MIGIKATA
Author : tiannunna
Cast : Jeon Wonwoo, Kim Mingyu
Other Cast : Kwon Soonyoung, Lee Jihoon, Yoon Junghan, Choi Seungcheol, Jeon Jungkook dan akan bertambah sesuai cerita
Rating : T (aman kok aman)
Genre : Romance, Drama
Disclaimer : Semua tokoh-tokoh yang tampan rupawan ini bukan milik saya. Saya Cuma author abal-abal yang minjem nama mereka untuk kepentingan pribadi. Tapi cerita ini murni dari otak saya.
Warning : YAOI, BOYSLOVE, OOC, AU,TYPO Bertebaran
.
.
.
Ini adalah pertengahan musim panas di Korea Selatan. Dimana matahari benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik. Tak peduli kau siapa selama matahari melihatmu, maka bersiaplah merasakan sengatan manisnya pada tubuh kalian.
Nampaknya matahari juga tak segan untuk berbagi kehangatannya kepada bocah kecil yang sedang duduk sendirian di bangku taman itu. Ya sendirian dengan sebatang ice cream ditangannya. Beruntung, karena bangku tersebut berada di bawah pohon yang rindang. Pohon rindang dan ice cream ditangan tidakkah dunia begitu indah, mungkin itu pikir bocah 6 tahun tersebut. Entah sudah berapa ice cream yang terparkir dilambungnya tak dipikirkan sama sekali.
"Hiks hiks eomma... eomma...hikss"
Suara misterius datang dari balik pohon dimana bocah ice cream itu duduk. Penasaran ia pun menolehkan kepalanya ke belakang. Tapi tak ada apa-apa disana, salahkan pohon yang terlalu besar itu sehingga menghalangi pandangannya. Diayunkan kedua kakinya turun dari bangku demi mencari tahu arah suara tersebut sambil membawa ice creamnya di tangan kiri. Benar saja, dibalik pohon itu nampak bocah yang lebih kecil darinya mengusap kedua mata yang berair karena menangis.
"Hei, kau kenapa?" Wonwoo,si bocah ice cream berjongkok untuk melihat wajah menangis tersebut. Mendengar ada suara yang menginterupsi tangisannya, bocah itu pun mendongakan kepalanya. Tampak mata dan hidungnya memerah karena menangis.
"Hei ada apa? Aku bertanya padamu" Wonwoo bertanya sekali lagi karena tak mendapat balasan. " Aku bukan anak nakal kok" lanjutnya.
"Hiks Gyu-ie... Gyu-ie sakit, kaki Gyu-ie berdarah hiks... Gyu-ie hiks mau eomma" akhirnya keluar juga kata-kata dari mulut bocah itu meskipun diselingi dengan isakan kecil.
Wonwoo menatap kaki Gyu-ie. Dilihatnya ada luka kecil tepat dilutut. Tidak terlalu parah tapi tentu saja rasanya perih. Wonwoo juga pernah terluka seperti itu saat berlari mengejar kucing tetangganya. Ia tau pasti bagaimana rasanya ketika lutut terluka. Tanpa berpikir panjang,didekatkan bibirnya ke lutut Gyu-ie. Ditiupnya perlahan luka itu.
Merasakan sesuatu dilututnya, Gyu-ie menolehkan kepala. Dilihatnya Wonwoo meniup luka dilututnya. Isakan yang semula keluar dari mulutnya perlahan mulai berhenti. Tiupan napas Wonwoo sepertinya membuat ia merasa lebih baik. Diamati terus wajah Wonwoo yang masih meniup lukanya sampai isakannya benar-benar sudah tak terdengar lagi.
Merasa tak mendengar isakan lagi, Wonwoo menegakkan kepalanya. Dilihatnya Gyu-ie sudah tak menangis, hanya ada sisa air mata yang mulai mengering dipipi gembil bocah itu. Gyu-ie bahkan masih tetap mengamati wajah Wonwoo.
"Sudah tidak sakit lagi?" Wonwoo memiringkan kepalanya. Gyu-ie juga ikut memiringkan kepala. Hal itu membuat Wonwoo terkikik geli. Dan sekali lagi Gyu-ie ikut-ikutan terkikik meski ia sebenarnya tidak tahu apa yang lucu. Wonwoo akhirnya duduk disebelah kiri Gyu-ie.
"Hihihi kau mengikuti aku terus" Wonwoo tersenyum manis hingga matanya tinggal segaris(?). Gyu-ie berhenti terkikik dan mulai terfokus pada benda ditangan Wonwoo yang mulai tahu betul benda apa itu. Wonwoo mengikuti arah pandangan Gyu-ie
"Yah es krimku" buru-buru Wonwoo menjilati ice creamnya yang mulai meleleh bahkan sampai mengenai tangannya.
"Es klim~" Gyu-ie mendekatkan mulutnya untuk ikut menjilati ice cream Wonwoo. Wonwoo yang sadar menjauhkan ice creamnya.
"Ini es krimku. Jangan minta" dijauhkannya benda manis itu dari Gyu-ie. Dan mata yang sebelumnya sudah tak mengeluarkan air mata itu mulai berkaca-kaca lagi. Bibirnya pun sudah mulai bergetar, bersiap untuk menangis lagi
"Hiks Gyu-ie mau es klim~ es klim~" benar saja, setetes air mata mulai meluncur membasahi pipi bocah cadel itu. Tidak ingin mendengar suara tangisan lagi Wonwoo yang gelagapan akhirnya menyodorkan es krim ditangannya kepada Gyu-ie.
"J-jangan menangis lagi. Ini kau boleh minta sedikit es krimku" ada nada tidak rela dari ucapan Wonwoo tapi mau bagaimana lagi, dia dalam mode pasrah kali ini.
" Es klim Gyu-ie yeeey~" sorak Gyu-ie sambil bertepuk tangan gembira. Tanpa menunggu lagi Gyu-ie mulai menjilati ice cream Wonwoo. Wonwoo yang melihat tingkah Gyu-ie merasa tergoda juga. Ia pun juga ikut menjilat ice cream yang hampir meleleh semua itu. Gyu-ie yang melihat lelehan ice cream ditangan Wonwoo merasa sayang untuk dilewatkan pun beralih menjilati tangan Wonwoo.
"Hahahaha geli hei tanganku geli jangan dijilat begitu" Wonwoo merasa geli dengan perbuatan Gyu-ie. Tapi ia sama sekali tak menarik tangannya. Ingat bocah disampingnya ini gampang menangis dan Wonwoo mengantisipasi tangisan selanjutnya dari Gyu-ie. Begitu tidak ada lagi sisa ice cream ditangan Wonwoo, Gyu-ie pun diam. Kembali ditatapnya wajah Wonwoo.
"Aku sudah tidak punya es krim lagi. Dan jangan menangis lagi kumohon" mengerti akan tatapan Gyu-ie, Wonwoo menyuarakan isi hatinya. Dia serius soal jangan menangis lagi.
Kedua bocah itu kini hanya terduduk dalam diam dibawah pohon. Entah angin dari mana, tiba-tiba Gyu-ie menyandarkan kepalanya dibahu kanan Wonwoo. Wonwoo sedikit tersentak begitu merasakan beban dibahu sebelah kanannya.
"Jangan tertidur Gyu-ie" Gyu-ie menatap Wonwoo.
"Es klim tau nama Gyu-ie woooahhh" Gyu-ie menatap takjub pada Wonwoo. Jangan lewatkan matanya yang nampak bling-bling nan menggemaskan itu.
"Gyu-ie kan tadi menangis sambil bilang 'kaki Gyu-ie sakit~'" Wonwoo mengikuti gaya bicara Gyu-ie. "Namaku bukan es krim asal kau tahu. Namaku Wonwoo dan aku sudah TK, sebentar lagi aku akan masuk SD. Jadi kau harus panggil aku hyung, arrachi?" Gyu-ie mengerjapkan matanya lucu.
"Wonu hyung~ Gyu-ie suka Wonu hyung~ Gyu-ie suka es klim Wonu hyung~" Gyu-ie berceloteh ria sambil menggoyangkan kepalanya. Gesekan rambut Gyu-ie di bahu Wonwoo membuat Wonwoo kegelian. Merekapun tertawa bersama-sama menikmati angin musim panas yang entah kenapa terasa lebih sejuk dari biasanya.
KKKRRIIIIIINGGG
SET
BRRAAAKKK
Baru sepersekian detik terdengar bunyi keras alarm. Dan sekarang... bahkan sumber bunyi alarm itu sudah terkulai tak berdaya akibat dibanting seorang anak yang bernama...
"YAK JEON WONWOO! BANGUN ANAK MALAS. JANGAN SAMPAI EOMMA DATANG KE KAMARMU"
Jeon Wonwoo. Melanjutkan kembali aktifitas tidur tampannya tanpa merasa terganggu dengan teriakan sang Eomma dari dapur. Selimut kesayangannya kini menutupi bukan hanya tubuh tapi juga kepala berambut hitamnya. Tapi sepertinya ritual tidur tampan tidak akan berlangsung lama bagi Jeon Wonwoo.
BRRRAAAKK
Oke sepertinya anggota dikeluarga ini memang hobi membanting sesuatu.
"JEON WONWOO! SAMPAI KAPAN KAU AKAN TERTIDUR HEI ANAK MALAS" ini dia pemilik jurus paling ampuh untuk membangunkan Jeon Wonwoo. Sang eomma yang tanpa basa-basi langsung membuka selimut yang menutupi tubuh anak sulungnya.
"YAKK! JEON WONWOO BUKA MATAMU SEKARANG JUGA" bahkan teriakan eommanya tak mampu membuat Wonwoo membuka mata.
Sepertinya harus mengeluarkan jurus andalan untuk membangunkan putra kesayangannya ini. Dengan pasti ditariknya boxer yang dipakai Wonwoo dan...
"Awww awww eomma aduh pantatku aduh aduuhh" nah kan bukankah jurus terakhir sangat ampuh. Buktinya tidak samapi 5 detik Wonwoo sudah membuka mata.
"Akhirnya pangeran tidur bangun juga hmm" lihatlah betapa lebar senyum dibibir eomma Wonwoo. Oh itu bukan senyuman tapi lebih ke seringai yang yah cukup mengerikan. Wonwoo dengan sangat terpaksa membuka mata dan menunjukkan wajah protes kepada eommanya.
"Tidak usah berlagak imut. Cepat mandi dan sarapan dibawah, Appa dan adikmu sudah menunggu. Ppali" sekali lagi sebelum meninggalkan kamar Wonwoo, mencubit pantat semok anaknya. Dan sekali lagi pula Wonwoo harus berjingkat karena terkejut dan yah sedikit merasa sakit dipantat.
"Aww yak! Eomma~" alih-alih protes Wonwoo beranjak juga dari ranjangnya. Sangat tidak lucu jika ia harus mendapatkan cubitan sangat mesra dari ibunya lagi. It's big no no, pikirnya.
.
.
"Hyung hari ini aku berangkat dengan temanku" Jungkook adik Wonwoo tiba-tiba menghentikan langkahnya ditengah perjalanan. Wonwoo memicingkan mata menatap adiknya.
"Hei hei hei Jeon Jungkook teman mana yang kau maksud hm?" Wonwoo memicingkan matanya yang sudah sipit itu. "Setauku temanmu didaerah sini hanya si bocah Thailand Bambam itu"
"Jangan samakan aku denganmu hyung. Temanku itu banyak" Jungkook memutar matanya malas.
"Temanku juga banyak asal kau tahu. Ada Soonyoung, Jihoon, Junghan hyung, trus emm... siapa lagi ya?" Wonwoo tampak mengingat-ingat daftar temannya.
"Sudahlah hyung sana cepat pergi. Berangkat saja dengan Mingyu hyung. Sekarang kan kalian satu sekolah" Jungkook merasa gemas juga akhirnya mendorong tubuh hyungnya agar cepat berlalu.
"Yak! Kau ini tidak sopan sekali dengan hyungmu. Terserah saja kalau begitu" sebal juga berdebat dengan adik satu-sarunya itu. Wonwoo berjalan meninggalkan Jungkook yang katanya menunggu teman yang Wonwoo sendiri tidak tahu itu siapa.
"Hufftt berangkat sendirian" Wonwoo meniup rambutnya pelan. "Mingyu pasti sudah sampai sekolah lebih dulu apalagi hari ini masa orientasi siswa. Hahh kalau Jungkook berangkat bersama temannya terus berarti aku harus berangkat sendirian seminggu ini. Menyebalkan" Wonwoo menggerutu sepanjang perjalanan. Jangan bertanya apakah dia masih sehat. Menggerutu sambil berjalan memang sudah jadi kebiasaannya. Bukan hanya menggerutu, tersenyum bahkan mengerucutkan bibir seperti sekarang juga menjadi kebiasaan unik lain pemuda emo ini.
.
.
.
.
TO BE CONTINUE...
Halo halo ekhem ekhem bingung mau cuap cuap apa nih. Maklum author uhuk-baru-uhuk. Setelah sekian lama cuma jadi reader yang kadang silent reader /plokk/ ahirnya muncul juga kenekatan buat nulis ff haha. Ya walaupun hasilnya acak adul ga karuan kaya gini tapi yahh..namanya juga usaha wkwk. Semoga aja ada yang sudi baca dan ga sakit mata kalo abis baca tulisan gaje ini.
Untuk chapter ini Meanienya belum muncul ya hehe baru perkenalan soalnya. Trus kan maklum imajinasi saya kadang suka ngadat. Disini juga disempilin nih nama-nama bias author yang cakev-cakev pastinya. Ya walaupun Cuma pemeran pembantu kan lumayan buat nambah honor /lahh/?
Dan judul ff ini tuh sama kaya judul lagunya Atsuko Maeda. Itu loh member AKB48 yang udah graduate. Padahal mah kaga tau isinya apaan haha cuma tau arti judul lagunya doang nih sok sokan trus nulis ff pake judul Migikata. Abis lagunya bagus sih /lah apa hubungannya/?.
Yaudah sekian cingcong dari saya author newbie calon pendamping ayang Seungcheol. Kelangsungan hidup ff ini karena kalian guys, so RnR yes. Salam cintah muuuaahhh.
