Disclaimer: Masashi Kishimoto-san(weleh)
Warning: Typo-aneh-pendek
Dont like dont read! as simple as that.
.
.
.
.
Sasuke juga manusia.
.
.
Sosok berambut raven itu melangkahkan kakinya yang berbalut sepatu kulit berwarna hitam dengan cepat, melewati koridor rumah sakit. Tidak dipedulikannya tatapan intens yang memuja saat dia berpaspasan dengan beberapa wanita. Yang ada di dalam pikiran saat ini adalah istri Nya!
Pria setengah baya berwajah tampan tersebut akhirnya melihat tempat tujuannya, kamar VIP nomor 10, yang kini sudah dipenuhi oleh banyak orang-orang yang berwajah sedih, bahkan sebagian ada yang menangis.
Tidak. Tidak mungkin.
Pikirannya kalut, segera dia melangkah dan membelah kerumunan itu dengan sedikit paksaan.
Dia tidak mungkin sudah tiada kan?
Dan dia melihatnya. Wanita yang paling di kenalnya, wanita yang sudah banyak menemani hari-harinya dengan penuh cinta. Kini telah tiada. Wajahnya tidak terlihat karena tertutup kain berwrana putih, namun surai pink pucat miliknya masih bisa terlihat.
Bagaikan tersambar petir dia melihat mayat wanita yang sangat dicintainya dengan tatapan terkejut.
"Maaf, kami sudah berusaha sebisa mungkin…"
Suara dokter yang berusaha menenangkan seorang wanita tua berambut pirang terdengar di telinga pria tersebut.
Apa-apaan ini? Apakah kami-sama sedang bercanda dengannya? Dia benar-benar berharap bahwa ini hanyalah mimpi. Disentuhnya tangan sang wanita dengan perlahan.
Dingin.
Tanpa terasa airmatanya jatuh. Sungguh, ini memalukan bagi dirinya yang biasanya selalu bersikap tenang dan datar bagaikan robot, kini bisa menangis penuh emosional seperti ini. Kalau saja dia masih ada di sini pasti dia akan berkata.
"Sasuke-kun, kau ternyata manusia juga ya?" Sambil tertawa kecil.
Tentu saja dia manusia, namun hanya didepan dia lah dirinya lebih memiliki rasa kemanusiaan. Rasa mencintai dan menyayangi yang mendalam hingga dadanya terasa sesak seperti ini.
Kehangatannya, senyum yang penuh cinta. Hanya dialah yang dapat membuat Sasuke-si pria reven-lebih memiliki jiwa. Sekarang, wanita pink ini sudah tiada?
Pok.
Tiba-tiba ada yang memberinya tepukan lembut dibahunya, tangan yang hangat ini. Dia sangat mengenalinya.
"Sasuke-kun? Sedang apa kau di sini? Kau mau memberi bela sungkawa pada Tayuya-san?"
Apa? Ta-Tayuya?
Sasuke dapat melihat sang istri, Uchiha (ehem!) Sakura tengah berdiri di belakangnya dengan wajah bingung, namun pakaian pasien berwarna biru masih melekat di tubuhnya.
Sial. Salah kamar.
Sasuke segera menarik tangan Sang istri-yang ternyata masih hidup-dengan cepat, dan meninggalkan ruangan tersebut. Kenapa bisa salah masuk kamar sih! Dia yakin tadi asistennya Kabuto berkata bahwa Sakura berada di kamar Vip nomor 10.
"Sasuke-kun jangan bilang kalau kau..fu..fu..fu..salah masuk kamar?"
Sakura tertawa kecil, sembari meilhat Sasuke sang suami, yang kini wajahnya memerah malu. Dasar tsundere.
"kamarku nomor 20 Sasuke-kun, dan kau tahu Sasuke-kun?" Sakura kemudian mendekatkan bibirnya ke telinga Sasuke kemudian berbisik lembut.
"Sasuke-kun, kau ternyata manusia juga ya?"
This is not a The end..
