I don't Care, Saranghae .
Main cast : Kiwook/Kyuwook .
Thyphos,OOC,Boys Love, Male pregnant .
Don't Like, Don't read .
*PS : Ini request ika zordick eonnie .
Siluet cahaya masuk ke dalam sebuah ruangan berdominasi warna ungu disekelilingnya . Disebuah ranjang, terlihat dua orang tertidur diatas sana dibawah onggokan selimut . Sepasang namja itu masih menyelam dalam mimpinya .
.
Ponsel yang berada di nakas meja disebelah mereka bergetar, membuat salah satu dari mereka terpaksa bangun sekedar untuk melihat pukul berapa sekarang .
.
Laki laki itu kemudian mengatur ponselnya dalam mode diam, melanjutkan tidurnya kembali yang sepat terusik . Namun,, niatnya terhenti memandang namja berperawakan kecil dengan wajah chubby tertidur dengan sangat lelap di sebelahnya, menjadikan sebelah tangannya sebagai bantal dengan nafas teratur yang membelai dada bidangnya . Tidur mereka saling berhadapan , membuat Kyuhyun dengan mudahnya menelisik lekuk wajah namja disebelahnya .
.
Tidak berniat untuk bangun walau seharusnya dia sudah beranjak masuk ke dalam bilik kamar mandi setelah ponselnya bergetar barusan . Tidak berniat apapun, selain memandang wajah damai yang tertidur disebelahnya . Satu tangannya yang bebas terjulur merapikan poni namja kecil itu yang mulai memanjang, entahlah mungkin dia lupa untuk memotongnya . Bulu matanya yang lentik, hidungnya yang tinggi, lalu bibir merahnya yang tidak pernah bosan ia kecup . Ada rasa manis yang tidak pernah hilang walaupun berualng kali dia menciumnya .
.
Puas menjelahai wajah, Kyuhyun beralih mengusap perut buncit yang seorang generasi cho di dalam perut istrinya itu dengan lembut, seolah mengatakan selamat pagi pada bayinya yang masih tertidur dalam rahim sang ibu . Hah , biarkan seperti ini dulu sesaat . Toh setelah ini, dia juga akan kembali berkutat dengan berkas berkas yang menumpuk di kantornya .
.
.
***** .
.
" Ryeowook – ahh . . . " Kyuhyun mengucek matanya . Menghampiri istrinya , memeluknya dari belakang namun Ryeowook langsung menepisnya .
.
" Kau bau . . . mandi dulu sana " Kekehnya . Dia sibuk menuang susu dan menyusun sandwichnya sebagai bekal untuk sarapan Kyuhyun . Yah ini sudah lewat jam sarapan, mungkin sebaiknya Kyuhyun memakan bekalnya di kantor agar dia tidak terlambat berangkat kerja sekarang .
" Jam berapa sekarang? " Tanya Kyuhyun, tidak berniat untuk mandi malah duduk menopang dagu di meja . Sepertinya dia masih sedikit mengantuk .
.
" Sudah pukul 9 , kau terlambat satu jam , Kyuhyun " Ryeowook mengingatkan . Respon Kyuhyun hanya 'oh' lalu kemudian hening . Dia kembali menelungkupkan wajahnya di meja makan .
.
" Kuulangi ya, sudah pukul Sembilan " Ryeowook meletakan secangkir susu dan juga menutup bekal sarapan kyuyun yang akan dibawa ke kantornya .
.
" biasanya kau akan langsung melompat, kenapa lagi kau ? " Ryeowook berjalan mendekati Kyuhyun , meneluspkan jari jarinya membelai surai ikalnya .
Kyuhyun tidak bergeming, kemudian menempelkan telinganya di perut Ryeowook merasakan pergerakan cho kecil di dalamnya .
" Aw . . " ringis Ryeowook saat perutnya terasa seperti ada yang menendang dari dalam . Kyuhyun terkekeh geli, inikah responnya? .
.
" dia membenciku, meledekku, atau malah tidak mau bersama denganku ? " Kyuhyun mencibir .
" itu artinya dia suka denganmu, dia juga menyayangi appa nya berarti . Kau tidak akan pernah merasakan hal yang seperti ini " Ryeowook menjelaskan , tidak berniat menarik diri. Hanya memainkan rambut Kyuhyun yang masih asyik menciumi perutnya yang sudah menginjah usia kandungan 7 bulan .
.
" dia menendangku lagi " Kyuhyun berujar saat pipinya yang menempel pada perut Ryeowook ditendang makhluk kecil ini lagi dari dalam .
" Kau bau , , cepat mandi . Ryeohyun tidak suka ayahnya yang malas malasan . " Ryeowook bercanda . Menjauhkan kepala Kyuhyun dari perutnya . " cepat mandi " .
" apa bayi memang peka seperti itu ya? " Kyuhyun bangun, mengerucutkan bibirnya kemudian membuat pose berpikir yang lucu .
" apa kau sedang membohongiku? " Tuding Kyuhyun kemudian .
.
" aku dan Ryeohyun terhubung . Tentu saja kami bisa berkomunikasi dengan baik . Dia tidak suka ayahnya yang malas dan bau . " Ryeowook menjelaskan kebohongannya . Kyuhyun sangat mudah ditipu untuk urusan sepele seperti ini .
" Benarkah? "
" Tentu saja . Apa kau mau ryeohyun terus menangis di gendonganmu saat lahir? Kalau kejadiannya seperti itu, berarti dia tidak menyukaimu "
.
Mengerti maksud Ryeowook, Kyuhyun menghilang segera . Ryeowook tertawa kecil menyadari betapa bodohnya Kyuhyun . Yah, untuk urusan seperti ini .
.
****** .
.
" aish jinjja . . . " namja itu terus berlari menghindari kejaran sekelompok orang dewasa . Di tangannya, ia menggengam sebuah tas jinjing . Entah isinya apa dan bagaimana caranya dia bisa mendapatkannya dia juga tidak tau . Yang jelas, yang perlu ia lakukan saat ini adalah berlari kemanapun asal tidak tertangkap .
" Hei Kim Kibum ! berhenti kau "
Lagi, namja bernama Kibum itu terus berlari menyadari suara yang menyerukan namanya itu . Dia tidak perduli orang orang di jalan menatapnya tidak suka. Tidak meminta maaf juga pada orang orang yang baru saja dittabraknya dalam aksi larinya itu .
Mata kibum memicing saat dia menemukan sebuah toko dengan pintu terbuka . Tanpa meneliti lagi, ia langsung masuk ke dalamnya . Mencari tempat sembunyi yang aman .
Saat hendak masuk, kibum tak sengaja menabrak seorang wanita –menurutnya – lalu kemudian terjatuh dan meringis kecil . Kibum hanya berlalu tidak peduli, yang penting sekarang baginya adalah menyembunyikan diri .
Kibum masuk ke dalam sela sela pakaian yang tergantung rapi . Matanya mengernyit saat ia tau dimana ia sekarang .
" toko bayi? " gumamnya .
Lama dengan aksi sembunyinya, kibum memberanikan diri mengintip kea rah jendela . Bersyukurlah karena sekawanan orang dewasa yang mengiranya maling itu sudah tidak mengejarnya lagi .
" Eh? Noona . . . Gwenchana ? " Kibum baru saja ingat kalau dia menabrak seorang wanita hamil hingga jatuh tersungkur . Dia merutuki kebodohannya sendiri . Kalau sampai ada apa apa dengan wanita itu, oh matilah dia .
Wanita itu menerima uluran tangan Kibum , mendudukan dirinya di salah satu bangku panjang di dalam toko sambil sesekali mengusap perutnya yang sakit akibat tersenggol kibum tadi .
" Noona , gwenchana ? " Tanya Kibum memastikan .
" hm . . Gwenchana " wanita itu tersenyum kecil , masih mengusap perutnya . Sakitnya tidak separah tadi .
" Noona mianhae, aku tidak sengaja " Kibum bersimpuh . Hampir saja ia menangis kalau saja tidak ada kedua tangan yang menangkup pipinya lembut kemudian mengangkat wajahnya.
" Siapa namamu adik manis ? " Wanita itu tersenyum ramah . Bertanya pada kibum .
" Kibum " ujarnya . Dia masih takut kalau kalau terjadi sesuatu dengan wanita di depannya ini, jadi ia tidak berani menatap matanya .
Wanita itu memandang kibum dari atas hingga kebawah . Tubuh berbalur seragam sekolah .
" Heyo, Kibum . . kenapa kau berkeliaran disini? Ini masih jam sekolah " Wanita itu mengacak rambut kibum kemudian .
" aku ada masalah dan kena musibah barusan noona, jadi aku tidak sengaja membolos " ujarnya memberanikan diri menatap lawan bicaranya . Sedikit merasa lega saat respon yang diberikan wanita itu justru malah membuatnya nyaman .
" ckckck mana ada yang seperti itu " Wanita itu mencubit pipi Kibum kemudian .
" noona tidak marah? " Kibum memastikan.
" tidak . buat apa aku marah? " Aish . wanita itu, kenapa dia hobi sekali mengacak tatanan rabut pria muda korea jaman sekarang? Tak tahukah dia butuh waktu lama untung meninggikan poni poninya itu?.
" Dan satu lagi . . jangan panggil aku noona . aku ini hyung . kkeke "
Presepsiku menuliskan bahwa dia itu yeoja, salah bukan kkk ^^ .
*********** .
" sudah taruh disana saja " remaja berusia lima belas tahun itu memerintah seseorang yang baru saja masuk ke apartemennya dan meletakan beberapa barang . Dia yakin, pasti umma nya berulah lagi .
" Apa kau perlu upah? Kurasa iya " Kibum merogoh sakunya malas . Hanya tersisa beberapa ribu won, dan mungkin itu cukup untuk mengupahi si kurir .
" Terimakasih " Ucapnya kemudian berlalu .
Selalu begitu .
Kibum merasa dirinya tidak pernah ada . Kibum merasa dia menjadi seorang maling, lebih buruk daripada dia dituduh menjambret tas yang tak sengaja ia temukan di tempat sampah tadi pagi. Kenapa dia di apartemen sendirian? Dimana eommanya ? kenapa dia hobi sekali pindah pindah rumah? mungkin itulah yang sering ditanyakan teman teman sekolah kibum padanya .
Sesaat , Kibum merebahkan dirinya di kasur barunya . Lagi lagi baru . Eommanya itu suka sekali menghamburkan uang hanya untuk sesuatu yang menurutnya tidak penting .
Siapa dia sebenarnya? Itulah yang dia selalu tanyakan pada Tuhan sebelum matanya terpejam, beralih dari sadar menuju alam mimpi tak terbatasnya .
" Ini sudah malam, kenapa kau belum tidur? " Sebuah tangan melingkar posesif di sekitar perutnya . Membuat Ryeowook menghentikan aktivitas mengocok telurnya dan mematikan mixer .
" Kenapa kau belum tidur? " Ryeowook balik bertanya . Menangkupkan kedua sisi pipi tirus Kyuhyun .
" kau ini . ditanya malah menanya balik " Kyuhyun mencubit hidung Ryeowook gemas .
" aku sedang membuat cake " Ryeowook tersenyum .
" cake apa? Apa aku dapat bagian? "
" tentu, asal kau tidak mengganggu . " Ryeowook berujar lagi . Meninggalkan Kyuhyun yang terus mengekor di belakangnya .
" hmm… apa kita punya mentega? " Ryeowook menunduk , kepalanya masuk ke dalam kulkas mencari cari bahan yang sedari tadi dia lupakan karena Kyuhyun .
" kenapa kau membuat cake malam malam begini? "
" Ryeohyun kecilmu sedang menginginkan yang tidak tidak " Ryeowook terkekeh sambil mengusap perutnya . Menemukan mentega kemudian kembali mengocok telurnya dengan mixer .
" Ryeohyun . . . ryeohyun . . berapa kali kubilang bahwa nama itu tidak cocok untuknya? " Kyuhyun bangun, mengintip Ryeowook yang masih sibuk mengocok telurnya sambil menyandarkan kepalanya di bahu Ryeowook .
" Tapi aku suka . . hei , kau memakai piyama ini lagi ? " Ryeowook baru saja selesai mengocok telurnya sambil mengamati piyama Kyuhyun .
" aku menyukai setiap barang pemberian darimu " Kyuhyun merangkul pinggang Ryeowook . Menempelkan hidungnya pada leher Ryeowook yang terkespos, hanya ingin mencium harum vanilla dari tubuhnya saja .
" kau ini . . ." Ryeowook menjauh dan kemudian mencium pipi Kyuhyun . " sana tidur . Sudah kubilang kan kalau kau mau cake nya, jangan menggangguku " .
" Ini bukan menggangu, lebih bagus kau sebut sebagai 'menggoda' huh? " Ryeowook terkekeh kecil mendengar penuturan Kyuhyun .
" Kupikir, saat Ryeohyun lahir , dia akan menjadi namja seperti ibunya. Suka memasak, dan dia tidak ada kemiripan denganku mungkin " Kyuhyun menggerutu lagi .
Benar benar. Apa Ryeowook sedang diganggu bocah berusia lima tahun sekarang? Kyuhyun sungguh seperti bocah yang sedang merengek minta di nina bobokan .
" kau tidak mau tidur? " Ryeowook menoleh pada Kyuhyun . Masih sibuk dengan adonan cake nya .
" Hm . . aku menunggumu " Kyuhyun menguap . Menopang dagunya di meja . Kyuhyun punya kebiasaan tidur di meja dan ini sangat buruk .
" Bisakah kau tidak tidur di meja? " Ryeowook mengingatkan . Tapi tidak ada sahutan dari Kyuhyun .
Ryeowook menghentikan aktivitas memasaknya sejenak , hanya untuk mengambil selimut dan bantal kecil . Memakaikannya pada Kyuhyun, mengganjal kepalanya dengan bantal agar tidak sakit .
" Jaljayo " .
************* .
" apa aku harus mengambil cuty? " Kyuhyun berkata khawatir saat melihat Ryeowook tidak bisa tidur. Hanya bersandar pada kepala ranjang .
" tidak . . tidak, kau sudah terlalu banyak absen . Pergilah , aku tidak apa apa sendirian " Ryeowook berujar , tersenyum .
" aku tidak bisa bekerja sementara istriku sekarang sedang merasakan kontraksi hebat di dalam perutnya . Apa kita perlu ke dokter untuk segera memastikan ? " Kyuhyun duduk di sampan Ryeowook sambil mengusap perut istrinya . Sedikit merasa lebih baik karena Ryeohyun kecil nya kini sudah tidak melakukan pergerakan apapun di dalam perut Ryeowook .
" semalam sudah kubilang untuk tidur, tapi kau malah ngotot begadang" Kyuhyun menjepit Hidung Ryeowook . Tangannya mengangkat wajah Ryeowook sekedar untuk mencium keningnya .
" Orang hamil memang selalu begitu , sulit dimengerti " Kyuhyun menambahkan . Tersenyum saat melihat Ryeowook sudah merasa lebih baik. Tidak meringis sakit seperti tadi .
" Ini hanya kontraksi biasa. Pergilah kerja, aku akan dirumah ."
" bagaimana kalau aku – "
" Kyuhyun " Perkataanya dipotong Ryeowook . " pergilah kerja, jika aku perlu sesuatu atau merasa sakit lagi, aku akan menghubungimu " Ryeowook mengusap pipi Kyuhyun lagi kemudian mencium keningnya .
" aku pergi . Hubungi aku kalau ada apa apa " Kyuhyun balik mencium kening Ryeowook . Bercermin sebentar membenahi kerah kemeja dan dasinya kemudian pergi berlalu .
.
********** .
" Kuberitahu ya, dia itu cantik " Kibum menyelsaikan kalimat terakhirnya . Dipandang takjub oleh beberapa yeoja kebanyakan, dan beberapa namja disebelahnya menyanggah jijik .
" Apa dia mengenakan dress ibu hamil? " Luna ikutan menimbrung , baru saja selesai dengan suapan terakhir bekal nya .
" Iya, dan awalnya aku berpikir dia itu yeoja . Rambutnya berponi , blonde, dan berwarna pirang gelap . Lalu wajahnya itu . . bagaimana aku bisa menjelaskan " Kibum mulai berimajinasi lagi .
" aaa apa ada namja yang seperti itu? Aku jadi penasaran . apa dia benar benar hamil? Kupikir park sonsae berbohong tentang teori namja bisa hamil " Donghae duduk diatas meja kibum, tertarik untuk ikutan membahas seperti apa namja yang membuat temannya ini begitu kasmaran .
.
" dia benar benar hamil, kuberitahu ya . Perutnya buncit "
.
" mungkin saja dia memang buncit " Yesung menyela, pernyataan tak berotak dari mulut nya mengundang banyak pasang mata menatapnya tidak suka . " oke, aku tidak ikut campur " .
" kalau dia buncit, tidak mungkin perutnya sebesar itu dan lagi… sedang apa dia di toko bayi ? " Key yang tidak tau bagaimana ceritanya bisa ikut tertarik ke dalam gossip murahan yang diciptakan kibum .
.
" kejadian kejar mengejar kemarin membawa sedikit hikmah bagiku. Apa mungkin dia jodohku? Kibum berkhayal lagi .
.
.
" kau menjijikan . apa kau menyukai seorang wanita yang sudah bersuami ? " Eunhyuk, yang sedari tadi hanya menguping dari belakang bangku kibum,mengingatkan .
Diam , berpikir. Ya , itulah yang dipikirkan kibum saat ini .
Apa dia menyukai namja yang bahkan belum sempat ia tanyakan namanya kemarin ? .
Apa dia sedang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seseorang ? .
Ini bukan yang pertama , tapi perasaan berdebar saat mengingat senyumnya ? apa itu pantas disebut 'menyukai' sebagaimana presepsinya ? .
.
.
Ryeowook berpikir dua kali, sebelum mengambil mantel dan penutup kepalanya . Diluar hujan , ditambah angin kencang , kyuhyun juga sudah melarangnya untuk keluar . Tapi apaboleh buat, keinginan orang hamil memang tidak bisa diabaikan begitu saja bukan? .
Apa yang dia inginkan selalu tidak sesuai dengan situasi sekitarnya . Lihat, baru saja ia menapaki jalan tak jauh dari rumahnya, dress ibu hamil bagian bawahnya sudah basa kuyup . Salahkan mobil melaju begitu saja tanpa melihat sekeliling .
" aaaaish ! dasar mobil sialan ! " Ryeowook mengumpat .
Ryeowook menduduki dirinya di halte bus tak jauh dari komplek rumahnya , berharap ada bis yang lewat di tengah cuaca yang buruk seperti ini . Orang orang mungkin akan bertanya mau kemana wanita hamil tua – menurut mereka - seperti dirinya ini keluar ditengah cuaca buruk seperti ini . Apa dia bodoh? Pikir mereka .
Dia hanya acuh, tidak peduli pada tatapan aneh orang orang tersebut .
.
.
Laki laki bertubuh kekar itu terus menarik tangan pria mudanya kasar . Tidak peduli dinginnya angin menerpa tubuh mereka, tidak peduli betapa derasnya hujan mengguyur keduanya hingga kedua pakaian mereka tidak menyisakan ruang kering . Yang terpenting sekarang adalah membawa anak itu sejauh mungkin .
" Yak ! Choi Siwon ! Lepas ! "
Laki laki bertubuh kekar yang di panggil Siwon menulikan pendengarannya .
" YAK ! LEPASKAN ! SAKIT ! "
Suara anak itu beriringan dengan petir, tidak peduli sekencang apapun dia berteriak, Siwon tetap tidak melepaskannya .
Jalanan cukup sepi, Siwon memberanikan diri melepaskan tangan anak itu . Tidak berniat berbicara apapun kemudian langsung meninggalkannya .
" Bajingan kau ! " Entah keberanian darimana, pria muda yang sedari tadi menjadi korban Siwon melepaskan tas gembolnya, mengarahkannya tepat dikepala namja kekar itu .
" Kim Kibum ! berhenti ! " Siwon berteriak , tangannya mencengkram tangan kibum sebelum anak itu berulah lebih banyak lagi .
Kibum berhenti berteriak, berhenti melakukan kekerasan , mengumpulkan keberaniannya, menahan tangisnya, haruskah dia bertanya dan haruskah dia tau jawabannya ? .
" K.. Kenapa ? kenapa kau dan umma begitu tidak menginginkan keberadaanku? " runtuh sudah pertahanan kibum untuk tidak menangis . Dia bukannya sudah berjanji pada dirinya sendiri agar tidak cengeng lagi ? .
Siwon diam . Bukannya dia tidak mau menjawab, tapi memang tidak ada yang perlu dijawab . Bukankah Kibum sudah tau jawabannya sendiri ? .
" kenapa kau dan umma selalu mengasingkanku? Aku anak kalian . . tidak . aku anak umma dan kau appa baruku ! tidak bisakah kita menjadi satu keluarga? " Air mata Kibum sedikit tersamarkan oleh hujan, matanya merah dan sembab . Dia melanggar janjinya sendiri .
" Tahukah kau bagaimana rasanya diasingkan? Selalu berpindah pindah dan selalu bersembunyi? Bagaimana jika kau berada di posisiku? Ketika pulang sekolah, aku ingin mencium punggung tangan orangtuaku, makan malam bersama mereka, memancing bersama ayah, membantu umma…. Tapi… tapi kenapa rasanya semua itu mustahil? " Kibum mengutarakan isi hatinya .
Siwon diam, bukan maksud untuk tidak menjawab . hanya saja ia bingung . Kibum bukan anak mereka dan Heechul – istrinya – juga bukan eomma kandungnya . Mengapa anak ini begitu lancang memanggil heechul dengan sebutan umma dan Siwon dengan sebutan appa baru? . Menjijikan .
" Jangan jadi bocah cengeng ! kembali kerumahmu ! aku tidak ingin mendengar alasan alasanmu lagi" Siwon berkata enteng . Menghiraukan apa yang sudah kibum katakana barusan .
" kalau kekurangan apapun, kau bisa menghubungi aku. Heechul sedang sibuk, jadwal pemotretan dan syuting sinetronnya sangat padat, kau hanya akan mengganggunya jika sampai itu terjadi ." Siwon melanjutkan , melemparkan sebuah cek tertulis yang sudah basar terkena air hujan . Berlalu meninggalkan Kibum yang masih merenungi kebodohannya .
Hei Namja cengeng .
Bukankah sudah kubilang untuk tidak menangis lagi ? .
Lihat . bahkan ibumu sudah jelas lebih mementingkan karir dibanding putranya . kau hanya akan menghancurkannya kalau kau menunjukan siapa dirimu sebenarnya .
Putra kandung Kim Heechul , eoh? Jangan bermimpi .
Heechul saja tidak pernah mengatakan bahwa ia mengandung seorang anak .
Jadi, sebenarnya, siapa dia? .
********* .
Ryeowook menekuk wajahnya bosan . Yah tidak tahulah, mungkin karena bawaan bayi, dia jadi bosan dirumah . pokoknya dia tidak ingin dirumah, mungkin itulah yang bisa ia simpulkan .
Sekarang masih pukul lima, Kyuhyun masih di kantor . Ah, dia sampai lupa kalau dia belum mengabari Kyuhyun .
.
.
From : Ryeowookie ^^ .
To : Kyuhyunnie^^ .
Aku sudah tidak apa apa , aku sudah makan dan sekarang aku sedang beristirahat . Kau jangan lupa makan, jangan pulang sebelum hujan reda . Dan ingat ! jangan selingkuh nee …. .
.
.
Ryeowook tersenyum saat mengirimkan pesan itu terhadap Kyuhyun . Baru saja dia akan memasukan ponselnya , namun matanya menangkap sosok bertubuh sedikit lebih tinggi darinya dengan muka lebam dan baju seragam sekolahnya yang lusuh .
Apa bocah ini habis berkelahi? Pikirnya .
Dia menghampiri bocah itu, mengajaknya duduk disebelahnya kemudian merapikan rambutnya yang sedikit berantakan .
Insting keibuannya seolah menyala, dia mengusap punggung bocah itu, menariknya ke dalam pelukannya . Dia tidak tau apa masalah bocah kecil ini, yang jelas dia cukup tau kalau anak ini sedang bermasalah .
Penasaran dengan wajahnya, Ryeowook beralih menangkup kedua sisi pipi bocah disebelahnya .
" Hei , Kibum ? kenapa menangis "
.
.
TBC .
A/N : huh FF baru lagi kan? Entah kenapa saya selalu semangat membuat FF baru, tapi ketika disuruh meneruskan, saya jadi males ^^ kkke . Yang malesin itu ngetiknya, padahal ini otak udah berimajinasi sampai kelangit ketujuh *halah* . Huh, jelek kah? Anehkah? . Oke, sebagai mana diawal judul, FF ini didedikaskan bukan hanya untuk ika zordick , tapi juga untuk para ryeosomnia lainnya .
Kak Ika, gimana? Udah aku buatin Kiwook KiKyu Kyuwook pesenan ika kan? . aneh ya? . kkke kalau ika gak komen , aku cincang ! aku bakal buat The Black Cat versi tragis nya drabble wookie *nahlo/abaikan* kwkk ..
