CHAPTER 1: kenyataan yang menyakitkan.

.

.

.

CTAR ...

DUARRRR.

"Kuso, hujannya lebat sekali." Gerutu seorang anak kecil berambut pirang spiky yang memakai pakaian hitam berkerah tinggi dan lengan panjang serta celana putih pendek dan sendal seperti di film film ninja. Dia saat ini sedang berdiri di depan sebuah toko, terlihat pakaianhitamnya sangat basah.

Saat ini sedang terjadi hujan yang sangat besar dengan beberapa kali suara petir. "Sebaiknya aku segera pulang atau okaa-sama akan menceramahiku dengan ceramah panjangnya." Gumam anak yang tadi, diapun langsung berlari menembus lebatnya guyuran hujan yang jatuh dari lagit underworld.

Skiptime.

.

.

.

"Ha .. ha ... ha ... ha ... ha ... hampir sampai untung saja hujannya sudah mulai mengecil." Kata anak tadi sambil tetap berlari, tak terasa diapun sudah sampai didepan sebuah gerbang rumah yang sangat besar dengan lambang tiga tomoe di atas gerbangnya. Anak itupun segera membuka gerbang itu dan melaju ke arah mansion besar tadi.

Tapi saat dia sampai ,entah kenapa dia merasakan firasat yang sangat buruk. Tapi anak itu menggelengkan kepalanya dan menepis firasat yang dirasakannya dan segera membuka pintu. Setelah pintu besar itu terbuka hal pertama yang dilihatnya yaitu keadaan ruangan yang gelap dan sunyi.

'Kenapa sepi sekali? Biasanya para maid selalu berlalu lalang, dan mengapa rumah dibiarkan gelap begini? ' Batin anak itu bertanya pada dirinya sendiri tentang keadaan di mansionnya.

Diapun melangkahkan kakinya untuk masuk lebih jauh ke dalam, tapi baru beberapa langkah dia menginjak sebuah cairan. Diapun berhenti berjalan tapi karena keadaan mansion yang sedang gelap dia tidak bisa melihat apa yang dia injak jadi dia lebih memutuskan untuk melanjutkan jalannya.

Semakin dia melangkah perasaannya semakin tidak enak, "OKAA-SAMA ... OTOU-SAMA ... NEE-SAMA ..." anak itu berteriak untuk memanggil, tetapi meskipun dia berteriak dengan keras hanya kesunyian yang menjawab teriakannya, sampai

"NARUTO-KUN ..."

Sampai dia mendengar teriakan seorang wanita yang memanggilnya dan terdengar dari lantai atas, diapun segera berlari kearah sumber teriakan tadi dengan diliputi rasa gelisah dan khawatir. Beberapa kali dia tersandung karena kondisi mansion yang masih gelap kadang kadang terang karena petir di luar. Perasaannya semakin gelisah saat mendengar teriakan tadi, apakah sesuatu yang buruk sedang menimpa keluarganya itulah yang ada dipikirannya.

Saat anak bernama naruto itu sampai di depan pintu yang dia yakini merupakan sumber dari teriakan tadi dia langsung membuka pintu itu dengan keras sampai akhirnya pintu itu terbuka dengan dibarengi suara petir dan keadaan ruangan itu yang membuat naruto mematung.

"A..a..apa..ya..yang te..terjadi." Mata naruto melebar dengan pupil yang bergetar dan mengecil. Dia sangat syok. Lihat orang Kedua orang tuanya sedang tergeletak bersimbah darah diatas lantai.

"NARUTO-KUN."

Naruto langsung mengubah pandangannya ke arah kanan untuk melihat seorang wanita bersurai merah sepinggang yang sedang dihimpit seorang pria berbadan besar. Pakaian wanita yang dipakai hanya menyisakan pakaian dalamnya saja. Wanita itu memanggilnya dengan air mata yang mengalir, dan pria yang menghimpit wanita itu langsung menoleh kearah naruto dengan tatapan mengintimidasi.

Saat itu juga nafas naruto jadi memberat dan matanya diliputi oleh emosi kebencian yang sangat kuat, yah naruto sekarang tahu apa yang sedang terjadi, yaitu saat ini keluarganya sedang dibantai habis habisan dan tinggal kakaknya yang masih selamat. Itulah yang ada dipikiran naruto.

"Kau." Geram naruto sambil menatap tajam pria berbadan besar tadi. "Ada apa bocah? Apa kau mau melihatku merobek keperawanan kakakmu? Atau kau juga mau merasakannya? Hahahaha baiklah akan kuberi kau bagian terakhir." Tanya pria itu dengan diakhiri tawa mengejek kearah naruto. Tapi seketika tawanya langsung berhenti dan dia merasa keringat dingin mulai mengalir dari keningnya saat ini.

"Aku bersumpah kalau aku akan ..." Mata biru penuh kebencian naruto mulai meredeup dan setelah menggantungkan kalimatnya sambil menutu matanya. "menghabisimu." Lanjut naruto dengan nada yang sangat dingin dan langsung membuka matanya yang telah berubah menjadi merah dengan tiga tomoe berwarna hitam.

ARGKKKKHHHHHH

dan seketika itu juga terdengar teriakan dari pria berbadan besar tadi saat sebuah benda yang berwarna hitam menembus dan memisahkan tubuhnya menjadi dua bagian. Sungguh itu adalah kejadian yang berlangsung kurang dari satu detik. Dan benda hitam itu mulai melebur dan jatuh kelantai seperti pasir.

Ya itu adalah kemampuan khusus naruto yaitu mengendalikan pasir, tapi pasir yang dia kendalikan sedikit berbeda dengan pasir biasanya, pasir itu lebih keras dan lebih kuat dari pasir pada umumnya. Dia sudah berlatih selama berbulan bulan untuk mengendalikan pasir itu dan sampai sekarang belum bisa dia kendalikan secara sempurna. Tapi saat ini dia baru saja mengendalikannya dengan baik secara tidak sadar.

Narutopun jatuh berlutut dengan nafas yang memburu setelah menghilangkan pasirnya. Wanita berambut merah yang melihat adiknya dalam kondisi seperti itu segera menghampirinya walau dengan kondisi masih sama dan beberapa luka sayat ditubuhnya.

"Naruto-kun kau baik baik saja?" Ucap perempuan itu langsung berjongkok dan mengangkat wajah naruto yang tertunduk. Dan dia langsung tertegun melihat mata adiknya, mata yang khas dari clannya clan otsukami mata yang memiliki kekuatan hebat tapi meskipun memiliki kekuatan hebat anggota clan otsukami sangat membeci mata itu, mereka menyebut mata itu adalah anugrah untuk mereka yang terkutuk. Ya itulah mata terkutuk sharingan.

"Aku baik baik saja nee-sama, tapi okaa-sama dan otou-sama." Jawab naruto dengan lirih.

"Na ... ru..to, kus ... hai..na." ucap suara laki-laki yang terputus putus. Naruto dan kakaknya yang bernama kushina langsung mengalihkan pandangan mereka kearah tubuh sang ayah yang sedang menatap mereka.

"OTOU-SAMA." teriak mereka beruda dan segera menghampiri sang ayah.

"Otou-sama bertahanlah aku akan mencari bantuan." Ucap naruto dan ingin berdiri sebelum sebuah tangan menggenggam tangannya dan menghentikan naruto untuk berdiri. "Ti ... dak per ... lu na ... ruto." ucap sang ayah. "Tapi otou-sama." Ucap naruto.

"Na ... ru..to. To..long mendengarkan..kan pesan .. ayah. Uhuk uhuk" ucap sang ayah yang langsung memuntahkan darah segar dari mulutnya. "TOU-SAMA." Panggil naruto dan kushina yang merasa khawatir dengan keadaan ayah mereka. "Ingat ... lah ini baik ... baik naru ... to jaga ... lah ka ... kakmu da ... n kus ... hina ay ... ah ing ... di kau me. ..nemani dan ... dam ... pingi ad ... ikmu a..papun ja ... lan ya ... ng dia pi ... lih. " ucap sang ayah Sebelum akhirnya menutup mata untuk selama lamanya meninggalkan kedua putra putrinya yang diliputi kesedihan.

"Kenapa ini Harus terjadi? KENAPA .." teriak naruto yang meluapkan seluruh emosinya, mata sharingan milik narutopun bersinar dengan terang, dan tiga tomoe dimatanya langsung berubah menjadi bentuk seperti shuriken tapi hanya berkaki tiga yang lurus. Dan terlihat pasir hitam milik naruto mulai berkumpul menyelimuti tubuh naruto.

Kushina yang melihat itu langsung menghampiri adiknya untuk menenangkannya tapi pasir itu menghalanginya dan beberapa kali menyayat kulitnya. Tapi dengan sisa kekuatan demonicnya yang tinggal sedikit dia melilit tubuhnya sendiri dengan rantai berwarna emas. Setelah seluruh tubuh terlilit dia langsung menerobos pasir besi milik naruto dan tepat setelah dia menembus pasir itu rantainya langsung hancur dan dia kehilangan keseimbangan, dia pun menjatuhkan dirinya kearah naruto dan langsung memeluk sang adik.

"Tenanglah naruto-kun kau masih memiliki nee-sama." Ucap kushina selembut mungkin. "Nee-sama." Ucap naruto dengan lirih sebelum akhirnya tidak sadarkan diri karena tidak mampu mengendalikan kekuatan yang keluar dengan sendirinya.

Tidak jauh dari naruto dan kushina terlihat sesosok misterius yang sedang memperhatikan mereka. "Siapa sangka anak itu akan membangkitkan sharingan, sungguh menakjubkan kekuatan pasir besi ditambah sharingan dia berpotensi untuk menjadi yang terkuat di masa depan." Gumam sosok itu yang langsung menghilang dari sana.

.

.

Skiptime.

.

.

Ke seokan harinya, terlihat disebuah kamar yang terdapat banyak sekali obor sebagai penerangan, disebuah kasur terlihat sosok naruto sedang tertidur pulas sampai akhirnya dia membuka matanya memperlihatkan mata biru yang sudah redup. Dia memandang sekeliling untuk mencari tahu dimana dia berada, sampai terdengar suara pintu terbuka memperlihatkan beberapa orang yang dikenalnya.

"Nee-sama, obaa-sama, oji-sama." Gumam naruto saat melihat orang orang itu. "Bagaimana keadaanmu naruto-kun ?" Tanya kushina yang sudah duduk di pinggir kasur naruto dan sedang mengelus rambut pirang sang adik. "Aku baik baik saja, tapi bagaimana aku bisa ada disini." Jawab dan tanya naruto.

"Kami yang membawamu kesini naruto-kun, setelah kejadian itu kushina menghubungi kami dan kami langsung pergi ketempat kalian, sampai aku menemukanmu dan kakakmu aku lalu membawa kalian ke istana phenex." Ucap seorang wanita cantik berambut pirang yang merupakan bibi naruto dan kushina sekaligus istri dari kepala clan phenex.

"Arigatou obaa-sama karena telah menolong kami." Ucap naruto. "Tidak perlu berterima kasih, lagipula kalian adalah anak dari kakak istriku, dan aku turut berduka cita atas apa yang telah menimpa keluarga kalian." Ucap paman naruto yang menjabat sebagai kepala clan phenex. "Sekali lagi aku ucapkan terima kasih." Ucap naruto yang dibalas anggukan oleh paman dan bibinya.

Beberapa hari telah berlalu sejak kejadian yang menimpa clan otsukami, ternyata pembantaian tidak hanya terjadi kepada kedua orang tua naruto dan kushina tapi seluruh anggota keluarga otsukami dibantai habis dan hanya menyisakan kushina, naruto, dan luna (oc) istri kepala clan phenex. Dan kejadian pembantaian ini sudah diberitakan secara luas di underworld. Bahkan mungkin berita ini akan sampai ke fraksi lain mengingat clan otsukami adalah clan yang sangat dihormati oleh fraksi iblis ataupun fraksi lainnya.

Clan otsukami disebut sebagai clan yang istimewa, kekuatan sesungguhnya dari clan ini sangat diluar nalar, bahkan banyak yang mengatakan mereka adalah yang terkuat di fraksi iblis, tapi ada satu kekuatan istimewa dari clan ini yang sampai beberapa generasi tidak ada yang berhasil mendapatkan kekuatan itu. Kekuatan yang menjadikan seorang otsukami sebagai otsukami sejati, kekuatan yang hanya dimiliki oleh para leluhur mereka, kekuatan melegenda yang ditakuti fraksi fraksi lain.

Saatn ini terlihat naruto yang sedang duduk di kursi yang ada di taman belakang mansion milik clan phenex. Sepertinya dia saat ini sedang merenungkan sesuatu sampai sampai dia tidak menyadari ada seorang perempuan seumurannya sedang berdiri dibelakangnya. Wanita itu memiliki rambut hitam panjang yang bergelombang dengan mata berwarna ungu, dia juga memiliki badan profosional di umurnya yang masih dua belas tahun. Dibalut dengan pakaian khas seorang maid (bayangkan saja pakaian maidnya grayfia).

Wanita itupun mendekati naruto lalu menepuk pundaknya, "naruto-sama." Ucap gadis itu. Narutopun menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang menepuk pundaknya dan memanggil namanya, "ah yubelluna, ada apa ?" Tanya naruto pada gadis yang memanggilnya barusan yang ternyata dia adalah yubelluna, salah satu maid di keluarga phenex. "Anda dipanggil oleh lady phenex untuk segera masuk kedalam." Jawab yubelluna memberi tahukan maksud kedatangannya. "Oh begitu ya, kalau begitu ayo." Ucap naruto yang mulai beranjak dari taman itu untuk masuk kembali kedalam mansion.

Selama diperjalanan naruto dan yubelluna terus membicarakan banyak hal terutama yubelluna yang terus bertanya ini itu kepada naruto. Sedangkan naruto hanya menjawab apa yang di tanyakan oleh gadis yang berjalan disampingnya. Sampai akhirnya mereka masuk ke dalam mansion dan saat didalam naruto bisa melihat dua orang yang dikenalnya sedang mengobrol bersama kushina dan bibi serta pamannya.

"Kalian. Jadi kalian selamat dari kejadian waktu itu ?" Tanya naruto kaget saat melihat mereka berdua berdiri dihadapannya, "ya kami saat itu sedang menjalankan misi yang diberikan oleh minato-sama, kami juga sudah mendengar semuanya dari kushina-sama, dan sesuai amanat yang diberikan minato-sama kalau sesuatu yang buruk menimpanya kami diharuskan untuk melayani dan melindungi anda. Jadi reinkarnasilah kami menjadi rook dan knight peerage anda." Ucap salah satu orang itu sambil berlutut dihadapan naruto diikuti orang yang satunya lagi ikut berlutu juga. "Kami bersumpah akan melindungi dan membantu anda." Ucap orang satunya lagi.

"Baiklah kalau begitu, mulai sekarang kalian akan berada dalam peerageku jadi bantulah aku." Ucap naruto yang dibalas anggukan kedua orang itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC.

haah akhirnya chapter satu selesai juga, chapter ini wordnya sengaja sedikit karena baru tahap awal. Dan untuk kedua bidak naruto apakah ada yang bisa jawab siapa mereka ? Cluenya mereka berposisi sebagai rook dan knight, mereka awalnya bidak milik minato jadi kekuatan mereka pasti sangatlah kuat.

Ok itu saja selamat malam.