prolog
warning: gender switch untuk beberapa karakter sesuai kebutuhan cerita, termasuk daehyun & youngjae. bagi yang tidak berkenan, harap menyingkir. terima kasih.
.
Jung Daehyun melangkahkan kakinya ke luar kamar dan mendapati Yoo Youngjae tengah menyiapkan sarapan untuknya di meja makan. Di balik celemek biru muda bermotif taburan awan putih, gadis berusia 25 tahun itu hanya mengenakan kemeja daehyun yang terlihat kebesaran di tubuhnya. Daehyun tersenyum, dirinya tahu kekasihnya begitu menyukai kemeja itu, ia selalu memakainya pada malam-malam Daehyun harus bekerja lembur dan pulang larut. Sinar matahari yang masuk lewat jendela besar di sisi dapur menerangi seisi ruangan, membuat Youngjae tampak bagaikan malaikat yang bercahaya di pagi hari.
Merasakan tatapan yang diberikan Daehyun ke arahnya, Youngjae menoleh, membalas senyum 1000 watt milik Daehyun dengan senyuman termanisnya. Ia lalu menghampiri wanita yang selama 5 tahun ini mendampinginya, memberikan kecupan singkat di bibir penuhnya. Tangannya bergerak merapikan jas yang dikenakan wanita 30 tahun yang berprofesi sebagai jaksa itu.
"Kau harus hidup dengan baik, meski tanpa aku di sampingmu.." Daehyun mengernyitkan dahinya mendengar ucapan gadis itu, kenapa Youngjae berkata seolah mereka tidak akan bertemu lagi. "Kau tahu aku sangat mencintaimu, kan?" ia mendongak, menatap dalam mata wanita yang lebih tinggi darinya, "Kau adalah jaksa Republik Korea Selatan yang bertugas untuk menegakkan keadilan dan menghukum orang yang telah melakukan kejahatan. Selalu ingat itu, karena suatu hari, kau akan menjadi kepala jaksa wanita pertama di Korea."
Daehyun mengerjapkan matanya, sekali, dua kali. Dan mendapati bahwa semua yang dilihatnya hanya ilusi. Ruang makan yang menyatu dengan dapur masih gelap, karena tirai besar yang menutupi jendela besar di sisi ruangan belum tersibak. Tidak ada makanan apapun yang tersaji di meja. Dan tidak ada Youngjae-nya di sana.. Celemek yang sering dipakai Youngjae untuk memasak masih tersampir di sandaran sebuah kursi di dekat lemari pendingin, kemeja milik Daehyun yang menjadi kesukaannya tergantung di belakang pintu, tak tersentuh selama lebih dari tiga bulan.
Saat itulah kesadaran Daehyun kembali.. pada kenyataan bahwa kekasih yang sangat dicintainya tak lagi berada di sisinya.
Dirinya seakan tengah menjalani mimpi buruk nan panjang dan tak kunjung berakhir, menjalani hidup tanpa Youngjae di sisinya terasa begitu menyiksa. Seolah dunianya telah berakhir, kebahagiaannya sirna ditelan mimpi-mimpinya yang kandas tak berbekas. Karena Yoo Youngjae memiliki hati Daehyun dalam genggamannya, gadis itu adalah alasan untuk setiap debaran jantungnya yang berdetak. Kepergiannya membawa serta separuh napasnya, belahan jiwanya, dan Jung Daehyun sama sekali tidak baik-baik saja. Ia tertatih, langkahnya terseok tanpa Yoo Youngjae berjalan bersamanya.
Setelah lima tahun yang mereka lalui bersama, Daehyun tidak terbiasa bernapas tanpa Youngjae di sampingnya. Membuka matanya di pagi hari dan tak melihat wajah malaikat Youngjae yang terlelap di sampingnya, jiwanya seakan mati perlahan. Pulang ke rumahnya yang dingin dan gelap tanpa Youngjae menyambut dirinya dengan pelukan hangat, jantungnya seolah berhenti berdetak. Rasa cintanya untuk Youngjae yang tak terbatas, cinta yang memenuhi setiap sudut dalam ruang di hatinya, kini terasa begitu mencekik. Kerinduan ini begitu menyiksanya, dan ketidak tahuannya akan keberadaaan sang terkasih semakin membunuhnya. Membuat dirinya ingin mengakhiri hidupnya yang menyakitkan, namun senyum manis yang selalu terbayang tiap kali Daehyun memejamkan matanya membuatnya terus melangkah. Ia harus tetap bertahan sekalipun setiap tetes air yang diteguknya terasa bagaikan racun yang pahit, meskipun ia hanya ingin memuntahkan kembali tiap butir nasi yang ditelannya dengan susah payah. Jung Daehyun tahu, dirinya tidak boleh mati begitu saja. Meskipun semua ini terasa begitu sulit, ia harus tetap hidup demi Youngjae-nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
100 hari..
100 hari berlalu sejak dirimu menghilang.
Youngjae-ah,
Yoo Youngjae..
Kau dimana?
Aku merindukanmu..
Bagaimana kabarmu?
Apakah kau baik-baik saja?
Apakah kau makan dengan teratur?
Apakah kau.. masih hidup?
Kumohon berikan aku petunjuk..
Untuk menemukan dimana keberadaanmu.
.
.
a/n. fanfic ini agaknya akan lebih panjang dan lebih rumit dari ff yang sebelumnya. saya nggak janji bisa update setiap hari, tapi akan saya usahakan untuk update sesering mungkin secepat yang saya bisa.
