Konnichiwa….. Ohisashiburi deshou ne….
Kembali bersama Dee di fandom Eyeshield 21…
Kali ini Dee buat Fanfic dengan pair SenaSuzu…
Bagi yang berharap ini adalah fanfic comedy, kalian salah besar…. Kali ini Dee buat fic dengan genre hurt and romance
Tanpa banyak bacot, karena Dee takut di bacok, otanoshimi kudasai…
How My Feeling About You
Eyeshield21 Fanfiction
Eyeshield21 © Inagaki-sensei & Murata-sensei
Story © Dee Kyou
Rating : T
Genre : Hurt/Comfort / Romance
Chapter 1
Pertama kali Sena bertemu Suzuna ketika mereka sedang Death March di Amerika. Saat itu Sena terpisah dari rombongan Deimon dan tersesat di tempat perekrutan atlet pro amefuto. Sekarang, sudah 3 tahun sejak pertemuan pertama mereka. Sena maupun Suzuna sudah kelas 3 SMA dan bersiap mengahadapi ujian masuk universitas.
Tapi, selama 3 tahun ini tidak ada hal yang berubah dari hubungan mereka. Sena tetap malu-malu dan Suzuna yang terlalu takut untuk jujur. Hal itu membuat semua orang yang melihat mereka menjadi gemas. Bahkan biarpun Mamori dan Monta sudah berkali-kali mendorong mereka, namun baik Sena maupun Suzuna tak kunjung saling jujur satu sama lain. Padahal monyet saja bisa tahu kalau Cebol dan Cheer Sialan itu saling menyukai, begitu pendapat Hiruma.
"Yaaa, Sena! Kamu sudah menentukan mau ke universitas mana?" Tanya Suzuna suatu hari ketika ia sedang main ke Deimon.
"Aku lebih berharap bisa lulus di ujian akhir SMA dulu, Suzuna….. Nilaiku di ambang batas nih…." Jawab Sena sambil meratapi hasil ulangannya.
"Yaaahh…. Selamat berjuang ya, Sena…. Ah! Bagaimana kalau kita belajar bersama?"
"E, eehhh?! Be-berdua saja?" Tanya Sena panik.
"Iya! Kau tidak mau, Sena?" Suzuna terlihat kecewa.
"Bu-bukannya tidak mau sih…"
"Ehehehe….. Kalau begitu, ayo kita belajar bareng di perpustakaan, Sena!" ajak Suzuna sambil menarik –ralat– menyeret Sena. Sena hanya pasrah diseret paksa oleh Suzuna. Setibanya di perpustakaan, mereka langsung mencari kursi kosong dan duduk. Lalu mereka mulai mengeluarkan buku mereka dan membahas soal yang ditanyakan.
"Lho? Sena." Panggil seseorang. Sena menoleh ke arah suara yang memanggilnya.
"Riku…", jawab Sena. "Kapan datang? Ada apa tiba-tiba kau ke sini, Riku?" lanjutnya.
"Tentu saja aku ke sini ingin belajar, Sena…. Kau sendiri tumben datang ke perpustakaan."
"A-ahahahahahaha….." Sena hanya bisa tertawa garing mendengar sindiran Riku.
"Hm? Hoooo….. Ternyata kau sedang kencan ya?" goda Riku yang melihat Suzuna yang duduk di hadapan Sena. Wajah Sena dan Suzuna seketika memerah seperti kepiting rebus.
"Bu-bu-bu-bukan! Bukan! Bukan! Belajar, Cuma itu! Gak lebih!" bantah Sena dan Suzuna kompak.
"Ahahahahaha….. Aku tau kok…. Aku hanya menggoda kalian. Boleh aku duduk di sebelahmu, Taki-san?" pinta Riku. Memang kebetulan perpustakaan sangat penuh dan hanya di sebelah Suzuna saja terdapat kursi kosong.
"Yaaa! Tentu saja boleh, Rik-kun." Jawab Suzuna ceria. "Kita bertiga jadi bisa belajar bareng, benar 'kan Sena?" lanjutnya.
"Ya, itu benar Riku. Lagipula sudah lama kita tidak belajar bareng." Ujar Sena mengangguk. Dan akhirnya trio itu pun belajar bersama. Tak terasa hari sudah larut, dan mereka memutuskan untuk makan malam di family restaurant.
Di family restaurant, lagi-lagi Riku duduk di sebelah Suzuna dan mereka terlihat berbicara berduaan dengan sangat akrab. Entah kenapa, hati Sena gelisah dengan pemandangan di hadapannya. Rasanya seperti ditinggalkan, dan perasaan ini menggangunya sekali. Tapi Sena tidak tahu harus berbuat apa.
'Apa ini? Rasanya tidak enak. Kenapa aku tiba-tiba sulit bernafas?' batin Sena bingung.
"…. Ya 'kan, Sena?" Tanya Riku. Sena masih sibuk dengan pikirannya sendiri, sehingga tidak mendengar Riku.
"Sena…." Panggil Riku lagi namun Sena tidak juga menjawab. "SENAAA!" teriak Riku sambil menarik kuping kiri Sena. Sena pun terkejut dan hanya bisa menjawab linglung.
"Ha? Eh? Lho? A-ada apa, Riku?" Sena cengo.
"Kau mendengar pertanyaanku tadi, Sena?" balas Riku. Sena menggeleng perlahan, Riku terlihat kesal dan menghela nafas panjang. Dan Sena jadi semakin tidak enak hati dan merasa bersalah.
"Ma-maaf….." ujarnya lirih.
"Sena, kau kenapa? Tidak enak badan?" Tanya Suzuna sambil mendekatkan dahinya pada dahi Sena, tujuannya untuk mengecek suhu tubuh Sena. Terkejut dengan tindakan Suzuna, refleks Sena mendorong Suzuna menjauh.
"Sena?" Suzuna semakin bingung dengan sikap Sena.
"Ti-tidak apa-apa! Aku tidak apa-apa kok, Suzuna." Ujar Sena dengan wajah memerah, dan dia tidak berani menatap Suzuna maupun Riku. "Aku hanya, sedikit lelah saja kok." Lanjutnya sambil menundukkan wajah.
"Benarkah? Kalau begitu sebaiknya kau cepat istirahat, Sena." Saran Suzuna dengan nada khawatir.
"Taki-san benar, Sena. Kita pulang sekarang saja." Sambung Riku. Lalu mereka berdua bangkit dan keluar dari restoran, diikuti oleh Sena.
"Ah, Suzuna. Biar aku antar kau pulang. Ini sudah larut." Ujar Sena menawarkan diri.
"Tidak perlu, Sena! Kau sedang tidak enak badan, nanti kau malah jadi jatuh sakit. Biar aku saja yang mengantar Taki-san pulang." Larang Riku.
"Eh, tapi aku-"
"Rik-kun benar, Sena. Kau tidak perlu mengantarku pulang, sebaiknya kau cepat pulang dan beristirahat." Tolak Suzuna memotong ucapan Sena.
"Ta-tapi…"
"Jangan mengkhawatirkanku, Sena. Rik-kun akan mengantarku pulang dengan selamat, benar 'kan, Rik-kun?"
"Tentu saja!"
"Yaaaa! Sampai besok, Sena! Istirahatlah!" pamit Suzuna sambil melangkah.
"Jaga kesehatanmu baik-baik, Sena." Ujar Riku sambil mengikuti Suzuna.
Sena kehilangan kata-kata dan hanya bisa memandang Riku dan Suzuna berjalan menjauhinya. Dalam diam, Sena memperhatikan betapa akrab dan santainya mereka berdua berbicara.
'Uuukkhh…. Lagi-lagi perasaan ini…. Apa ini?' batinSena sembari memegang dada kirinya. Akhirnya Sena hanya bisa menatap nanar kepergian Suzuna dan Riku tanpa dapat mengetahui apa yang terjadi dengannya.
*End of Chapter 1*
Question time : Ada yang tahu, perasaan apa yang dialami oleh Sena?
Kirim jawabannya melalui kotak kecil di bawah ini…. Sekalian review juga…. Hehehehehehe….
Tungguin chapter 2 nya yah…..
