombi. Tapi dengan James yang selalu membantunya saat menjalankan misi menghentikan Goldman, ia merasa lebih baik selama bertugas. Lagipula Gary adalah pemuda yang baik hati, sopan dan tidak banyak komplain. Dan itulah salah satu alasan yang membuat James masih peduli dengan rekan mudanya tersebut. Gary mendesah panjang 'Ini sudah berakhir' desahnya pelan. Tiba-tiba Amy menoleh ke arah Gary. Pemuda itu menyadari tatapan Amy dan dengan ekspresi gugup, menoleh ke arahnya pula. Amy memulai kalimatnya.
" Gary "
" Ya?"
" Maaf karena terus menginterupsimu selama bertugas di pusat Venesia tadi. Kau pasti merasa terganggu dengan watak keibuanku."
Gary mengangguk. Ia memaklumi perlakuan Amy terhadapnya-seorang Agen rookie yang masih sangat Junior ketimbang Amy Crystal sendiri-yang tampak terlalu berlebihan saat misi menghentikan Goldman. Figur seorang Kakak tampak dalam diri Amy terhadap Gary, yang umurnya masih sangat muda daripada Amy. Gary menyadari hal ini. Itu tidak masalah. Ia merasa sangat terbantu dengan ini. Namun sayang sekali Gary tidak menyadari watak Amy terhadap agen-agen Junior selain dirinya. Keras, Temperamental dan bermulut panas. Amy sangat kritis. Dan penilaiannya terhadap para Agen baru sangatlah menyedihkan. Namun terhadap Gary, Amy nyaris berbeda. Ia memperlakukan pemuda itu seperti adiknya sendiri. Apakah itu sekedar naksir ataukah karena sebab lain? Belum ada seorangpun-baik Amy maupun Gary-Yang menemukan jawabannya.
Sekonyong-konyong Amy melihat sesuatu yang melintas di antara pepohonan di dekat sungai. Tinggi, sedikit kekar namun dengan kecepatan yang luar biasa. Wanita itu segera mencabut pistolnya dan berlari mengejar sosok itu, membuat teman-temannya terkejut.
" Ms. Crystal!" Pekik Gary lalu menoleh ke arah James dan Rogan." Dia berlari ke arah pepohonan!"
" Gary, kau dan aku akan mencari Amy." Kata Rogan lalu menoleh ke James." James, tolong jaga G dan Harry."
James mengangguk dan meloncat ke sisi mobil dimana G dan Harry berada, membuat kedua pria itu terheran-heran.
" Ada apa?" Tanya G.
" Amy mengejar sesuatu ke dalam pepohonan di samping sungai." Jelas James seraya menarik pistolnya, berjaga-jaga." Entah mengapa aku merasa ada sesuatu yang buruk bakal terjadi."
" Jangan berkata seperti itu, James." Sela Harry." Kau hanya membiarkan pemikiran negatif menguasai otakmu."
" Tch ... yang jelas, aku merasa tidak enak akan hal ini ..." Ungkap James dengan ekspresi dingin.
Gary dan Rogan menelusuri pepohonan. Hari mulai gelap sehingga pandangan mereka kurang baik.
" Amy! Kembalilah kemari!"
" Ms. Crystal, dimana Anda?"
Setengah jam pun berlalu. Rogan dan Gary nyaris putus asa karena Amy belum juga ditemukan." Kita tidak bisa mencari dalam keadaan gelap seperti ini. Senter pistolku sudah lemah daya ..." Keluh Gary.
" Kita harus menemukannya, apapun yang terjadi!" Tegas Rogan." Kau kan tahu dia satu-satunya perempuan di antara kita. Keselamatannya adalah yang utama."
" Uh .. baiklah." Ujar Gary mengalah. Ia dan Rogan menelusuri rerumputan tinggi di bawah pepohonan. Tiba-tiba kaki Gary tersandung sesuatu yang amat besar sehingga ia jatuh terpelanting.
" Aww ... benda besar apa yang membuatku tersandung?" Gerutu Gary seraya mendekati 'benda' itu. Sinar bulan menerangi pepohonan, membuat Gary dapat melihat 'benda' tersebut. Namun begitu ia melihatnya, ia terkejut setengah mati.'Ti ... Tidak mungkin ... I .. Ini ..."
Rogan sedang memeriksa semak-semak, berharap Amy ada diantaranya. Namun sayang, tidak ada apa-apa disitu.
" Huh, ini menghabiskan waktu ..." Desisnya kesal." Kalau saja ..."
Ia terdiam begitu mendengar teriakan Gary tak jauh darinya.
" Mr. Rogan, Dia ada disini!"
Bersambung ...
Mohon reviewnya :)
