Title :Hantu Markas Shinsengumi
Disclaimer : Gintama © Sorachi Hideaki
Genre : Horror/Humor
Rated : T aja deh.
Warning : Gaje, OOC (maybe), Misstypo, Shonen ai ,laknat, nista, kata-kata yang disensor, ada para hantu yang kurang kerjaan, acak-acakan, ancur, dll
Summary : Gara-gara Kondo bercerita tentang kisah horror, markas Shinsengumi langsung di datangi para hantu yang kurang kerjaan. Dan gara-gara itu pula Gintoki dan dua orang yorozuya lainnya terpaksa harus terlibat dalam pengusiran hantu di markas Shinsengumi. Gimana cara mereka mengusir hantu itu ya?
.
.
.
.
Don't like don't read!
Di malam yang sangat sunyi ini, terlihatlah para anggota Shinsengumi sedang berkumpul di aula markas mereka. Bagi readers yang penasaran mengapa mereka berkumpul di aula markas Shinsengumi malam-malam gini kayak nggak ada kerjaan padahal-mereka-memang-nggak-ada-kerjaan, itu karena mereka sedang mendengarkan cerita horror dari sang komandan yang mukanya kayak gorilla dari hutan amazon #Authordibantaikondo (Kondo : Kau kejam banget sih Author!. Masak gue disamain dengan gorilla hutan amazon!. Author : Elo tu yang lebih kejam dari gue tau!Masak gue yang awesome ini dibantai gorilla kayak lo! Nyadar dikit bro, kalau muke lo memang kayak gorilla. And, kalau lo mau protes, protes aja sana sama si Narrator. Narrator : Eh, kok ke gue protesnya sih! Ntu protes aja sama si Author sableng nan sinting tu! . Kan dia yang buat narasinya!. Author : Eh, iya ya. Udah-udah! Back to story )
Sang komandan yang bernama Isao Kondo itu sedang menceritakan tentang kisah Tujuh Tempat Terlarang di Sekolah. Mau tau gimana ceritanya, mari kita lihat aja langsung ke tkp! (Author niru OVJ)
"Di setiap tempat pasti selalu ada penghuninya kan?" Tanya Kondo kepada pasukannya. Dengan antusiasnya mereka mengangguk pertanda meng-iya-kan pertanyaan Kondo tadi. "Termasuk disekolah kan?" Tanyanya lagi.
"IYA!"Balas mereka yang udah penasaran (minus Hijikata) sambil berteriak, membuat telinga Kondo langsung pecah.
"Baiklah, di sekolah yang bernama *Piiip**Piiip*(disensor) ada tujuh tempat yang sangat kramat dan diyakini ada penghuninya, dan tempat itu dikenal sebagai tujuh tempat terlarang" Kata Kondo dengan muka yang 'sengaja dibuat-buat' horror (Author : padahal nggak ada horror-horrornya tuh #dor). "Alkisah dulunya tujuh tempat itu adalah tempat dimana mayat-mayat yang sudah dibantai disembunyikan" Lanjut Kondo masih 'tetap' dengan muka yang 'sengaja dibuat-buat' horror.
"Komandan, apa dulu di sekolah itu banyak terjadi kasus pembantaian?" Tanya salah seorang anggota Shinsengumi yang author lupa namanya. Yang jelas ciri-cirinya kepalanya kagak ada rambut alias botak kinclong kayak kepala si Umibozu #AuthorditembakUmibōzu just kidding ok.
" Ya begitulah. Konon katanya, dulu di sekolah itu pernah terjadi tujuh pembantaian masal terhadap murid-muridnya yang tidak pernah menuruti peraturan. Salah satunya siswi bernama *piiip**piiip* (disensor untuk yang kedua kali-nya), karena sudah sepuluh kali nelanggar peraturan, akhirnya ia disiksa, di p******(sengaja disensor karena rate-nya belum berubah) dan dianiaya hingga tewas seketika, karena pihak sekolah tidak mau bertanggung jawab, akhirnya mayat siswi itu di kuburkan di bawah lantai labor fisika yang baru di bangun. Dan konon, arwah siswi itu tidak tenang, dan selalu muncul di malam hari untuk mencari tumbal" Jelas Kondo panjang, padat, dan gak jelas plus muka yang agak pervert saat mengatakan kata yang author sensor tadi (Kondo : Woi bohong tu!).
Entah-karena-apa-atau-anggota-Shinsengumi-memang-rada-goblok, mereka malah masang muka serius saat Kondo bercerita tadi, apa lagi pas kata yang author sensor tadi (Anggota Shinsengumi : Fitnah lo thor!). Kecuali Hijikata yang udah rada bosen berada disana. Karena Kondo nyeritainnya bukan to the point melainkan dari a sampai z, mari kita lihat aja langsung keadaan Hijikata yang udah lumutan nunggu di aula markas.
'Cih, dasar Kondo-san, lama banget nyampe topik ceritanya' batin Hijikata yang 'dari tadi' udah rada bosen dan akhirya ia keluar dari aula dan menuju kamarnya.
"Okita taichō, Fukuchō kemana ya?" Tanya seorang ninja Shinsengumi bernama Yamazaki Sagaru sambil berbisik ke telinga Kapten divisi 1 Shinsengumi bernama Okita Sougo.
"Aku tidak tau, paling fukuchō sialan itu pergi kekamarnya" Balas Sougo datar(dan tentunya sambil berbisik).
"Oh, ya udah. Moga aja Fukuchō nggak melihat yang aneh-aneh ya" kata Yamazaki. Sontak Sougo yang dari tadi lagi nyandar langsung memalingkan wajahnya ke arah Yamazaki dengan tatapan 'memangnya-kau-melihat-apa-di-kamar-Hijikata-san?'
Yamazaki yang 'kebetulan' mengerti apa arti dari tatapan Sougo tadi langsung berkata "Yah, sebenarnya kemarin, aku melihat sesosok wanita berambut panjang hitam, kulitnya pucat, dan mempunyai lingkaran mata berwarna hitam di daerah kamar fukuchō"
"Apa kau lihat kakinya?. Apa kakinya menyentuh lantai tidak?" Tanya Sougo dengan antusias.
"nyumnyum, kakinya?,nyumnyum. Tidak, kakinya tidak menyentuh lantai" Balas Yamazaki sambil makan anpa "memangnya kenapa Taichō?" Tanya balik Yamazaki dengan tampang seolah-olah-yang-dilihatnya-kemaren-bukanlah-penampakan.
"Oh, tidak ada, aku cuma nanya" Balas Sougo dengan raut wajah yang datar 'ni orang apa kagak sadar kalau yang dilihatnya itu hantu? Hah bodoh ah' tambah-nya dalam hati. Yamazaki langsung memalingkan wajahnya ke arah Kondo untuk mendengarkan cerita sang Komandan gorilla. Selang beberapa menti kemudian, raut muka Sougo langsung berubah drastis, dari mukanya yang datar berubah menjadi muka khasnya yang phsikopat nan sadis. 'mampus kau Hijikata-san, khukhukhu' batin Sougo dengan cengiran khasnya yang sadis, lalu dia langsung pergi keluar aula untuk menemui ehem- pacar-ehem musuh nya di kediaman Shimura (karena saat ini kagura sedang berada di rumah Shinpachi. Readers : Dari mana sougo tau? Author: Kan Kagura yang bilang)
Di tempat Hijikata berada...
'Huh, ada apa ini, kenapa perasaanku nggak enak ya' batin Hijikata sambil berjalan menuju kamarnya. Belum sampai Hijikata ke kamarnya, tiba-tiba langkahnya terhenti saat melihat Kondo sedang berjalan di lorong markas Shinsengumi. 'Lho, bukannya itu Kondo-san. Kok bisa dia disini, apa dia sudah selesai bercerita? Atau aku yang salah lihat?' Tanyanya pada diri sendiri. Hijikata mencoba mengucek matanya dua kali, ternyata dia memang nggak salah lihat. Lalu, ia mengikuti Kondo 'jadi-jadian' tadi dari belakang.
Balik lagi ke aula Shinsengumi…
"Hey apa aku tidak salah lihat?" Tanya salah seorang anggota Shinsengumi pada anggota Shinsengumi lainnya, kenapa dia nanya dia salah lihat, karena ia melihat sesosok bayangan hitam berbentuk wajah perempuan tepat berada dibelakang Kondo.
"Kau tidak salah lihat kok." Jawab anggota Shinsengumi yang ditanya tadi sembari mendengarkan Kondo bercerita dan 'ternyata' ia juga melihat sesosok bayangan perempuan itu.
"Pada suatu hari, ada seorang murid yang sedang membersihkan labor pada malam hari, walau dia tau kalau labor itu adalah salah satu dari tujuh tempat terlarang, tapi dia tetap saja membersihkan labor itu malam hari karena ia takut dimarahi gurunya. Nah, saat dia sedang mengepel lantai, tiba-tiba bahunya dipengan oleh sesokok mahluk yang tentunya adalah arwah siswi itu, jari tangan mahluk itu panjang dan tajam, sontak bulu kuduk siswa itu berdiri, dan saat ia melihat kebelakang … BOO!"
"GYAAAAA!" Teriak semua para anggota Shinsengumi histeris dan langsung lari tungang langgang dari aula oh bukan aula lagi, tapi dariI markas Shinsengumi. Yamazaki lari ke apatermennya, dan anggota Shinsengumi yang lain malah ke Kediaman Shimura (maklum, mumpung Otae nggak ada di rumah. Readers : Dari mana lagi mereka tau thor?. Author : Ya dari Okita lah.). Sebenarnya, waktu Kondo bilang BOO, sosok bayangan tadi langsung berubah menjadi bentuk aslinya, yaitu sesosok wanita dengan muka yang menyeramkan (bayangin aja muka suser ngesot, nah kayak itulah mukanya). Dan karena kaget, akhirnya mereka lari tunggang langgang deh.
Bingung, itulah yang sedang dirasakan Kondo. Mengapa dia bingung?. Yaiyalah dia bingung, wong pade seluruh anggotanya pada kabur semua. "Eh, kok mereka kabur semua ya? Apa muka ku tadi kelihatan serem ya?" Tanya Kondo pada dirinya sendiri. Pas saat dia melihat kebelakang…"Hai!" sapa sosok hantu itu. "GYAAAAAAA!" Teriak Kondo sangat keras sampai membuat telinga hantu langsung pecah. Dan Kondo pun langsung tepar seketika.
"Astaga ni gorilla, orang nyapa dia malah teriak, tu pun teriaknya keras amet lagi. Telinga gue bisa pecah nih. Dan lagi, ni gorilla malah ngadain acara pingsan segala! Apa salah gue coba!. Bodoh ah mending gue kabur dah dari sini dari pada gue dipecat author" Kata suster ngesot yang langsung menghilang ditelan cahaya.
Balik ke tempat Hijkata…
*Ok teriakan Kondo tadi nggak usah di ulang ya*
Yosh. Gara-gara teriakan Kondo tadi, Hijikata yang tadinya ngikutin Kondo 'jadi-jadian' yang sebenarnya adalah mas genderowo, langsung berhenti dan menatap Kondo (Genderowo) dengan tatapan ngeri. "Eh tunggu dulu, kalau yang tadi itu teriakan K…Kondo-san dan berarti dia masih ada di dalam aula, j..ja…ja..ja..jangan–jangan ya..ya..ya…yang ini… h…HANTU!"Teriak Hijikata dan langsung kabur ke rumah ehm suami ehm seme-nya ehm dengan kecepatan Eyeshiled 21 tanpa memperdulikan Kondo 'asli' yang udah tepar dengan mulut berbusa. Ck… poor Kondo.
"Eh, mana orang yang ngikutin gue tadi ya? Ah sial, padahal gue mau nanya apa dia nampak temen gue lewat sini kemarin. Lupain aja deh. Mending gue minta gaji sama author ah " setelah itu genderowo yang nyamar jadi Kondo tadi langsung menghilang.
Sesampainya di kediaman Gintoki…
"Woi Yorozuya, buka pintunya! Oi Yorozuya!" Teriak Hijikata sambil gedor-gedor pintu rumah Gintoki. Refleks sang Yorozuya a.k.a Gintoki yang lagi tidur langsung kebangun dan jatuh deh dari sofa.
" Oi oi, jangan teriak-teriak dong, malu dilihatin orang. Lagian kalau mau masuk, buka aja pintunya, kan nggak dikunci" Sahut Gintoki dari dalam rumah dengan nada males sambil berusaha berdiri. Tanpa aba-aba, Hijikata langsung membanting pintu rumah yang nggak berdosa itu dengan nggak ber prikemanusiaan dan langsung berlari ke arah Gintoki.
Sontak Gintoki langsung kaget setengah idup, karena orang yang dia mimpiin tadi, ternyata ada di depan matanya. Hijikata yang masih ketakutan (kan Hijikata takut sama hantu) tanpa basa-basi langsung melompat dan memeluk Gintoki erat (Author: Kyaaa! #mimisan *Fujo mode on*). Gintoki yang tadinya baru berdiri langsung jatuh lagi deh. Yah walau kasian sih, tapi toh Gintoki seneng banget tuh bisa dipeluk sama ukenya (GinHiji : Author kampret!).
Hijikata yang sadar apa yang ia lakukan tadi langsung melepas pelukannya dan mendorong Gintoki dengan sekuat tenaga dengan semburat merah dipipinya, walhasil punggung Gintoki nabrak ujung meja. "Ouch, ittai ittai. Hey sakit tau! Lain kali kalau mau dorong orang, lihat-lihat tempat nya dong!" Rintih Gintoki sambil megang punggungnya yang sakit.
"M...maaf a...aku n...ngak s...se...sengaja" Balas Hijikata terbatah-batah masih dengan semburat merah dipipinya.
'Manis juga dia ya' Batin Gintoki sembari melihat pipi Hijikata yang memerah. "Ehm" Gintoki berdehem " Baiklah, ngomong-ngomong, ngapain kau datang kesini malam-malam gini? Oh apa kau merindukan Gin-san ya" Goda Gintoki yang langsung kenak jitak Hijikata.
"Bukan baka!" Geram Hijikata sambil nahan marah.
"Terus untuk apa kau ke sini malam-malam?" Tanya Gintoki sembari memegangi kepalanya yang sakit akibat jitakan Hijikata.
"Soal itu..." Hijikata akhirnya menceritakan tentang apa yang terjadi di markas Shinsengumi dari a sampai z.
Beberapa menit kemudian...
"Oh... jadi begitu" Gintoki ngangguk-ngangguk ngerti.
"Jadi gimana, maukah kau menolong ku membasmi hantu itu dari markas kami? Please, dan bolehkah aku nginap disini selama beberapa hari?" Tanya Hijikata dengan muka penuh harap. Tau aja dia kelemaha seme-nya ya...#AuthordihajarGinHiji
"Mp... baikah kau boleh menginap di rumahku beberapa hari, tapi yang satu lagi...
Ada syaratnya, khukhukhu..."
.
.
.
TBC
Kondo : Thor, gue mau komplain, masak gue disini kayaknya kenak sial mulu?
Author : Yah terserah gue dong. Lu mau melawan? gue buat lebih menderita lagi lo.
Kondo : *bungkam*
Hijikata : Author! masa gue dijodohin sama si natural perm itu sih! *nunjuk Gintoki yg mukanya adam ayem aja*
Author : Oi Hijikata, lu ngapai protes, tu contoh seme lu tu hah, nggak ada protes-proptes do.
Gintoki : Siapa bilang gue nggak protes tor? gue protes tau!
Author : Kok lu protes?
Gintoki : Ya gue protes karena ngapain gue tampilnya di akhir cerita sih!
Author : Ahoka! Woi itu cerita baru dimulai tau!
Gintoki : Ooh... *mandang ke author yang udah memasuki devil mode* Hehe... Author gue cuma bercanda kok thor.
Author: Makanya jangan nunggu gue bantai dulu! *Ngambil pedang Hijikata*
Gintoki : Eh Author lu nggak main kan ? Gyaaa! *kabur dari author yang udah masuk ke devil mode*
Author : Woi kembali kau Gintoki! *ngejar Gintoki sambil bawa-bawa pedang*
Kamui : Hai minna-san, apa kabar ? mumpung Authornya lagi ngadain acara kejar-kejaran antar orang gila, jadi saya yang akan menggantikan author untuk menyampaikan satu hal, yaitu mohon di review Fic author yang ancur ini ya. Flame tidak diterima dan mohon maaf kalau banyak kata-kata yang membuat mata anda katarak, karena authornya memang lagi sedeng. Baik, Bagi kalian yang nggak mau review, akan ku tembak sampai mati *nodongin payung*
